NIM. 20191281
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata :
Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 50 th
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Btn. Taborong Permai
Tanggal Masuk RS : 25 Agustus 2019
Diagnosa Medis : Ca. Paru
2. Keluhan utama :
Sesak napas dan nyeri dada
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal : 25 Agustus 2019 akibat mengalami penyakit
Ca. Paru. Klien datang ke RS Pelamonia diantar oleh keluarganya melalui IGD, pada
tanggal : 25 Agustus 2019, dengan keluhan sesak napas, nyeri dada, batuk, tidak
nafsu makan, penurunan berat badan, dan cepat letih.
4. Nutrisi
Sebelum sakit, frekuensi makan Tn. A tidak teratur dikarenakan kesibukan jam kerja
yang mengakibatkan sering telat makan. Berat badan klien 66 kg. Berat badan
dalam 1 bulan terakhir turun drastis menjadi 55 kg. Jenis makanan yang paling sering
dikonsumsi klien yaitu daging dan makanan cepat saji (sate & gulai). Klien tidak
suka sayuran, dan tidak memiliki pantangan terhadap makanan apapun. Saat sakit,
klien hanya mengkonsumsi nasi lembek, sayuran hijau, buah tapi jarang habis karena
klien mual, tidak nafsu makan, & klien tidak makan yang pedas & berminyak.
6. Oksigenasi
Klien mengalami sesak, nyeri dada saat bernafas, klien batuk, klien merokok kurang
lebih 1 bungkus per harinya.
b. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Ketidakmampuan melakukan aktifitas kebiasaan secara rutin, sesak nafas
karna melakukan aktifitas.
Tanda: Pasien lesu
c. Sirkulasi
Gejala : Terdapat sindrom vena kava superior (cubbing finger), terjadi aritmia,
Takikardi, Jari tabuh.
d. Integritas Ego
Gejala : perasaan takut, menolak kondisi yang berat atau potensial keganasan
Tanda : kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang – ulang
e. Eliminasi
Gejala : di area yang hilang timbul (ketidakseimbangan hormonal karsinoma sel
kecil), peningkatan sekresi jumlah urin.
f. Makanan / Cairan
Gejala : Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan,
kesulitan menelan, haus atau peningkatan masukan cairan.
Tanda : kurus, kerempeng atau penampilan kurang bobot, edema wajah atau leher,
dada, punggung ( obstruksi vena kava), edema wajah atau periordital
( ketikaseimbangan hormonal, kalsinoma sel kecil )
g. Nyeri
Gejala : Nyeri dada(tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap
lanjut) dimana dapat atau tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi, nyeri bahu
atau tangan( khususnya pada sel besar atau adenokalsioma), nyeri tulang atau sendi:
erosi kapilago sekunder terhadap peningkatan hormone pertumbuhan ( sel besar atau
adenokarsinoma), nyeri abdomen hilang timbul.
h. Pernafasan
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan produksi sputum,
napas pendek, pekerja yang terpajan polutan, debu industry, serak, paralisis pita
suara, riwayat merokok
Tanda : Dipsnea, meningkat dengan kerja, peningkatan fremitus taktil(menunjukan
konsuladisasi), krekels atau mengik pada inspirasi/ekspirasi(gangguan aliran udara),
krekels atau mengik menetap, penyimpanan trakeal (area yang mengalami lesi),
hemoptisis
i. Keamanan
Tanda : Demam mungkin ada(sel besar atau adenokarsinoma), kemerahan, kulit
pucat(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
j. Seksualitas
Tanda : Dinekomastia(perubahan horman neopplastik, karsinoma sel besar),
Amenorea/Impoten (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil).
1. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Nic
Noc
1. ketidakefektifan bersihan jalan Status respirasi : kepatenan jalan nafas Manajemen jalan napas
napas berhubungan dengan 1. Kecepatan respirasi 1. Membuka jalan napas menggunakan teknik dorongan
obstruksi bronkial sekunder (kondisi yang dialami pasien / dengan membuka dagu atau rahang
karena invasi tumor. peningkatan yang diharapkan) 2. Melakukan terapy fisik dada, dengan tepat
2. Irama pernapasan 3. Mengeluarkan secret dengan dorongan batuk atau isapan
(kondisi yang dialami pasien / 4. Auskultasi suara napas, tidak ada peningkatan atau
peningkatan yang diharapkan) penurunan ventilasi dan dan keberadaan suara napas
3. Dalamnya pernapasan 5. Mengatur bronkodilator dengan tepat
(kondisi yang dialami pasien / 6. Dorongan pelan, pernapasan dalam dan batuk
peningkatan yang diharapkan) 7. Ajarkan batuk efektif
4. Kemampuan Peningkatan batuk
mengeluarkan sekret 1. Pantau hasil tes pulmonary, terutama kapasitas vital, kekuatan
maksimal inspirasi, kemampuan mengeluarkan volume ekspirasi
dalam 1 detik (FEV1), dan FEV1/FVC dengan tepat
2. Dorong pasien untuk melakukan bebrapa pernapasan dalam
3. Bantu pasien untuk duduk dengan posisi kepala sedikit fleksi, bahu
rilek, dan lutut fleksi
4. Ajarkan pasien mengikuti batuk dengan beberapa tarikan napas
maksimal
Memantau pernapasan
1. Pantau kecepatan, kedalaman, dan usaha pernapasan
2. Catat pergerakan dada, perhatikan kesimetrisan dada, penggunaan
tarikan otot aksesori, supraklavikular, dan otot interkostal
3. Memantau suara pernapasan seperti dengkuraan
Terapi aktivitas
1. Tentukan kemamapuan pasien dengan aktivitas latihan spesifik
2. bantu pasien untuk mengetahui pilihan aktivitas yng tepat
3. bantu pasien dan kelurga untuk mengenal penurunan tingakat
aktivitas