Kematian Mendadak
Dosen Penguji : dr. Ratna Relawati, Sp.F, MSi.Med
FK UKI
FK UKI
FK UKI
FK UNDIP
FK UNDIP
FK UNDIP
Pendahuluan
Latar Belakang
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
Tujuan
MANFAAT
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah tinjauan kepustakaan yang merujuk
pada berbagai literatur.
Definisi
Asal Kata
Definisi
WHO
Kematian yang terjadi 24 jam setelah
gejala-gejala timbul, namun pada
kasus-kasus forensik, sebagian besar
kematian terjadi dalam hitungan menit
atau bahkan detik sejak gejala timbul.
Sebagian besar, hitungan menit / detik
Kematian mendadak tidak terduga
Kematian tidak terduga mendadak
Keduanya sering terjadi bersamaan
Definisi
Baradero (2008)
Kematian yang tidak terduga, dalam
kurun waktu kurang dari 1 jam, atau
dalam waktu 24 jam.
Definisi
Simpson (1985)
1.Sudden death = kematian yang
tidak terduga, non traumatik, non self
inflicted fatality, yang terjadi 24 jam
setelah onset gejala.
2.Definisi yang lebih tegas, kematian
yang terjadi dalam 1 jam setelah
timbulnya gejala.
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
European Heart Journal
(2010)
Epidemiologi
Motozawa
(Universitas Tokyo,
2005)
1.TRAUMA
Trauma otak dan leher dapat menjadi kombinasi penyebab kematian yang
fatal
bagian belakang
kepala terbentur
tulang leher
patah
menekan saraf
di belakangnya
tertutupnya jalan
nafas
leher yang
tertolak ke
belakang
2. KERACUNAN
Jenis-jenis racun
Sistemik
Lokal
dan
Sistemik
menyebabkan rasa
nyeri hebat,
peradangan, dan
kematian akibat nyeri
neurogenik
biasanya racun
mempunyai afinitas
lebih kuat terhadap
salah satu sistem atau
organ tubuh
asam karbol
Pemeriksaan toksikologik
3. Penyakit
1. Sistem Kardiovaskuler
cardiac death)
(sudden
Histopatologi Infark
Miokard (7 hari post infark)
1. Sistem Kardiovaskuler
cardiac death)
(sudden
2. Sistem Respirasi
2. Sistem Respirasi
2. Sistem Respirasi
3. Sistem Pencernaan
4. Sistem Hematopoietik
5.
Sistem
Urogenital
dan
Reproduksi
Penyebab :
Uremia fase terminal
(dengan
koma
dan
kejang)
Ruptur tuba pada KET
Pemeriksaan Penunjang
Kematian Mendadak
Toksikologi
Toksikologi adalah ilmu yang menelaah
tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia
atau racun terhadap mekanisme biologis
suatu organisme.
Aplikasi Toksikologi
Toksikologi Forensik
Toksikologi forensik merupakan suatu ilmu toksikologi yang
dapat dimanfaatkan dalam kepentingan pengadilan.
Kerja utama dari toksikologi forensik yaitu melakukan
analisis kualitatif dan kuantitatif dari racun dengan bukti
fisik dan menerjemahkan temuan analisisnya.
Kasus Orang
Mati
Kasus Forensik
-PenyalahgunanNarkoba
-PerubahanPrilaku
Kedokteran Forensik
1. Otopsi
2. Dugaan keracunan
3. Pengambilan spesimen
4. Pengemasan dan penandaan
5. Pengiriman/Surat permohonan
analisis toksikologi
Labfor Polri
Uji Penapisan
Uji Pemastian
LABORATORIUM TOKSIKOLOGI
BPOM
Lab Toksikologi
Universitas
Data Analisis
Hidup
Kasus Keracunan
(Anal. Tok. Klinik)
Lab- Lainnya:
BNN, Labda, dll
Interpretasi
Penulisan Laporan
( Bukti Surat / Surat Keterangan / Keterangan Ahli)
Spesimen Toksikologi
Pemeriksaan Histopatologi
DEFINISI
Histologi
Histo = jaringan
Logos = ilmu
Ilmu yang mempelajari struktur anatomi dan jaringan di bawah
mikroskop (tingkat seluler).
