DEFINISI
1 2 3 4 5
1. Antibodi anti-reseptor
asetilkolin
2. Antibodi anti-reseptor
asetilkolin
3. Tes tensilon
(edrofonium klorida)
4. Foto dada
5. Tes Wartenberg
6. Tes prostigmin
PENATALAKSANAAN
1. Antikolinesterase
2. Steroid
3. Azatioprin
4. Timektomi
5. Plasmaferesis
Keluhan Utama
Hal yang sering menyebabkan klien miastenia
meminta bantuan medis adalah kondisi
penurunanatau kelemahan otot-otot, dengan
manifestasi: diplopia (pengelihatan ganda), ptosis
PENGKAJIAN (jatuhnyakelopak mata) merupakan keluhan utama
dari 90% klien miastenia gravis, disfonia
(gangguansuara), masalah menelan, dan
mengunyah makanan. Pada kondisi berat keluhan
utama biasanyaadalah ketidakmampuan menutup
rahang, ketidakmampuan batuk efektif dan dispnea.
PENGKAJIAN FISIK
B1 (Breathing)
B2 (Blood)
B3 (Brain)
B5 (Bowel)
B6 (Bone)
DIAGNOSE KEPERAWATAN
1) Bersihan jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan akumulasi secret,
kemampuan batukmenurun
2) Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan kelemahan otot pernapasan
3) Resiko tinggi aspirasi berhubungan dengan
penurunan control tersedak dan batuk efektif
4) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan denganketidakmampuan
menelan
5) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan otot-otot volunter
RENCANA KEPERAWATAN
1. BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
BERHUBUNGAN DENGAN AKUMULASI
SECRET, KEMEMPUAN BATU MENURUN
Tujuan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan
diharapkan jalan napas kembali efektif
Kriteria :
Secara subyektif sesak napas (-), frekuensi
napas 16-20 kali/mnt, tidak
menggunakan otot bantu napas, retraksi ICS
(-), ronki (-/-), mengi (-/-), dapat
mendemonstrasikan cara batuk efektif.
INTERVENSI
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2) Riwayat pasien sekarang
Pasien mengeluh sesak nafas sudah 3
hari, nafsu makan nya menurun, klien
mengeluh sulit menelan saat makan, klie
juga mengeluh saat berbicara.
3) Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada
4) Riwayat penyakit sekarang
Tidak ada
No Symptom Problem Etiologi
1. DS = Pasien mengatakan Pola nafas tidak efektif Hambatan upaya nafas
sesak nafas.
DO = - TD = 110 /70
mmHg
- RR = 32 x/menit
- S = 36,5 C
- Spo2 = 92 %
Keterangan :
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
ketidakmampuan menelan 1x24 jam diharapkan resiko defisit nutrisi terpenuhi
makanan dengan kriteria hasil :
No. Indikator A T
1. Porsi makan 2 4
yang
dihabiskan
2. Kekuatan 1 4
otot menelan
Keterangan :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
Gangguan Setelah dilakukan tindakan -Monitor
komunikasi verbal keperawatan selama 1x24 jam kecepatan,tekanan,kuantitas
b.d neuromuskuler diharapkan Gangguan volume dan diksi bicara
komunikasi verbal terpenuhi - Monitor proses kognitif,
dengan kriteria hasil : anatomis, dan fisiologi
No. Indikator A T yang berkaitan dengan
1. Kemampuan 1 4 bicara
berbicara - Gunakan metode
2. Pemahaman 2 4 komukasi alternatif
komunikasi -Ulangi apa yang
Keterangan : disampaikan pasien
1. Menurun - Anjurkan bicara perlahan
2. Cukup menurun - Anjurkan pasien dan keluarga
3. Sedang proses kognitif,anatomis dan
4. Cukup meningkat fisiologis yang berhubungan
5. Meningkat kemampuan berbicara
- Rujuk ke ahli patologi bicara
. Implementasi Keperawatan