Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP TN.

A
DENGAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS TB PARU
DI KLINIK SUMBER SAKTI LAMPUNG TENGAH
Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :
TIRTA RATNA SAKTI
2021207209204

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP TN. A
DENGAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS TB PARU
DI KLINIK SUMBER SAKTI LAMPUNG TENGAH

A. Pengkajian Data Dasar


1. Data Demografi
Nama/Inisial : Tn. A
Ruang/Kamar :
Diagnosa Medis : Tuberculosis Paru
No. Medical Record : 5159xx
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Masuk
Klien mengeluhkan batuk selama 3 minggu, sesak nafas, nyeri dada dan demam
keluarga klien memeriksakan klien ke Puskesmas, dari Puskesmas klien di rujuk ke
Klinik Sumber Sakti Lampung Tengah dan disarankan untuk rawat inap
b. Riwayat Kesehatan Saat Masuk
1) Keluhan Utama
Batuk selama 3 minggu dan dahak kehijauan
2) Keluhan Penyerta
Nyeri dada dan demam
c. Riwayat Kesehatan Lalu
- Klien belum pernah dirawat di RS sebelumnya.
- Klien menjalani pengobatan rutin di Puskesmas, namun klien berhenti melakukan
pengobatan selama kurang lebih 6 bulan lalu karena klien merasa bosan dan tidak
telaten.
- Klien menderita TB Paru kurang lebih 1,5 tahun lalu.
- Tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi atau diabetes miletus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun seperti Diabetes
Melitus dan Hipertensi ataupun penyakit yang sama seperti yang diderita klien.
e. Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan maupun obat atau yang lainnya.
f. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
1) Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
Sebelum klien sakit klien makan 3 x sehari dengan 1 porsi sedang , jenis makanan
bervariasi dan nafsu makan baik, serta tidak ada pantangan dalam hal makan.
Minum kurang lebih 2 liter per hari. Namun selama sakit klien mengalami
penurunan nafsu makan, klien tetap makan 3 x sehari dengan setengah porsi yang
diberikan RS. Klien mual dan muntah satu kali sekitar 50 cc dengan produk
makanan dan tidak ada darah.
2) Pola eliminiasi
Tidak ada masalah ataupun berubahan sebelum sakit ataupun selama sakit. Klien
BAB sebanyak 1 x dalam satu hari. Dan BAK 4-6 kali dalam sehari.
3) Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien mengatakan waktu tidur 6-7 jam per hari, klien tidak pernah
tidur siang dan tidak ada gangguan tidur yang dialami. Selama sakit klien
mengatakan waktu tidur tidak menentu, sering terbangun saat tidur, dan sering
berkeringat dimalam hari.
4) Pola aktivitas dan latihan
Sehari-hari klien ke sawah , mencangkul, tidak ada waktu berolahraga, semua
aktivitas dilakukannya secara mandiri. Sedangkan selama sakit kegiatan klien
memerluka bantuan orang lain seperti mandi, berpakaian dll.
5) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
3. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)
a. Pemeriksaaan umum
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : CM
Tanda – Tanda Vital
- Tekanan darah : 90/60 mmhg
- Nadi : 107 x/menit
- Pernapasan : 26 x/menit
- Suhu badan : 36, 5 ºC 2.
b. Pemeriksaan fisik
1) B1 (Breathing)
Klien nampak kurus sehingga costa terlihat Bentuk rongga dada nampak tidak
simetris Klien menggunakan otot bantu pernafasan Nampak sesak nafas
2) B2 (Blood) Tidak telihat adanya kelemahan fisik, keadaan umum klien baik
Denyut nadi sulit teraba Nadi 107 x per menit Terdengar suara pekak TD : 90/60
mmhg Tidak didapatkan bunyi jantung tambahan.
3) B3(Brain) Kesadaran klien compos mentis Tidak ditemukan sianosis Konjungtiva
berwarna merah muda,
4) B4(Bowel) klien mengalami mual dan muntah sebanyak 1 x sekitar 50 cc dengan
produk makanan tanpa darah klien mengalami penurunan nafsu makan.
5) B5 (Blader) tidak ada masalah / gangguan dari pengeluaran urine.
6) B6 (Bone) aktivitas klien mengalami penurunan dan tidak ada keluhan badan
lemas.
4. Pemeriksaan Penunjang
- WBC 11.8 k/uL (tinggi)
- Hb 9,4 g/dl (rendah)
- Hematokrit 29,0 % (rendah)
- Hasil dari tes specimen sputum adalah MTB Detected dengan warna sputum yang
kehijauan.
- Hasil rongent thorax menunjukkan adanya efusi pleura dan TB Paru lama aktif.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
- infus RL 22 tpm
- salbutamol, ceftrizine, ambroxol diracik 3 x 1 sehari
- injeksi levofloxacin 1 x 500 mg - N asetil sistein 3 x 1 tablet (200 mg) - Laxana 2
x 1 tablet (5 mg).
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds: Sekresi mukopuleran Pola nafas tidak
- Pasien mengatakan sesak nafas dan kurangnya upaya efektif
batuk
Do:
- Pasien tampak sesak napas
- ada penggunaan otot bantu
pernafasan,
- saat diauskultasi irama nafas
regular, suara nafas vesikuler,
ada suara nafas tambahan ronchi
+ 3 pulmo kanan kiri, wheezing
+ 1 pulmo kanan kiri
- TTV: TD: 90/60 mmHg
2 DS: sekret kental, kelemahan Bersihan jalan nafas
- Pasien mengatakan batuk upaya batuk buruk tidak efektif
berdahak
DO:
- Pasien tampak batuk keluar
sputum berwarna kuning, darah
warna hitam
- Hasil fotothorak: KP aktif
- Bakteriologi TB Sputum tanggal
05 Maret 2022 sewaktu +3, pagi
+3,
DS: Sesak nafas dan batuk Gangguan pola tidur
- Pasien mengatakan susah tidur
pada siang dan malam hari
karena batuk dan sesak nafs
DO:
- pasien batuk terus menerus pada
siang dan malam hari
- Terlihat bantalan hitam di
kelopak mata

C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d Sekresi mukopuleran dan kurangnya upaya batuk
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental, kelemahan upaya
batuk buruk
3. Gangguan pola tidur b.d Proses sesak nafas dan batuk
D. Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Pola Nafas tidak Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji kualitas dan kedalaman 1. Kecepatan biasanya meningkat,
efektif b.d Sekresi tindakan keperawatan pola pernafasan penggunaan otot dispnea terjadi peningkatan kerja
mukopuleran dan nafas kembali aktif aksesoris, catat setiap nafas, kedalaman pernafasan dan
kurangnya upaya Kriteria Hasil : dispnea perubahan bervariasi tergantung derajat
batuk berkurang, frekuensi, 2. Kaji kualitas sputum, warna, gagal nafas
irama dan kedalaman dan bau dan konsistensi 2. Adanya sputum yang tebal,
pernafasan normal 3. Baringkan klien untuk kental, berdarah dan purulen
mengoptimalkan pernafasan diduga terjadi sebagai masalah
(semifowler) sekunder
3. Posisi duduk memungkinkan
ekspansi paru maksimal upaya
batuk untuk memobilisasi dan
membuang secret
Bersihan jalan nafas Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji fungsi pernafasan 1. Peningkatan bunyi nafas dapat
tidak efektif tindakan keperawatan contoh bunyi nafas, menunjukkan atelektasis, ronchi,
berhubungan dengan Bersihan jalan nafas kecepatan, irama, dan mengi menunjukkan akumulasi
sekret kental, efektif pasien dapat kelemahan dan penggunaan sekret/ketidakmampuan untuk
kelemahan upaya mempertahankan jalan otot bantu membersihkan jalan nafas yang
batuk buruk nafas dan mengeluarkan 2. Catat kemampuan untuk dapat menimbulkan penggunaan
sekret tanpa bantuan mengeluarkan mukosa batuk otot akseseri pernafasan dan
efektif, catat karakter, jumlah peningkatan kerja pernafasan
sputum, adanya hemoptisis 2. Pengeluaran sulit bila sekret
3. Berikan klien posisi semi sangat tebal sputum berdarah
atau fowler tinggi kental/darah cerah (misal efek
4. Bersihkan sekret dari mulut infeksi, atau tidak kuatnya
dan trakea, penghisapan hidrasi)
sesuai keperluan 3. Posisi membantu
memaksimalkan ekspansi paru
dan menurunkan upaya
pernafasan
4. Mencegah obstruksi respirasi,
penghisapan dapat diperlukan
bila pasien tidak mampu
mengeluarkan secret
Gangguan pola Tujuan : setelah dilakukan 1. Diskusikan perbedaan 1. Rekomendasi yang umum untuk
istirahat tidur tindakan keperawatan individual dalam kebutuhan tidur 8 jam tiap malam nyatanya
berhubungan dengan tidak ada gangguan pola tidur berdasarkan hal usia, tidak mempunyai fungsi dasar
sesak nafas dan tidur dengan kriteria hasil tingkat aktivitas, gaya hidup ilmiah individu yang dapat rileks
