Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PATOFISIOLOGI TENTANG

GANGGUAN ADRENAL

(Insufisiensi Adrenal)

Dosen Pembimbing:
Tria Firza K, S,Kep.,Ns.,M.Biomed

Di Susun Oleh:

Nela Siti Nurlatifah (211117101)

Riska Ayu Nuroktaviana (211117102)

Fitri Ayu Kusuma Dewi (211117103)

1C

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDRAL ACHMAD YANI

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga
makalah Patofisiologi yang berjudul “Gangguan Adrenal (insufisiensi Adrenal)” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan Prima yang diampu oleh Ibu Tria Firza K,
S,Kep.,Ns.,M.Biomed

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.

Cimahi, 23 Mei 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................................................2

BAB II KONSEP DASAR..........................................................................................................................3

A. Definisi..........................................................................................................................................3

B. Etiologi.........................................................................................................................................3

C. Manifestasi Klinis..........................................................................................................................4

D. Patofisiologi dan Pathways............................................................................................................5

E. Komplikasi....................................................................................................................................7

F. Penatalaksanaan Medis ( Aderson Silvia Prince, 1996 )...................................................................7

G. Penatalaksanaan Keperawatan ( Anderson Silvia Prince, 1996 )....................................................8

H. Pemeriksaan Penunjang.................................................................................................................9

I. Skema............................................................................................................................................10

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11

A. Kesimpulan.......................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Krisis Adrenal atau krisis Addison atau Acute Adrenal Insuffiency adalah suatu insufisiensi adrenal
akut yang biasanya ditemukan dalam keadaan syok pada seseorang yang menderita insufisiensi adrenal
yang sebelumnya tidak diketahui atau pada penderita insufisiensi adrenal yang kenudian mendapat
suatu infeksi bakteri, tindakan operasi, diare atau penyakit berat lainnya.

Krisis terjadi bila kebutuhan fisiologis terhadap hormone tersebut melebihi kemampuan kelenjar
adrenal untuk menghasilkan hormon tersebut, yaitu pada penderita dengan kekurangan hormon
kelenjar adrenal yang kronis yang terkena stress atau penyakit.

Etiologi dari krisis Addison ini antara lain adalah infeksi, trauma, tindakan pembedahan, luka bakar,
kehamilan, anestesi umum dan keadaan hipermetabolik.

Harus dibedakan antara krisis addison dan penyakit Addison. Penyakit Addison adalah suatu
kondisi dimana kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi dengan cukup beberapa jenis hormon.
Kondisi tersebut dikenal setelah DR. Addison pada tahun 1855 mengemukakan tentang penyakit
tersebut. Penyakit Addison sangat jarang ditemukan, dari hasil penelitian di Inggris didapatkan hasil
dari satu juta orang hanya terjadi 8 kasus saja. Kebanyakan kasus terjadi antara umur 20 sampai 50
tahun, tetapi dapat pula terjadi pada semua umur.
Perbedaan dengan krisis Addison adalah dalam gejala, pada penyakit Addison gejala berkembang
secara lambat mulai dari beberapa bulan sampai dengan tahun ditandai dengan: lemah badan, lekas
lelah, anoreksia, penurunan berat badan dan hiperpigmentasi, sedangkan krisis adrenal terjadi secara
akut yaitu muntah muntah dan nyeri abdominal dan syok hipovolemik.
Krisis Addison ini harus dapat dikenali dengan cepat, karena sangat mengancam jiwa, karena itu akan
dibahas mengenai diagnosa dan penatalaksanan krisis Addison.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana
analisa dan kritisi terkait teori tentang Gangguan Adrenal (Insufisiensi Adrenal)

1
C. Tujuan

1. TUJUAN UMUM
Tujuan Umum dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata kuliah
patofisiologi tentang gangguan adrenal ( insufisiensi adrenal ).

