SUPURATIF KRONIS
Disusun Oleh:
Ni Kadek Priskila Septiani
42180272
IDENTITAS
Nama : Tn. R
Tanggal Lahir : 11 Maret 1970
Usia : 49 tahun
Jeniskelamin : Laki-laki
Alamat : Kulonprogo, Yogyakarta
Pekerjaan : Buruh
Tanggal periksa : 6 Maret 2019
No.RM : 01162XXX
ANAMNESIS
Life style
Pekerjaan pasien adalah buruh petani dan juga buruh bangunan,
namun setelah kejadian terpukulnya pasien oleh kayu, pasien
mengurangi pekerjaannya.
Pola makan pasien 3x sehari dengan lauk pauk, sayur,terpenuhi.
Pasien mengaku suka makan gorengan, juga teh manis hampir setiap
hari.
Pasien mengaku memiliki kebiasan mengorek-korek telinga jika gatal.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36,80C
STATUS GENERALIS
Kepala
Normocephali
CA (-),SI (-), Bibir sianosis (-),
reflek pupil direct dan indirect
(+/+)
Mukosa mulut basah
Tidak dilakukan
Keterangan:
CAE lapang, serumen (-), jaringan granulasi (-
), membran timpani tampak suram (+),
refleks cahaya (+)
Tes Pelana Dextra Sinistra
Rinne + +
Weber Lateralisasi kanan Lateralisasi kanan
Scwabach Sama dengan pemeriksa Memendek
Kesan: AS terdapat SHL, AD dalam batas normal
CAVUM ORIS-TONSIL-FARING
Bibir Bibir sianosis dan kering (-), stomatitis (-)
Mukosa Oral Stomatitis (-), warna merah muda
Gusi dan Gigi Warna merah muda, karies dentis (-), ulkus (-)
Lingua Simetris, atrofi papil (-), lidah kotor (-), ulserasi (-)
Atap mulut Ulkus (-)
Dasar Mulut Ulkus (-)
Uvula Uvula (-)
Tonsila Palatina Tonsil membesar (-) hiperemis (-), Tonsil membesar (-) hiperemis (-),
detritus(-), kripta melebar (-) detritus(-), kripta melebar (-)
DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronis Benigna inaktif
DIAGNOSIS BANDING
Otitis media supuratif kronis
Otitis media akut stadium perforsasi
Perforasi membran timpani
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Amoksisilin 500 mg 1x1
Natrium diklofenak 50 mg 2x1
Non Farmakologi
Tirah baring
EDUKASI
Istirahat yang cukup.
Meghindari makanan yang memicu peradangan seperti makanan pedas,
berminyak, mengandung pengawet dan minuman dingin.
Minum obat secara teratur.
PLANNING
Audiometri
Rujuk ke dokter sp. THT
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
DEFINISI
Otitis adalah merupakan peradangan telinga yang dapat terjadi pada bagian
eksterna maupun interna yang disebabkan oleh virus, bakteri.
KLASIFIKASI
Otitis Media : Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.
Stadium Hiperemis
Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di
membrane timpani atau seluruh membrane timpani tampak hiperemis
serta edem. Sektret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat
yang serosa sehingga sukar terlihat.
Stadium Supurasi
Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel
superfisial serta terbentuknya eksudat yang purulent di kavum timpani,
menyebabkan membrane timpani menonjol (buldging) ke arah liang telinga luar.
Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta
rasa nyeri di telinga bertambah hebat.
Stadium Perforasi
Karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi
kuman yang tingi, maka dapat terjadi rupture membran timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar
Stadium Resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-
lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan
berkurang dan akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulesi kuman
rendah, maka resolusi dapat terjadi
Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)
Berdasarkan aktivitas sekret yang keluar dikenal juga OMSK aktif dan
OMSK tenang. OMSK aktif ialah OMSK dengan sekret yang keluar dari
kavum timpani secara aktif, sedangkan OMSK tenang ialah yang
keadaan kavum timpaninya terlihat basah atau kering.
ETIOLOGI
Streptokokus hemolitikus, stafilokokus aureus, pneumokokus.
Selain itu kadang ditemukan juga hemofilus influenza, Escherichia
colli, Streptokokus anhemolitikus, Proteus vulgaris, dan
Pseudomonas aurugenosa.
FAKTOR RISIKO
Lingkungan , genetik, otitis media sebelumnya, infeksi, ISPA, autoimun,
alergi, gangguan tuba eustachius
PATOGENESIS
Telinga berair
-OMSK tipe jinak: cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering
kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan
infeksi. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Meningkatnya jumlah sekret dapat
disebabkan infeksi saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah
mandi atau berenang.
-OMSK stadium inaktif: tidak dijumpai adannya sekret telinga. Sekret yang sangat
bau
-Kolesteatoma: berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan
produk degenerasinya. Dapat terlihat keping-keping kecil, berwarna putih,
mengkilap.
-OMSK tipe ganas: Unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang
karena rusaknya lapisan mukosa secara luas. Sekret yang bercampur darah
berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan merupakan
tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya.
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran bisa ringan maupun berat.
-Bila tidak dijumpai kolesteatom, mungkin bisa ditemukan tuli konduktif
kurang dari 20 db ini ditandai bahwa rantai tulang pendengaran masih
baik.
