GANGGUAN ADRENAL
(Insufisiensi Adrenal)
Dosen Pembimbing:
Tria Firza K, S,Kep.,Ns.,M.Biomed
Di Susun Oleh:
1C
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga
makalah Patofisiologi yang berjudul “Gangguan Adrenal (insufisiensi Adrenal)” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan Prima yang diampu oleh Ibu Tria Firza K,
S,Kep.,Ns.,M.Biomed
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
A. Definisi..........................................................................................................................................3
B. Etiologi.........................................................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis..........................................................................................................................4
E. Komplikasi....................................................................................................................................7
H. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................................9
I. Skema............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Krisis Adrenal atau krisis Addison atau Acute Adrenal Insuffiency adalah suatu insufisiensi adrenal
akut yang biasanya ditemukan dalam keadaan syok pada seseorang yang menderita insufisiensi adrenal
yang sebelumnya tidak diketahui atau pada penderita insufisiensi adrenal yang kenudian mendapat
suatu infeksi bakteri, tindakan operasi, diare atau penyakit berat lainnya.
Krisis terjadi bila kebutuhan fisiologis terhadap hormone tersebut melebihi kemampuan kelenjar
adrenal untuk menghasilkan hormon tersebut, yaitu pada penderita dengan kekurangan hormon
kelenjar adrenal yang kronis yang terkena stress atau penyakit.
Etiologi dari krisis Addison ini antara lain adalah infeksi, trauma, tindakan pembedahan, luka bakar,
kehamilan, anestesi umum dan keadaan hipermetabolik.
Harus dibedakan antara krisis addison dan penyakit Addison. Penyakit Addison adalah suatu
kondisi dimana kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi dengan cukup beberapa jenis hormon.
Kondisi tersebut dikenal setelah DR. Addison pada tahun 1855 mengemukakan tentang penyakit
tersebut. Penyakit Addison sangat jarang ditemukan, dari hasil penelitian di Inggris didapatkan hasil
dari satu juta orang hanya terjadi 8 kasus saja. Kebanyakan kasus terjadi antara umur 20 sampai 50
tahun, tetapi dapat pula terjadi pada semua umur.
Perbedaan dengan krisis Addison adalah dalam gejala, pada penyakit Addison gejala berkembang
secara lambat mulai dari beberapa bulan sampai dengan tahun ditandai dengan: lemah badan, lekas
lelah, anoreksia, penurunan berat badan dan hiperpigmentasi, sedangkan krisis adrenal terjadi secara
akut yaitu muntah muntah dan nyeri abdominal dan syok hipovolemik.
Krisis Addison ini harus dapat dikenali dengan cepat, karena sangat mengancam jiwa, karena itu akan
dibahas mengenai diagnosa dan penatalaksanan krisis Addison.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana
analisa dan kritisi terkait teori tentang Gangguan Adrenal (Insufisiensi Adrenal)
1
C. Tujuan
1. TUJUAN UMUM
Tujuan Umum dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata kuliah
patofisiologi tentang gangguan adrenal ( insufisiensi adrenal ).
2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan Khusus dalam menyusun makalah ini agar mengetahui tentang
insufisiensi adrenal, meliputi: Definis, Etiologi, Manifestasi Klinis, Patofisiologi,
Komplikasi, Penatalaksanaan Klinis.
2
BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi
Insufisiensi adrenal adalah sekresi yang inadekwat dari adrenokortikosteroid, dapat
terjadi sebagai hasildari sekresi ACTH yang tidak cukup atau karena kerusakan dari kelenjar
adrenal dapatsebagian atau seluruhnya. Manifestasi yang terjadi dapat bermacam macam , dapat
terjadi tiba tiba dan mengancam jiwa atau dapat juga berkembang secara bertahap dan perlahan
lahan. (Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002)
Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah
pada kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan seberapa cepat turunnya hormon hormon
tersebut.
adalah suatu kondisi penyakit yang terjadi akibat gangguan penurunan fungsi kelenjar adrenal.
Addison adalah insufisiensi adrenal yang berat dengan ekserbasi yang tiba – tiba. Hal ini dapat
menimbulkan kematian bila tidak segera ditangani. ( Price, sylvia anderson 2006 )
kegagalan pituitari menyekresi ACTH (sekresi aldosteron intak karena dikendalikan oleh sumbu
renin-angiotensin) Adanya penyebab hipopituitarisme primer atau sekunder. ( Price, sylvia
anderson 2006 )
adalah suatu keadaan insufisiensi adrenal akut, tanpa tanda klinis yang khas. Diagnosis krisis
adrenal hanya berdasarkan kemungkinan saja, dan pengobatannya harus segera diberikan tanpa
menunggu hasil laboratorium. ( Price, sylvia anderson 2006 )
B. Etiologi
Menurut Syaifudin, 2006 ada beberapa etiologi yaitu :
c. Keganasan ( metastase dari paru paru, mamae, carcinoma colon, melanoma, lymphoma)
3
2. Chronic secondary adrenal insufficiency
c. Radiasi pituitary
a. Penyebab primer adalah perdarahan kelenjar adrenal bilateral, trombosis atau nekrosis
selama terjadi sepsis atau ketika mendapat antikoagulan. Bila kehilangan kelenjar adrenal
unilateral tidak akan menyebabkan insufisiensi adrenal.
C. Manifestasi Klinis
Menurut Elizabeth Corwin, 2009, ada beberapa manifestasi klinis yaitu :
Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot, anorexia, gejala gastro intestinal,
keluhan mudah lelah, emosional (tubuh harus kering) pigmentasi pada kulit, jari berbuku
– buku pada lutut, siku serta membran mukosa. Hipotensi glukosa rendah, kalium tinggi
pada kasus yang berat disertai oleh dehidrasi yang kronis.
Gejala Lanjutan : Dengan berkelanjutan penyakit yang disertai hipotensi otot sebagai
akibat dari hipokortitolisme pasien akan mengalami krisis Addisonian yang ditandai oleh
stanosis, panas dan tanda-tanda shoek, pekat, cemas, nadi cepat, TD rendah, sakit kepala,
nyeri abdomen, diare. Pada pasien yang mengalami penyakit Addison akan ditemukan hal
– hal sebagai berikut :
4
- Hipotensi - Hiponatremia
- Hipoglikemi - Hiperkalemia
Manifestasi klinis dari chronic secondary adrenal insufficiency adrenal yaitu ang
berhubungan dengan kekurangan hormon kortisol adalah: lemah badan, cepat lelah,
anoreksia, mual-mual, muntah, diare, hipoglikemi, eosinophilia, hipotensi ortostatik yang
ringan.
Gejala klinis yang mendukung suatu diagnosis krisis adrenal adalah sebagai berikut :
a. Syok yang sulit dijelaskan etiologinya biasanya tidak ada pengaruh dengan
pemberian resusitasi cairan atau vasopresor.
c. Yang berhubungan dengan kekurangan kortisol yaitu cepat lelah, lemah badan,
anoreksia, mual mual dan muntah , diare, hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.
e. Lain lain tergantung dari penyebab, mungkin didapatkan panas badan, nyeri
abdomen dan pinggang yang berhubungan dengan perdarahan kelenjar adrenal
Insufisiensi adrenal kronis terjadi ketika kelenjar adrenal gagal untuk mengeluarkan
hormon dalam jumlah yang adekwat, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, walaupun
ACTH keluar dari kelenjar pituitari. Insufisiensi adrenal merupakan disfungsi kortek
adrenal atau lebih dikenal dengan hipoadrenalisme / kiperkortikolisme. Hal ini dapat
terjadi karena kerusakan pada kortek adrenal atau dapat juga karena penurunan stimulasi
dari hormon adreno kortikolisme.