2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan Khusus dalam menyusun makalah ini agar mengetahui tentang
insufisiensi adrenal, meliputi: Definis, Etiologi, Manifestasi Klinis, Patofisiologi,
Komplikasi, Penatalaksanaan Klinis.

2
BAB II

KONSEP DASAR
A. Definisi
Insufisiensi adrenal adalah sekresi yang inadekwat dari adrenokortikosteroid, dapat
terjadi sebagai hasildari sekresi ACTH yang tidak cukup atau karena kerusakan dari kelenjar
adrenal dapatsebagian atau seluruhnya. Manifestasi yang terjadi dapat bermacam macam , dapat
terjadi tiba tiba dan mengancam jiwa atau dapat juga berkembang secara bertahap dan perlahan
lahan. (Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002)

Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah
pada kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan seberapa cepat turunnya hormon hormon
tersebut.

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

adalah suatu kondisi penyakit yang terjadi akibat gangguan penurunan fungsi kelenjar adrenal.
Addison adalah insufisiensi adrenal yang berat dengan ekserbasi yang tiba – tiba. Hal ini dapat
menimbulkan kematian bila tidak segera ditangani. ( Price, sylvia anderson 2006 )

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

kegagalan pituitari menyekresi ACTH (sekresi aldosteron intak karena dikendalikan oleh sumbu
renin-angiotensin) Adanya penyebab hipopituitarisme primer atau sekunder. ( Price, sylvia
anderson 2006 )

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

adalah suatu keadaan insufisiensi adrenal akut, tanpa tanda klinis yang khas. Diagnosis krisis
adrenal hanya berdasarkan kemungkinan saja, dan pengobatannya harus segera diberikan tanpa
menunggu hasil laboratorium. ( Price, sylvia anderson 2006 )

B. Etiologi
Menurut Syaifudin, 2006 ada beberapa etiologi yaitu :

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

a. Autoimun ( kurang lebih 70-90 kasus)

b. Infeksi ( TBC, Histoplasmosis, HIV, Syphilis)

c. Keganasan ( metastase dari paru paru, mamae, carcinoma colon, melanoma, lymphoma)
3
2. Chronic secondary adrenal insufficiency

a. Terapi glukokortikoid jangka lama ( mensupresi CRH )

b. Tumor pituitari atau hipotalamus

c. Radiasi pituitary

d. Penyakit infeksi dan infiltrasi dari kelenjar pituitari ( sarkoid, hystiosistosis,TB,


histoplasmosis)

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

a. Penyebab primer adalah perdarahan kelenjar adrenal bilateral, trombosis atau nekrosis
selama terjadi sepsis atau ketika mendapat antikoagulan. Bila kehilangan kelenjar adrenal
unilateral tidak akan menyebabkan insufisiensi adrenal.

b. Penyebab sekunder adalah peripartum pituitary infark (Sheehan`s syndrom), Pituitary


apoplexy ( perdarahan pada kelenjar pituitary), trauma kepala dengan gangguan batang
kelenjar pitutari, tetapi biasanya tidak seberat pada keadaan adrenal insuficiency primer
karena sekresi aldosteron tidak dipengaruhi.

C. Manifestasi Klinis
Menurut Elizabeth Corwin, 2009, ada beberapa manifestasi klinis yaitu :

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot, anorexia, gejala gastro intestinal,
keluhan mudah lelah, emosional (tubuh harus kering) pigmentasi pada kulit, jari berbuku
– buku pada lutut, siku serta membran mukosa. Hipotensi glukosa rendah, kalium tinggi
pada kasus yang berat disertai oleh dehidrasi yang kronis.

