A
DENGAN POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA KASUS TB PARU
DI KLINIK SUMBER SAKTI LAMPUNG TENGAH
Stase Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh :
TIRTA RATNA SAKTI
2021207209204
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d Sekresi mukopuleran dan kurangnya upaya batuk
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental, kelemahan upaya
batuk buruk
3. Gangguan pola tidur b.d Proses sesak nafas dan batuk
D. Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Pola Nafas tidak Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji kualitas dan kedalaman 1. Kecepatan biasanya meningkat,
efektif b.d Sekresi tindakan keperawatan pola pernafasan penggunaan otot dispnea terjadi peningkatan kerja
mukopuleran dan nafas kembali aktif aksesoris, catat setiap nafas, kedalaman pernafasan dan
kurangnya upaya Kriteria Hasil : dispnea perubahan bervariasi tergantung derajat
batuk berkurang, frekuensi, 2. Kaji kualitas sputum, warna, gagal nafas
irama dan kedalaman dan bau dan konsistensi 2. Adanya sputum yang tebal,
pernafasan normal 3. Baringkan klien untuk kental, berdarah dan purulen
mengoptimalkan pernafasan diduga terjadi sebagai masalah
(semifowler) sekunder
3. Posisi duduk memungkinkan
ekspansi paru maksimal upaya
batuk untuk memobilisasi dan
membuang secret
Bersihan jalan nafas Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji fungsi pernafasan 1. Peningkatan bunyi nafas dapat
tidak efektif tindakan keperawatan contoh bunyi nafas, menunjukkan atelektasis, ronchi,
berhubungan dengan Bersihan jalan nafas kecepatan, irama, dan mengi menunjukkan akumulasi
sekret kental, efektif pasien dapat kelemahan dan penggunaan sekret/ketidakmampuan untuk
kelemahan upaya mempertahankan jalan otot bantu membersihkan jalan nafas yang
batuk buruk nafas dan mengeluarkan 2. Catat kemampuan untuk dapat menimbulkan penggunaan
sekret tanpa bantuan mengeluarkan mukosa batuk otot akseseri pernafasan dan
efektif, catat karakter, jumlah peningkatan kerja pernafasan
sputum, adanya hemoptisis 2. Pengeluaran sulit bila sekret
3. Berikan klien posisi semi sangat tebal sputum berdarah
atau fowler tinggi kental/darah cerah (misal efek
4. Bersihkan sekret dari mulut infeksi, atau tidak kuatnya
dan trakea, penghisapan hidrasi)
sesuai keperluan 3. Posisi membantu
memaksimalkan ekspansi paru
dan menurunkan upaya
pernafasan
4. Mencegah obstruksi respirasi,
penghisapan dapat diperlukan
bila pasien tidak mampu
mengeluarkan secret
Gangguan pola Tujuan : setelah dilakukan 1. Diskusikan perbedaan 1. Rekomendasi yang umum untuk
istirahat tidur tindakan keperawatan individual dalam kebutuhan tidur 8 jam tiap malam nyatanya
berhubungan dengan tidak ada gangguan pola tidur berdasarkan hal usia, tidak mempunyai fungsi dasar
sesak nafas dan tidur dengan kriteria hasil tingkat aktivitas, gaya hidup ilmiah individu yang dapat rileks
batuk - pasien dapat istirahat tingkat stress. dan istirahat dengan mudah
- Tidur tanpa terbangun 2. Tingkatkan relaksasi, berikan memerlukan sedikit tidur untuk
- Pola tidur efektif lingkungan yang gelap dan merasa segar kembali dengan
terang, berikan kesempatan bertambahnya usia, waktu tidur.
untuk memilih penggunaan Total secara umum menurun,
bantal, linen dan selimut, khususnya tidur tahap IV dan
berikan ritual waktu tidur waktu tahap meningkat.
yang menyenangkan bila 2. tidur akan sulit dicapai sampai
perlu pastikan ventilasi tercapai relaksasi, lingkungan
ruangan baik, tutup pintu rumah sakit dapat mengganggu
ruangan bila klien relaksasi.
menginginkan
E. Implementasi Keperawatan
Hari /tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Sabtu, Pola Nafas tidak 1. Mengkaji kualitas dan kedalaman S :
efektif b.d Sekresi pernafasan penggunaan otot Klien mengatakan masih sesak napas
mukopuleran dan aksesoris, catat setiap perubahan O:
kurangnya upaya 2. Mengkaji kualitas sputum, warna, - Pasien batuk berdahak
batuk bau dan konsistensi - Terdengar suara napas tambahan
3. Membaringkan klien untuk Ronchi (+), Wheezing (+)
mengoptimalkan pernafasan - RR : 26 x/menit
(semifowler) A:
Pola Nafas belum teratasi
P:
LANJUTKAN INTERVENSI
Minggu, Bersihan jalan nafas 1. Mengkaji fungsi pernafasan contoh S :
tidak efektif bunyi nafas, kecepatan, irama, dan Klien mengatakan masih sesak napas
berhubungan dengan kelemahan dan penggunaan otot sudah berkurang
sekret kental, bantu O:
kelemahan upaya 2. Mencatat kemampuan untuk - Batuk berdahak klien berkurang
batuk buruk mengeluarkan mukosa batuk efektif, - Terdengar suara napas tambahan
catat karakter, jumlah sputum, Ronchi (+), Wheezing (+)
adanya hemoptisis - RR : 24 x/menit
3. Memberikan klien posisi semi atau A:
fowler tinggi Masalah teratasi sebagian
4. Memberersihkan sekret dari mulut P:
dan trakea, penghisapan sesuai LANJUTKAN INTERVENSI
keperluan
Mingg Gangguan pola 1. Diskusikan perbedaan individual S :
istirahat tidur dalam kebutuhan tidur berdasarkan Pasien mengatakan sulit tidur dan
berhubungan dengan hal usia, tingkat aktivitas, gaya sering terbangun karena batuk
sesak nafas dan hidup tingkat stress. O:
batuk 2. Tingkatkan relaksasi, berikan - Pasien tampak lemah
lingkungan yang gelap dan terang, - Conjungtiva anemis
berikan kesempatan untuk memilih A:
penggunaan bantal, linen dan Masalah belum teratasi
selimut, berikan ritual waktu tidur P:
yang menyenangkan bila perlu LANJUTKAN INTERVENSI
pastikan ventilasi ruangan baik,
tutup pintu ruangan bila klien
menginginkan