Anda di halaman 1dari 5

Anatomi Lensa

Lensa merupakan

Glaukoma Fakomorfik

a. Definisi

Glaukoma fakomorfik merupakan glaukoma sudut tertutup sekunder akibat


terjadinya peningkatan ketebalan lensa yang ditandai dengan adanya peningkatan
tekanan intraokuler yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi saraf optik dan
kehilangan lapang pandang penglihatan yang ireversibel jika tidak segera di obati.
Ketebalan lensa ini dapat disebabkan oleh katarak lanjut, pembengkakakn lensa dalam
onset yang cepat atau katark traumatik, ynag akhirnya menraha pad blokade pupil denagn
sudut tertutup.
Glaukoa fakomorfik sekunder sdut tertutup adalah glaukoma yang diinduksi lensa
sehingga memyebabkan terjadinya pembentukan karatak matur penyempitan susdut dapat
terjadi perahan-lahan dengan adanya pembentukan katarak dengan mendorong iris ke
arah depan yang dapat di endapkam oleh karak intusemen menyebabkan terhalangnya
aliran cairan antrar perbatasan pupil dan kapusl anterir lena (blok pupil).5

b. Epidemiologi

- Glaukoma merupakan penyebab kebutaan utama kedua di indonesia etelah katarak.


Insiden glaukoa pada berbagai bagian negeri
- Belum ada data statistik epidemiologi resmi yag tersedia, glaukoma fakomorfik dari
katarak hipermatur lebih sering terjadi di negara-negara dimana kararak banyak
terjadi dan operasi belum tersedia. Glaukoma fakomorfik dapat terjadi dalam ras dan
jenis kelamin apapun, umumnya, glaukoma fakomorfik diamati pada pasien lebih tua
dengan katarak senilis, tetapi dapat terjadi paad pasien yang lebih muda setelah
katarak traumatik atau katarak intusement yang berkembang cepat.

c. Etiologi dan patofisiologi


Faktor-faktor tertentu mempengaruhi pasien terhadap glaukoma fakomorfik
sebagai berikut:2
- Intumescent cataract
- Katarak traumatik
- Mengalami katarak senilis dengan cepat
Mekanisme utama yang terjadi pada glaukoma sudut tertutup sekunder adalah
penebalan lensa dan lensa yang berpindah ke anterior (karena kelemahan zoula
dengan usia dan kadang-kadang diperparah oleh pseudoeksfoliasi) meskipun blokade
pupil juga memainkan peran daalm patofisiologi penyakit.2
Oleh karena ituTIO terjadi karena blokade pupil yang disebabkan oleh kombinasis
perubahan ukuran lensa dan perpindahan ke depan dari diafragma irislens,
menghasilkan penutupan sudut. Umumnya, glaukoma fakomorfik banyak terjadi pada
pasien yang lebih tua dengan katarak senilis, tetapi dapat terjadi pada pasien yang
lebih tua dengan katarak senilis tetapi dapat terjadi pada pasien yeng lebih muda
setelah katarak traumatikatau katarak intumescent yang berkembang cepat. Jika tidak
dilaksanakan dengan tepat dan baik, penutupan sinekial permanen dari sudut dapat
terjadi dengan tekanan intraokular yang terus meningkat bahkan setelah
pengangkaatn lensa katarak.5

d. Manifestasi klinis

Gejal khas pada glaukoma fakomorfik dapat di tandai dengan keluham nyeri dan
kemerahan pada maat yang mengalami ppenurunan visus tanpa rasa sakit yang progresif.
Pada pemriksaan ada injeksi pembuluh darah pada konjungtiva dan episkelra, edema
kornea, ruang anterior dangjakl, lena katarak intusemment. Eradang, mungki ada insiden
pencetus seperti pelebaran pupil farmakologis. Angra et al melaporkan bahawa glaukoma
gakomofik adalaah penyakit usia lanjut, usia rata rat pasien galikoma fkorfiksaat ini dalah
64 tahun tanap ada ayng terjadi di baawah uisa 50 tahun, dan dominan natara 50-60
thuan.5 pasien degan galukoma fakomorfik mengeluh sakat akut, penglihatan kabur,
lingkaara cahaya pelnagi dis ekitar lampu,mual, dan muntah. Pasien umumnya
mengaalmai penuruanna pngelihtana sebelum episode akuy karejna riwaayat katarak.
Tanda tanda galukoma fakomorfik termasuk yang berikut :

- Tekanan intraokular tinggi (IOP) lebih dari 35 mmHg


- Pepul bermid-dilatasi, gerakan melmabta, dan bentuk tidak terratur
- Edema kornea
- Injeksi pembuluh kongjungiva dan episkleral
- Bilik maat depan dangkal
- Pembeesaran lensa dan perpindahan ke depan
- Formasi karatak tidak sama anara 2 mata

e. Pemeriksan penunjang
Langkah pemeriksaan fisik dan penunjnag dalam mendiagnosis glukoma
fakomorfik adalah pemeriksaan fisik umum dan evaluasi mata termasuk kejernihan dan
ketebalan kornea serta reaksi pupi. Optical coherence tomography (OCT) berguna dalam
visualisasi sudut bilik mata depan. Gonioskppi berguna untuk melihat sudut bilik mata
depan yang tertutup.2
Specular biomicroscopy, termasuk jumlah endotel dan morfologi, serta B scan
ultrasonography untuk evaluasi segmen posterior harus dilakukan sedapat mungkin, di
samping penyelidikan rutin untuk operasi katarak

Pemeriksaan tekanan bola mata

Pemeriksaan tekanan bola mata dilakuan dengan alat yang dinamakan tonometer. Dikenal
beberapa alat tonometer seperti tonometer Schiotz dan tonometer aplanasi goldman. Pemeriksaan
tekanan bola mata tanpa alat disebut dengan tonometer digital, dasar pemeriksaan adalah dengan
merasakan lenturan bola mata (ballomtement) dialkukan penekanan bergantiaan dengan kedua
jari tanagn.1,7

Gonioskopi

Tes ini sebagai cara diagnostik untuk melihat langsung keadaaan patologik sudut bilik
mata, juga untuk melihat hal hal yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asing.1,7

Tes ini juga di pakai untuk membedakan antara glaukoma sudut terbuka dan glaukoma
sudut tertutup. Sudut kornea anterior di bentuk oleh taut antar kornea perifer dan iris yang di
antaranya terdapat jalinan trabekular . konfigurasi sudut ini, yakini apakah lebar (terbuka),
sempit atau tertutup, menimbulkan dampak penting pada aliran keluar humor aquous. Dengan
gonioskopi ini juga dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris dibagian periper ke depan
(peripheal anterior sinechia).

Pemeriksaan ini di lakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) i daratan depan
kornea setelah diberikan lokal anastetikum, lensa ini dapat digunakan untuk melihat sekeliling
sudut bilik mata dengan memutarnya 360 derajat.1

Pemerikssan lapang pandang

Berbagai cara untuk memriksa lapang padang pada glaukoma adaah layar singggung,
kampimeter dan perimeetr otomatis.8

Penrunan lapang pandang akibat glaukoma itu sendirii tidak spesifik, karena gangguan
ini dapat terjadi akibat defek berkas serat saraf yang dapat dijumpai pada semua penyakit saraf
optikus, tetapi pola kelainan lapangan pandang, sifat progrestivitasnya dan hubungannya dengan
kelainaan-kelianan diskus optikus adalah khas untuk penyakit ini.8

E diangnosis banding

Glaukoma fakomorfik di diagnosis dengan adanya nyeri mata, visus menurun, bukti
pembentukan katarak matang (celah ujian lampu), sudut tertutup (gonioscopy), dan tekanan
intraokular tinggi (applanation tonometry) pada mata yang terkena. Faktor yang membedakan
antara primer sudut tertutup dan fakomorfik sudut tertutup adalah kehadiran intunescent lensa
cataractous dan kehadiran sel dan flare. Aksial pengukuran panjang (biasanya pendek di
fakomorfik). Berikiut ini diagnosis banding pada glaukoma fakomorfik.2

1. Acute Angle-Closure`Glaukoma (AACG)


2. Tumor intraokular dan glaukoma
3. Lens-Partikel Gaukoma
4. Glaukoma Fakolitik
5. Plateau Iris Glaukoma
6. Uveitic Glaukoma

f. Tatalaksana

Perawatan medis glaukoma fakomorfik ditujukan untuk mengurangi tekanan intraokular


dengan cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik, untuk membersihkan
kornea, dan untuk mencegah pembentukan synechiae. Pengurangan tekanan intraokular
diperlukan untutk mempersiapkan pasien untuk iridoti laser, yang meringankan blok pupil
yang menyebabkan glaukoma. Manajemen awal harus mengatasi sifat akut dari penutupan
sudut dan termasuk beta-bloker, alpha 2- adrenergic agonists, dan penghambat anhidrase
karbonat. Miotics dpaat memperburuk serangan penutupan sudut sekunder dengan
meningkatkan kontak iridolentcular.2

g. Prognosis
Mendiagnosis glaukoma fakomorfik sama pentingnya dengan tindakan yang
harus dilakukan selanjutnya. Penting bahwa tekanan intraokular dikontrol secara medis,
dan blok pupil dihilangkan. Opersi katarak diperlukan dalam semua kasus glaukoma
fakomorfik, dan prognosis visus pasien harus dijelaskan kepada pasien. Prognosis
glaukoma fakomorfik di tentukan berdesarkan derajat berat ringannya penyakit yang
mendasarinya, waktu identifikasi dan diagnosis. Prognosis glaukoma fakomorfik pada
umunya buruk karena bersifat ireversibel. Kontrol yang tidak baik terhadap penyakit
yang mnedasarinya, diagnosis yang terlambat dibuat , tidak responnya terhadap
farmakologik dan bedah akan memperburuk prognosis dari glaukoma fakomorfik.9
Kontrol tekanan intraokuler yang jelek akan menyebabkan semakin rusaknya
nervus optik dan semakin menurunnya visus sampai terjadinya kebutaaan. Jika TIO tetap
terkontrol dana terapi penyabab dasar menghasilkan penurunan TIO, maka kecil
kemungkinan terjadi kerusakan penglihatan progresif.

KESIMPULAN
Glaukoma fakomorfik merupakan suatu neurooptik kronik didapat yang ditandai
dengan cupping diskus optikus dan pengecilan lapang pandang, biasnaya disertai
peningkatan tekanana intraokular yang disebabkan oleh blokade pupil. Glaukoma
fakomorfik merupaakn glaukoma sekunder sudut tertutup, yang disebabkan akibat lensa
intumesen. Glaukoma tipe ini berkembang sekunder dikarenakan oleh perubahan bentuk
lensa . pupil terhalang oleh perubahan ukuran dan posisi permukaan anterior sehingga
menekan iris. Terhalangnya upil atau luksasi diaragma lensa-iris dapat menyebabkan
sudut bilik mata tertutup. Penyebabnya karena lensa yang menebal (intumesen)
penebalan ini dapat disebabkan oleh pembentukan katarak matur atau katarak senilis
onset cepat karena hidrasi korteks. Lensa tebal menyebabkan penyempitan sudut
sehingga menyebabkan peningkatan intraokular dan timbul gejala serangan glaukoma.

Anda mungkin juga menyukai