batuk - pasien dapat istirahat tingkat stress. dan istirahat dengan mudah
- Tidur tanpa terbangun 2. Tingkatkan relaksasi, berikan memerlukan sedikit tidur untuk
- Pola tidur efektif lingkungan yang gelap dan merasa segar kembali dengan
terang, berikan kesempatan bertambahnya usia, waktu tidur.
untuk memilih penggunaan Total secara umum menurun,
bantal, linen dan selimut, khususnya tidur tahap IV dan
berikan ritual waktu tidur waktu tahap meningkat.
yang menyenangkan bila 2. tidur akan sulit dicapai sampai
perlu pastikan ventilasi tercapai relaksasi, lingkungan
ruangan baik, tutup pintu rumah sakit dapat mengganggu
ruangan bila klien relaksasi.
menginginkan
E. Implementasi Keperawatan
Hari /tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Sabtu, Pola Nafas tidak 1. Mengkaji kualitas dan kedalaman S :
efektif b.d Sekresi pernafasan penggunaan otot Klien mengatakan masih sesak napas
mukopuleran dan aksesoris, catat setiap perubahan O:
kurangnya upaya 2. Mengkaji kualitas sputum, warna, - Pasien batuk berdahak
batuk bau dan konsistensi - Terdengar suara napas tambahan
3. Membaringkan klien untuk Ronchi (+), Wheezing (+)
mengoptimalkan pernafasan - RR : 26 x/menit
(semifowler) A:
Pola Nafas belum teratasi
P:
LANJUTKAN INTERVENSI
Minggu, Bersihan jalan nafas 1. Mengkaji fungsi pernafasan contoh S :
tidak efektif bunyi nafas, kecepatan, irama, dan Klien mengatakan masih sesak napas
berhubungan dengan kelemahan dan penggunaan otot sudah berkurang
sekret kental, bantu O:
kelemahan upaya 2. Mencatat kemampuan untuk - Batuk berdahak klien berkurang
batuk buruk mengeluarkan mukosa batuk efektif, - Terdengar suara napas tambahan
catat karakter, jumlah sputum, Ronchi (+), Wheezing (+)
adanya hemoptisis - RR : 24 x/menit
3. Memberikan klien posisi semi atau A:
fowler tinggi Masalah teratasi sebagian
4. Memberersihkan sekret dari mulut P:
dan trakea, penghisapan sesuai LANJUTKAN INTERVENSI
keperluan
Mingg Gangguan pola 1. Diskusikan perbedaan individual S :
istirahat tidur dalam kebutuhan tidur berdasarkan Pasien mengatakan sulit tidur dan
berhubungan dengan hal usia, tingkat aktivitas, gaya sering terbangun karena batuk
sesak nafas dan hidup tingkat stress. O:
batuk 2. Tingkatkan relaksasi, berikan - Pasien tampak lemah
lingkungan yang gelap dan terang, - Conjungtiva anemis
berikan kesempatan untuk memilih A:
penggunaan bantal, linen dan Masalah belum teratasi
selimut, berikan ritual waktu tidur P:
yang menyenangkan bila perlu LANJUTKAN INTERVENSI
pastikan ventilasi ruangan baik,
tutup pintu ruangan bila klien
menginginkan

Anda mungkin juga menyukai