Hb0 √
BCG √
Polio √ √ √ √
DPT/Hb √ √ √
Campak √
...anamnesis
Riwayat Makanan:
0 - 6 bulan
6 bulan – 8
9 bulan – 11 bulan
12 bulan – sekarang
...anamnesis
Riwayat penyakit keluarga:
Skema keluarga:
...anamnesis
Riwayat sosial lingkungan
Pasien tinggal berenam dengan keluarga inti
Tidak terdapat bengkel, pabrik zat kimia, saluran
udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
Ibu setiap hari menjaga kebersihan rumah
Di dalam rumah tidak ada yang merokok
Banyak terdapat genangan air dan tidak banyak
sampah
Tetangga sakit malaria (+)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Anak tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
GCS : E4M6V5
Tanda Vital:
Frekuensi nadi : 100x/menit, regular, kuat angkat
Frekuensi napas : 30x/menit, regular
Temperatur : 37,20C
BB/TB/LLA : 10 kg/70 cm/12 cm
...pemeriksaan fisik
Kulit
Warna : Sawo matang
Sianosis : (-)
Hemangiom : (-)
Turgor : cepat kembali
Kelembaban : (-)
Pucat : (+)
...pemeriksaan fisik
Kepala
UUB : sudah menutup
UUK : sudah menutup
Rambut : warna hitam tebal merata.
Mata : CA +/+, SI -/-, produksi air mata
cukup, pupil isokor 3mm/3mm,
refleks cahaya (+/+)
Kornea : jernih
...pemeriksaan fisik kepala
Telinga : perdarahan aktif di telinga kanan, nyeri di
kartilago (+)
Mulut : mukosa basah, perdarahan (-) sudah
berhenti, bengkak (-)
Faring : hiperemis (-), edema (-)
Tonsil : T1T1 hiperemis (-),
membran/pseudomembran(-)
Vena jugularis: teraba (5+2 mmH2O)
...pemeriksaan fisik kepala
Pembesaran kelenjar getah bening:
1. Regio Submandibula:
- Kanan : ±3 cm, lunak, mobile, teraba hangat, eritema
(-), nyeri (-)
- Kiri : ±2 cm, lunak, mobile, teraba hangat, eritema
(-), nyeri (-)
2. Regio Oksipital : ±1 cm, keras, mobile, teraba hangat,
eritema (-), nyeri (-)
3. Regio Coli : ±1 cm, mobile, teraba hangat, eritema (-),
Sinistra nyeri (-)
Jantung :
• Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : apeks tidak teraba, thrill (-)
• Perkusi : batas jantung normal
• Auskultasi : frekuensi 100x/menit, reguler, S1S2 tunggal, murmur
(-), gallop (-)
...pemeriksaan fisik abdomen
Inspeksi : cembung (+)
Palpasi :
Demam
DBD
Non Malaria
Sepsis
Keganasan Leukemia
Perdarahan
Non Anemia
Keganasan aplastik
ITP
Leukemia
Keganasan
• PENCEGAHAN
Hindari paparan zat-zat kimia, radiasi,
SUTET terutama bagi ibu-ibu hamil.
TINJAUAN PUSTAKA
Leukemia adalah kelompok penyakit keganasan yang
diakibatkan oleh abnormalitas genetik pada sel
hematopoetik sehingga terdapat proliferasi klonal sel
daraH.
Klasifikasi :
Leukemia akut : LLA DAN LMA
Leukemia kronik : LLK DAN LMK
Mulatsih S, Meiliana S. Leukemia limfoblastik akut pada anak usia di bawah satu tahun. 2009
...tinjauan pustaka
Penatalaksanaan:
1. Tahap 1 (terapi induksi)
2. Tahap 2 (terapi konsolidasi/ intensifikasi)
3. Tahap 3 ( profilaksis SSP)
4. Tahap 4 (pemeliharaan jangka panjang)
Nugroho. Gangguan keseimbangan elektrolit sesudah kemoterapi induksi remisi pada anak dengan
leukemia limfoblastik akut. 2010
Pembahasan
Pasien pertama kali didiagnosis LLA pada usia 1 tahun
9 bulan
Diagnosis LLA pada pasien ini belum dapat ditegakkan
karena tidak dilakukan pemeriksaan BMP sehingga
diagnosis pada pasien ini lebih tepat dengan leukemia
akut.
Pasien dirujuk ke Banjarmasin BMP (+) LLA tipe 2
...pembahasan
Penegakan diagnosis LLA:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
...pembahasan
Selama perawatanterapi simptomatik
Pasien mendapatkan transfusi darah:
• Packed Red Cell (PRC) 150 cc
• Trombosit 100 cc
Pasien mendapat pengobatan:
• Ceftriaxon 2x500 mg
• Kalmethason 3x1,5 mg
• Sulfadroxil 20 mg/kg perhari
• Terapi OAT (+) bulan ke III.
...pembahasan
Pasien sebaiknya didiagnosis gizi kurang LLA/U : 75%
LLA digunakan untuk menghitung gizi organomegali
Penatalaksaan gizi diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
dengan kalori sesuai BB ideal menurut tinggi badan.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan kalori didapatkan
sebagai berikut.
─ BB ideal: 8,5 kg
─ Kebutuhan kalori: 100 x 8,5 = 850 kkal/hari
Karbohidrat : 60% x 850 = 510 : 4 = 127,5 gram
Protein : 15% x 850 = 127,5 : 4 = 31,8 gram
Lemak : 25% x 850 = 212,5 : 9 = 23 gram
...pembahasan
Diagnosis banding:
• DBD
• Anemia aplastik
• ITP
• Sepsis
Prognosis: dubia
Kesimpulan
Pasien An. MF usia 2 tahun dengan berat badan
10 kg didiagnosis LLA berdasarkan:
• Anamnesis demam, sering sakit, pucat, lesu dan
cepat lelah
• pemeriksaan fisik: perdarahan aktif,
pembesaran KGB, hepatosplenomegali
• Laboratorium didapatkan pansitopenia serta
hasil MDT dicurigai keganasan hematologi
akut.
...kesimpulan
Pasien mendapat terapi simptomatik selama di
ruangan untuk memperbaiki keadaan umum.
Terapi definitif belum dapat dilakukan sebelum
pemeriksaan BMP. Pasien dirujuk ke
Banjarmasin dan disana dilakukan pemeriksaan
BMP dengan hasil leukemia tipe L2.
DAFTAR PUSTAKA
1. Permono Bambang, Sutaryo, Ugrasena IDG, Endang, Abdulsalam Maria. Leukemia Akut:
Buku ajar hematologi-onkologi anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005
2. Kapita selekta kedokteran. Editor, Chris Tanto [et al.] – Ed 4. – Jakarta: Media Aesculapius.
2014
3. Pertiwi, Niruri R, Ariawati K. Gangguan hematologi akibat kemoterapi pada anak dengan
leukemia limfoblastik akut. Denpasar. 2006
4. Rofinda ZD. Kelainan hemostasis pada leukemia. Jurnal kesehatan Andalas. 2012
5. Sari T, Windiastuti E, Cempako G, Devaera Y. Prognosis leukemia limfoblastik akut pada
anak obes. Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI/RSCM. Sari pediatri Vol. 12, No.1.
Jakarta. 2010
6. Mulatsih S, Meiliana S. Leukemia limfoblastik akut pada anak usia di bawah satu tahun.
FKUGM/RSUP Dr. Sardjito. Sari pediatri Vol. 11, No. 3. Yogyakarta. 2009
7. Abdulsalam M, Trihono P, Kaswandani N, Endyarni B. Pendekatan praktis pucat: masalah
kesehatan yang terabaikan pada bayi dan anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak.
FKUI/RSCM. Jakarta. 2005
8. Nugroho. Gangguan keseimbangan elektrolit sesudah kemoterapi induksi remisi pada anak
dengan leukemia limfoblastik akut. Malang. 2010
9. Tubelaka, Pusponegoro D, Arwin AP, Darwis D, Oesman F, Latif A, dkk. Penanganan
demam pada anak secara profesional. Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI/RSCM.
Jakarta. 2005
Terima Kasih