Definisi
Remitten
Intermiten
Definisi
Transmisi
replikasi
• Darah rutin
➢ Leukopneia dengan limfositopenia
➢ ESR meningkat
➢ Trombositopenia (Jarang)
• Isolasi virus
• PCR
➢ deteksi virus, mulai hari 3-4
• Deteksi IgM
➢ dengan ELISA, minggu ke-2
➢ Paling sering digunakan
• titer IgG antibody
➢ 4x pada fase akut dan konvalesens (2-4minggu)
DEFINISI KASUS
Kasus suspek
• gejala suspek + adanya KLB Chikungunya virus yang confirmed di tempat dan waktu yang sama.
Parameter Lab
•Leukopenia Sering Jarang
•Trombositopenia Jarang Sering
•Lab Isolasi CHIKV Isolasi DENV
IgM dan IgG anti CHIKV igM dan IgG anti DENV
NS1
TERAPI
Non-Farmakologi
• Istirahat cukup
• Kompres dingin pada sendi
• Minum air 2 lt/24 jam
• Aktivitas fisik ringan dan fisioterapi : non weight bearing
exercise
• Penggunaan jaring pelindung nyamuk selama demam
TERAPI
• Kapan harus kontrol :
1. Demam > 5 hari
2. Nyeri yang tidak dapat ditahan
3. Postural dizzines, ekstrimitas dingin
4. Penurunan jumlah urin
5. Perdarahan dari kulit atau mukosa
6. muntah
TERAPI
Farmakologi
•TIDAK ada obat antiviral spesifik
•Terapi simtomatik :
– Parasetamol 4 x 500 mg tab/ hari)
– Steroid
– Hindari : Apririn Reye’s syndrome
INDIKASI RUJUK
• Indikasi rujuk:
Kehamilan, oliguria/anuria, hipotensi refrakter, gangguan perdarahan,
gangguan sensori, meningoensefalitis, demam persisten (/> 1 minggu),
usia ekstrim (>65 tahun atau bayi < 1 tahun)
• CURB-65
Dapat digunakan
untuk menentukan
rujukan kasus
pneumonia atau
infeksi lainnya
(termasuk
chikungunya)
KOMPLIKASI
• Nurologis
– Parastesia, sensasi seperti ditusuk-tusuk
– Obat : anti-neuralgic drugs : Gabapentin
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
• Sembuh total : 87,9%
• Munculnya kaku dan nyeri sendi hilang timbul (episodik) :
3,7%)
• Kaku sendi tanpa nyeri persisten : 2,8%
• Kaku dan nyeri sendi persisten : 5,6%
Checkpoint !
Seorang laki-laki 20 tahun datang ke klinik
dengan keluhan panas badan mendadak
tinggi sejak 2 hari smrs, disertai nyeri sendi,
nyeri kepala, dan ruam seluruh badan.
Diketahui di lingkungannya banyak yang
mengalami chikungunya.
• Apakah pemeriksaan yang harus dilakukan
selanjutnya pada pasien tersebut?
DENGUE
DHF
• Penyakit infeksi yang disebabkan virus Dengue dengan vektor
nyamuk Aedes.
• Virus dengue :
– Genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3
dan DEN-4.
– DEN-3 serotipe terbanyak di Indonesia
• Vektor : Aedes aegypti & Aedes albopictus, menggigit manusia pada
siang hari
• Tempat berkembang nyamuk : tempat penampungan air (ember, ban
bekas, bak mandi)
MANIFESTASI KLINIS
• Masa inkubasi 4-10 hari
• Fase Febris : demam tinggi
mendadak 2-7 hari disertai
gejala DF dan manifestasi
perdarahan
• Fase Kritis : hari ke 3-7 sakit,
suhu turun, peningkatan
permeabilitas kapiler dan
kebocoran plasma (24-48 jam)
Dapat terjadi : syok,
pendarahan berat, gagal organ
• Fase pemulihan (Recovery)
: Kondisi membaik,
hemodinamik stabil, diuresis
stabil, nafsu makan meningkat.
SEARO 2011
Dengue Fever
DHF
DHF 2:
DHF 1 + Perdarahan Spontan (cth: ptekie)
DHF
DHF 3 (DSS):
DHF 1 / 2 + Gagal Sirkulasi (nadi teraba lemah, hipotensi)
DHF 4 (DSS):
DHF 3 + profound shock dengan BP dan nadi tidak terukur
• WHO
2012
KRITERIA DIAGNOSIS
Dengue Fever
DHF
Probable case
DSS
Confirmed case
Demam akut DHF + tanda shock
Manifestasi perdarahan
Trombosit <100.000
Bukti kebocoran plasma
LABORATORIUM
Checkpoint !
Seorang pria datang dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu. Demam sempat turun 2 hari yang lalu
kemudian naik lagi. Dari pemeriksaan fisik, pasien
kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
110x/menit, nafas 20/menit, suhu 39.5 C, uji
tourniquet (+). Dari pemeriksaan penunjang
trombosit 56.000 Hb 12 Ht 37% leukosit 3600.
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat untuk
kasus diatas?
Checkpoint !
Seorang laki-laki, berusia 20 tahun dibawa ke unit
gawat darurat RS dengan keluhan penurunan
kesadaran sejak dua jam yang lalu. Keluhan didahului
panas badan selama 4 hari, disertai nyeri kepala, nyeri
sendi, mual, muntah, perdarahan gusi dan buang air
besar berwarna hitam. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen, nadi teraba lemah
dan cepat, tekanan darah 90/70 mmHg, temperatur
36°C, akral dingin. Hasil pemeriksaan laboratorium
Hb 9,5 gr%, Ht 45%, leukosit 4200/mm3, dan
trombosit 16.000/mm3.
• Apakah pemeriksaan selanjutnya yang paling tepat
untuk pasien ini?
• Apakah diagnosis pasien tersebut?
Warning sign
PENATALAKSANAAN (WHO 2012)
Group A : rawat jalan
• Kriteria : pasien dengue tanpa warning sign dan dapat cairan oral yang
adekuat serta BAK minimal 1x dalam 6 jam.
• Cek darah lengkap, Ht
• Istirahat cukup
• Minum cukup, jus buah lebih baik dibanding air putih
• Paracetamol maksimal 4gr/hari (dewasa)
• Jika Ht stabil pulang
• Monitor (perkembangan penyakit setiap hari):
– Penurunan leukosit
– Defervescence
– Warning sign, jika ada langsung bawa ke rumah sakit.
GROUP B : RAWAT INAP
Pasien dengan warning sign Kriteria:
• Lab : darah lengkap, dan Ht
Pasien dengan
Berikan cairan isotonik : NaCL0,9% atau RL
Mulai dengan 5-7cc/kg/jam selama 1-2 jam lalu 3-5 cc/kg/jam Hamil, bayi, usia tua, DM, gagal ginjal,
selama 2-4 jam, lalu 2-3cc/kg/jam. dan indikasi sosial
Saat pengecekan ulang Ht stabil atau meningkat sedikit,
lanjutkan 2-3 cc/kg/jam selama 2-4 jam. • Cek darah lengkap dan Ht
Jika tanda vital memburuk dan peningkatan Hct, naikkan jadi 5-
10cc/kg/jam selama 1-2 jam • Cairan oral, IV jika tidak adekuat.
• Monitor: • Monitor warning sign, intake dan
➢ Tanda vital tiap 1-4 jam sampai fase kritis terlewati yang
ditandai dengan urin output dan atau cairan intake baik,
output cairan, temperatur, lab: Hct,
dan Ht turun. WBC, dan trombosit.
➢ Urin output tiap 4-6 jam
➢ Hematokrit sebelum dan sesudah terapi cairan, lalu tiap
6-12 jam
➢ Gula darah
➢ Fungsi organ : ginjal, liver, koagulasi (atas indikasi)
GRUP C : SEVERE DENGUE
GRUP C : SEVERE DENGUE
PENATALAKSANAAN (SEARO 2011)
DHF grade I, II : terapi cairan oral dan IV
Volume cairan :
Maintenance + 5% defisit diberikan dalam 48 jam
PENATALAKSANAAN (SEARO 2011)
• Demam Dengue (rawat jalan)
1.Tirah baring yang cukup
2.Minum cairan : susu, jus, oralit, air beras, cairan isotonik
3.Anti demam parasetamol
4.Kompres hangat di dahi, ketiak, kaki
5.Edukasi tanda bahaya, segera ke RS
DHF grade III
DHF GRADE IV
• 10 ml/kg bolus, dalam 10-15 menit
– Jika tekanan darah kembali, lanjutkan ke algoritma DHF grade III.
– Jika TD tidak kembali, ulangi bolus 10 ml/kg, cek hasil lab dan perbaiki
secepatnya serta pertimbangkan transfusi darah segera.
KRITERIA PULANG
• Klinis
✓ bebas demam 48 jam tanpa antipiretik
✓ perbaikan klinis : KU membaik, nafsu makan, status
hemodinamik stabil, urin output, tidak ada kesulitan
bernafas
✓ minimal 2-3 hari setelah shock teratasi
• Lab
✓ Platelet lebih dari 50.000
✓ Ht stabil tanpa cairan IV
Checkpoint !
Seorang wanita berusia 22 tahun, dibawa ke IGD RS
dengan keluhan badan dingin, keluhan didahului
demam sejak 4 hari yang lalu, terus-menerus, disertai
pegal-pegal di seluruh tubuh. Pasien juga mengeluh
gusi berdarah bila menggosok gigi. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 80/70 mmHg, denyut nadi
120 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit. Hepar teraba
2 cm di bawah arkus kostarum, lien tidak teraba, akral
dingin, pemeriksaan lain dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 16 gr/dL,
leukosit 8.000/mm3, hematokrit 55%, trombosit
100.000/mm3. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
pasien diatas?
meduPEDIA
DF : demam + manifestasi perdarahan + Ht ↑ 5-10%
DHF I : demam + manifestasi perdarahan + Ht Ht ↑ ≥
20% <7
DHF II : DHF I + perdarahan spontan hari
DHF III : DHF + TD ↓ + nadi lemah cepat IVFD 10
cc/kg dalam 1 jam
DHF IV : DHF + TD & nadi tidak terdeteksi IVFD 10
cc/kg dalam 10-15 menit
TRIAD:
DHF DEMAM Chikungunya DEMAM, NYERI SENDI, RUAM
IgG IgM Chikungunya (+)
Terapi : supportif
TERIMA KASIH