PENDAHULUAN
gigi forensik dan ilmu yang mempelajari tentang pola sidik bibir
atau fisur yang terdapat pada permukaan mukosa bibir, memiliki sifat
1
Dalam suatu kasus kriminal, sidik bibir dapat tertinggal, pada
gelas kaca, jendela kaca, sedotan, dan beberapa objek lain yang
terdapat pada TKP. Sidik bibir yang terdapat pada permukaan objek
korban, sehingga hasil analisis dari sidik bibir tersebut dapat dijadikan
memiliki pola tekstur mukosa bibir yang stabil. Pendapat ini juga
tetap. Adamo dan Toura berpendapat bahwa pola sidik bibir antar
individu tidak ada yang sama dan dapat dipengaruhi oleh variasi ras.
kedokteran gigi.
2
berhasil dipecahkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa sidik bibir
Sifat unik dan stabil sidik bibir dapat menjadi suatu alat bukti
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan pola perpotongan.1 Sidik bibir sampai saat ini belum diketahui
berpendapat bahwa sidik bibir telah dapat diamati saat bayi berusia
bahwa sidik bibir memiliki pola yang unik pada setiap individu.4
Anatomi Bibir
mulut, terdiri dari bibir bagian atas dan bibir bagian bawah.5 Bibir luar
kulit dan meliputi seluruh vermilion saja. Bibir terdiri dari tiga bagian,
yaitu kulit, vernilion, dan mukosa. Bibir bagian atas disusun oleh tiga
4
unit, yaitu 2 lateral dan 1 medial. Cuspid bow adalah proyeksi ke
bawah dari unit philtrum yang memberi bentuk bibir dengan khas.
Proyeksi linier tipis yang memberi batas bibir atas dan bawah secara
melingkar pada batas kutaneus dan vermilion disebut white roll. Bibir
Gambar 1.
Anatomi
Permukaan Bibir
sensoris dari Nervus mentalis. Inervasi motorik bibir berasal dari syaraf
depressor labii.8 Otot bibir terdiri dari kelompok otot sfingter bibir
(orbicularis oris) dan otot dilator yang terdiri dari satu seri otot kecil
yang menyebar keluar dari bibir. Fungsi otot sfingter bibir adalah untuk
5
merapatkan bibir, sedangkan fungsi otot dilator bibir adalah untuk
membuka bibir.8
tubuh mereka, tetapi akan ditemukan bibir terbuka lebar pada kasus
Histologi Bibir
transparan.10
di tengah bibir dan di dalam lamina propria. Serat elastin ini mengikat
mukosa yang dapat tergigit saat gigi geligi atas dan bawah
6
transparan serta dermis yang memiliki banyak pleksus pembuluh
ditemukan pada tubuh dan pemeriksaan sidik bibir. Jenis identifikasi ini
7
berfungsi untuk mendukung identifikasi dengan cara lain dan biasanya
Sidik bibir adalah garis dan alur normal dalam bentuk groove-
groove dan kerutan yang muncul pada zona transisi antara mukosa
yang stabil. Sidik bibir tidak akan berubah dengan pertambahan usia.
Selain stabil, sidik bibir memiliki sifat yang unik. Karena tidak ada sidik
kembar.13,15
Pada kasus kriminal, sidik bibir dapat berupa sidik bibir laten dan
sidik bibir tampak. Bibir tanpa lipstik yang menyentuh benda lain
namun tidak dapat terlihat secara kasat mata, sidik bibir ini disebut
sidik bibir laten. Untuk membuktikan adanya sidik bibir tersebut maka
harus digunakan beberapa alat bantu supaya sidik bibir tersebut dapat
tertinggal pada suatu benda dan dapat terlihat disebut sidik bibir
tampak, sidik bibir ini sering tertinggal jika bibir orang yang memakai
dapat terlihat.13
8
2.3.2 Klasifikasi Pola Sidik Bibir
pola sidik bibir, namun belum ada kesepakatan mengenai pola sidik
II. Partial straight grooves: sama dengan long vertikal tetapi tidak
menutupi seluruh bibir
9
Gambar 3. Pola sidik bibir menurut Suzuki dan Tsuchihashi
tetapi klasifikasi yang digunakan saat ini adalah klaaifikasi Suzuki dan
Tsuchihashi.8
10
Gambar 4. A complete vertical b. Incomplete vertical c.
Complete bifurcated d. Incomplete bifurcated e. Complete
intersecting f. Incomplete intersecting g. Reticulated h. in the
form of sword i. Horizontal j. other types
11
1. Menggunakan Lipstik
Penggunaan lipstick dalam mengambil sampel sidik bibir
menggunakan tinta.4
dan tempel kan selotip transparan ke bagian bibir yang telah diberi
12
tersebut kemudian ditempelkan pada kertas khusus utuk
pembesar.4,13
2. Menggunakan bahan cetak gigi
Penggunaaan bahan cetak gigi dapat menghasilkan gambaran
13
Gambar 6. Alat dan bahan metode cetak gigi
14
Gambar 7. Cara pengambilan sidik bibir dengan metode cetak gigi 13
15
lysochrome dye yang ditaburkan dan diratakan dengan kuas akan
dalam menentukan ukuran dari hasil jadi foto yang diambil. Setelah itu
16
yang telah dikemukakan terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan
Lama (sekitar 45
Detail menit)
Bahan Cetak Gigi 3 dimensi Butuh biaya
Sangat akurat
Kurang praktis
Dapat
Bubuk sidik jari memvisualisasikan Tidak praktis
sidik bibir yang telah
ada pada suatu benda Relatif lebih mahal
identitas biologis atau non biologis. Identitas non biologis dapat berupa
Identitas pada bibir. Pola sidik bibir bersifat stabil dan tidak mengalami
17
perubahan oleh perbedaan iklim atau adanya penyakit disekitar mulut.
menghasilkan pola yang unik pada setiap individu. Hal ini tidak
serta perawatan bedah yang bisa merubah bentuk dan warna bibir.
unik.8
Klasifikasi pola garis sidik bibir oleh Tsuchihai dan Suzuki adalah
sebagai berikut. 17
18
Gambar 9. Sidik bibir pada laki-laki 17
19
2. TIpe I dan II dominan : wanita
3. Tipe II dominan : pria
4. Tipe IV : pria
5. Tipe V dan bervariasi : pria
Jika bibir dibagi dalam 4 quadran yakni quadran a yaitu bibir atas kanan,
quadran b yaitu bibir atas kiri, quadran c yaitu bibir bawah kiri dan quadran d
yaitu bibir bawah kanan, maka penyebaran tipe sidik bibir adalah sebagai
berikut.19
20
Tabel 2. Contoh Identifikasi Jenis Kelamin Berdasarkan Sidik Bibir 20
Configurasi sidik bibir Perkiraan Jenis Kelamin
I I I I I I I II I I Wanita
II I I I I I I I I II tipe I, I dominan
I I I I I I I I I Wanita
II II II I I I I I I I II II I dan II dominan
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sidik bibir adalah garis dan alur normal dalam bentuk groove-
groove dan kerutan yang muncul pada zona transisi antara mukosa
iklim atau adanya penyakit disekitar mulut. Sidik bibir terbukti pada
22
ditemukan pada perempuan sedangkan pada laki-laki pola
tipe IV. Pola tipe III paling sedikit muncul pada jenis kelamin wanita,
sedangkan pola tipe V paling sedikit dijumpai pada jenis kelamin pria
yaitu tipe I,I' dan II lebih domiann pada perempuan sedangkan tipe II,IV
23