Anda di halaman 1dari 28

KHAIRUNNISA Z

Pembimbing
Dr. Wirda Fauza
 Pada umumnya tumor THT-KL ditemukan pada
rongga mulut, orofaring, nasofaring, hidung dan
sinus paranasal, hipofaring, laring dan telinga.

 Tumor pada telinga dapat bersifat jinak atau


ganas. Tumor dapat terjadi di daun telinga,
saluran telinga luar ( meatus akustikus externus
), telinga tengah dan telinga dalam
 Tumor ganas pada saluran telinga luar (MAE) lebih

jarang terjadi.  1 pasien di antara 10.000  yang

terbukti menderita tumor pada saluran telinga luar.

 Meskipun relatif jarang, insiden kanker telinga

sering terjadi pada individu yang berusia lebih dari 60

tahun, namun dapat juga terjadi pada setiap kelompok

usia. Hal ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan

dengan wanita
Etiologi

• Cahaya matahari (radiasi


ultraviolet)
• Merokok dan akohol
• Iritasi kronis
• Human papilloma Virus (HPV) dan
Epstein barr virus (EBV)
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mengenal suara &
berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga terdiri
dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam
Telinga luar
 Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga
sampai membran timpani.

Telinga tengah
 terdiri dari, tuba eustachius yang menghubungkan telinga
tengah dengan faring. Tulang pendengaran atau Ossikula
auditiva yang terdiri dari (martil atau malleus, landasan
atau incus, dan sanggurdi atau stapes). .
Telinga dalam
terdiri dari labirin ossea (labirin tulang),
 Fisiologi Sistem Pendengaran

 aurikula penangkap getaran dari luar  diteruskan ke


meatus akustikus eksternus Getaran yang ditangkap
diteruskan ke membran timpani membran timpani
bergetar kemudian menyebabkan maleus bergetar. Maleus
berartikulasi dengan inkus dan stapesstapes terdorong
ke depan dan ke belakang setiap membran timpani dan
maleus bergetar gerakan ke luar dan ke dalam pada
oval window dan menggetarkan cairan endolifatik pada
duktus koklearis
 getaran yang disampaikan dari stapes ke tingkap oval
cairan endolimfatik di sepanjang duktus koklearis
bergetar menimbulkan getaran pada membran
basilar Organ Corti mencetuskan impuls sebagai
respon terhadap getaran pada membran basilar
Perubahan potensial sel-sel rambut yang terdapat
pada organ korti mengeksitasi serabut-serabut
saraf-saraf pendengaran
EXOTOSIS
BENIGNA ADENOMA
OSTEOMA

TUMOR SKUAMOUS SEL CARSINOMA


TELINGA
BAGIAN LUAR
BASAL SEL KARSINOMA

MALIGNA ADENOMA KISTIK EPITELIOMA

SARKOMA

MELANOMA MALIGNA
a. Exostoses
 Suatu penyempitan bertahap dari kanal tulang dengan luas
gundukan tulang yang timbul dari dinding kanal anterior dan
posterior.

 Bilateral ,Tampak dua atau tiga tonjolan licin, tak bertangkai

 Tanpa gejala, Gejala seperti gangguan pendengaran konduktif


dan otitis eksterna dapat timbul jika saluran menjadi
tersumbat

 Exostoses paling sering terjadi pada orang dengan riwayat


paparan air dingin (seperti perenang atau peselancar).
Adenoma
 Berasal dari jaringan kelenjar keringat (epitelioma adenoid kistik atau
seruminoma), kelenjar sebasea atau kelenjar liur aberans

 Membedakan tumor-tumor ini harus dengan pemeriksaan mikroskopik


karena setiap tumor tampak seperti massa polipoid, licin dan tertutup
kulit yang muncul dari dinding liang telinga.

 Hampir tanpa gejala kecuali bila tumor menutupi seluruh liang telinga
 neoplasma tulang yang paling umum dari tulang
temporal

 Osteoma biasanya tanpa gejala, namun, gejala dapat


timbul jika obstruksi saluran terjadi

 lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada


wanita.

 Osteoma tumbuh dalam liang telinga sebagai massa


tunggal yang besar, dekat ujung lateral bagian
tulang. Tumor ini sering bertangkai
 Karsinoma sel skuamosa
 Karsinoma sel skuamosa atau karsinoma epidermoid
terdiri dari massa epitel yang membesar dan tumbuh
ke dalam dengan berbagai variasi sel serta
ukurannya.
 Terlihat banyak mitosis atipik.
 Adanya sarang-sarang sel keratin membentuk
“mutiara (gambaran khas)
 sering mengalami metastasis
 Perkembangan karsinoma sel basal biasanya
lambat, lebih bersifat invasif lokal jarang
mengalami metastasis

Gambar karsinoma sel basal


 Tumor ini merupakan bentuk khusus karsinoma, yang
jenis selnya diduga berasal dari epitel germinal folikel
rambut dan/atau kelenjar keringat. Lesi ini sangat jarang,
tetapi dapat mengenai daun telinga maupun liang telinga
luar

 Tumornya berbentuk nodul kecil, tidak nyeri, tumbuh


lambat, dan tidak berulserasi. Metastasis jarang terjadi,
tetapi prognosisnya buruk karena sifatnya yang progresif
dan kambuhan
 Sarkoma lebih sering timbul pada usia yang jauh lebih
muda daripada karsinoma, dan merupakan tumor ganas
telinga yang paling sering pada anak-anak. Sebagian besar
tumor ini jenis rabdomiosarkoma

 Progonisis buruk karena tumor tumbuh cepat. Seringkali


tumor sudah dilluar batas yang dapat dieksisi sebelum
diagnosis ditegakkan
 Melanoma dapat timbul di daun telinga maupun liang
telinga, tetapi lebih sering di daun telinga. Bila ada
lesi berpigmen yang mulai membesar dan berubah
warna, harus dipikirkan kemungkinan kelainan ini

 Prognosis tumor ini tak dapat dilamarkan karena


dapat terjadi metastasi limfatik yang tidak terduga
dan seringkali terjadi fase dini
Munculnya ulkus tumor

Pembengkakan atau benjolan di leher

Nyeri telinga (Otalgia)

Gangguan pendengaran

Otore dari telinga sering bercampur darah

Tinitus
Anamnesis
Pemeriksaan
fisis

Pemeriksaa
n
penunjang

Tumor MAE
pembedahan
Tumor Mae
Radioterapi
Tumor liang telinga luar

 op. mastoidektomi, dilanjutkan dgn


mengeluarkan seluruh tulang rawan & tulang
liang telinga serta massa tumor di meatus

eksternus. Defek op. di tutup skin graft

 Pasca bedah radioterapi


Karsinoma telinga tengah, mastoid & tulang
temporal

 op. reseksi tulang temporal subtotal / total

 Pasca bedah radioterapi

 Stadium lanjut III dan IV  radioterapi (paliatif)


 Angka kesembuhan liang telinga luar buruk,
kurang dari 35%. Selain usia pasien dan status
kekebalan keseluruhan, prognosis untuk
karsinoma sel skuamosa tergantung pada
subtipe histologis, ukuran, dan lokasi tumor.

Anda mungkin juga menyukai