Otalgia
Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus.
Vertigo
Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin
akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom.
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
PALPASI
OTOSKOPI
Tes Pendengaran Pelana/garpu tala
AUDIOMETRI
Alat audiometer
Derajat ketulian ditentukan dengan membandingkan rata-rata
kehilangan intensitas pendengaran pada frekuensi percakapan
terhadap skala ISO 1964 yang ekivalen dengan skala ANSI 1969
Derajat ketulisan ISO:
0-25 dB : Normal
> 25 – 40 dB : Tuli ringan
>40 – 55 dB : Tuli sedang
>55 – 70 dB : Tuli sedang berat
>70 – 90 dB : Tuli berat
>90 dB : Tuli sangat berat
Evaluasi audimetri penting untuk menentukan fungsi konduktif dan
fungsi koklea. Untuk melakukan evaluasi ini, observasi berikut bisa
membantu :
1. Perforasi biasa umumnya menyebabkan tuli konduktif tidak lebih
dari 15-20 dB
2. Kerusakan rangkaian tulang-tulang pendengaran menyebabkan tuli
konduktif 30-50 dB apabila disertai perforasi.
3. Diskontinuitas rangkaian tulang pendengaran dibelakang membran
yang masih utuh menyebabkan tuli konduktif 55-65 dB.
4. Kelemahan diskriminasi tutur yang rendah, tidak peduli
bagaimanapun keadaan hantaran tulang, menunjukan kerusakan
kohlea parah.
TATALAKSANA
Medikamentosa
- Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat pencuci
telinga, berupa larutan H202 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret
berkurang. maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes
telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid ± 1-2 minggu.
Komplikasi dibagi menjadi komplikasi intra temporal dan komplikasi intracranial. Komplikasi intratemporal
yaitu:
Abses subperiosteal
Abses subperiosteal terjadi karena tulang temporal mengalami erosi dan pengumpulan pus di bawah kulit dan
periostium di atas korteks mastoid daerah trigonum Macewen’s. Hal ini biasanya akan tampak dari belakang
telinga di sebelah atas dari pinna.
Labirinitis
Labirinitis adalah radang pada telinga dalam (labirin). Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut
labirinitis umum atau difus dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf yang berat, sedangkan labirinitis yang
terbatas atau labirinitis sirkumskripta menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf saja. Labirinitis terjadi
oleh karena penyebaran infeksi ke ruang perilimfa.
Paresis n. fasial
Paresis saraf kranialis adalah salah satu komplikasi ekstrakranial OMSK maligna, disebabkan tumbuhnya
koleasteatom timpani yang progresif, destruktif, dan merupakan ciri khas OMSK maligna. Paresis saraf fasialis
yang disebabkan oleh OMSK malgina bila diketahui sedini mungkin dan cepat ditanggulangi secara operatif akan
kembali normal karena bersifat reversible.
Komplikasi intracranial didapati beberapa penyakit yaitu:
Abses ekstradura
Abses ekstradural adalah akumulasi nanah antara dura mater dan tulang tengkorak. Infeksi
menjalar melampaui tulang pada telinga tengah atau mastoid.
Meningitis
Meningitis dapat terjadi melalui ekstensi langsung melewati tulang yang erosi, saluran yang sudah
terbentuk sebelumnya atau melalui darah (hematogen). Gejala utama meningitis adalah sakit kepala
berat, demam tinggi, fotofobia dan perubahan status mental. Tingkat kesadaran pasien dapat
berbeda tergantung derajat penyakit. Pada kasus yang berat biasanya terjadi penurunan kesadaran
Abses otak
Abses otak otogenik biasanya ditemukan pada otitis media supuratif kronik (OMSK) tipe maligna.
Komplikasi otitis media terjadi apabila sawar (barrier) pertahanan telinga tengah yang normal
dilewati, sehingga memungkinkan infeksi menjalar ke struktur di sekitarnya. Komplikasi dapat
terjadi pada fase akut dari suatu infeksi seperti akibat otitis media akut atau akibat destruksi dari
aktivitas kronik bioenzim (contohnya kolesteatoma).
Mastoiditis adalah adalah suatu proses peradangan pada sel – sel
mastoid pada tulang temporal. Mastoiditis termasuk merupakan
komplikasi OMA yang paling sering. Mastoidiitis terjadi ketika aditus
ad antrum terobstruksi karena proses inflamasi sehingga sekresi
purulent didalam mastoid menyebabkan tekanan meningkat,
menyebabkan nekrosis dan erosi dari trabekula tulang mastoid.
PROGNOSIS
Adams.G.L, Boies.L.R, Higler. P.A. Boies Buku Ajar Penyakit THT. 2007. 6thed.
Penyakit-penyakit Nasofaring dan Orofaring. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jackson C. Disease of the nose, throat and ear. 2 nded. 2009. Philadelphia: WB Sunders
Co.
Sherwood L. 2012. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC.
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. 2008. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Yuspita Sari, Jenny Tri ,dkk. 2018. Otitis Media Supuratif Kronis Tipe Kolesteatom
dengan Komplikasi Meningitis dan Paresis Nervus Fasialis Perifer. Padang: Jurnal
Kesehatan Andalas.