Gejala Lanjutan : Dengan berkelanjutan penyakit yang disertai hipotensi otot sebagai
akibat dari hipokortitolisme pasien akan mengalami krisis Addisonian yang ditandai oleh
stanosis, panas dan tanda-tanda shoek, pekat, cemas, nadi cepat, TD rendah, sakit kepala,
nyeri abdomen, diare. Pada pasien yang mengalami penyakit Addison akan ditemukan hal
– hal sebagai berikut :

- Kelemahan otot yang luas - Omoslasis

- Anorexia - Hiperpigmentasi kulit

- Gejala gastrointertinal - Gangguan pola tidur

- Mudah lelah - Jari berbuku – buku

4
- Hipotensi - Hiponatremia

- Hipoglikemi - Hiperkalemia

- Tanda – tanda shock - Dehidrasi

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

Manifestasi klinis dari chronic secondary adrenal insufficiency adrenal yaitu ang
berhubungan dengan kekurangan hormon kortisol adalah: lemah badan, cepat lelah,
anoreksia, mual-mual, muntah, diare, hipoglikemi, eosinophilia, hipotensi ortostatik yang
ringan.

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

Gejala klinis yang mendukung suatu diagnosis krisis adrenal adalah sebagai berikut :

a. Syok yang sulit dijelaskan etiologinya biasanya tidak ada pengaruh dengan
pemberian resusitasi cairan atau vasopresor.

b. Hipotermia atau hipertermia

c. Yang berhubungan dengan kekurangan kortisol yaitu cepat lelah, lemah badan,
anoreksia, mual mual dan muntah , diare, hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.

d. Yang berhubungan dengan kekurangan hormon aldosteron yaitu hiperkalemia dan


hipotensi berat yang menetap

e. Lain lain tergantung dari penyebab, mungkin didapatkan panas badan, nyeri
abdomen dan pinggang yang berhubungan dengan perdarahan kelenjar adrenal

D. Patofisiologi dan Pathways


Patofisiologi menurut Aderson, Silvia Price, 1996 dalam buku Patofisiologi: Konsep
Klinik Proses-Proses Penyakit, antara lain:

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

Insufisiensi adrenal kronis terjadi ketika kelenjar adrenal gagal untuk mengeluarkan
hormon dalam jumlah yang adekwat, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, walaupun
ACTH keluar dari kelenjar pituitari. Insufisiensi adrenal merupakan disfungsi kortek
adrenal atau lebih dikenal dengan hipoadrenalisme / kiperkortikolisme. Hal ini dapat
terjadi karena kerusakan pada kortek adrenal atau dapat juga karena penurunan stimulasi
dari hormon adreno kortikolisme.

5
Keadaan ini berkaitan dengan hal psikologis dimana sekresi adrenal berkaitan erat
dengan stres. Keadaan stres yang berat dapat menimbulkan shok yang apda akhirnya
dapat menimbulkan ancaman kematian karena besarnya pengeluaran cairan natirum dan
hipoglikemi.

Konsekuensi lain defisiensi kortisol adalah peningkatan umpan balik negative dalam
sekresi peptide yang berasal dari proopiomelanokortin (POMC), termasuk ACTH dan
melanocyte stimulating hormone. Konsekuensi klinis adalah hiperpigmentasi, yang
biasanya terjadi di bagian distal ekstremitas di daerah terpajan matahari walaupun juga
dapat mengenai daerah yang dalam keadaan normal tidak terpajan matahari.

Defisiensi androgen dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut ketiak dan pubis.Efek ini
tertutupi pada laki- laki, yang memiliki androgen testis untuk menimbukan efek
metabolic androgenic.

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

Insufisiensi adrenal kronis sekunder terjadi ketika steroid eksogen menekan


hypothalamus-pituitary-adrenal axis (HPA). Bila terjadi penurunan dari steroid eksogen
ini akan mencetuskan suatu krisis adrenal.atau stess yang akan meningkatkan kebutuhan
kortisol.

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

Kortek adrenal memproduksi 3 hormon steroid yaitu hormon glukokortikoid (kortisol),


mineralokortikoid (aldosteron, 11-deoxycoticosterone) dan androgen
(dehydroepiandrosterone). Hormon utama yang penting dalam kejadian suatu krisis
adrenal adalah produksi dari kortisol dan adrenal aldolteron yang sangat sedikit.

