3
Tanda & gejala
Tanda- tandanya yaitu :
Warna kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku, yang mana disertai pola
makan buruk, peningkatan berat badan lambat, dan nafas cepat.
Patofisiologi
o Adanya lubang pada septum interventrikuler memungkinkan
terjadinya aliran dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan, sehingga
aliran darah yang ke paru bertambah. Presentasi klinis tergantung
besarnya aliran pirau melewati lubang VSD serta besarnya tahanan
pembuluh darah paru. Bila aliran pirau kecil umumnya tidak
menimbulkan keluhan. Dalam perjalanannya, beberapa tipe VSD
dapat menutup spontan (tipe perimembran dan muskuler), terjadi
hipertensi pulmonal, hipertrofi infundibulum, atau prolapse katup
aorta yang dapat disertai regurgitasi (tipe subarterial dan
perimembran).
6
Penatalaksanaan medis
BERIKUT INI BEBERAPA PENATALAKSANAAN VSD SECARA UMUM :
a. Penggunaan oksigen
b. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
c. Diet makanan berkalori tinggi
d. Pemantauan hemodinamik yang ketat
e. Hilangkan faktor yang memperberat contohnya demam, anemia, dan infeksi
f. Penatalaksanaan diet pada penderita yang disertai malnutrisi dan memberikan gambaran perbaikan
pertumbuhan tanpa memperburuk gagal jantung bila diberikan makanan pipa yang terus-menerus
g. Penatalaksanaan berdasarkan keparahan pada pasien VSD yaitu :
1. VSD kecil : Pada defek septikal terkadang menutup secara spontan sehingga diperlukan operasi untuk
mencegah endocarditis infektif
2. VSD sedang : apabila tidak terdapat gejala dengan gagal jantung, dapat menunggu hingga anak berusia
4-5 tahun karena terkadang kelainan ini dapat mengecil, jika terjadi gagal jantung dilakukan pengobatan
digitalis. Apabila balaf biimoifbuhan normal, operasi dapat dilakukan saat anak berusia 4-6 tahun atau
sampai berat badan anak 12 kg
3. VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen : pada keadaan mengalami gagal jantung,
dalam pengobatannya menggunakan digitalis. Apabila terdapat anemia diberikan tranfusi eritrosit dan
selanjutnya diberikan serapi zat besi, operasi dapat dilakukan setelah anak berusia 6 tahun.
4. VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen : pelaksanaan operasi paliatif tidak mungkin dapat
dilakukan dikarenakan arteri pulmonalis mengalami arteriosclerosis. Bila defek ditutup ventrikel kanan
akan diberi beban yang berat dan setelah itu mengalami dekompensasi
7
Pengkajian keperawatan
1. Riwayat keperawatan
2. Pemeriksaan umum
3. Kaji danya tanda-tanda gagal jantung
4. Kaji adanya tanda hypoxia kronis
5. Riwayat kehamilan
6. Riwayat perkawinan
7. Kaji aktivitas fisik anak
8. Kaji pola makan, pertambahan berat badan
Pemeriksaan fisik :
• VSD kecil
1. Palpasi
2. Auskultasi
• VSD besar
1. Inpeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
Diagnosa keperawatan
Efek ketidakmampuan fisik, inkonsistensi respond dan pengabaian dd tidak
Gangguan mampu melakukan prilaku khas sesuai usia, pertumbuhan fisik terganggu dan
tumbuh kembang kondisi klinis terkait kelainan jantung bawaan
9
Intervensi
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan pola nafas tidak efektif
menurun dengan kriteria hasil :
Pola nafas dispnea dan penggunaan otot bantu nafas menurun, frekuensi nasa dan kedalaman nafas membaik
INTERVENSI
Pemantauan respirasi :
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
2. Monitor pola nafas
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
3. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Tujuan/kriteria hasil : 4. Palpasi kemsimetrisan ekspansi paru
sete;lah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 5. Auskultasi bunyi nafas
3x 24 jam diharapkan kemampuan gangguan tumbuh 6. Monitor saturasi oksigen
kembang teratasi dengan kriteria hasil : 7. Monitor hasil x-ray thoraks
Status teafh perkembangan, keterampilan/prilaku sesuai 8. Atur pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
9. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
usia meningkat 10. Informasikan hasil pemantauan
INTERVENSI
Perawatan perkembangan : DEFISIT NUTRISI
1. Identifikasi pencapaian tugas teafh, perkembangan Tujuan :
anak Seterlah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan defisit nutrisi
2. Identifikasi isyarat prilaku dan fisiologis yang meningkat dengan kriteria hasil :
ditunjukkan bayi Status nutrisi bayi, berat badan dan panjang badan meningkat, pucat dan kesulitan makan
3. Berikan sentuhan yang bersifat gentle atau tidak menurun, proses tumbuh kembang membaik
ragu-ragu
4. Meminimalkan kebisingan ruangan INTERVENSI :
5. Pertahankan kenyaman anak Manajemen nutrisi :
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
4. Monitor teafheriksaan laboratorium
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
Evaluasi keperawatan
o Yaitu merupakan langkah terakhir dari proses
keperawatan untuk mengetahui sejauh mana tujuan
dari rencana keperawatan tercapai dan juga
merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara
optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan
o Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan
hasil akhir yang teramati dengan tujuan dan kriteria
hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan
11
“Sayangi
Jantung
Anda “
12
Thank you para jomblo
cuaksssss