FK Universitas Alkhairaat
Rumah Sakit Umum Anutapura Palu
LAPORAN KASUS
Bronchitis
Disusun oleh:
Muhammad Fadhel
17 20 777 14 448
PEMBIMBING :
dr. Sarifuddin Anwar, Sp.P
Bronkitis adalah sebuah kondisi dimana saluran bronkus mengalami inflamasi. Saluran ini
membawa udara ke paru – paru. Orang yang mengalami bronkitis sering menderita batuk
disertai lendir (mukus). Bronkitis juga dapat menyebabkan mengi (sebuah siulan atau suara
melengking ketika bernapas), nyeri dada, demam, dan sesak napas.
Penyakit bronkitis kronik dan emfisema ternyata selalu berhubungan dengan bronkitis asma
oleh adanya spasme bronkus.20 Cor pulmonale kronik umumnya disebabkan oleh
penyumbatan emfisema paru yang kronik dan sering ditemukan pada bronkitis asma kronik
Klasifikasi bronkitis terdiri dari bronkitis akut dan bronkitis kronik. Karakter bronkitis akut
ditandai dengan adanya batuk dengan atau tanpa produksi sputum yang berlangsung
kurang dari 3 minggu. Bronkitis akut sering terjadi selama masa akut akibat virus seperti
influenza. Virus menyebabkan sekitar 90% kasus bronkitis, dimana bakteri mencapai sekitar
10%. Bronkitis kronik, salah satunya adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
ditandai dengan adanya batuk selama 3 bulan atau lebih pertahun sekurang-kurangnya
selama 2 tahun. Bronkitis kronik biasanya berkembang karena cedera yang berulang pada
saluran udara yang disebabkan oleh iritasi zat-zat yang dihirup. Merokok merupakan
penyebab paling umum, diikuti dengan paparan polutan udara seperti sulfur dioksida atau
nitrogen dioksida, pajanan iritasi pernapasan individu yang terpapar asap rokok, iritasi
paru-paru kimia, atau immunocompromised yang memiliki peningkatan resiko bronkitis. 4
Berdasarkan hal ini, penulis ingin membahas lebih lanjut tentang bronchitis akut dan kronis
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.N
Jenis kelamin : perempuan
Lahir pada tanggal : 03-03-1992
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : jl.kabonga kecil
Masuk Di Ruangan : Cendrawasih Bawah
Anamnesis
Keluhan utama : Batuk-batuk
Keluhan Sekarang :
Seorang perempuan 21 tahun masuk dengan keluhan batuk-batuk kurang lebih 7 hari,
batuk disertai dahak berwarna kekuningan, selain itu pasien juga mengeluhkan sesak nafas
(+), demam (+) mual (-) muntah (-) nyeri dada (-) BAB-BAK lancar.
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Berat badan : 58kg
Tanda Vital : TD :110/76 mmHg Pernapasan : 23x/menit
Nadi : 110x/ menit Suhu : 37.0°C
Sianosis : tidak ada
Anemia : tidak ada
Ikterus : tidak ada
Kepala
Bentuk : Normochepal
Rambut : Sukar dicabut
Mata : Anemis -/-
Telinga : Pendengaran Normal
Mulut : Tidak ada keluhan
Leher
KGB : Pembesaran (-)
Tiroid : Pembesaran (-)
JVP : -
Massa lain : Tidak ada
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada Kanan Kiri simetris
Palpasi : Krepitasi (-)
Perkusi : Sonor (+) di kedua lapangan paru
Auskultasi : Ronkhi +/+, Wheezing +/+
Jantung
Inspeksi : Iktus Kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus Kordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi batas Jantung : TDP
Auskultasi :BJ S1 dan S2 murni regular,murmur(-),gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Tampak datar
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-)
Tes Shifting dullness : (-)
Anggota Gerak
Atas : akral hangat (+/+) edema (-/-)
Bawah : edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
DARAH LENGKAP NILAI RUJUKAN
HCT 36.1 % L 37 - 47
MCH 30.7 pg 27 - 31
b. Foto Thorax AP
DISKUSI
Definisi
Bronkitis adalah penyakit respiratorius karena mukosa pada jalur bronkus di paru-paru
mengalami inflamasi. sehingga mempersempit saluran nafas yang menuju paru-paru. Hal
ini dilihat dari gejala batuk yang disertai dahak dan dapat juga disertai keluhan lainnya
seperti sesak nafas. Bentuk dari penyakit ini terdiri dari 2 yaitu bronkitis akut (berlangsung
kurang dari 3 minggu) dan bronkitis kronik yang frekuensinya hilang timbul selama periode
lebih dari 2 tahun.
Manifestasi Klinis
Batuk merupakan gejala klinis yang sering diamati. Bronkitis akut mungkin akan sulit
dibedakan dari infeksi saluran nafas atas lainnya pada beberapa hari pertama. Meskipun
demikian, jika batuk berlangsung lebih dari 5 hari maka bisa diarahkan sebagai penyakit
bronkitis akut. Pasien dengan bronkitis akut, dapat biasanya dapat terjadi selama lebih dari
10-20 hari. Produksi sputum hampir dialami pada seluruh orang yang mengeluhkan batuk
akibat bronkitis akut ini. Warna sputum biasanya jernih, kuning, hijau, atau bahkan seperti
seperti warna darah. Sputum purulen dilaporkan pada 50% orang dengan bronkitis akut.
Perubahan warna sputum dikarenakan pelepasan peroksidase oleh leukosit dalam sputum.
Karena itulah, warna sputum tidak dapat menjasi indikator terhadap adanya infeksi bakteri.
Demam bukan merupakan tanda khas dan biasanya ketika disertai dengan batuk akan lebih
mengarah pada influenza ataupun pneumonia. Mual, muntah, dan diare jarang dikeluhkan.
Kasus yang berat mungkin akan menyebabkan malaise dan nyeri dada. Ketika keluhan
berat hingga mengenai trakea, gejala dengan sensasi terbakar pada daerah substernal akan
dirasakan dan nyeri dada berhubungan pada saat batuk serta proses bernafas. Sesak nafas
dan sianosis tidak teramati pada penyakit bronkitis ini kecuali pasien memiliki penyakit
paru obstruktif kronik ataupun kondisi lainnya yang mengganggu fungsi paru. Gejala lain
dari bronnkitis akut ini meliputi nyeri tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri
kepala, nyeri otot dan kelelahan. Bronkhitis kronis sering dikaitkan dengan gejala
eksaserbasi akut dimana kondisi pasien mengalami perburukan dari kondisi sebelumnya
dan bersifat akut. Eksaserbasi akut ini dapat ditandai dengan gejala yang khas, seperti
sesak napas yang semakin memburuk, batuk produktif dengan perubahan volume atau
purulensi sputum atau dapat juga memberikan gejala yang tidak khas seperti malaise,
kelelahan dan gangguan tidur. Gejala klinis bronkhitis kronis eksaserbasi akut ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu, gejala respirasi dan gejala sistemik. Gejala respirasi berupa sesak
napas yang semakin bertambah berat, peningkatan volume dan purulensi sputum, batuk
yang semakin sering, dan napas yang dangkal dan cepat. Gejala sistemik ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut nadi, serta gangguan status mental pasien.15
Diangnosis
Anamnesis
Anamnesis bertujuan untuk mendapatksan gejala sebagai berikut :
Batuk berdahak.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya pasien
mengalami batuk produktif di pagi hari dan tidak berdahak, tetapi 1-2 hari
kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau mukoid, jika ada infeksi
menjadi purulen atau mukopurulen.
Sesak nafas
Bila timbul infeksi, sesak napas semakin lama semakin hebat. Terutama pada musim
dimana udara dingin dan berkabut.
Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu).
Wheezing (mengi).
Saluran napas menyempit dan selama bertahun-tahun terjadi sesak progresif
lambat disertai mengi yang semakin hebat pada episode infeksi akut
Wajah, telapak tangan atau selaput lendir berwarna kemerahan Bronkitis infeksiosa
seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil,
sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan. Pada bronkitis
berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi
selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu
Pemeriksaan fisik
Bila ada keluhan sesak, akan terdengar ronki pada waktu ekspirasi maupun inspirasi
disertai bising mengi.
Pada pembesaran jantung kanan, akan terlihat pulsasi di dada kiri bawah di pinggir
sternum.
Pada cor pulmonal terdapat tanda-tanda gagal jantung kanan dengan peninggian
tekanan vena, hepatomegali, refluks hepato jugular dan edema kaki
Penampilan blue bloater. Gambaran khas bronchitis kronis, gemuk, sianosis, edema
tungkai dan ronki basah di basal paru. Sianosis di sentral dan perifer.
Pemeriksaan Penunjang
RESUME
Seorang perempuan 21 tahun masuk dengan keluhan batuk-batuk kurang lebih 7 hari, batuk
disertai dahak berwarna kekuningan, selain itu pasien juga mengeluhkan sesak nafas (+),
febris (+) nausea (-) vomitus (-) nyeri dada (-) BAB-BAK lancar. pada auskultasi ditemukan
ronkhi +/+, wheezing +/+ TD : 110/76 P ; 23x/menit Nadi : 110x/menit Suhu : 37,0
Riw.asma (+)
Diagnosis kerja :
Bronchitis
Asma
Pentalaksanaan :
Non Medikamentosa
Modifikasi Gaya hidup
Kontrol dan minum obat teratur
Medikamentosa
IVFD RL 20 Tetes/Menit
Cefixime 2x200mg
N.acetylsistein 1x600mg
Inhalasi pulmicort/1 respule/12jam
Diagnosis :
Bronchitis
Asma bronchial
BAB IV
KESIMPULAN
Penyakit bronkitis kronik selalu berhubungan dengan bronkitis asma oleh adanya spasme
bronkus.20 Cor pulmonale kronik umumnya disebabkan oleh penyumbatan emfisema paru
kronik dan sering ditemukan pada bronkitis asma kronik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dari anamnesis pasien mengeluhkan batuk-
batuk kurang lebih 7 hari, batuk disertai dahak berwarna kekuningan, selain itu pasien juga
mengeluhkan sesak nafas (+), febris (+). Pada pemeriksaan fisik auskultasi ditemukan
ronkhi +/+, wheezing +/+ dan pada pemeriksaan penunjang Foto thorax Ap memiliki kesan
Bronchitis sehingga pasien tersebut di diagnosis dengan bronchitis dan asma bronchial.
DAFTAR PUSTAKA