Perubahan fungsi tiroid dapat menimbulkan perubahan pada suasana hati.
Gangguan fungsi tiroid dapat diketahui dari perubahan kadar tiroid dan perubahan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) di dalam darah. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. Hipertiroidisme menunjukkan aktivitas kelenjar tiroid yang berlebihan dalam mensintesis hormon tiroid, sehingga meningkatkan metabolisme di jaringan. Hipertiroid subklinis adalah suatu keadaan dimana didapatkan kadar tirotropin (TSH) serum yang rendah (<0.5 mU/L) sedangkan kadar tiroksin bebas (fT4) dan triiodotironin bebas (fT3) dalam batas normal (Suwalska, 2015) Mekanisme pasti terjadinya psikosis pada Grave’s disease atau penyebab lain Hipertiroidisme belum dipahami sepenuhnya. Namun demikian, banyak reseptor hormone tiroid yang terlokalisasi di otak, terutama pada sistem limbik (hipokampus dan amygdala). Reseptor-reseptor tersebut mempengaruhi berbagai fungsi termasuk perilaku, mood, dan memori jangka panjang. Merupakan sebuah spekulasi bahwa hormone tiroid mempengaruhi aktivitas neurotransmitter seperti serotonin dan dopamine pada area otak tersebut dan kemungkinan berperan dalam terjadinya abnormalitas neuropsikiatri pada tirotoksikosis. Hormone tiroid juga memodulasi respon beta-adrenergik pada katekolamin di sistem saraf pusat dan mungkin berkontribusi dalam perilaku psikotik pasien tirotoksik (Ugwu, 2017). Hormon tiroid mempengaruhi fungsi neurotransmiter secara langsung, metabolisme jaringan, proses oksidasi jaringan, proses pertumbuhan, dan sintesis protein. Hormon tiroid ini berpengaruh ke semua sel dalam tubuh melalui mekanisme transport asam amino dan elektrolit dari cairan ekstra seluler ke dalam sel, aktivasi/sintesa protein enzim dalam sel dan peningkatan proses-proses intraseluler. Fungsi sistem saraf pusat peka dengan keberadaan hormon tiroid. Demikian juga terhadap fungsi batang otak. Pengaruh hormon tiroid terhadap fungsi batang otak terkait dengan keberadaan reseptor-reseptor T3 (triiodotironin) di otak. Perubahan kecil konsentrasi fT4 (tiroksin bebas), dimana penderita hipertiroid memiliki kadar fT4 cenderung tinggi, dapat mengakibatkan perubahan kondisi mental dan perubahan perilaku (Sela, 2014). Hormon tiroid dan gangguan jiwa terdapat hubungan yang sangat signifikan mulai dari gejala hingga keadaan fisiologi dalam tubuh. Perubahan kejiwaan yang berhubungan dengan hormon tiroid ada dua hal. Gangguan jiwa karena hiperaktivitas dari tiroid yang dapat meningkatkan keadaan kecemasan bagi seseorang, tensi yang meningkat, emosi yang labil, gelisah, depresi yang fluktuatif, gangguan tidur, dan sikap apati yang disebabkah hormon tiroid yang berlebihan sehingga membuat neurotransmitter yang berfungsi pada kejiwaan GABA menurun. Sehingga tiroid yang berlebihan menstimulasi beta reseptor untuk mengaktifasi saraf simpatis sehingga terjadi gejala anxietas seperti jantung yan berdebar, keringat yang berlebih, pernapasan yang cepat dan jika tidak di tangani dengan benar maka keadaan ini bisa menjadi gangguan psikotik yang dapat menyebabkan skizofrenia. Selain itu, perubahan fungsi tiroid akan menimbulkan gangguan fungsi kognitif, perilaku, dan perubahan perasaan (mood) serta kecemasan. Dua pertiga pasien gangguan tiroid melaporkan bahwa mereka memiliki gangguan psikiatrik. Beberapa gangguan psikiatrik yang sering muncul pada penderita gangguan tiroid adalah kecemasan, depresi, fobia, obsesif-kompulsif, dan panik. Prevalensi gangguan kecemasan yang dialami oleh penderita tirotoksikosis adalah sekitar 33-61% (Kathol, 2016)
Sala-Roca, J., M. A. Marti-Carbonell, A. Garau, S. Darbra, dan F. Balada.
Effect of dysthyroidism in plus maze and social interaction tests. Pharmacol Biochem Behav. 2014; 72: 643-650. Suwalska A, Łącka K, Łojko D, Rybakowski JK. Quality of life, depressive symptoms and anxiety in hyperthyroid patients. Ann Acad Med Bialostocensis. 2015; 50(1): 61-63. Kathol, R. G. dan J. W. Delahunt. The relationship of anxiety and depression to symptoms of hyperthyroidism using operational criteria. Gen Hosp Psychiatry. 2016;8:23–28. Ugwu, E. T., J. Maluze, dan G. C. Onyebueke. Graves’ Thyrotoxicosis Presenting as Schizophreniform Psychosis: A Case Report and Literature Review. Int J Endocrinol Metab v.15(1); 2017 Jan PMC5554607