Anda di halaman 1dari 49

KELOMPOK

PBL-2 5
BERDEBAR
DEBAR
SISTEM
KARDIOVASKULER
SKENARIO 2

Seorang wanita 27 tahun masuk


UGD dengan keluhan berdebar-
debar disertai pusing sejak 1 jam
yang lalu. Dari hasil pemeriksaan
fisis tekanan darah 85/55 mmHg,
denyut nadi 180 kali/menit
reguler, frekuensi napas dan suhu
• Mahasiswa mampu menjelaskan
Anatomi,Fisiologi, dan Histologi organ terkait
skenario.
• Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
palpitasi
LEARNING • Mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko

OUTCOME •
palpitasi
Mahasiswa mampu menjelaskan
etiopatomekanisme palpitasi
• Mahasiswa mampu mengetahui hubungan
gejala utama dengan gejala penyerta pada
skenario
• Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosa
Problem tree
Anatomi
Histologi
&Fisiolo
gi
Anatomi
FISIOLOGI
HISTOLOGI
DEFINISI PALPITASI

“Jantung berdebar atau palpitasi adalah


kondisi ketika jantung berdenyut terlalu cepat
dan tidak beraturan. Penderita palpitasi
umumnya merasa jantung berdegup cepat
dan kencang. Sensasi tersebut dapat
dirasakan di area tenggorokan dan leher”
FAKTOR RESIKO

• Kebocoran jantung • Kolestrol


• BB berlebihan • Merokok & Alkohol
• Anemia • Asam Urat
• Stress • Diabetes
• Kurangnya magnesium dan • Hipertensi
kalium • Radikal bebas
• Obat - obatan • Genetik
• Junk food
ETIOLOGI PALPITASI

Gangguan
Aritmia jantung
psikomatik
(Rhytme
(Psychosomatic
disorder)
)

Penyakit
jantung
Penyakit
struktural
sistemik (Structural
disorder)
Efek obat
(Drugs)
PATOMEKANISME

Suatu keadaan dimana pasien dapat


merasakan denyut jantungnya sendiri,terjadi
karena perubahan kecepatan,keteraturan,atau
kekuatan kontraksi jantung. Jantung berdebar
dikarenakan aktivitas saraf
simpatis.Perangsangan saraf simpatis
membuat ujung saraf adenerjic melepaskan
sedikit adrenalis dan noradrenalin ke sirkulasi
dan ditangkap oleh adrenoresptor B-1 di
jantung sehingga kontraktifitas dan laju
HUBUNGAN GEJALA UTAMA DENGAN
GEJALA PENYERTA
TABEL DIAGNOSA BANDING

Takikardi
Wanita/27 Berdebar- Pusing 1 jam Suhu dan
Gejala klinis TD 80/50 180x/menit
tahun debar yang lalu napas normal
Reguler
Regurgitasi
Aorta +/- - +/-
+/-
Takikardi
supraventriku +/-
lar

+/- - +/-
Atrial Flutter +/-
1
REGURGIT
ASI AORTA
“Regurgitasi Aorta
adalah suatu keadaan
dimana terjadi refluks
DEFINISI (aliran balik) darah
dari aorta ke dalam
ventrikel kiri sewaktu
relaksasi”
ETIOLOGI

• Dilatasi pangkal
aorta
• Penyakit katup
artifisial
• Genetik
• Mikroorganisme
• Hipertrofi ventrikel
EPIDEMIOLO
GI
• Regurgitasi aorta mengenai sekitar 5:10.000 populasi.
• Insidens lebih tinggi pada pria terutama pada yang
berumur 30-60 tahun.
• Mortalitas dan morbiditas Regurgitasi aorta
berhubungan dengan berbagai parameter seperti durasi
regurgitasi aorta, keparahan kompetensi
katup,mekanisme kompensasi, komplikasi pasca bedah
penggantian katup pada simtomatik yang berat.
PATOFISIOLOGI
Regurgit
Katup Darah dari Ventrikel asi aorta
aorta kiri Ventrikel
aorta gagal kiri
kembali ke menerima
menutup ventrikel darah dari berdilatasi
dengan kiri selama atrium kiri dan terjadi
sempurna fase dan aorta hipertrofi
diastole saat fase
diastol
MANIFESTASI KLINIS
• Rasa lelah
• Dyspnea saat aktivitas
• Palpitasi
• Angina dengan hipertropi ventrikel kiri
• Temuan hemodinamik :
1. Pengisian dan pengosongan denyut arteri yang cepat
2. Tekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik
dan penurunan tekanan diastolik
3. Tekanan diastolik rendah
• Auskultasi : Bising diastolic, bising austinflint yang khas, Sistolic
Ejection Click disebabkan oleh peningkatan volume ejeksi.
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
a. TD sistolik tinggi & diastolic rendah
b. Tekanan nadi (pulse pressure) sangat lebar
c. Bila disertai stenosis aorta (AS) : teraba trill
sistolik di area aorta
d. Auskultasi:
– AR murni: murmur diastolic di area aorta,
menjalar sepanjang sisi sternal
– Bila disertai AS: S-2 lemah, bising ejeksi
sistolik pada arteri karotis (menjalar ke
leher)
3. Pemeriksaan penunjang
a. Ekg

b. Rontgen thoraks
c. Ekokardiografi
d. Katerisasi jantung
e. Peningkatan kardiac isoenzim (CK-CKMB)
PENATALAKSANAAN

1. Pengobatan farmakologis
a. Vasodilator : calcium channel
blocker, hydralazin,
nitroprusid.
b. ACE-Inhibitor
c. Beta-blocker
d. Digoksin
e. Diuretik
f. Antibiotika Profilaksis
2. Tindakan bedah
a. Penggantian katup aorta
b. Penggantian katub
prostetik : katub
mekanis, katub xenograf,
katub homograf dan
katub otograf.
KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Hampir 70 % pasien dengan
• Kardiomegali regurgitasi aorta kronik dapat
bertahan 5 tahun, sedangkan
50 % mampu bertahan 10
• Gagal ventrikel tahun setelah diagnosis
kiri ditegakkan.
• Pasien mampu hidup secara
• Edema paru normal, tetapi rentan terhadap
endokarditis infekif. Jika timbul
• Hipoksia gagal jantung , bisa bertahan 2
tahun dan setelah timbul
jaringan gejala angina biasanya
bertahan 5 tahun. Pasien
dengan insufisiensi aorta akut
dan edema paru memiliki
2
takikardi
supraventriku
lar
DEFINISI
“Supraventricular
tachycardia (SVT) adalah
takidisritmia yang ditandai
dengan perubahan denyut
jantung yang mendadak
bertambah cepat.Perubahan
denyut jantung pada bayi
dengan SVT umumnya menjadi
EPIDEMIOLO
GI
Takikardi supraventrikular merupakan
kegawatdaruratankardiovaskular yang sering
ditemukan.Angka kejadian SVT diperkirakan 1 per 250.000
sampai 1 per 250. Angka kekerapan masing-masing bentuk
SVT berbeda sesuai usia.
ETIOLOGI
Idiopatik, ditemukan hampir setengah
1
jumlah insiden.
Sindrom Wolf Parkinson White (WPW) 10-20% terjadi
2 setelah konversi menjadi sinus aritmia. Sindrom WPW
adalah suatu sindrom dengan interval PR yang pendek
dan interval QRS yang lebar; yang disebabkan oleh
hubungan langsung antara atrium dan ventrikel
melalui jaras tambahan.

3 Beberapa penyakit jantung bawaan


PATOMEKANISME
1) Atrioventricular Nodal Reentrant Tachycardia (AVNRT)

AVNRT timbul karena adanya


reentrant yang menghubungkan
antara nodus AV dan jaringan
atrium.Nodus AV pada AVNRT
memiliki dua jalur konduksi yaitu
jalur konduksi cepat dan jalur
konduksi lambat.
PATOMEKANISME
Atrioventricular Reciprocating (Reentrant) Tachycardia (AVRT)

AVRT merupakan takikardi yang


disebabkan oleh adanya satu atau lebih jalur
konduksi aksesori yang secara anatomis terpisah
dari sistem konduksi jantung normal.Jalur
aksesori merupakan sebuah koneksi miokardium
yang mampu menghantarkan impuls listrik
antara atrium dan ventrikel pada suatu titik
selain nodus AV. AVRT terjadi dalam dua bentuk
yaitu orthodromik dan antidromik.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis takikardia supraventrikular (SVT) biasanya
dibawa karena mendadak gelisah, bernafas cepat, tampak
pucat, muntah-muntah, laju nadi sangat cepat sekitar 200-
300 per menit, tidak jarang disertai gagal jantung atau
kegagalan sirkulasi yang nyata.
Gejala klinis lain SVT dapat berupa palpitasi,
lightheadness, mudah lelah, pusing, nyeri dada, nafas
pendek dan bahkan penurunan kesadaran.Pasien juga
mengeluh lemah, nyeri kepala dan rasa tidak enak di
tenggorokan.
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
a. Denyut jantung 150-250 kali/menit
b. Perubahan TD (hipotensi/hipertensi)
3. Pemeriksaan penunjang
a. EKG
• AVNRT :gelombang P yang menghilang atau timbul segera setelah
kompleks QRS sebagai pseudo r’ dalam V1 atau pseudo s dalam
lead inferior
• AVRT orthodromik : gelombang P yang mengikuti setiap kompleks
QRS yang sempit karena adanya konduksi retrograde.
• AVRT antidromik : kompleks QRS melebar.
PENATALAKSANAAN

1. Penatalaksanaan segera
a. Direct current synchronyzed
cardioverson
b. Manuver vegal
c. Pemberian adenosin
d. Verapamil
e. Digoksin
f. Flecanide dan sotalol
g. Beta blocker
2. Penanganan jangka panjang
Klasifikasi Obat-Obatan

Kelas 1 : Sodium channel blocker Flecainide, propafenone

Kelas 2 : β blockers Atenolol, propanolol, esmolol,


nodolol

Kelas 3: potassium channelblocker Amiodarone, sotalol

Kelas 4 : calcium channel blocker Verapamil, diltiazem

Tabel 1.Klasifikasi obat-obatan yang biasa digunakan dalam manajemen takikardi.


KOMPLIKASI

Komplikasi dapat terjadi jika takikardi suprafentriikular yang


berualng terus tidak di tangani dengan tuntas. Di antaranya
adalah penurunan kesadaran, jantung yang semakin lemah,
hingga gagal jantung.
3
ATRIAL FLUTTER
“Atrial flutter merupakan
gangguan irama jantung
(aritmia) yang terjadi jika
DEFINISI impuls elektrik tidak sesuai
dengan alur listrik jantung. “
ETIOLO
GI
1. Menurunnya aliran darah ke
jantung (iskemik)
2. Peradangan jantung
3. Hipertensi
4. Penyakit pada otot jantung
(Kardiomyopati)
5. Abnormalitas pada katup
jantung (terutama katup mitral)
6. Hipertropi pada ruang jantung
7. Post-operasi jantung
EPIDEMIOLOGI

• Insidensi atrial flutter mencapai 36/100.000 orang-tahun


• rerata usia 72 tahun
• sekitar 70% penderita atrial flutter adalah pria.
Aktivitas listris
sepanjang siklus
atrium (200-350)

Sistem konduksi Kompensasi


Sumbatan anatomi atrioventrikuler 
Penurunan respon
 tubuh
memblok impuls ( peningkatan
atrial secara ventrikel
hemodinamik )
cepat
Depolarisasi
atrium secara
cepat

Patogenesis Atrial flutter


MANIFESTASI KLINIS
1. Jantung berdebar-debar
2. Sesak napas
3. mudah lelah
4. rasa tidak nyaman didada
5. Pusing
6. perubahan tekanan darah
7. bunyi jantung irama tak teratur
8. gelisah
9. kulit pucat
10. pernafasan pendek
DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Pemfis
• Pemeriksaannya penunjang
– Elektrokardiogram (EKG)
– Monitor Holter
– Ekokardiogram (transthorakal dan transesofageal)
PENATALAKSANAAN

Terapi Medikamentosa
– Anti-aritmia
Terapi Mekanis
– Digoxin
(Lanoxin) – Kardioversi
– Beta blocker – Defibrilasi
– Calsium channel – Ablasi kateter
blocker
– Anti-koagulan
KOMPLIKASI
INTEGRASI KEISLAMAN

(QS. Ar Ra’d : 28).

َ
ُ ‫آمنُوا َوتَ ْط َم ِئ ُّن ُقل ُوبُ ُه ْم ِب ِذك ِْر الل َّ ِه ۗ أل َا ِب ِذك ِْر الل َّ ِه تَ ْط َم ِئ ُّن الْقُل‬
‫ُوب‬ َ ‫ال َّ ِذ‬
َ ‫ين‬

Terjemah Arti: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Penelitian
• Beberapa peneliti oleh Jumalstres
menemukan, Ahmadkronisyang berjudul
menyebabkan Zikir Dalam Proses
produksi
Penyembuhan
sel darah Penyakit
putih terlalu berlebih. Sel darahJantung
putih yangPerspektif
berlebihan iniPsikoterapis:
lalu mengumpul pada dinding sisi dalam arteri, membatasi aliran
darah, serta mendorong pembentukan bekuan yang menghalangi
sirkulasi plak aterosklerosis.
• Saat berzikir, ia menetralkan kemelut yang dihadapi oleh pelakunya,
hingga keadaan kejiwaannya jadi stabil serta enjoy. Pada orang yang
keadaannya tak tegang, zikir makin mendamaikan hatinya produksi
sel serta sel darah putih jalan secara normal.
• Keadaan jiwa yang tenang dengan zikir membuat fisik menjadi
tenang, termasuk juga denyut jantung, denyut nadi serta peredaran
darah dan meningkatkan imunitas tubuh.
• Zikir relatif dapat melindungi seorang dari penyakit yang disebabkan
oleh depresi terutama penyakit jantung serta stroke. Sedang untuk
orang yang terlanjur menderita sakit jantung serta stroke, zikir dapat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai