OLEH :
Kasus 2
Objektif Presentasi :
Seorang laki-laki, usia 52 tahun datang dengan keluhan bengkak dan nyeri
□ Deskripsi :
pada buah zajkar 5 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit..
Bahan
□ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Audit
Bahasan : □ Kasus
2. Riwayat penyakit dahulu : Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya. Riwayat Hipertensi dan Diabetes Mellitus Disangkal
3. Riwayat penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan
seperti ini.
4. Riwayat pengobatan : Pasien berobat yang dibeli sendiri di warung yaitu paracetamol.
5. Riwayat kebiasaan : -
Hasil Pembelajaran :
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Faktor Resiko
4. Manifestasi Klinis
5. Diagnosis
6. Diagnosis Banding
7. Penatalaksanaan
8. Komplikasi
9. Prognosis
10. Kesimpulan
1. Subjektif :
Pasien laki-laki umur 52 tahun datang ke IGD RS AR BUNDA dengan keluhan testis kiri
bengkak sejak 5 hari Sebelum Masuk Rumah Sakit. Pembengkakan awalnya sebesar bola
pingpong, kemudian makin hari semakin membesar. Pasien juga menerangkan bahwa
sebelumnya mengeluh demam dan mengalami pembengkakan pada bagian leher 1
minggu sebelumnya, setelah beberapa hari baru muncul pembengkakan pada buah zakar.
Pembengkakan tidak hilang timbul baik pada posisi tidur, berdiri, maupun pada saat
mengejan. Pembengkakan disertai rasa nyeri yang menjalar sampai selangkangan. Mual
dan muntah disangkal, Nyeri juga dirasakan saat BAK, Keluar nanah dan darah saat BAK
disangkal, BAB dalam batas normal.
2. Objektif :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Suhu : 36,70c
a. Pemeriksaan Fisik :
Kepala
Bentuk : Normosefali, tidak ada deformitas, tidak ada nyeri tekan
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), cekung (-/-)
Hidung : Deformitas (-), sekret (-), hiperemis (-)
Telinga : MAE lapang, secret (-), serumen (-) MT intak, warna putih.
Mulut : Mukosa mulut dan bibir kering (-), sianosis (-) faring hiperemis (-)
Leher : Tidak tampak bengkak, warna kulit sama dengan sekitar . tidak teraba
pembesaran KGB. Nyeri tekan (-)
Cor : Bunyi Jantung I > Bunyi jantung II, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, lemas, bising usus (+) normal, NT (-)
Ekstremitas : Turgor Baik, Akral Hangat, CRT ˂2 detik, edema (-). Ptekie (-)
b. Status Lokalis: Venoscrotal
Inspeksi: Tampak testis kiri membesar dengan posisi lebih tinggi dibanding testis
kanan. Terlihat adanya tanda radang pada skrotum, tidak terlihat adanya
massa abnormal.
Palpasi: Testis teraba hangat, konsistensi lunak, nyeri tekan pada testis kiri, tidak ada
masa abnormal pada penis dan scrotum, keluar discharge pada OUE (-),
tidak teraba funikulus spermatikus. Phren’s sign (-), Transiluminasi (+)
HEMATOLOGI
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 0-4 %
Mielosit 0 0%
Band 0 0-6%
Segmen 72 40-70%
Limfosit 19 30-45%
Monosit 9 2-10%
MCV 71 74-108
MCH 26 27-32 pg
KIMIA DARAH
3. Assesment :
Telah dirawat seorang pasien laki-laki umur 52 tahun datang dengan keluhan
bengkak dan nyeri pada buah zakar sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pembengkakan awalnya sebesar bola pingpong, kemudian makin hari semakin
membesar. Pasien juga menerangkan bahwa sebelumnya mengeluh demam dan
mengalami pembengkakan pada bagian leher 1 minggu sebelumnya, setelah beberapa
hari baru muncul pembengkakan pada buah zakar. Pembengkakan tidak hilang timbul
baik pada posisi tidur, berdiri, maupun pada saat mengejan. Pembengkakan disertai rasa
nyeri yang menjalar sampai selangkangan. Mual dan muntah disangkal, Nyeri juga
dirasakan saat BAK, Keluar nanah dan darah saat BAK disangkal, BAB dalam batas
normal.
4. Terapi :
II. EPIDEMIOLOGI
Kejadian orchitis diperkirakan 1 diantara 1000 laki-laki.
terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau pada
pria lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak (BPH).
1. Faktor resiko untuk orchitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual
adalah :
a. Imunisasi gondongan yang tidak adekuat
b. Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
c. Infeksi saluran berkemih berulang
d. Kelainan saluran kemih
2. Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
a. Berganti-ganti pasangan
b. Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
c. Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya
V. DIAGNOSIS
Anamnesis
Sebagian besar pasien dengan orchitis datang dengan keluhan nyeri dan bengkak
pada testis. Keluhan biasanya disertai dengan demam. Keluhan tambahan berupa
nyeri dan panas saat berkemih. Kadang disertai pembesaran getah bening.
Pemeriksaan fisik
Pada inspeksi ditemukan tanda-tanda radang pada testis yaitu: testis berwarna
kemerahan, suhu raba terasa hangat, bengkak dan nyeri saat dipalpasi.
Laboratorium
Pada orchitis yang disebebabkan oleh bakteri dan virus terjadi peningkatan leukosit.
Ultrasonografi
VIII. KOMPLIKASI
Menurut Price, 2005 komplikasi dari orchitis dapat berupa:
1. Testis yang mengecil (Atrofi)
2. Abses (Nanah) pada kantong testis
3. Infertilitas (Sulit memiliki keturunan), terutama jika orchitis terjadi pada kedua
testis.
Menurut Ulfiyah, 2012 komplikasi dari orchitis adalah:
1. Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat
atrofi testis.
2. Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%.
3. Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
4. Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk
mengurangi tekanan dari tunika.
5. Abscess scrotalis
6. Infark testis
7. Rekurensi
8. Epididimitis kronis
9. Impotensi tidak umum setelah epididimitis akut, walaupun kejadian sebenarnya
yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas sperma
biasanya hanya sementara.
10. Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum, yang
disebabkan oleh gangguan saluran epididimal yang diamati pada laki-laki
penderita epididimitis yang tidak diobati dan yang diobati tidak tepat. Kejadian
kondisi ini masih belum diketahui.
IX. PROGNOSIS
- Sebagian besar kasus orchitis karena mumps menghilang secara spontan dalam 3-10
hari.
- Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian besar kasus orchitis bakteri dapat
sembuh tanpa komplikasi.
X. KESIMPULAN
Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi, penyebab orchitis
adalah virus (mumps) dan bakteri (e.coli, N.gonorrea, chlamidia,klebseilla, pseudomona
dll). Gejala yang ditimbulkan adalah bengkak dan nyeri pada testis dan kadang disertai
demam. Penatalaksanaan orchitis adalah dengan terapi suportif yaitu bed rest dan elevasi
skrotum. Terapi spesifik yaitu dengan pemberian antibiotic.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidayat R, De Jong W. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC
2. http://uda.ac.id/jurnal/files/Jurnal%206%20-%20MENDA%20II.pdf
3. http://www.ddc.musc.edu/public/symptomsDiseases/diseases/pancreas/gallstones.cfm
4. http://jpkc.fudan.edu.cn/picture/article/186/12/38/f59739554eef9f2138151116a918/76222b
db-1ca5-4f3b-aef4-596c05f3d0b6.pdf