Latar Belakang
Hipertiroidisme
Jumlah
penyakit
etiologi
ANATOMI TIROID
VaskularisasiA tiroidea
superior dan inferior
N laryngeus rekuren
berjalan sepanjang trakea
dibelakang tiroid
Fisiologi Tiroid
Patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis
Nervositas
Kelelahan
Pada
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Pemeriksa berada di depan penderita. Penderita sedikit duduk
dengan kepala sedikit fleksi atau leher terbuka sedikit
hiperekstensi agar m. sternokleidomastoideus relaksasi
sehingga kelenjar tiroid mudah dievaluasi.
Apabila terdapat pembengkakan atau nodul, perlu diperhatikan
beberapa komponen berikut:
Lokasi: lobus kanan, lobus kiri, atau ismus
Ukuran: besar/kecil, permukaan rata/noduler
Jumlah: uninodusa atau multinodusa
Bentuk: apakah difus (leher terlihat bengkak) ataukah
berupa noduler lokal
Gerakan: pasien diminta untuk menelan, apakah
pembengkakannya ikut bergerak
Pulsasi: bila nampak adanya pulsasi pada permukaan
pembengkakan
Palpasi
Pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi,
pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid
dengan menggunakan kedua tangan. Beberapa hal yang
perlu dinilai pada pemeriksaan palpasi:
Perluasan dan tepi
Gerakan saat menelan, apakah batas bawah dapat
diraba atau tidak dapat diraba trakea dan kelenjarnya
Konsistensi, temperatur, permukaan, dan adanya
nyeri
tekan
Hubungan dengan m. sternokleidomastoideus (tiroid
letaknya lebih dalam dari musculus ini)
Limfonodi dan jaringan sekitarnya
Auskultasi
Bruit
Tes Khusus
Oftalmopati
Pemeriksaan Penunjang
Kadar T4 & T3 meningkat (tirotoksikosis)
Tirotropin Reseptor Assay (TSIs) berfungsi
untuk menegakkan diagnosis Grave disease.
Tes faal hati untuk monitoring kerusakan hati
karena penggunaan obat antitiroid seperti
thioamides.
Pemeriksaan Gula darah pada pasien
diabetes, penyakit grave dapat memperberat
diabetes, sebagai hasilnya dapat terlihat
kadar A1C yang meningkat dalam darah
Kadar antibodi terhadap kolagen XIII
menunjukan Grave Oftalmofati yang sedang
aktif.
Pemeriksaan Radiologi
Foto Polos Leher Mendeteksi adanya kalsifikasi,
adanya penekanan pada trakea, dan mendeteksi
adanya destruksi tulang akibat penekanan
kelenjar yang membesar.
Radio Active Iodine (RAI) scanning dan
memperkirakan kadar uptake iodium berfungsi
untuk menentukan diagnosis banding penyebab
hipertiroid.
USG
CT Scan
MRI
Radiografi nuklir
Penatalaksanaan
Pengobatan umum :
Istirahat : Hal ini diperlukan agar hipermetabolisme
pada penderita tidak makin meningkat. Penderita
dianjurkan tidak melakukan pekerjaan yang
melelahkan/mengganggu pikiran balk di rmah atau di
tempat bekerja. Dalam keadaan berat dianjurkan bed
rest total di Rumah Sakit.
Diet
Obat
Pengobatan khusus
Obat antitiroid : thionamide, yodium, lithium,
perchlorat dan thiocyanat. Obat yang sering
dipakai dari golongan thionammide adalah
propylthiouracyl (PTU), 1 - methyl 2
mercaptoimidazole (methimazole, tapazole,
MMI), carbimazole.
Dosis obat antitiroid dimulai dengan 300 600 mg perhari untuk PTU atau 30 - 60 mg
per hari untuk MMI/carbimazole, terbagi
setiap 8 atau 12 jam atau sebagai dosis
tunggal setiap 24 jam.
yodium
Pengobatan
Beta Blocker
Reserpin,
guanetidin dan
penyekat beta (propranolol)
merupakan obat yang masih
digunakan. Berbeda dengan
reserpin/guanetidin, propranolol
lebih efektif terutama dalam
kasus-kasus yang berat. Biasanya
dalam 24 - 36 jam setelah
pemberian akan tampak
penurunan gejala.
Khasiat
propranolol:
pembedahan
indikasi : mereka yang berusia muda dan gagal
atau alergi terhadap obat-obat antitiroid.
Eksoftalmus
Pengobatan
Krisis tiroid
Krisis
Kesimpulan
Graves Disease adalah penyakit otoimun dimana tiroid
terlalu aktif, menghasilkan jumlah yang berlebihan dari
hormon tiroid (ketidakseimbangan metabolisme serius
yang dikenal sebagai hipertiroidisme dan tirotoksikosis)
dan kelainannya dapat mengenai mata dan kulit.
Angka kejadian Graves Disease pada wanita sebanyak
5 kali lipat daripada laki-laki dengan usia bervariasi
antara 20-40 tahun (perempuan: laki-laki dari kejadian
5:01-10:01).
Patogenesis Graves Disease, diduga peningkatan kadar
hormon tiroid ini disebabkan oleh suatu aktivator tiroid
yang bukan TSH yang menyebabkan kelenjar timid
hiperaktif.
TERIMAKASIH