Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS

LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (LLA) DENGAN


PENYULIT

Oleh : Reza Indri Saraswati


FAA 111 0015
Pembimbing : dr. Citra Raditha, Sp.A

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSUD DORIS SYLVANUS
PALANGKARAYA
MARET
2015
Pendahuluan
Leukemia: abnormalitas genetik pada sel hematopoietik
 peningkatan laju proliferasi, dan penurunan laju
apoptosis atau keduanyaakibatnya terjadi gangguan
fungsi normal sumsum.
Leukemia: keganasan tersering pada anak-anak
• Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) : 77%
• Leukemia Mielositik Akut (LMA) : 11%
• Leukemia Limfositik Kronik (LMK) : 2-3%.

Permono B., dkk. Leukemia Akut. 2005


LAPORAN KASUS
Identitas penderita:
─ Nama penderita : An. MF
─ Jenis Kelamin : Laki-laki
─ TTL : Palangka Raya, 27 Januari 2013
─ Umur/BB : 2 tahun / 10 kg
Identitas orang tua/wali :
─ Ayah:
─ Nama : Tn. M
─ Pendidikan : SMP
─ Pekerjaan : Swasta
─ Alamat : Jl. PM Noer, Palangka Raya
─ Ibu:
─ Nama : Ny. AN
─ Pendidikan : SD
─ Pekerjaan : IRT
─ Alamat : Jl. PM Noer, Palangka Raya
ANAMNESIS
 Kiriman dari : Puskesmas Panarung
 Dengan diagnosa : Parotitis susp LLA
 Aloanamnesa dengan : Orangtua pasien
 Tanggal/jam : 11-02-2015 pk. 11.00 WIB
Keluhan utama : demam
Riwayat penyakit sekarang :
 Demam sejak 2 hari SMRS
 Demam tinggi mendadak  diberi paracetamol
 turun  muncul kembali
 Demam hilang timbul sejak usia 1 tahun
 Pembesaran di leher dan dekat telinga ± selama
1 bulan SMRS  ke Puskesmas  tidak ada
perubahan
...riwayat penyakit sekarang

Benjolan di leher (+), perut membesar (+), pucat


(+), menggigil (+), keringat dingin (-), kejang (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-), batuk (-), pilek (-),
sesak (-), nyeri telinga (-), keluar sekret dari
telinga (-), nyeri saat berkemih (-), mual(-),
muntah (-), mencret (-), riwayat trauma (-),
benturan (-), nyeri sendi (-), memar (-).
Riwayat penyakit saat perawatan di RSUD dr. Doris Sylvanus
 Setelah 2 hari perawatan:
─ Darah keluar dari telinga kanan pasien. Telinga kiri (-)
─ Saat itu anak demam dengan suhu 38,1°C
─ Darah yang keluar hanya sedikit dan langsung membeku
─ Keesokan harinya, darah keluar semakin banyak terutama
apabila anak menangis
─ Perdarahan di tempat lain
 Setelah 4 hari perawatan:
─ Pasien mengalami gusi berdarah
─ Perdarahan terjadi secara spontan
─ Darah yang keluar tidak banyak dan segera berhenti
Riwayat Penyakit Dahulu
Saat usia 1 tahun 9 bulan, anak sakit demam
tinggi, batuk dan pilek. Anak dirawat ke RS
Bhayangkaraya selama 1 minggu kemudian
didiagnosis LLA.
...anamnesis
Riwayat kehamilan dan persalinan :
 Riwayat Antenatal : rutin ANC. Paparan terhadap radiasi (-)
 Riwayat Natal : bayi lahir sungsang dan segera
menangis
 Spontan/tidak : bayi lahir spontan
 Nilai APGAR : Ibu tidak tahu
 Berat badan lahir : 3200 gram
 Panjang badan lahir: Ibu tidak tahu
 Lingkar kepala : Ibu tidak tahu
 Penolong : Bidan
 Tempat : IGD RSUD dr. Doris Sylvanus
 Riwayat Neonatal : anak tidak pernah dirawat selama masa
neonatal
...anamnesis
Riwayat perkembangan :
1. Motorik kasar:
• Tiarap : 3 bulan
• Merangkak : 5 bulan
• Duduk : 6 bulan
• Berdiri : 10 bulan
• Berjalan : 14 bulan

2. Motorik Halus : Menggenggam benda kecil,


memindahkan benda kecil
3. Bahasa dan verbal : Anak sudah bisa mengucapkan kata
4. Sosial : Anak sering bermain dengan kakak dan
teman-teman seusianya
...anamnesis
Riwayat Imunisasi:

Imunisasi 0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan

Hb0 √
BCG √
Polio √ √ √ √
DPT/Hb √ √ √
Campak √
...anamnesis
Riwayat Makanan:
 0 - 6 bulan
 6 bulan – 8
 9 bulan – 11 bulan
 12 bulan – sekarang
...anamnesis
Riwayat penyakit keluarga:
Skema keluarga:
...anamnesis
Riwayat sosial lingkungan
 Pasien tinggal berenam dengan keluarga inti
 Tidak terdapat bengkel, pabrik zat kimia, saluran
udara tegangan ekstra tinggi (SUTET)
 Ibu setiap hari menjaga kebersihan rumah
 Di dalam rumah tidak ada yang merokok
 Banyak terdapat genangan air dan tidak banyak
sampah
 Tetangga sakit malaria (+)
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Anak tampak sakit sedang
 Kesadaran : Kompos mentis
 GCS : E4M6V5
Tanda Vital:
 Frekuensi nadi : 100x/menit, regular, kuat angkat
 Frekuensi napas : 30x/menit, regular
 Temperatur : 37,20C
 BB/TB/LLA : 10 kg/70 cm/12 cm
...pemeriksaan fisik
Kulit
 Warna : Sawo matang
 Sianosis : (-)
 Hemangiom : (-)
 Turgor : cepat kembali
 Kelembaban : (-)
 Pucat : (+)
...pemeriksaan fisik
Kepala
 UUB : sudah menutup
 UUK : sudah menutup
 Rambut : warna hitam tebal merata.
 Mata : CA +/+, SI -/-, produksi air mata
cukup, pupil isokor 3mm/3mm,
refleks cahaya (+/+)
 Kornea : jernih
...pemeriksaan fisik kepala
 Telinga : perdarahan aktif di telinga kanan, nyeri di
kartilago (+)
 Mulut : mukosa basah, perdarahan (-) sudah
berhenti, bengkak (-)
 Faring : hiperemis (-), edema (-)
 Tonsil : T1T1 hiperemis (-),
membran/pseudomembran(-)
 Vena jugularis: teraba (5+2 mmH2O)
...pemeriksaan fisik kepala
Pembesaran kelenjar getah bening:
1. Regio Submandibula:
- Kanan : ±3 cm, lunak, mobile, teraba hangat, eritema
(-), nyeri (-)
- Kiri : ±2 cm, lunak, mobile, teraba hangat, eritema
(-), nyeri (-)
2. Regio Oksipital : ±1 cm, keras, mobile, teraba hangat,
eritema (-), nyeri (-)
3. Regio Coli : ±1 cm, mobile, teraba hangat, eritema (-),
Sinistra nyeri (-)

Kaku kuduk: (-)


...pemeriksaan fisik thoraks
Dinding dada/paru:
• Inspeksi : simetris. Retraksi (-), dispnea (-), pernafasan
thorakoabdominal.
• Palpasi : fremitus fokal (+/+)
• Perkusi : sonor (+/+)
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung :
• Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : apeks tidak teraba, thrill (-)
• Perkusi : batas jantung normal
• Auskultasi : frekuensi 100x/menit, reguler, S1S2 tunggal, murmur
(-), gallop (-)
...pemeriksaan fisik abdomen
 Inspeksi : cembung (+)
 Palpasi :

- Hati : hepatomegali 4 cm dari arcus costa, 6 cm dari


procesus xiphoideus, permukaan rata, tepi
tumpul, konsistensi padat, nyeri tekan (-), batas
tegas.
- Lien : spleenomegali shuffner 3-4, permukaan rata, tepi
tumpul, konsistensi padat, nyeri tekan (-), batas
tegas.
- Ginjal : Tidak teraba
 Perkusi : timpani, redup di batas hepar dan spleen.
Asites (-)
 Auskultasi : bising usus (+) normal
...pemeriksaan fisik
 Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), CRT
<2 detik. ptekie (-), purpura (-)
 Susunan saraf : dalam batas normal
 Genitalia : dalam batas normal, benjolan
skrotum (-/-)
 Anus : dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium tanggal 10/02/2015
Pemeriksaan Nilai
WBC 9.54 x 10^3/uL
Neu% *** %
Lym% ***%
Mon% ***%
Eos% ***%
Bas% ***%
Neu# ***x 10^3/uL
Lym# ***x 10^3/uL
Mon# ***x 10^3/uL
Eos# ***x 10^3/uL
Bas# ***x 10^3/uL
RBC 3.32 x 10^6/uL
HGB 8.7 g/dL
HCT 24.7%
MCV 74.5 fL
MCH 26.2 pg
MCHC 35.2 g/dL
RDW-CV 18.8%
RDW-SD 59.4 fL
PLT 14 x 10^3/uL
MPV 7.7 fL
PDW 15.2
PCT 0.011%
Hasil Laboratorium tanggal 11/02/2015
Pemeriksaan Nilai
WBC 7.93 x10^3/uL
Neu% 32.6 %
Lym% 65.8 %
Mon% 0.1%
Eos% 0.5%
Bas% 0.0%
Neu# 2.59 x 10^3/uL
Lym# 5.22 x 10^3/uL
Mon# 0.01 x 10^3/uL
Eos# 0.11 x 10^3/uL
Bas# 0.00 x 10^3/uL
RBC 4.44 x 10^6/uL
HGB 12.1 g/dL
HCT 38.3 %
MCV 86.2 fL
MCH 27.3 pg
MCHC 31.6 g/dL
RDW-CV 19.0 %
RDW-SD 68.8 fL
PLT 22 x 10^3/uL
MPV 7.4 fL
PDW 15.4
PCT 0.016%
Hasil Laboratorium tanggal 15/02/2015
Pemeriksaan Nilai
WBC 2.66 x 10^3/uL
Neu% 17.9%
Lym% 80.6%
Mon% 0.7%
Eos% 0.5%
Bas% 0.3%
Neu# 0.48 x 10^3/uL
Lym# 2.15 x 10^3/uL
Mon# 0.02 x 10^3/uL
Eos# 0.01 x 10^3/uL
Bas# 0.00 x 10^3/uL
RBC 3.75 x 10^6/uL
HGB 10.0 g/dL
HCT 30.8%
MCV 82.2 fL
MCH 26.7 pg
MCHC 32.4 g/dL
RDW-CV 17.6%
RDW-SD 61.4 fL
PLT 42 x 10^3/uL
MPV 6.8 fL
PDW 14.9
PCT 0.029%
Hasil Evaluasi Darah Tepi Tanggal
10/02/2015
• Eritrosit : distribusi sel agak longgar
• Anisositosis : mikrositik hipokrom (eliptosit, tear drop cell,
pear shape cell)
• Poilositosis : sel muda (-)
• Leukosit : estimasi jumlah normal. Tampak atypical
mononuclear cell (AMC), sel dengan bentuk
besar, sitoplasma sempit, kromotis agak longgar,
inti tidak jelas.
• Trombosit : estimasi jumlah menurun. Bentuk dan ukuran
normal
• Kesan : curiga keganasan hematologi akut (LLA)
• Saran : Bone Marrow Punction (BMP)
Pemeriksaan saat di RSU Ulin Banjarmasin:
Hasil Pemeriksaan Sumsum Tulang tanggal 20/02/2015HHSS
Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi
tanggal 03/03/2015
Hasil Laboratorium Ekokardiografi
tanggal 12/03/2015
Hasil Laboratorium selama di RSU Ulin
Diagnosa Banding
Malaria

Demam
DBD
Non Malaria

Sepsis

Keganasan Leukemia

Perdarahan

Non Anemia
Keganasan aplastik

ITP

Leukemia
Keganasan

Pembesaran KGB Limfoma


leher
Non Keganasan Limfadenitis
Diagnosa kerja : LLA, TBC paru, Malaria klinis, Gizi kurang

Status gizi : Gizi Kurang (berdasarkan LLA kurva WHO)


Z score:
─BB/U : Gizi baik ( antara -2 s/d median)
─BB/TB: Gizi baik (antara median s/d 2 SD)
─TB/U : Gizi buruk (< -3 SD)
─LLA/U : Gizi kurang (75%)
Penatalaksanaan
• IVFD D5 ¼ NS 10 tpm
• Inj. Ceftriaxone 2x500 mg IV
• Inj. Kalmethason 3x1,5 mg IV
• p/o:
• Paracetamol 6 x 120 mg
• OAT (+)
USULAN PEMERIKSAAN:
• Pemeriksaan darah dan hapusan darah tepi
(hemoglobin, leukosit, eritrosit, hematokrit,
trombosit, hitung jenis leukosit, MCV, MCH,
RDW-CV, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, asam
urat, albumin dan protein total)
• Pemeriksaan cairan serebro spinal (LCS)
• Aspirasi sumsum tulang (BMP)
• Pemeriksaan foto thorax
• Pemeriksaan sitologi
• PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad dubia
Quo ad functionam : ad dubia
Quo ad sanationam : ad dubia

• PENCEGAHAN
Hindari paparan zat-zat kimia, radiasi,
SUTET terutama bagi ibu-ibu hamil.
TINJAUAN PUSTAKA
Leukemia adalah kelompok penyakit keganasan yang
diakibatkan oleh abnormalitas genetik pada sel
hematopoetik sehingga terdapat proliferasi klonal sel
daraH.
Klasifikasi :
Leukemia akut : LLA DAN LMA
Leukemia kronik : LLK DAN LMK

1. Rofinda ZD. Kelainan hemostasis pada leukemia. 2012


2. Sari T, Windiastuti E, Cempako G, Devaera Y. Prognosis leukemia limfoblastik
akut pada anak obes. 2010
...tinjauan pustaka
PATOFISIOLOGI:
• Leukemia akut dimulai dari sel tunggal yang
berproliferasi secara klonal sampai mencapai sejumlah
populasi sel yang dapat terdeteksi.
• kondisi genetik tertentu seperti translokasi,
amplifikasi, dan mutasi onkogen seluler yang menjadi
dasar dari terjadinya penyakit.

1. Rofinda ZD. Kelainan hemostasis pada leukemia. 2012


2. Sari T, Windiastuti E, Cempako G, Devaera Y. Prognosis leukemia limfoblastik akut pada anak obes.
2010
...tinjauan pustaka

Gambar 1. LLA tipe L1

Gambar 2. LLA tipe L2

Gambar 3. LLA tipe L3


Sari T., dkk. Prognosis leukemia limfoblastik akut pada anak obes. 2010
...tinjauan pustaka
DIAGNOSIS:
• Anamnesis: Anoreksia, mudah lelah, gelisah, demam
yang hilang timbul, pucat.
• Pemeriksaan fisik:
• pucat, lesu dan lemah
• Terdapat purpura atau ptekie pada kulit
• Perdarahan membran mukosa yang merefleksikan
kegagalan sumsum tulang
• Limfadenopati, hepatomegali, splenomegali
1. Kapita selekta kedokteran. 2014
2. Pertiwi, Niruri R, Ariawati K. Gangguan hematologi akibat kemoterapi pada anak dengan
leukemia limfoblastik akut. 2006
...tinjauan pustaka
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah tepi
• Leukositosis (60%) atau leukopenia (25%)
• Limfositosis lebih dari 50.000/mm3
• Pemeriksaan sumsum tulang: hiperselular, sel
sumsum tulang diganti sel leukemia (blast)

Mulatsih S, Meiliana S. Leukemia limfoblastik akut pada anak usia di bawah satu tahun. 2009
...tinjauan pustaka
Penatalaksanaan:
1. Tahap 1 (terapi induksi)
2. Tahap 2 (terapi konsolidasi/ intensifikasi)
3. Tahap 3 ( profilaksis SSP)
4. Tahap 4 (pemeliharaan jangka panjang)

Nugroho. Gangguan keseimbangan elektrolit sesudah kemoterapi induksi remisi pada anak dengan
leukemia limfoblastik akut. 2010
Pembahasan
 Pasien pertama kali didiagnosis LLA pada usia 1 tahun
9 bulan
 Diagnosis LLA pada pasien ini belum dapat ditegakkan
karena tidak dilakukan pemeriksaan BMP sehingga
diagnosis pada pasien ini lebih tepat dengan leukemia
akut.
 Pasien dirujuk ke Banjarmasin BMP (+) LLA tipe 2
...pembahasan
Penegakan diagnosis LLA:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
...pembahasan
Selama perawatanterapi simptomatik
Pasien mendapatkan transfusi darah:
• Packed Red Cell (PRC) 150 cc
• Trombosit 100 cc
Pasien mendapat pengobatan:
• Ceftriaxon 2x500 mg
• Kalmethason 3x1,5 mg
• Sulfadroxil 20 mg/kg perhari
• Terapi OAT (+) bulan ke III.
...pembahasan
 Pasien sebaiknya didiagnosis gizi kurang  LLA/U : 75%
 LLA digunakan untuk menghitung gizi  organomegali
Penatalaksaan gizi  diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
dengan kalori sesuai BB ideal menurut tinggi badan.
 Berdasarkan perhitungan kebutuhan kalori didapatkan
sebagai berikut.
─ BB ideal: 8,5 kg
─ Kebutuhan kalori: 100 x 8,5 = 850 kkal/hari
 Karbohidrat : 60% x 850 = 510 : 4 = 127,5 gram
 Protein : 15% x 850 = 127,5 : 4 = 31,8 gram
 Lemak : 25% x 850 = 212,5 : 9 = 23 gram
...pembahasan
Diagnosis banding:
• DBD
• Anemia aplastik
• ITP
• Sepsis

Prognosis: dubia
Kesimpulan
Pasien An. MF usia 2 tahun dengan berat badan
10 kg didiagnosis LLA berdasarkan:
• Anamnesis demam, sering sakit, pucat, lesu dan
cepat lelah
• pemeriksaan fisik: perdarahan aktif,
pembesaran KGB, hepatosplenomegali
• Laboratorium didapatkan pansitopenia serta
hasil MDT dicurigai keganasan hematologi
akut.
...kesimpulan
Pasien mendapat terapi simptomatik selama di
ruangan untuk memperbaiki keadaan umum.
Terapi definitif belum dapat dilakukan sebelum
pemeriksaan BMP. Pasien dirujuk ke
Banjarmasin dan disana dilakukan pemeriksaan
BMP dengan hasil leukemia tipe L2.
DAFTAR PUSTAKA
1. Permono Bambang, Sutaryo, Ugrasena IDG, Endang, Abdulsalam Maria. Leukemia Akut:
Buku ajar hematologi-onkologi anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005
2. Kapita selekta kedokteran. Editor, Chris Tanto [et al.] – Ed 4. – Jakarta: Media Aesculapius.
2014
3. Pertiwi, Niruri R, Ariawati K. Gangguan hematologi akibat kemoterapi pada anak dengan
leukemia limfoblastik akut. Denpasar. 2006
4. Rofinda ZD. Kelainan hemostasis pada leukemia. Jurnal kesehatan Andalas. 2012
5. Sari T, Windiastuti E, Cempako G, Devaera Y. Prognosis leukemia limfoblastik akut pada
anak obes. Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI/RSCM. Sari pediatri Vol. 12, No.1.
Jakarta. 2010
6. Mulatsih S, Meiliana S. Leukemia limfoblastik akut pada anak usia di bawah satu tahun.
FKUGM/RSUP Dr. Sardjito. Sari pediatri Vol. 11, No. 3. Yogyakarta. 2009
7. Abdulsalam M, Trihono P, Kaswandani N, Endyarni B. Pendekatan praktis pucat: masalah
kesehatan yang terabaikan pada bayi dan anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak.
FKUI/RSCM. Jakarta. 2005
8. Nugroho. Gangguan keseimbangan elektrolit sesudah kemoterapi induksi remisi pada anak
dengan leukemia limfoblastik akut. Malang. 2010
9. Tubelaka, Pusponegoro D, Arwin AP, Darwis D, Oesman F, Latif A, dkk. Penanganan
demam pada anak secara profesional. Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI/RSCM.
Jakarta. 2005
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai