Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

Usaha Kesehatan Perseorangan

DEMAM DENGUE
Oleh
dr. Sekarlia Wiarsi Fritiari

Program Internsip Dokter Indonesia


UPT Puskesmas Bungah Gresik
Tahun 2017
PENDAHULUAN

Kasus yang saya tampilkan adalah kasus asli.


Di Indonesia demam berdarah dengue masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang penting. Pola epidemiologi infeksi
dengue mengalami perubahan dari tahun ke tahun, jumlah kasus
memuncak setiap siklus 10 tahunan. Dalam beberapa tahun ini
penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang semakin berat
sebagai demam berdarah dengue. Pada tahun 1997, 2004, 2005
dan 2008 Depkes melaporkan angka kematian dengue berurutan
adalah 15,2 per 100.000 orang, 30 per 100.000 orang, 13,7 per
100.000 orang dan 58,85 per 100.000 orang.
Fokus pembahasannya tentang Demam Dengue.
Identitas Pasien

Nama : Ny. AR
No Register : 2608.17
Usia : 34 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sidokumpul RT 03 RW 01
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Suku : Jawa
Datang : 12 April 2017 jam 11.00 WIB
Data Klinis Pasien
Anamnesa
Keluhan Utama : Panas 5 hari
Riwayat Penyakit Sekarang :
Panas sejak 5 hari yang lalu, panas naik turun.
Sudah diberi obat penurun panas, panas turun
kemudian panas naik lagi.
Merasa pegel-pegel pada sendi.
Batuk 3 hari. Pilek (-)
Kepala terasa berat dan pusing.
Mual (-) muntah (-)
Buang Air Kecil dan Buang Air besar normal biasa.
Data Klinis Pasien

Anamnesa
Riwayat Penyakit Dahulu : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : (-)
Riwayat Alergi :
Alergi Obat obatan ( - )
Alergi makanan ( - )
Alergi debu ( - )
Alergi suhu dingin ( - )
Data Klinis Pasien

Anamnesa
Menyingkirkan Differential Diagnosis :
Demam semakin berat saat malam hari ( - , tidak ada )
Demam disertai bintik-bintik merah, mata merah dan
batuk ( - , tidak ada )
Pasien terlihat kuning ( - , tidak )
Diberi obat penurun panas, pasien membaik ( - , tidak )
Data Klinis Pasien

Pemeriksaan Fisik
GCS : 456
Tanda Tanda Vital
Tensi Darah : 110/70
Respiration Rate : 24 kali/menit
Nadi : 88 kali/menit
Temperature : 38,9 o C
Data Klinis Pasien

Pemeriksaan Fisik
Kepala / Leher :
Anemis :(-/-)
Ikterus :(-/-)
Cyanosis :(-/-)
Dyspneu :(-/-)
Data Klinis Pasien
Pemeriksaan Fisik
Thorax :
Simetris :(-/-)
Otot bantu nafas bergerak : ( - / - )
Suara Cor : S1 S2 Tunggal Regular
Suara Pulmo : Wheezing ( - / - )
Rhonki ( - / - )
Perkusi ; Tidak ada kelainan
Abdominal :
Tidak ada kelainan
Ekstremitas :
Akral hangat ( + / + / + / + )
Oedema ( - / - / - / - )
CRT 2 detik ( + / + / + / + )
Data Klinis Pasien

Pemeriksaan Fisik
Abdominal :
Tidak ada kelainan
Ekstremitas :
Akral hangat ( + / + / + / + )
Oedema ( - / - / - / - )
CRT 2 detik ( + / + / + / + )
Data Klinis Pasien

Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
PLT : 91.000
Wbc : 2.3
Hb : 12.3
Hct : 33.8

Widal
Type O 1/100
Type H 1/200
Paratype A
Paratype B 1/200
Diagnosis

Demam Dengue
Pasien MRS
Infus RL:D5 2:1 1500cc/24 jam 20 tpm
Injeksi Ranitidin 1 amp extra
Injeksi Novalgin 1 amp exra
Injeksi Piralen 1 amp bila muntah >3x
Oral :
Sanmol 3x1
Omeprazol 0-0-1
SOAP
Tanggal SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
13/04/17 Demam (-) TT 110/70 Dengue fever - Inf. Asering
batuk (+) S 37,5 + ISPA 1500cc/24 jam
dahak (-) N 88 20tpm
RR 24 - Injeksi Ranitidin
1 amp extra
ku: lemah - Injeksi Novalgin
a/i/c/d = -/-/-/- 1 amp exra
Thorax : dbn - Injeksi Piralen 1
Abdomen : BU (+), amp bila muntah
timpani, soepel >3x
Ext : AH +/+/+/+ Oral :
Edema -/-/-/- Sanmol 3x1
A : dengue fever + Omeprazol 0-
Ispa 0-1
Neurodex 1x1
Lab Codein
PLT 134 3x10mg
WBC 1.9
HB 12.8
HCT 36.3
SOAP
Tanggal SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
14/04/17 Demam (-) TT 120/80 Dengue fever - Inf. Asering
batuk S 36.8 + ISPA 1500cc/24 jam
berkurang, N 84 20tpm
dahak (-) RR 20 - Injeksi Novalgin
1 amp exra
ku: lemah - Injeksi Piralen 1
a/i/c/d = -/-/-/- amp bila muntah
Thorax : dbn >3x
Abdomen : BU (+), Oral :
timpani, soepel Sanmol 3x1
Ext : AH +/+/+/+ Omeprazol 0-
Edema -/-/-/- 0-1
A : dengue fever + Neurodex 1x1
Ispa Codein
3x10mg
Lab Diet lunak
PLT 149
WBC 2.3
HB 12.5
HCT 35.4
SOAP
Tanggal SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
15/04/17 Tidak ada TT 110/70 Dengue fever Pasien KRS
keluhan S 36.5 + ISPA Oral :
N 80 Sanmol 3x1
RR 24 Omeprazol 0-
0-1
ku: lemah Neurodex 1x1
a/i/c/d = -/-/-/-
Thorax : dbn
Abdomen : BU (+),
timpani, soepel
Ext : AH +/+/+/+
Edema -/-/-/-
A : dengue fever +
Ispa

Lab
PLT 164
WBC 2.9
HB 12.4
HCT 35
DEFINISI
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue
haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia.

Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh


hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan
cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue ( dengue shock
syndrome) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh
renjatan/syok (Suhendro, Nainggolan, Chen, 2006).
ETIOLOGI
Demam dengue dan demam berdarah dengue
disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam
genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.
Terdapat 4 serotipe virus tipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-
3, dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan
demam dengue atau demam berdarah dengue. Keempat
serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3
merupakan serotype terbanyak.
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor
nyamuk genus Aedes (terutama A. aegypti dan A.
albopictus).
EPIDEMIOLOGI
Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik
Barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan
sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia
antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995); dan
pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per
100.000 penduduk pada tahun 1998, sedangkan mortalitas DBD
cenderung menurun Hingga mencapai 2% pada tahun 1999

Dalam beberapa tahun ini penyakit ini memiliki manifestasi


klinis yang semakin berat sebagai demam berdarah dengue.
Pada tahun 1997, 2004, 2005 dan 2008 Depkes melaporkan
angka kematian dengue berurutan adalah 15,2 per 100.000
orang, 30 per 100.000 orang , 13,7 per 100.000 orang dan
58,85 per 100.000 orang.
KLASIFIKASI
*Silent dengue atau Undifferentiated fever
Pada bayi, anak, dan dewasa yang terinfeksi virus dengue
untuk pertama kali mungkin akan berkembang gejala yang
tidak bisa dibedakan dari infeksi virus lainnya. Bercak
maculopapular biasanya mengiringi demam. Biasanya juga
muncul gejala saluran pernafasan atas dan gejala
gastrointestinal.

*Expanded Dengue Syndrome /Manifestasi Unusual


Menurut Kalayanarooj dan Nimmannitya tahun 2004
mengklasifikasikan manifestasi unusual infeksi virus dengue
berupa keterlibatan gangguan susunan saraf pusat (SSP),
gagal fungsi hati, gagal fungsi ginjal, fungsi pernapasan,
fungsi jantung, infeksi ganda dan kondisi yang memperberat.
PEMERIKSAAN LAB
Trombositopenia (100 000/l atau kurang)
Leukosit : dapat normal atau menurun. Mulai hari ke-3 dapat
ditemui limfositosis relative (>45% dari total leukosit)
Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler,
dengan manifestasi sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar
Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan.
Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
Imunoserologi dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG terhadap
dengue.
IgM : terdeksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-3, menghilang
setelah 60-90 hari.
IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi
sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.
DIAGNOSIS
DEMAM DENGUE
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai
dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut :
Nyeri kepala
Nyeri retro-oebital
Mialgia
Ruam kulit.
Manifestasi perdarahan (petekie)
Leukopenia.
pemeriksaan serologi dengue positif, atau ditemukan pasien
DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang
sama
DEMAM BERDARAH DENGUE

Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD


ditegakkan bila semua hal ini di bawah ini
dipenuhi :
Demam atau riwayat demam akut, antara 2 -7
hari, biasanya bifasik.
Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan
berikut :
Uji bendung positif (uji tourniquet)
Petekie, ekimosis, atau purpura.
Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau
perdarahan gusi), atau perdarahan dari tempat
lain
Hematemesis atau melena
Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul).
Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran
plasma) sebagai berikut :
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai
dengan umur dan jenis kelamin.
Penurunan hematokrit >20% setelahmendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau
hipoproteinemia.

*Dari keterangan di atas terlihat bahwa perbedaan utama antara DD


dan DBD adalah pada DBD ditemukan adanya kebocoran plasma.
(WHO, 1997)
SYNDROM SYOK DENGUE (SSD)

Seluruh kriteria di atas untuk DBD disertai


kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi yang
cepat dan lemah, tekanan darah turun (20
mmHg), hipotensi dibandingkan standar sesuai
umur, kulit dingin dan lembab serta gelisah.
(Suhendro, Nainggo lan L, Chen K, Pohan, 2006)
Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding perlu dipertimbangkan


bilamana terdapat kesesuaian klinis
dengan demam tiroid, campak, influenza,
chikungunya dan leptospirosis.
TATALAKSANA
PROGNOSIS
Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi oleh
adanya antibodi yang didapat secara pasif atau infeksi
sebelumnya. Pada DBD, kematian telah terjadi pada 40-50%
pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif yang
adekuat kematian dapat ditekan <1% kasus. Pada kasus yang
jarang, terdapat kerusakan otak yang disebabkan syok
berkepanjangan atau perdarahan intrakranial (Halstead, 2007).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai