Disusun Oleh:
Detti Fahmiasyari
Rahmi Fauziah
Preceptor: Ricky Adriansjah, dr., Sp.U(K)
II
KETERANGAN UMUM
Nama
: Tn. AS
Umur
: 70 tahun
Alamat
: Kebon Kalapa
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
No. Medrec
: 1483371
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Tidak bisa buang air kecil
Sejak 22 hari sebelum berobat ke RSHS pasien mengeluh tidak bisa
buang air kecil. Riwayat sulit buang air kecil ada sebelumnya. Pasien
mengeluh harus mengedan sebelum buang air kecil, buang air kecil
menetes, buang air kecil malam hari lebih dari 2 kali per malam, dan buang
air kecil tidak lampias. Riwayat buang air kecil disertai batu atau pasir tidak
ada, buang air kecil tidak keruh atau merah. Riwayat hipertensi ada sejak
1 bulan yang lalu, dengan tekanan darah tertinggi 160/. Pasien minum
amlodipine 1x5 mg. Riwayat kencing manis tidak ada. Riwayat nyeri
pinggang ada.
Pasien telah berobat ke RS Immanuel dan dilakukan pemeriksaan
USG, dikatakan prostat membesar dengan volum 38 cc, kandung kemih
terdapat gambaran cystitis ringan, dan kedua ginjal terdapat kista sebesar 34
mm (kanan) dan 40 mm (kiri). Kemudian pasien berobat ke Poli Urologi
RSHS.
III
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital
: TD = 110/70 mmHg
N = 68 x/menit
R = 22 x/menit
S = afebris
Kepala
Leher
Thoraks
Abdomen
: Datar, lembut
Bising usus (+) Normal
Ekstremitas
Status Urologis
a/r flank dx et sin : Ballotement -/-, nyeri tekan -/Nyeri ketok CVA -/a/r Suprapubic
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan Hematologi:
o Hb/Ht/Leu/Tr/Er
: 14,9/44/11.500/278.000/5,20
o MCV/MCH/MCHC : 84,4/28,7/33,9
o PT/APTT/INR
: 13,6/29,9/1,01
- Imunoserologi:
o PSA
: 3,74
- Kimia Klinik:
o SGOT/SGPT
: 16/15
: 37/1,20
o GDS
: 110
o Na/K
: 144/4,0
- Urine:
o Warna
o Kimia urine
Blood
: 2+/0,5
Nitrit
: 2+
Protein
: 1+/70
o Mikroskopis urine
Eritrosit banyak
Leukosit
: 14
Sel epitel
:3
Bakteri
o Kultur urine
: tidak tampak TB
tidak tampak
lesi
EKG : dbn
V. DIAGNOSIS KERJA
Retensi urine ec. susp. BPH volum 35,6, PSA 3,74 + kista ginjal dextra
ukuran 3,5 cm + kista ginjal sinistra 4 cm
VI.
VI.
USUL PEMERIKSAAN
-
Cystoscopy
Uroflowmetry
TERAPI
-
VII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
3
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
VIII. PEMBAHASAN
1. Mengapa pasien ini didiagnosa retensi urin ec. susp. benign prostatic
hyperplasia?
Karena pasien datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil
sejak 22 hari SMRS. Sulit atau tidak bisa buang air kecil adalah salah
satu keluhan pada saluran kemih bagian bawah. Keluhan pada saluran
kemih sebelah bawah (LUTS) terdiri atas gejala storage (hesistancy, weak
stream, intermittency), voiding (frekuensi, nokturia, urgensi, dysuria), dan
post voiding (incomplete emptying & terminal dribbling).
Timbulnya gejala LUTS pada pasien ini merupakan manifestasi
kompensasi otot buli-buli untuk mengeluarkan urin. Pada suatu saat, otot
buli-buli mengalami dekompensasi yang diwujudkan dalam bentuk retensi
urin akut. Timbulnya dekompensasi buli-buli biasanya didahului oleh
beberapa faktor pencetus seperti :
Laboratorium
Sediment urin diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi
atau inflamasi pada saluran kemih. Faal ginjal diperiksa untuk mencari
kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian atas.
Pemeriksaan gula darah adalah untuk mencari kemungkinan adanya penyakit
diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli.
Apabila dicurigai adanya keganasan prostate, kadar penanda tumor PSA diperiksa.
Pencitraan
Pemeriksaan USG transrektal/TRUS, adalah untuk mengetahui besar atau
volume kelenjar prostate dengan adanya kecurigaan kemungkinan pembesaran
prostate maligna, juga sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi aspirasi prostate,
menentukan jumlah residual urin dan mencari kelainan lain yang mungkin.
Uroflowmetry
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai derajat obtruksi prostate dengan cara
menghitung jumlah urin dibagi dengan lamanya miksi berlangsung (ml/detik) atau
dikenal dengan flow rate. Dari uroflowmetri dapat diketahui lama waktu miksi ,
lama pancaran, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pancaran maksimum,
rerata pancaran, dan volume urin yang dikemihkan.
3. Apakah terapi yang diberikan pada pasien ini?
5
Operasi
Indikasi:
-
ISK berulang
Hematuria*
- Muncul batu saluran kemih atau penyulit lain akibat obstruksi saluran
kemih bagian bawah
Metode: Transurethral resection prostate (TURP) dilakukan pada berat prostat <60
gram berdasarkan TRUS.