Kortisol meningkatkan glukoneogenesis dan menyediakan zat - zat melalui proteolisis,


penghambat sintesis protein, mobilisasi asam lemak,dan meningkatkan pengambilan asam amino
di hati. Kortisol secara tidak langsung meningkatkan sekresi insulin untuk mengimbangi
hperglikemi tetapi juga menurunkan sensitivitas dari insulin. Kortisol juga mempunyai efek anti
inflamasi untuk mestabilkan lisosom, menurunkan respon leukositik dan menghambat produksi
sitokin. Aktivitas fagositik dipertahankan tetapi sel mediated imunity hilang pada keadaan
kekurangan kortisol dan mensupresi sintesis adrenokortikotropik hormon ( ACTH).

Aldosteron di keluarkan sebagai respon terhadap stimulasi dari angiotensin II melalui


system renin angiotensin, hiperkalemi, hiponatremi dan antagonis dopamin. Efek nya pada target
organ primer. Ginjal meningkatkan reabsorpsi dari natrium dan sekresi dari kalium dan hidrogen.
Mekanismenya masih belum jelas, peningkatan dari natrium dan kalium mengaktivasi enzim
adenosine triphosphatase ( Na/K ATPase) yang bertangung jawab untuk trasportasi natrium dan
juga meningkatkan aktivitas dari carbonic anhidrase, efek nya adalah meningkatkan volume

6
intravaskuler. System renin angiotensin-aldosteron tidak dipengaruhi oleh glukokortikoid
eksogen dan kekurangan ACTH mempuyai efek yang sangat kecil untuk kadar aldosteron
kekurangan hormon adrenokortikal menyebabkan efek yang berlawanan dengan hormon ini dan
menyebabkan gejala klinis yang dapat ditemukan pada krisis adrenal.

Berikut adalah bagan yang menggambarkan keadaan yang terjadi pada krisis Addison

Pada perdarahan, trombosis, autoimun, stres, tuberkulosis, infeksi, tumor, dan trauma
dapat menyebabkan disfungsi korteks adrenal dan dapat mengakibatkan disfungsi korteks
adrenal sehingga dapat menurunkan kadar glukotiroid, sehingga dapat meningkatkan ATCH dan
CRH, hal in akan menyebabkan hilangnya androgen adrenal dan aldosteron. Sehingga akan
menyebabkan hiponatremia, gangguan mental, frustasi, hiperpigmentasi addison desease.

E. Komplikasi
Menurut Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002 terdapat komplkasi dari insufisiensi
adrenal, antara lain:

1. Syok (akibat dari infeksi akut atau penurunan asupan garam)

2. Kolaps sirkulasi

3. Dehidrasi

4. Hiperkalemia

5. Sepsis

F. Penatalaksanaan Medis ( Aderson Silvia Prince, 1996 )


1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

a. Pemberian kortisol po 15 mg pagi hari dan hidrokortison po 10 mg sore hari ( dosis


dikurangi secara bertahap, lalu gunakan dosis terendah yang masih dapat ditoleransi ).

b. Gantikan aldosteron dengan fludrikortison 50-200mcg/hari, dosis titrasi sesuai


dengan tekanan darah dan kadar Kalium

c. Yang paling penting adalah memakai tanda ditangan yang menerangkan penyakit
penderita dan instruksi untuk meningkatkan duakali lipat atau tiga kali lipat dosis
hidrokortison selama stres fisiologik

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

a. Berikan kortisol 15 mg pada pagi hari dengan hidrocortison 10 mg pada sore hari
( dosis dapat di turunkan, gunakan dosis terendah yang masih dapat ditoleransi.atau
gunakan glukokortikoid dan kemudian lakukan tappering off.
7
b. Yang paling penting adalah memakai tanda ditangan yang menerangkan penyakit
penderita dan instruksi untuk meningkatkan duakali lipat atau tiga kali lipat dosis
hydrokortison selama stres fisiologis.

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

a. Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah volume dan garam.

b. Jika penderita hipoglikemi dapat di berikan cairan dextrose 50%

c. Steroid IV secepatnya : dexametason 4 mg atau hydrokortisone 100 mg. Setelah


penderita stabil lanjutkan dengan dexametasone 4 mg IV tiap 12 jam atau
hydrokortison 100 mg IV tiap 6-8 jam.

d. Obati penyakit dasarnya seperti infeksi dan perdarahan, untuk infeksi dapat diberikan
antibiotik. 13-14

e. Untuk meningkatkan tekanan darah dapat diberikan dopamin atau norepineprin

f. Terapi pengganti mineralokortikoid dengan fludricortisone

g. Penderita harus dikonsultasikan dengan endokrinologist, spesialis penyakit Infeksi,


ahli critical care, kardiologis, ahli bedah.

G. Penatalaksanaan Keperawatan ( Anderson Silvia Prince, 1996 )


1. Pengukuran TTV

2. Memberikan rasa nyaman dengan mengatur atau menyediakan waktu istirahat pasien

3. Menempatkan pasien dalam posisi setengah duduk dengan kedua tungkai ditinggikan

4. Memberikan suplemen makanan dengan penambahan garam

5. Follow up: mempertahankan berat badan, tekanan darah dan elektrolit yang normal
disertai regresi gambaran klinis

6. Memantau kondisi pasien untuk mendeteksi tanda dan gejala yang menunjukan adanya
krisis Addison.

H. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002 pemeriksaan penunjang pada
insufiensi adrenal adalah:

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

a. Pemerisaan laboratorium
8
1) Penurunan konsentrasi glukosa darah dan natrium (hipoglikemia dan
hiponatremia)

2) Peningkatan kosentrasi kalium serum (hiperkalemia)

3) Peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis)

4) Penurunan kadar kortisol serum

5) Kadar kortisol plasma rendah

b. Pemeriksaan radiografi abdominal menunjukan adanya kalsifikasi diadrenal

c. CT Scan

Detektor kalsifikasi adrenal dan pembesaran adrenal yang sensitive hubungannya


dengan insufisiensi pada tuberculosis, infeksi, jamur, penyakit infiltratif malignan dan
non malignan, dan haemoragik adrenal.

d. Gambaran EKG

Tegangan rendah aksis QRS vertical dan gelombang ST non spesifik abnormal
sekunder akibat adanya abnormalitas elektrolit

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

a. Pemerisaan laboratorium

1) Kortikotropin

2) hipoglikemia terinduksi insulin

3) eosinofilia

4) limfositosis

b. CT scan: adrenal kecil, tak berkalsifikasi pada autoimun, pembesaran pada penyakit
metastatik, perdarahan, infeksi atau deposit (walaupun mungkin tampaknya normal)

c. MRI : untuk mendeteksi abnormalitas pituitari

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

Pemeriksaan laboratorium :

- Hiponatremia

- Hiperkalemia
9
- Hipoglikemia

- Adotemia

- Hemokonsentrasi

I. Skema

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Insufisiensi adrenal adalah sekresi yang inadekwat dari adrenokortikosteroid, dapat


terjadi sebagai hasildari sekresi ACTH yang tidak cukup atau karena kerusakan dari kelenjar
adrenal dapatsebagian atau seluruhnya. Manifestasi yang terjadi dapat bermacam macam , dapat
terjadi tiba tiba dan mengancam jiwa atau dapat juga berkembang secara bertahap dan perlahan
lahan. (Smeltzer Susan C, Brenda G. Bare. 2002).

Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah
pada kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan seberapa cepat turunnya hormon hormon
tersebut.

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

adalah suatu kondisi penyakit yang terjadi akibat gangguan penurunan fungsi kelenjar adrenal.
Addison adalah insufisiensi adrenal yang berat dengan ekserbasi yang tiba – tiba. Hal ini dapat
menimbulkan kematian bila tidak segera ditangani. ( Price, sylvia anderson 2006 )

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

kegagalan pituitari menyekresi ACTH (sekresi aldosteron intak karena dikendalikan oleh sumbu
renin-angiotensin) Adanya penyebab hipopituitarisme primer atau sekunder. ( Price, sylvia
anderson 2006 )

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

adalah suatu keadaan insufisiensi adrenal akut, tanpa tanda klinis yang khas. Diagnosis krisis
adrenal hanya berdasarkan kemungkinan saja, dan pengobatannya harus segera diberikan tanpa
menunggu hasil laboratorium. ( Price, sylvia anderson 2006 )

Menurut Elizabeth Corwin, 2009, ada beberapa manifestasi klinis yaitu :

1. Chronic primary adrenal insufiiciency ( Addison disease)

Penyakit Addison ditandai oleh kelemahan otot, anorexia, gejala gastro intestinal, keluhan mudah
lelah, emosional (tubuh harus kering) pigmentasi pada kulit, jari berbuku – buku pada lutut, siku
serta membran mukosa. Hipotensi glukosa rendah, kalium tinggi pada kasus yang berat disertai
oleh dehidrasi yang kronis.
11
Gejala Lanjutan : Dengan berkelanjutan penyakit yang disertai hipotensi otot sebagai akibat dari
hipokortitolisme pasien akan mengalami krisis Addisonian yang ditandai oleh stanosis, panas dan
tanda-tanda shoek, pekat, cemas, nadi cepat, TD rendah, sakit kepala, nyeri abdomen, diare. Pada
pasien yang mengalami penyakit Addison akan ditemukan hal – hal sebagai berikut :

- Kelemahan otot yang luas - Jari berbuku – buku

- Anorexia - Hipotensi

- Gejala gastrointertinal - Hipoglikemi

- Mudah lelah - Tanda – tanda shock

- Omoslasis - Hiponatremia

- Hiperpigmentasi kulit - Hiperkalemia

- Gangguan pola tidur - Dehidrasi

2. Chronic secondary adrenal insufficiency

Manifestasi klinis dari chronic secondary adrenal insufficiency adrenal yaitu ang berhubungan
dengan kekurangan hormon kortisol adalah: lemah badan, cepat lelah, anoreksia, mual-mual,
muntah, diare, hipoglikemi, eosinophilia, hipotensi ortostatik yang ringan.

3. Acute adrenal insufficiency ( Adrenal Crisis )

Gejala klinis yang mendukung suatu diagnosis krisis adrenal adalah sebagai berikut :

 Syok yang sulit dijelaskan etiologinya biasanya tidak ada pengaruh dengan pemberian
resusitasi cairan atau vasopresor.

 Hipotermia atau hipertermia

 Yang berhubungan dengan kekurangan kortisol yaitu cepat lelah, lemah badan, anoreksia,
mual mual dan muntah , diare, hipoglikemi, hipotensi, hiponatremi.

 Yang berhubungan dengan kekurangan hormon aldosteron yaitu hiperkalemia dan


hipotensi berat yang menetap

 Lain lain tergantung dari penyebab, mungkin didapatkan panas badan, nyeri abdomen dan
pinggang yang berhubungan dengan perdarahan kelenja

12
DAFTAR PUSTAKA

http://hamdan-hariawan-fkp13.web.unair.ac.id/artikel_detail-84574-Askep-Asuhan%20Keperawatan
%20Pada%20Pasien%20dengan%20Penyakit%20Addison.html

http://ntennurse.blogspot.co.id/2011/10/asuhan-keperawatan-klien-dengan.html?m=1

http://ccazzavva.blogspot.co.id/2012/05/insufisiensi-adrenal.html?m=1

http://www.dragung.com/2013/02/kelainan-adrenal.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai