Anda di halaman 1dari 29

REFERAT

“EKSHUMASI (PENGGALIAN MAYAT)”


Disusun Oleh:
Suci Rahayu (1102013281)
Fuzarisma (1102014111)

Pembimbing:
Dr. Suryo Wijoyo., Sp.KF., MH
PENDAHULUAN

1 Ekshumasi atau penggalian mayat kadang perlu dilakukan ketika


dicurigai kematian seseorang dianggap tidak wajar.

2 Ekshumasi sekarang ini di luar negeri sering diminta ketika timbul


masalah pada asuransi kesehatan

3 Pada prinsipnya, keluarga berhak menolak autopsi yang diminta oleh


pihak asuransi

4 Hasil pemeriksaan terhadap jenazah yang telah lama dikubur tidak akan
memberikan hasil lebih baik
PENDAHULUAN

01 Menurut hasil survey rata-rata jumlah hari setelah dikubur adalah


selama 74 hari.

Pada 99,2% kasus tujuan utama asuransi kesehatan adalah apakah


02
seseorang berhak mendapatkan klaim atau ganti rugi.

Di India penggalian jenazah jarang dilakukan karena kebiasaan di


03
India yang membakar jenazah

Batas waktu permintaan dilakukan Exshumasi di tiap-tiap negara


04 berbeda-beda.

Dokter perlu memahami dengan benar peranannya dan pemeriksaan


05 apa saja yang harus dilakukan terhadap jenazah
Kasus yang umumnya mengakibatkan penggalian mayat
dilakukan adalah menyangkut:

Kasus-kasus kriminal, misalnya pembunuhan yang


disamarkan seperti bunuh diri, kecurigaan keracunan,
kematian karena abortus provokatus kriminalis atau
malpraktik.

Kasus-kasus sipil, misalnya tuntutan asuransi, pertanggung


jawaban kasus malpraktik, tuntutan mengenai warisan atau
masalah dalam menentukan identitas.
Laparoskopi
Transperitoneal
Perbaikan Vesicovaginal
Fistula
PENDAHULUAN

Dalam rangkaian penyidikannya, apabila penyidik merasa perlu


bantuan dokter maka dokter wajib melaksanakan pemeriksaan
01 tersebut

Mayat yang diperiksa umumnya baru beberapa hari atau beberapa


minggu di kubur, sehingga proses pembusukan masih sangat baru.
02

hasil pemeriksaan terhadap mayat yang telah dikubur tidak akan


memberikan hasil sebaik-baiknya apabila mayat diperiksa ketika
sebelum dikubur.
03
TINJAUAN
PUSTAKA

DEFINISI
Ekshumasi adalah suatu tindakan medis yang dilakukan atas
dasar undang-undang dalam rangka pembuktian suatu
tindakan pidana dengan menggali kembali jenazah yang
sudah dikuburkan dan berdasarkan izin dari keluarga
korban.
Tujuan Ekshumasi Secara
Garis Besar
1. Penggalian atau pembongkaran kuburan untuk
kepentingan peradilan
2. Penggalian non forensik atau bukan untuk
peradilan
• untuk keperluan kota-kota, pengembangan
gedung-gedung dan sebagainya
• Kadang-kadang atas kemauan keluarga sendiri
untuk memindahkan kuburan
• Untuk identifikasi
ALASAN EKSHUMASI

Adanya kecurigaan
tindak pidana.
Pengakuan terdakwa Pemeriksaan ulang atas
sudah membunuh dan permintaan hakim
mengubur seseorang

02 03
04 Ditemukan bukti
Tertangkapnya
terdakwa. 01 05
bahwa penyebab
mati tidak wajar

l
Slide /9
TUJUAN EKSHUMASI

01 02
Penguburan mayat secara ilegal untuk sebab kematian yang tertera dalam surat
menyembunyikan kematiannya atau karena keterangan kematian tidak jelas dan
alasan-alasan kriminal, seperti abortus menimbulkan pertanyaan, seperti keracunan
kriminalis. dan gantung diri.

03 04
Pada kasus yang identitas mayat yang Pada kasus untuk mendapatkan
dikubur tidak jelas kebenarannya. ganti rugi dari pihak asuransi.
DASAR PERTIMBANGAN EKSHUMASI

Dasar pertimbangan pelaksanaan penggalian mayat


01 sebenarnya hanya kepada persoalan hukum.

Dimana pihak keluarga korban ataupun pihak penyidik


merasa adanya kecurigaan atas kematian korban. 02

Namun pada kasus-kasus tertentu juga untuk identifikasi


03 lanjutan karena keluarga korban terlambat memperoleh
informas
KETENTUAN
HUKUM
EKSHUMASI

01 02 03

Permintaan penyidik untuk Bagi yang menghalang-halangi Dokter dapat dituntut karena
melakukan pemeriksaan mayat atau menolak membantu pihak membuat keterangan palsu,
dari penggalian kuburan ini diatur peradilan dapat dikenakan terkait dengan pasal 163 dan
dalam pasal 135 disini terkait pasal 180 KUHAP, dan
sanksi hukum seperti yang
pula pasal 133, 134 dan 136 penggalian mayat dapat dilakukan
tercantum dalam pasal 222
KUHAP. kembali.
KUHP.
01
Di India dilaksanakan atas perintah seorang kepala daerah (Distrik
Magistrate) atau seorang “coroner”

02

Di Amerika Serikat dilaksanakan atas perintah jaksa.


Yang Berhak
Memerintahkan
Penggalian Kuburan 03

Di Skotlandia atas perintah kepala polisi daerah

04
di Indonesia dilakukan atas perintah penyidik sesuai dengan pasal 135
KUHAP
Slide /13
Penetapan Waktu Penggalian Mayat

01 India dan Inggris


tidak ada batas waktu (ter masuk Indonesia)

02 Perancis: 10 tahun

03 Skotlandia: 20 tahun

04 Jerman: 30 tahun
TATALAKSANA
Persiapan Penggalian Kuburan

1 2 3

Surat pernyataan dari Surat penyitaan dari kuburan


Surat persetujuan dari keluarga, juru kubur, petugas yang akan digali sebagai barang
keluarga yang meninggal bukti yang dikuasai oleh
pemerintah setempat atau
penyidik (Kepolisian) untuk
saksi-saksi sementara.

4 5 6
Surat permintaan Visum et
Repertum kepada Dokter Berita acara pembongkaran
pemerintah, Dokter Polri atau kuburan harus dibuat secara Peralatan dan sarana lain
Dokter setempat untuk kronologis serta sesuai yang diperlukan.
pemeriksaan mayat Cq. metode kriminalistik
penggalian kuburan.
Pelaksanaan Penggalian Kuburan

Perlu dihadiri oleh dokter, penyidik,


pemuka masyarakat setempat, pihak
A
keamanan, petugas pemakaman dan
penggali kuburan

Memastikan kuburan yang harus digali


B dengan kehadiran pihak keluarga atau
ahli waris atau saksi

Sebelum penggalian, sekitar kuburan harus


C ditutup dengan tabir (dari bahan apa saja).

16
2.3 市场概述
1. Siapa saja yang hadir di tempat penggalian (nama dan
alamat).
2. Tempat dan alamat penggalian.
3. Jam berapa dimulai pemeriksaan kuburan (dari luar).
D.Mencatat kronologis 4. Tanda-tanda yang ada dicatat, misalnya nisan dibuat dari
acara pembongkaran apa, berapa tingginya dan bagaimana bentuknya.
kuburan 5. Identitas, nama, tanggal kematian dan sebagainya.
6. Keadaan cuaca, mendung, panas dan sebagainya.
7. Setiap mencapai kedalaman tertentu harus dicatat diukur
dengan mistar dan difoto. Misalnya jam 09.30 mencapai
kedalaman 1 meter.
2.3 市场概述
8. Keadaan tanah, komposisi tanah, pasir, tanah liat warna
merah atau coklat dan sebagainya.
9. Pada jam berapa mencapai papan penutup liang lahat atau
peti mayat dan sebagainya dan pada kedalaman berapa
D.Mencatat kronologis meter jangan lupa selalu dibuat fotonya.
acara pembongkaran 10.Jam berapa peti mayat atau papan penutup diangkat, atau
kuburan bila tidak ada peti, jenazah diangkat dari liang lahat.
11. Bagaimana keadaan jenazah, posisi mayat, keadaan kain
kafan dan lain lain.
12.Barang barang yang ditemukan.
13.Saat dokter mulai mengadakan pemeriksaan (autopsi)
sampai selesai.
e. Pemeriksaan di TPU atau
rumah Sakit

Pertimbangan melakukan pemeriksaan di tempat


atau TPU:
1. Transportasi yang sulit atau tidak memungkinkan.
2. Penghematan waktu.
3. Mendapat hasil pemeriksaan lebih cepat.
4. Menghindari kesalah pahaman pandangan masyarakat.
5. Mempermudah penguburan kembali.

Pertimbangan melakukan pemeriksaan di rumah


sakit:
1. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan tenang.
2. Diharapkan lebih teliti.
3. Mendapat hasil lebih baik karena dapat dilakukan pemeriksaan yang
lebih lengkap seperti pemeriksaan histopatologik dan toksikologik.
LANJUTAN

Untuk mengukur dapat disediakan


F mistar kayu 1 meter atau meteran dari
pita logam 2-5 meter.

Peralatan fotografi dilengkapi flash unit


G dengan film hitam putih oleh petugas Polri
sendiri. Tidak diperkenankan wartawan/
wartawan foto berada dilokasi pengadilan.

20
Penyerahan ke Penyidik

• Berita acara pemakaman kembali.

• Berita acara penyerahan kembali


kuburan kepada keluarga

21
Untuk melaksanakan penggalian mayat harus
dilakukan ha-hal sebagai berikut

Waktu Yang Pemeriksaan


Keamanan
Baik Mayat

04 06
02
03 05
01

Persiapan Penggalian Kehadiran Proses Penggalian


Kuburan Petugas Kuburan

Slide /22
AUTOPSI PADA EKSHUMASI
A.Autopsi klinik

01 Menentukan sebab kematian yang pasti.


01
Menentukan apakah diagnosis klinik yang dibuat selama
02
perawatan sesuai dengan diagnosis postmortem.
02
Mengetahui korelasi proses penyakit yang ditemukan
03
dengan diagnosis klinis dan gejala-gejala klinis
03
04 Menentukan efektivitas pengobatan
04
05 Mempelajari perjalanan lazim suatu proses penyakit.
05
B. Autopsi forensik

a. Membantu dalam hal penentuan identitas mayat.


b. Menentukan sebab pasti kematian, memperkirakan cara
kematian, serta saat kematian.
c. Mengumpulkan serta mengenali benda-benda bukti untuk
penentuan identitas benda penyebab serta identitas pelaku
kejahatan.
d. Membuat laporan tertulis yang objektif berdasarkan fakta dalam
bentuk visum et repertum.
e. Melindungi orang yang tidak bersalah dan membantu dalam
penentuan identitas serta penuntutan terhadap orang yang
bersalah
C. Autopsi anatomi.
1. Tuntutan kasus kriminal seperti pembunuhan, kecurigaan pada
kasus keracunan, dan kematian karena kasus abortus kriminal
atau malpraktek. Hal ini berlaku secara universal di seluruh
negara.
2. Penentuan penyebab kematian pada kasus perdata seperti
gugatan kematian karena kecelakaan, ganti rugi asuransi,
gugatan kompensasi pekerjaan, pertanggung jawaban untuk
malpraktek, dan tuntutan untuk warisan.
Pemeriksaan autopsi pada ekshumasi dibagi
menjadi dua bagian

1. Identifikasi (setiap hal harus direkam atau dibuat


dokumentasi)
a. Batu nisan.
b. Gambaran kuburan.
c. Berat, jenis kelamin, jaringan parut, sidik jari dan lain-lain.

2. Penyebab kematian
a. Lakukan foto rontgen atas tubuh jenazah.
b. Tubuh jenazah harus di foto.
c. Autopsi seluruh tubuh harus dilakukan dan jaringan tubuh di
ambil untuk pemeriksaan histologi, lalu diawetkan.
d. Semua jaringan harus dikirim untuk diperiksa.
Adapun teknik autopsi yang dapat digunakan
antara lain

1
Teknik Virchow 1 2 Teknik Rokitansky
2

4
Teknik Letulle 3 4
Teknik Ghon
Perlindungan Tujuan penggalian mayat untuk menemukan kasus-kasus kriminal dalam
Hukum Represif 1 membantu proses peradilan tentang identifikasi mayat dan kemungkinan
sebab-sebab kematian.

Tindakan penggalian mayat (ekshumasi) dilakukan ketika sesudah


2 dilakukan penguburan, terdapat kecurigaan sebabnya meninggal dan
atau karena pelaku tindak kejahatan tertangkap

Pemeriksaan terhadap mayat yang telah dikubur tidak lebih baik apabila
3 mayat tersebut diperiksa ketika masih segar. Penggalian mayat
memerlukan persiapan khusus dan pelaksanaannya yang baik

Setiap dokter khususnya ahli kedokteran kehakiman harus bersedia


4 setiap saat untuk melakukan pemeriksaan dan penggalian mayat dimana
memerlukan keahlian yang khusus pula.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai