Anda di halaman 1dari 5

BAB II

DAFTAR PUSTAKA

2.1 Anatomi Kelenjar Pituitari

2.2 Pituitari Adenoma

2.2.1 Definisi

Pituitari adenoma adalah satu-satunya adenoma primer asli dari kavitas


kranial sehingga ia dikelompokkan ke dalam neoplasma epitel. 3 Pituitari adenoma
adalah tumor yang berasal dari kelenjar pituitari. Tumor ini merupakan penyebab
tersering kompresi kiasma optikus.4

2.2.2 Etiologi dan Faktor Risiko

2.2.3 Patologi Anatomi dan Klasifikasi

Pituitari adenoma tumbuh ekspansif keluar dari fosa pituitari sehingga


duramater dan dinding tulangnya terdesak ke samping bawah sampai sinus
sfenoid, serta menekan kiasma dan saraf optik. Adenoma yang lebih besar dapat
tumbuh sampai melibatkan arteri karotis, ekspansi ke depan sampai fosa frontal
aatau ke lateral sampai temporal. Tumor ini biasanya dibungkus oleh kapsul dan
sehubungan dengan seringnya ada perdarahan intratumora, maka warnanya
menjadi kecoklatan. Kapsulnya biasanya liat dan dapat mengandung kalsifikasi.3

Berdasarkan klasifikasinya, pituitari adenoma diklasifikasikan berdasarkan


ukuran, aktifitas hormon dan pewarnaan imunohistokimianya. Berdasarkan
ukuran tumor yang dapat dilihat dengan CT atau MRI, pituitari terbagi atas
mikroadenoma (<10 mm) dan makroadenoma (≥10 mm). Berdasarkan aktifitas
hormon terbagi atas tumor fungsional dan non fungsional. Berdasarkan
pewarnaannya dibagi atas asidofilik, basofilik dan kromofob.4

2.2.4 Diagnosis

Diagnosis pituitari adenoma ditegakkan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Tanda dan gejala klinis yang
tampil pada penderita adenoma hipofisis diakibatkan oleh hipersekresi atau
hiposekresi satu atau beberapa hormon. Keluhan dan gejala tersering adalah
gangguan penglihatan yang biasanya terjadi secara perlahan-lahan mulai dari
beberapa bulan sampai beberapa tahun.3

Gangguan penglihatan dapat berupa kehilangan lapangan pandang berupa


hemianopsia bitemporal pada 70% kasus dan 30% menunjukkan defek homonim
skotoma sentralis atau defek-defek ireguler lainnya.3 Gangguan lapangan pandang
dapat terjadi karena tumor mengkompresi saraf optik atau kiasma menyebabkan
kerusakan akson. Bergantung pada ukuran dan lokasi tumor, keparahan dan
kesimetrisan defek lapangan pandang sangat bervariasi. Gejala ini dikenal dengan
chiasmal syndrome.4,5

Chiasmal syndrome adalah kumpulan gejala berupa perubahan lapangan


pandang, penurunan ketajaman penglihatan, atrofi saraf optik, yang berhubungan
dengan lesi pada kiasma optikum.6 Kiasma optikum adalah

Nyeri kepala juga merupakan keluhan umum yang kerap timbul (45%)
pada semua stadium adenoma. Keluhan ini lebih sering terjadi pada wanita
dengan akromegali, dan tidak mempunyai korelasi dengan ukuran adenoma, tetapi
lebih berkaitan dengan tidaknya produksi hormon somatotropik.3 Nyeri kepala
biasanya dikeluhkan pada daerah periorbital.4

Papiledema agak jarang dijumpai pada mikroadenoma. Proptosis biasanya


merupakan tanda adanya stasis vaskuler di sinus kavernosus atau tumor telah
meluas sampai fisura orbitalis superior. Paresis otot-otot ekstra okuler dapat
terjadi pada 10% kasus terutama melibatkan N III.3
Diplopia bisa terjadi dikarenakan parese nervus kranial yang dihasilkan
oleh hemifield slide phenomenon. Pasien biasanya mengeluhkan gambar yang
tumpang tindih sesuai dengan eksodeviasi, exodeviasi atau hiperdeviasi.7

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa tes lapangan


pandang dengan menggunakan perimetri. Pemeriksaan neuroradiologis
memungkinkan untuk membedakan adenoma hipofisis dalam empat evolusi,
yakni mikroadenoma, adenoma dengan pembesaran sella-invasif lokal, adenoma
estruktif dan adenoma paninvasif. Gambaran foto polos menampilkan dasar sela
yang ganda (double sellar floor) dorsum sela menipis dan cekung pada garis
tengah. Tumor-tumor dengan ukuran diameter yang kurang dari 3mm tidak dapat
dilokalisir dengan radiologis. Pertumbuhan intraselar yang progresif ditandai
dengan gambaran sella yang ballooning, sementara prosesus klinoid anterior
masih tetap intak. CT scan hanya dapat menampilkan adenoma yang telah
berekstensi ke suprasela. Umumnya tumor ditampilkan sebagai suatu lesi yang
isodens dan baru setelah diberikan kontras menampakkan peyangangatan yang
homogeny atau berbercak, Kadang dapat pula dijumpai adanya kista. 3 Jika
pituitary adenoma tumor cukup besar, pada potongan koronal MRI dijumpai
snowman sign pada massa di sellar.8

2.2.5 Diagnosis Banding

Diagnosis banding pituitari adenoma termasuk tumor otak yang lain


seperti kraniofaringioma, meningioma, glioma, sindrom bilateral tilted disc,
retinal retinoskisis, normal tension glukoma,7

2.2.6 Tatalaksana

Penanganan adenoma hipofisis mempunyai dua tujuan utama, yaitu: (1)


dekompresi struktur saraf khususnya traktus penglihatan dan (2) restorasi sekresi
hormonal yang normal.3 Penanganan pituitari adenoma tergantung pada besar
tumor, fungsi tumor dan terkaitannya dengan penglihatan pasien. Beberapa pasien
pituitari adenoma fungsional diterapi dengan menggunakan obat-obatan,
sedangkan pasien yang sudah memiliki keterlibatan gangguan penglihatan
ditatalaksana dengan operasi.4

Ada tiga metode dasar terapi adenoma hipofisis yang diterapkan baik
berupa terapi tunggal maupun kombinasi, yaitu terapi operatif, terapi radiasi dan
terapi medikamentosa.3

Terapi medikamentosa biasanya diberikan pada pituitari adenoma


fungsional seperti, prolaktinoma dengan menggunakan dopamine agonis berupa
bromokriptin dan cabergoline.4

Terapi operasi dilakukan dengan cara eksisi parsial atau debulking.


Operasi dilakukan melalui transfrontal, transsfenoidal atau transpterional. Indikasi
operasi yaitu pasien prolaktinoma yang tidak membaik setelah diberikan
dopaminergik, pituitari adenoma yang melibatkan sinus kavernosa, dan pituitari
apopleksi. Terapi radiasi hanya berupa lini kedua jika operasi tidak berhasil.4

Setelah dilakukan tindakan operasi, pasien harus diikuti


perkembangannya. Pasien pituitari adenoma dengan keterlibatan gangguan
penglihatan direkomendasikan melakukan tes ketajaman penglihatan 2-3 bulan
setelah pengobatan dan setiap 6-12 bulan setelahnya.4

2.2.7 Komplikasi

Komplikasi pituitari adenoma adalah pituitari apopleksi. Pituitari


apopleksi adalah keadaan emergensi dimana terjadi perdarahan atau infark pada
kelenjar pituitari.

2.2.8 Prognosis

Prognosis
Daftar pustaka

5. Ho RW, Huang HM, The influence of pituitary adenoma size on vision and
visual outcomes after trans-sphenoidal adenectomy: A report of 78 cases, j
Korean neurosurg soc 57; pp23-31. 2015

6. Carballo AA, Ojeda JCS, Suarez MFC, Chiasmal syndrome: clinical


characteristic in patients attending an opthalmological center, Saudi j of
ophthalmology pp 229-33; 2017.

7. Herse P, Pituitary macroadenoma: a case report and review, clin exp


optom 2014; 97: 125-32.

8. Weed MC, Longmuir RA, Thurtell MJ, Pituitary Adenoma Causing


Compression of the Optic Chiasm, University of Iowa Carver College of
Medicine; 2013

Anda mungkin juga menyukai