5
Keadaan ini berkaitan dengan hal psikologis dimana sekresi adrenal berkaitan erat
dengan stres. Keadaan stres yang berat dapat menimbulkan shok yang apda akhirnya
dapat menimbulkan ancaman kematian karena besarnya pengeluaran cairan natirum dan
hipoglikemi.
Konsekuensi lain defisiensi kortisol adalah peningkatan umpan balik negative dalam
sekresi peptide yang berasal dari proopiomelanokortin (POMC), termasuk ACTH dan
melanocyte stimulating hormone. Konsekuensi klinis adalah hiperpigmentasi, yang
biasanya terjadi di bagian distal ekstremitas di daerah terpajan matahari walaupun juga
dapat mengenai daerah yang dalam keadaan normal tidak terpajan matahari.
Defisiensi androgen dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut ketiak dan pubis.Efek ini
tertutupi pada laki- laki, yang memiliki androgen testis untuk menimbukan efek
metabolic androgenic.
6
intravaskuler. System renin angiotensin-aldosteron tidak dipengaruhi oleh glukokortikoid
eksogen dan kekurangan ACTH mempuyai efek yang sangat kecil untuk kadar aldosteron
kekurangan hormon adrenokortikal menyebabkan efek yang berlawanan dengan hormon ini dan
menyebabkan gejala klinis yang dapat ditemukan pada krisis adrenal.
Berikut adalah bagan yang menggambarkan keadaan yang terjadi pada krisis Addison
Pada perdarahan, trombosis, autoimun, stres, tuberkulosis, infeksi, tumor, dan trauma
dapat menyebabkan disfungsi korteks adrenal dan dapat mengakibatkan disfungsi korteks
adrenal sehingga dapat menurunkan kadar glukotiroid, sehingga dapat meningkatkan ATCH dan
CRH, hal in akan menyebabkan hilangnya androgen adrenal dan aldosteron. Sehingga akan
menyebabkan hiponatremia, gangguan mental, frustasi, hiperpigmentasi addison desease.
E. Komplikasi
Menurut Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002 terdapat komplkasi dari insufisiensi
adrenal, antara lain:
2. Kolaps sirkulasi
3. Dehidrasi
4. Hiperkalemia
5. Sepsis
c. Yang paling penting adalah memakai tanda ditangan yang menerangkan penyakit
penderita dan instruksi untuk meningkatkan duakali lipat atau tiga kali lipat dosis
hidrokortison selama stres fisiologik
a. Berikan kortisol 15 mg pada pagi hari dengan hidrocortison 10 mg pada sore hari
( dosis dapat di turunkan, gunakan dosis terendah yang masih dapat ditoleransi.atau
gunakan glukokortikoid dan kemudian lakukan tappering off.
7
b. Yang paling penting adalah memakai tanda ditangan yang menerangkan penyakit
penderita dan instruksi untuk meningkatkan duakali lipat atau tiga kali lipat dosis
hydrokortison selama stres fisiologis.
a. Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah volume dan garam.
d. Obati penyakit dasarnya seperti infeksi dan perdarahan, untuk infeksi dapat diberikan
antibiotik. 13-14
2. Memberikan rasa nyaman dengan mengatur atau menyediakan waktu istirahat pasien
3. Menempatkan pasien dalam posisi setengah duduk dengan kedua tungkai ditinggikan
5. Follow up: mempertahankan berat badan, tekanan darah dan elektrolit yang normal
disertai regresi gambaran klinis
6. Memantau kondisi pasien untuk mendeteksi tanda dan gejala yang menunjukan adanya
krisis Addison.
H. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002 pemeriksaan penunjang pada
insufiensi adrenal adalah:
a. Pemerisaan laboratorium
8
1) Penurunan konsentrasi glukosa darah dan natrium (hipoglikemia dan
hiponatremia)
c. CT Scan
d. Gambaran EKG
Tegangan rendah aksis QRS vertical dan gelombang ST non spesifik abnormal
sekunder akibat adanya abnormalitas elektrolit
a. Pemerisaan laboratorium
1) Kortikotropin
3) eosinofilia
4) limfositosis
b. CT scan: adrenal kecil, tak berkalsifikasi pada autoimun, pembesaran pada penyakit
metastatik, perdarahan, infeksi atau deposit (walaupun mungkin tampaknya normal)
Pemeriksaan laboratorium :
- Hiponatremia
- Hiperkalemia
9
- Hipoglikemia
- Adotemia
- Hemokonsentrasi
I. Skema
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah
pada kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan seberapa cepat turunnya hormon hormon
tersebut.
adalah suatu kondisi penyakit yang terjadi akibat gangguan penurunan fungsi kelenjar adrenal.
Addison adalah insufisiensi adrenal yang berat dengan ekserbasi yang tiba – tiba. Hal ini dapat
menimbulkan kematian bila tidak segera ditangani. ( Price, sylvia anderson 2006 )
kegagalan pituitari menyekresi ACTH (sekresi aldosteron intak karena dikendalikan oleh sumbu
renin-angiotensin) Adanya penyebab hipopituitarisme primer atau sekunder. ( Price, sylvia
anderson 2006 )
adalah suatu keadaan insufisiensi adrenal akut, tanpa tanda klinis yang khas. Diagnosis krisis
adrenal hanya berdasarkan kemungkinan saja, dan pengobatannya harus segera diberikan tanpa
menunggu hasil laboratorium. ( Price, sylvia anderson 2006 )
Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot, anorexia, gejala gastro intestinal, keluhan mudah
lelah, emosional (tubuh harus kering) pigmentasi pada kulit, jari berbuku – buku pada lutut, siku
serta membran mukosa. Hipotensi glukosa rendah, kalium tinggi pada kasus yang berat disertai
oleh dehidrasi yang kronis.
11
Gejala Lanjutan : Dengan berkelanjutan penyakit yang disertai hipotensi otot sebagai akibat dari
hipokortitolisme pasien akan mengalami krisis Addisonian yang ditandai oleh stanosis, panas dan
tanda-tanda shoek, pekat, cemas, nadi cepat, TD rendah, sakit kepala, nyeri abdomen, diare. Pada
pasien yang mengalami penyakit Addison akan ditemukan hal – hal sebagai berikut :
- Anorexia - Hipotensi
- Omoslasis - Hiponatremia
Manifestasi klinis dari chronic secondary adrenal insufficiency adrenal yaitu ang berhubungan
dengan kekurangan hormon kortisol adalah: lemah badan, cepat lelah, anoreksia, mual-mual,
muntah, diare, hipoglikemi, eosinophilia, hipotensi ortostatik yang ringan.
Gejala klinis yang mendukung suatu diagnosis krisis adrenal adalah sebagai berikut :
Syok yang sulit dijelaskan etiologinya biasanya tidak ada pengaruh dengan pemberian
resusitasi cairan atau vasopresor.
Yang berhubungan dengan kekurangan kortisol yaitu cepat lelah, lemah badan, anoreksia,
mual mual dan muntah , diare, hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.
Lain lain tergantung dari penyebab, mungkin didapatkan panas badan, nyeri abdomen dan
pinggang yang berhubungan dengan perdarahan kelenja
12
DAFTAR PUSTAKA
http://hamdan-hariawan-fkp13.web.unair.ac.id/artikel_detail-84574-Askep-Asuhan%20Keperawatan
%20Pada%20Pasien%20dengan%20Penyakit%20Addison.html
http://ntennurse.blogspot.co.id/2011/10/asuhan-keperawatan-klien-dengan.html?m=1
http://ccazzavva.blogspot.co.id/2012/05/insufisiensi-adrenal.html?m=1
http://www.dragung.com/2013/02/kelainan-adrenal.html?m=1
13