PENDAHULUAN
Sindrom Cushing
kortisol plasma berlebihan
pemberian glukokortikoid
adalah gangguan
hormonal
yang
disebabkan
farmakologik
(iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis
hipotalamus-hipofisis- adrenal (spontan). 1 2 Nama sindrom Cushing diambil
dari
Harvey
Cushing,
seorang
ahli
bedah
yang
pertama
kali
obesitas
badan
(truncal
obesity),
hipertensi,
mudah lelah,
disebabkan
iatrogenik
oleh hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh tumor non
endokrin (pituitary ACTH-producing tumor), 15% karena ACTH ektopik,
dan 15% karena
adrenal tiga kali lebih besar pada wanita dari pada laki-laki, kebanyakan
muncul pada usia dekade ketiga atau keempat.1 Insiden
puncak
dari
patofisiologi,
diagnosis maupun
pembahasan
praktisi
kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi fisiologi Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar adrenal juga
disebut sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya yang ada di atas ginjal.
Selain itu kelenjar adrenal juga disebut kelenjar anak ginjal karena lokasinya
yang menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal tersusun dari dua lapis yaitu korteks dan medulla.
Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon
adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesis tiga
kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
(Hotma, 1999)
terikat kurang erat dengan albumin, dan 10% dari jumlah kortisol seluruhnya
memiliki efek metabolik.
Berikut beberapa efek metabolik kortisol, yaitu :
(a) Protein : Proses katabolik sehingga meningkatkan glukoneogenesis
(b) Lemak :Proses lipolisis sehingga pelepasan lemak bebas (FFA) meningkat
dan menyebabkan deposisi lemak sentripetal (Buffalo Hump)
(c) Karbohidrat :Penyerapan glukosa di otot dan lemak menurun, sekresi
glukosa oleh hepar meningkat sehingga sel beta pankreas dapat dilemahkan
(DM tersembunyi muncul).
Fungsi kortisol berlawanan dengan insulin yaitu menghambat sekresi
insulin dan meningkatkan proses glukoneogenesis di Hepar. Sekresi kortisol juga
dirangsang oleh beberapa faktor seperti trauma, infeksi, dan berbagai jenis stres.
Kortisol akan menghambat proteksi dan efek dari berbagai mediator dari proses
inflamasi dan imunitas seperti interleukin-6 (IL-6), Lymphokines, Prostaglandins,
dan histamine
Produksi kortisol dibutuhkan untuk produksi Angiostensin-II yaitu efek
unutk vasokontriksi dan vasotonus sehingga dapat membantu mempertahankan
tonus pembuluh darah yang adekuat (adequate vascular tone). Tonus pembuluh
darah yang adekuat untuk mengatur tonus arteriol dan memlihara tekanan darah.
Glukokortikoid juga meningkatan sekresi air (renal free water clearance),
ekskresi K+, retensi Na+ dan menekan penyerapan kalsium di tubulus renalis.
Mekanisme sekresi kortisol yaitu ketika kadar kortisol dalam darah
menurun maka target cells yaitu kelenjar adrenal menstimulasi hipofisis untuk
A. Definisi
Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan
kortisol plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh
pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik
(iatrogen) atau oleh sekresi
B. Klasifikasi
Sindrom Cushing dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 2
a.
b.
C. Etiologi
Penyebab sindrom Cushing dapat berupa : 4
a. Pemberian steroid eksogen
Pemberian
sindrom Cushing. 4
Gejala kelebihan glukokortikoid umumnya terjadi dengan
pemberian steroid oral, namun kadang-kadang suntikan steroid ke
dalam sendi dan penggunaan inhaler steroid juga dapat
menyebabkan sindrom Cushing. Pasien yang sedang mendapat
terapi steroid dapat mengalami sindrom Cushing dengan
gangguan yang mencakup berbagai penyakit rematologi, paru, saraf,
dan nefrologi. 4
Pasien yang telah mengalami transplantasi organ juga beresiko
terkena sindrom Cushing karena steroid eksogen diperlukan
sebagai bagian dari rejimen obat antipenolakan. 4
b.
steroid adrenal.
Adenoma yang
hipofisis posterior.
adrenal, karsinoma
adanya
zona
fasciculata
dan
independen.
Hiperpigmentasi
merupakan
salah
satu
ciri
gangguan tersebut. 4
c.
D. Manifestasi Klinis 4
mengeluhkan
berat
follicle-stimulating
hormone
(FSH),
yang
hormone (LHRH).
Pada pria, penghambatan LHRH dan FSH / LH fungsi dapat
menyebabkan penurunan libido dan impotensi.
Masalah-masalah psikologis seperti depresi,
disfungsi kognitif,
dan emosional.
Memburuknya hipertensi
dan
diabetes
mellitus,
luka, peningkatan
infeksi,
kelebihan
glukokortikoid
atau
dalam
feminisasi
hubungannya
pada
pria
dengan
menunjukkan
mengalami
peningkatan
jaringan
adiposa di
wajah
sentral
dengan
jaringan
adiposa
meningkat
di
yakni > 1 pada pria dan > 0,8 pada wanita. Hasil CT scan abdomen,
menunjukkan peningkatan lemak visceral yang jelas. 4
Kulit
Facial plethora terutama di pipi.
Violaceous striae (striae ungu) > 0,5 cm, umumnya di
abdomen, pantat, punggung bawah, paha atas, lengan atas, dan
payudara.
Terdapat ekimosis.
Pasien dapat mempunyai telangiectasias dan purpura.
Atrofi cutaneous
nigricans,
yang
berhubungan
dengan
resistensi
Gastroenterologi
Ulkus peptikum dapat terjadi dengan atau tanpa gejala. Khususnya
pada risiko pasien yang diberi dosis tinggi glukokortikoid. 4
Endokrin
Galaktore dapat terjadi ketika tumor hipofisis anterior
menghambat tangkai hipofisis yang mengarah ke tingkat prolaktin
tinggi. 4
Rendahnya kadar
testosteron
pada
pria
dapat
Rangka / otot
Dapat terjadi kelemahan otot proksimal. Terjadinya osteoporosis dapat
menyebabkan patah tulang, kyphosis, kehilangan tinggi, dan nyeri
tulang rangka aksial. 4
Tanda klinis pada sindrom cushing berdasarkan frekuensi penderitanya : 1
7
Tanda Klinik Sindrom Cushing
Tipikal habitus
Berat badan bertambah
Lemah dan lelah
Hipertensi (TD> 150/90 mmHg)
Hirsutisme
Amenore
Striae Kutan
Perubahan personal
Ekimosis
Edema
Poliura, polidipsi
Hipertrofi klitoris
Physical findings in Cushing syndrome. 4
Patofisiologi
Secara fisiologis hipotalamus berada di otak dan kelenjar hipofisis berada
tepat di bawahnya. Inti paraventrikular (PVN) dari hipotalamus melepaskan
Corticotrophin-releasing
hormone
(CRH),
yang
merangsang
kelenjar
fasciculate sebagai
feedback) pada
meningkat
bersamaan
neoplasma
yang
memiliki
kapasitas
pada
pasien-pasien
untuk menyintesis
dan
yang
berlebihan
terhadap
sekresi
kortisol
oleh
korteks
kadar ACTH yang tinggi pada penderita ini berasal dari neoplasma dan bukan
dari kelenjar hipofisisnya. 2
Sejumlah besar neoplasma dapat menyebabkan sekresi ektopik ACTH.
Neoplasma-neoplasma ini biasanya berkembang dari jaringan-jaringan yang
berasal dari lapisan neuroektodermal selama perkembangan embrional.
Karsinoma sel oat paru, karsinoid bronkus, timoma, dan tumor sel-sel
pulau di pankreas, merupakan contoh-contoh yang paling sering ditemukan.
Beberapa tumor ini mampu menyekresi CRH ektopik. Pada keadaan ini,
CRH ektopik merangsang sekresi ACTH hipofisis, yang menyebabkan
terjadinya sekresi kortisol secara berlebihan oleh korteks adrenal. Jenis
sindrom Cushing yang disebabkan oleh sekresi ACTH yang berlebihan
hipofisis atau ektopik- seringkali disertai hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi
ini disebabkan oleh sekresi peptida yang berhubungan dengan ACTH dan
kerusakan bagian-bagian ACTH yang memiliki aktivitas melanotropik.
Pigmentasi terdapat pada kulit dan selaput lendir.2
Hiperplasia bilateral micronodular dan
hyperplasia
macronodular
Sindrom Cushing
F. Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
kadar
ACTH
plasma
dapat
digunakan
untuk
di
atas
40
pmol/L
sehubungan dengan supresi ACTH yang diinduksi kortisol dan involusi zona
retikularis yang menghasilkan androgen. 7
Pemeriksaan radiologik untuk memeriksa adrenal adalah pencitraan
tomografi komputer (CT Scan) abdomen. CT Scan bernilai untuk
menentukan lokalisasi tumor adrenal dan untuk mendiagnosis hiperplasia
bilateral.1 CT scan resolusi tinggi pada kelenjar hipofisis dapat
menunjukkan daerah-daerah dengan penurunan atau peningkatan densitas
yang konsisten dengan mikroadenoma pada sekitar 30% dari penderitapenderita ini. CT scan kelenjar adrenal biasanya menunjukkan
pembesaran
adrenal
pada
pasien
dengan
sindrom
Cushing
Tanda Klinis :
Osteoporosis
DM
Hipertensi diastolic
Adipositas sentral
Hirsutisme dan amenore
Tes Skrining
Kortisol plasma pada jam 08.00 > 140nmol/L
(5g/dL) setelah 1 mg dexamethason pada tengah
malam ;
Kortisol bebas urin > 275 nmol/L (100g/hari)
Tes supresi dexamethason
Respon kortisol pada hari ke-2 menjadi
0,5mg/6jam
Respon
Normal
Supresi
Hiperplasi adrenal sekunder
terhadap sekresi ACTH hipofisis
ACTH Tinggi
Hiperplasi adrenal sekunder terhadap
tumor yang menghasilkan ACTH
Respon Abnormal
Sindrom Cushing
ACTH rendah
Neoplasma adrenal
Negatif
Tumor
ektopik
Positif
Adenoma
hipofisis
Tinggi > 6 cm
Karsinoma
adrenal
Normal-rendah
(<3cm)
Adenoma adrenal
G. Kriteria Diagnosis
Problem diagnostik utama adalah membedakan pasien dengan sindrom
cushing ringan dari hiperkortisolisme fisiologik ringan yang disebut sebagai
pseudo-Cushing. Keadaan ini bisa mempunyai ganbaran sindrom Cushing,
termasuk peninggian kortisol bebas urin, termasuk gambaran gangguan
sekresi kortisol diurnal, dan gangguan supresi kortisol setelah tes supresi
deksametason tengah malam.
Studi paling definitif yang ada untuk membedakan sindrom Cushing ringan
dari sindrom pseudo- Cushing adalah penggunan tes supresi deksametason
diikuti dengan stimulasi CRH ( Cortocotropin Releasing Hormone). Diagnosis
sindrom Cushing bergantung pada kadar produksi kortisol dan kegagalan
menekan sekresi kortisol secara normal bila diberikan deksametason. Sekali
diagnosis ditegakkan, selanjutnya pemeriksaan dirancang untuk mnentukan
etiologi.( harrison).
Pengujian skrining lini pertama
1. Uji urinary free cortisol (UFC) 24 jam
Brbeda dengan kadar kortisol dalam plasma yang mengukur kadar kortisol
total, baik yang terikat atau yang tidak, pemeriksaan urin 24 jam tidak
terpengaruh factor factor yang mempengaruhi kadar globulin pengikat
kortikosteroid.
Karena ada kemungkinan hiperkortisolisme intermiten, jika kecurigaan tinggi
dan hasil pertama adalah normal maka perlu dillakukan pemeriksaan sebanyak
tiga kali. Jika hasil dari tiga kali pemeriksaan adalah normal maka bukan
sindrom Cushing.
Peningkatan kortisol urinary yang lebih ringa dapat terjadi pada kecemasan
kronis, depresi dan alkoholismeyang semuanya dikenal sebagai pseudo
H. Penatalaksanaan
Neoplasma Adrenal
Bila diagnosis adenoma atau karsinoma ditegakkan, dilakukan eksplorasi
adrenal dengan eksisi tumor. Oleh karena kemungkinan atrofi adrenal
kontralateral, pasien diobati pra- dan pascaoperatif jika akan dilakukan
adrenalektomi total, bila disangkakan lesi unilateral, rutin menjalani tindakan bedah
efektif sama dengan pasien Addison. Obat utma untuk pengibatan karsinoma
kortikoadrenal adalah mitotan (o,p-DDD), isomer dari insektisida DDT. Obat ini
menekan produksi kortisol dan menurunkan kadar kortisol plasma dan urin. Obat ini
biasanya diberikan dalam dosis terbagi tiga sampai empat kali dehari, dengan dosis
ditinggikan secara bertahap menjadi 8 dampai 10mg per hari. Pada kebanyakan
pasien mitotan hanya menghambat steroidogenesis dan tidak menyebabkan regresi
metastasis tumor. 1
Hiperplasia Bilateral
Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma
berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid
jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogenic) atau oleh sekresi kortisol yang
berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan).1,2 Sindrom
ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu Dependen ACTH dan Independen ACTH. 2
Penyebab dari sindrom Cushing dapat berasal dari pemberian steroid eksogen,
overproduksi glukokortikoid endogen karena adenoma penghasil ACTH hipofisis
maupun adrenal lesi primer, dan ektopik ACTH.
Manifestasi klinis yang dapat ditemui pada penderita penyakit ini antara lain :
penumpukan lemak pada wajah, sehingga tampak gambaran moon face, obesitas
sentral, lemah dan lelah, hipertensi (TD >150/90), hirsutisme, amenore, striae kutan,
ekimosis, edema, poliuria, polidipsi, dan hipertrofi klitoris.4 Secara patofisiologi,
sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol berdasarkan etiologi apapun,
penigkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negative (negative feedback)
pada hipofisis sehingga menurunkan jumlah ACTH yang dilepaskan dari kelenjar
hipofisis.5 Namun pada kasus lain, kadar ACTH dalam darah meningkat bersamaan
dengan kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar ACTH tetap tinggi karena tumor
menyebabkan hipofisis menjadi tidak responsive terhadap umpan balik begatif dari
kadar kortisol yang tinggi. 5 Salah satu tumor yang berperan adalah corticotrophic
pituitary adenoma. Penegakan diagnosis sindrom Cushing didapat dari tanda-tanda
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
me_FS. pdf
Adler GK. Cushing Syndrome. Harvard Medical School.
USA 2009. Available from
5.
http://emedicine.medscape.com/article/117365.
The History of Cushings Disease: a controversial tale, J R Soc
6.
7.
Hill : 2010
Gordon H, et al. Disorders of the Adrenal Cortex-Cushing
syndrome. In: Kasper D, et al, editors. Harrison Principle Of
Internal Medicine Sixteenth Edition.Mc. Graw-Hill. New York.
USA 2005.hlm.2134-2138