NPM : 2214901110019
TAHUN 2022/2023
A. Definisi
Ketoasidosis Diabetikum (KAD) adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi
insulin absolut atau relatif dan peningkatan hormon kontra legulator (glukagon,
katekolamin, kortisol dan hormon pertumbuhan), yang menyebabkan keadaan
hiperglikemi (Brunner and Suddart, 2002).
B. Etiologi
Ketoasidosis diabetikum didasarkan oleh adanya insulin atau tidak cukupnya umlah
insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh :
1. Insulin tidak diberikan dengan sodid yang kurang
2. Keadaan sakit atau infeksi pada DM, misalnya : pneumonia, kolestisitis, iskemia
usus dan apendisitis.
Keadaan sakit dan infeksi dakan menyertai resistensi insulin. Sebagai respon
terhadap stres fisik (atau emosional), terjadi peningkatan hormon – hormon
“stres” yaitu glukagon, epinefrin, nonepinefrin, kotrisol dan hormon pertumbuhan.
Hormon – hormon ini akan meningkatkan produksi glukosa oleh hati dan
mengganggu penggunaan glukosa oleh hati dan menganggu
3. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak
diobati. (Brunner and Suddart, 2002).
D. Phatway
E. Diagnosa keperawatan
Etiologi:
1. Depresi pusat pernafasan
2. Hambatan upaya nafas
(mis. Nyeri saat
bernafas, kelemahan otot
pernafasan)
3. Deformitas dinding dada
4. Deformitas tulang dada
5. Gangguan nuerologis
(mis.
Elektroensefalogram
positif,
Populasi beresiko :
- Faktor biologis
- Kesulitan ekonomi
Kondisi terkait :
- Ketidakmampuan
mengabsorsi nutrien
- Ketidakmampuan
mencerna makanan
- Ketidakmampuan makan
- Gangguan psikososial
-
NANDA
Domain 2. Kelas 1. Kode
Diagnosis 00002
3. Defisien volume cairan Setelah dilakukan Manajemen Cairan 1. Rasional: untuk mengetahui
tindakan keperawatan (NIC. 4120. Hal 157) : apakah ada terjadi
Definisi : selamat 1x45 menit, 1. Timbang berat badan peningkatan atau penuruan
Penurunan cairan keseimbangan cairan setipa hari dan monitor berat badan pasien
intravaskuler, interatisial,, pasien dapat teratasi status pasien 2. Rasional: untuk mengetahui
dan atau intraseluler, ini dengan kriteria hasil: 2. Jaga intake/asupan yang apakah pasien kekurangan
mengacu pada dehidrasi, 1. Turgor kulit dari akurat dan catat output cairan atau tidak
kehilangan cairan saja tanpa sangat terganggu (pasien) 3. untuk mengetahui apakah
perubahan kadar natrium menjadi cukup 3. Monitor tanda-tanda vital tanda-tanda vital pasien
terganggu pasien dalam batas normal atau
Batasan karakteristik : 2. Tekanan darah dari 4. Berikan cairan dengan tidak
1. perubahan status mental sangat terganggu tepat 4. untuk memenuhi kebutuhan
2. penurunan turgor kulit menjadi cukup 5. Monitor status gizi cairan pasien
3. penurunan tekanan darah terganggu 5. untuk mengetahui
4. penurunan tekanan nadi 3. Kelembaban bagaimana status gizi pasien
5. penurunan volume nadi membrane mukosa apakah tercukupi dan
6. penurunan turgor lidah dari sangat terganggu seimbang atau tidak.
7. penurunan pengeluaran menjadi cukup
urine terganggu
8. penurunan pengisian
vena (NIC. 0601. Hal 192)
9. memberan mukosa
kweing
faktor berhubungan :
- hambatan mengakses
cairan
- Asupan cairan kurang
- Kurang pengetahuan
tentang kebutuhan cairan
Populasi beresiko :
- Usia ektrem
- Berat badan ektrem
- Faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan cairan
Kondisi terkait :
- Kehilangan cairan aktif
- Gangguan mekanisme
pengaturan
- Gangguan yang
memengaruhi absopsi
cairan
- Gangguan yang
memengaruhi asupan
cairan
- Kehilangan cairan hebat
melalui rure normal
NANDA
Domain 2. Kelas 5.
Kode Diagnosis 00027
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M. & Wagner, C. M., 2016. Nursing
Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Singapore: Singapore.
Herdman, T. H. & Kamitsuru, S., 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Moorhead, S., Johnson , M., Maas, M. L. & Swanson, E., 2016. Nursing Outcome
Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Banjarmasin, ...........................2022
Preseptor akademik, Preseptor klinik,