Patologi
Ilmu yang mempelajari tentang penyakit, penyebab, mekanisme,
dan perubahan-perubahannya, dilihat dari tingkat selular
MANFAAT
Pengambilan Sampel
Eksisi :
Jaringan (organ) dipotong
dengan ketebalan tertentu
(kurang lebih cm) pada
daerah perbatasan sakitsehat
Penyimpanan
setiap jenis organ dimasukkan pada
wadah tersendiri. Fiksasi dengan
bahan pengawet yang sesuai dengan
volume yang cukup dan pengawet
bersih dari noda, misalnya formalin
4%
Otopsi :
pemeriksaan terhadap tubuh mayat secara
menyeluruh,
meliputi
pemeriksaan
terhadap
bagian luar maupun dalam
tujuan:
menemukan proses penyakit dan atau adanya
cedera
melakukan
interpretasi
atas
penemuanpenemuan tersebut
menerangkan penyebab kematian
ASPEK MEDIKOLEGAL
Prinsip dilakukannya Otopsi secara garis besar pada
kasus kematian mendadak yaitu:
Apakah pada pemeriksaan luar jenazah terdapat adanya
tanda-tanda kekerasan yang signifikan dan dapat diprediksi
dapat menyebabkan kematian ?
Apakah pada pemeriksaan luar terdapat adanya tanda-tanda
yang mengarah pada keracunan ?
Apakah korban merupakan pasien (contoh: penyakit jantung
koroner) yang rutin datang berobat ke tempat praktek atau
poliklinik di rumah sakit ?
DASAR HUKUM
KUHAP
pada
mati
Death On Arrival
Death on arrival (DOA) merupakan istilah yang digunakan pada
keadaan pasien yang meninggal secara klinis sebelum sampai di
rumah sakit (Emergency Room) dan tidak perlu dilakukan
resusitasi.
Perlu diketahui sebab dan cara kematian untuk menentukan
kematian wajar atau tidak wajar
Penyidik dapat meminta ahli kehakiman untuk melakukan
pemeriksaan jenazah (KUHAP pasal 120, 179)
Sistem Coroner
Pasien datang (DOA)
Dokter IRD
Sistem di Indonesia
PASIEN
Death on Arrival (IGD)
Laporan kasus
Seorang jenazah wanita usia kurang lebih 56 tahun dibawa
ke kamar jenazah RS kariadi untuk dimintakan visum oleh
polisi. Jenazah ditemukan meninggal di kantornya diduga
karena sakit. Dari hasil pemeriksaan didapatkan:
Lebam mayat: tengkuk, punggung, pinggang, bokong, tungkai
atas warna merah keunguan dan hilang dengan penekanan.
Kaku mayat: terdapat pada kelopak mata dan rahang, mudah
dilawan
Pembusukan tidak ada
Kesimpulan kasus
Berdasarkan fakta yang ditemukan pada pasien ini, maka
kelompok kami mengambil kesimpulan bahwa korban meninggal
karena mati lemas diduga akibat penyakit kardiovaskular.
Penutup
Penutup
Kesimpulan
1) Kematian mendadak didefinisikan sebagai suatu kematian
yang tidak diperkirakan sebelumnya dalam hitungan detik,
menit, hingga 24 jam setelah gejala timbul, dimana gejala
sebelumnya tidak nyata atau hanya berlangsung singkat.
2) Di Indonesia persentase kematian akibat penyakit meningkat
dari 5,9% (1975) menjadi 19,0% (1995).
3)Etiologi tersering dari terjadinya kematian mendadak adalah
penyakit dengan persentase mencapai 60-70%. Kematian
mendadak terbanyak akibat dari penyakit pada sistem
jantung dan pembuluh darah.
Terima Kasih