Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PAGI

oleh Kelompok 18207


Adinda Dwi Aulia
Alfina Meidina Rizka Cahyatika
IDENTITAS
• Nama : Ms. R
• Usia : 25 tahun
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Alamat : Ngaglik
• Masuk RS : 2019
• KELUHAN UTAMA : Gatal kemerahan di seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien di rawat inap selama 2 hari di RSST dengan keluhan kejang.
3MSMRS Diberikan obat Phenytoin.

2MSMRS Pasien mengeluh demam dan minum Paracetamol.

Pasien mengeluh demam menetap dan wajah membengkak disertai


3HSMRS kemerahan yang gatal pada wajah.

Pasien datang ke IGD RSST dengan keluhan demam sejak 2 minggu


HMRS yang lalu dan makula-patch eritem gatal diseluruh tubuh.
RPD Riwayat Kontaktan
• Riwayat alergi (+) Penyakit serupa (-) • Sabun mandi: Cetaphil
DM (-) HT (-) Asma (-) • Sabun wajah: Cetaphil
• Detergen: Rinso
RPK
• Pewangi: Downy
• Riwayat alergi (-) DM (-) HT (-)
Asma (-) • Lotion: Larissa
• Skin care: Larissa
Riwayat Higenitas
• Mandi 2x/hari
• Tidak menggunakan handuk bersama
• Tidak ada penyakit serupa di tempat
tinggal
Pemeriksaan Fisik
• Plak eritem multipel ireguler
berbatas tegas, generalisata pada
wajah, leher, kedua lengan,
telapak tangan, perut, paha, lutut,
tungkai, dan kaki.
• Terdapat eksfoliasi dan edema
pada kelopak mata serta bibir.
• Kelainan kuku (-)
• Kelainan rambut (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Lab Darah
• Hb: 13.05 • Ureum: 18.4
• Eritrosit: 4.4 • Kreatinin: 0.65
• Leukosit: 12.15 (naik) • Natrium: 132.3 (turun)
• Trombosit: 422 • Kalium: 4.09
• Neutrofil: 84.02 (naik) • Klorida: 97.3 (turun)
• Eosinofil: 2.48 • GPT: 272.9 (naik)
• Limfosit: 6.89 (turun) • GOT: 264.8 (naik)
• BUN: 8.6 • Tubex igM anti Salmonella: 6 (+)
Diagnosis Banding
• Viral exanthema
• Erythema multiforme
Diagnosis Terapi
• R/ inj Metilprednisolon 62.5 mg vial No. III
• Erupsi Obat
s.1.d.d
Exantematosa
• R/ tab Cetirizin 10mg No. III
s.1.d.d
• R/ Clobetasol Propionat oint 0.05% tube No. I
s.2.d.d (untuk badan)
• R/ Mometasone Furoate cr tube No. I
s.2.d.d (untuk wajah)
PEMBAHASAN
Erupsi Obat Exantematosa
Definisi
• Erupsi obat exantematosa atau makulopapular merupakan bentuk paling
sering dari erupsi obat (95%).
• Erupsi ini gatal, umumnya muncul terlebih dahulu pada badan lalu
menyebar secara simetris ke perifer.
• Erupsi dapat muncul pada hari ke 1 hingga hari ke 21 setelah pemberian
obat. Resolusi biasanya muncul dalam 7-14 hari, diikuti perubahan warna
lesi dari merahterang menjadi merah kecoklatan, disertai dengan
deskuamasi.
Etiologi
• High probability of reaction: penicillin, carbamazepine, allopurinol
• Medium probability of reaction: hydantoin derivatives (phenytoin), sulfonamides,
NSAIDs, isoniazid, chloramphenicol, erythromycin, streptomycin
• Low probability of reaction: barbiturates, benzodiazepines, phenothiazines,
tetracyclines

Patogenesis:
• Erupsi obat adalah immune-mediated disease, namun patogenesisnya masih
belum dapat diketahui dengan jelas.
Faktor Predisposisi

• Usia tua
• Polifarmasi (drug-drug interactions)
• Gender (perempuan)
• Adanya infeksi (misalnya HIV)
• Genetik
Manifestasi Klinis
• Dapat disertai gejala sistemik (phenytoin):
berupa demam, menggigil. • Macular  konfluen eritem
• Lesi kulit berupa makula dan/atau • Mulai dari wajah, kemudian
papula dengan diameter beberapa menyebar ke badan dan ekstremitas
milimeter hingga 1 cm yang lama- • Onset: 2 minggu setelah inisiasi
kelamaan akan menyatu dan • Temuan lain: demam, edema pada
membentuk makula yang besar. wajah, lymphadenopathy
Warna lesi merah terang (“drug red”).
• Distribusi simetris meliputi badan dan
ektremitas.
• Tidak selalu melibatkan telapak tangan
dan telapak kaki.

• Reaksi dari Hydantoin derivates


Treatment
• Hentikan penggunaan obat • Antihistamine
penyebab • R/ tab Cetirizine 10 mg
• Steroid topikal (potent) s.1.d.d OR
• R/ Clobetasol Propionat oint 0.05% • R/ tab Diphenhydramine 25mg
tube No. I s.4.d.d OR
s.2.d.d (untuk badan) • R/ tab Hydroxyzine 10mg
• R/ Mometasone Furoate cr tube No. I s.4.dd
s.2.d.d (untuk wajah)
• Steroid sistemik
• R/ tab Prednisone 1mg/kg
s.1.d.d
Pemeriksaan penunjang

• Biopsi kulit untuk pemeriksaan histopatologis


Histopatologis menunjukkan spongiosis fokal, nekrosis keratinosit, limfosit perivaskuler
superfisial dan profunda, sebukan eosinofil.
Pemeriksaan penunjang

• Prick Test
Dibaca setelah 24-48 jam

• Patch Tes
Untuk mencegah anafilaksis dan reaksi
sistemik, maka patch test terbuka dapat dibaca
setelah 20-30 menit, namun pada alergi
glukokortikoid ±7 hari.
Viral Exanthem Erupsi Obat Erythema Multiforme
Definisi: erupsi eritem makula atau Definisi: erupsi obat Definisi: eritema multiforme
papul terkait infeksi sistemik, sering exantematosa/morbiliform merupakan reaksi imunologis pada
disertai demam dan linfadenopati merupakan tipe paling sering reaksi kulit yang dipicu kompleks imun. Lesi
hipersensitivitas obat yang ditandai biasanya berupa plak eritem, vesikel,
Simptom: terdapat symptom dengan erupsi difus dan simetris dan ‘target lesion’. Bila rekuren
prodromal seperti demam, macula dan papul eritem muncul disebut eritema multiforme minor
konjungtivitis, rhinorrhea, batuk, kurang lebih 1 minggu setelah (infeksi herpes simpleks). Pada
pneumonia, otitis media pada dimulainya pengobatan. eritema multiforme mayor terdapat
measles, sakit kepala, radang keterlibatan membran mukosa,
tengggorokan, myalgia, arthralgia Simptom: onset macula/papul eritem contohnya sindrom Steven-Johnson.
(rubella), erupsi makulopapular ± 1 minggu hingga 10 minggu setelah
cephalo-kaudal pada measles dan meminum obat. Erupsi Simptom: lesi muncul dalam 24 jam,
rubella. Erupsi morbiliform tidak makulopapular muncul pada badan lesi gatal dan kadang muncul sensasi
muncul pada telapak tangan dan dan ekstremitas atas lalu menyebar seperti terbakar. Bentuk ringan
telapak kaki (sparing of palms and ke arah kaudal. Lesi biasanya simetris eritema multiforme adalah papul dan
soles). Bercak tidak gatal. Terdapat dan konfluens pada daerah yang plak eritem. Distribusi lesi lebih
slapped check appearance. tertekan seperti punggung. banyak pada ekstremitas dan simetris
Viral Exantem Erupsi Obat Eritema Multiforme
Faktor predisposisi: pada anak, infeksi Simptom: Predileksi lain yaitu pada Simptom: Lesi simetris bila
entroviral pada musim panas dan wajah. Lesi biasanya gatal. Pada disebabkan infeksi (e.g. herpes
musim gugur, terpapar inividu yang tahap yang lebih berat / severe simpleks). Lesi pada badan biasanya
terinfeksi virus. melibatkan mukosa (oral, konjunctiva, disebabkan reaksi obat. Lesi target
nasal, atau anogenital), apparatus merupakan dasar diagnosis dengan
Etiologi: virus (measles (rubeola), kulit (rambut dan kuku). Petechiae kriteria: (1) daerah sentral gelap atau
rubella, herpesvirus tipe 6 (roseola), dan purpura makuler dapat terlihat vesikel dikelilingi oleh: (2) zona gelap
parvovirus B19 (eritema infeksiosum), pada kaki disebabkan adanya edema dikelilingi oleh: (3) lempeng
enterovirus (ECHO dan tekanan hemostatik. Lesi ‘drug-red’. eritem perifer. Predileksi target lesion
coksackievirus). paling sering pada palmar dan
Faktor predisposisi: pada orang plantar. Bentuk lebih berat berupa
Ddx: erupsi obat, eritema toksik, rocky dewasa, terutama pada populasi sindrom Steven-Johnson yang
mountain spotted fever dengan HIV-positif dan wanita melibatkan membran mukosa (oral,
bibir, konjunctiva). Vesikel pada mulut
Terapi: terapi awal mencakup Etiologi: antibiotik (β-lactam dapat menjadi erosi yang nyeri,
antipiretik, analgesik (ibuprofen, antibiotics: penicillin, cephalosporin), terdapat pula konjunctivitis purulen).
acetaminophen), hidrasi, vaksin. sulfonamide, trimethoprim, Pasien terlihat lemas dan disertai
sulfamethoxazole, anticonvulsant demam. Etiologi: obat, virus.
Viral Exantem Erupsi Obat Eritema Multiforme
Ddx: viral exantema, toksik eritema, Faktor predisposisi: paling sering
eritroderma eksfoliatif pada anak dan dewasa muda. 50%
pasien mengalami infeksi tumpang
Treatment: hindari obat yang tindih didahului dengan infeksi
dicurigai, antihistamin herpes simpleks yang merupakan
(difenhidramine 25-50 mg), krim faktor presipitasi untuk eritema
pelembab uderm 20%, alternatif multiforme rekuren. Lesi herpes
berupa steroid (sistemik, prednison 1 muncul sebelum eritema multiforme
mg/kg taper dose 7-10 hari). kurang lebih beberapa hari hingga 1
minggu.

Ddx: urticaria, viral exantema, reaksi


hipersensitivitas obat

Treatment: obati infeksi jika ada, jika


m.pneumonia berikan erithromycin
atau azithromycin, untuk herpes
rekuren: valacylovir 500 mg b.i.d, atau
famciclovir 125 b.i.d., hindarkan obat
penyebab, jika terdapat SJS: steroid
sistemik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai