Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN

GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ETCAUSA TB PARU

DI RUANG SERUNI RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh:

Nama : HAUZAN FADHIL

NIM : 2211040132

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN

Nama Mahasiswa : Hauzan Fadhil


NIM : 2211040132
Tempat Praktek : Ruang Seruni RSUD Banyumas
Tanggal Praktek : 26 September 2022
Tanggal Pengkajian : 26 September 2022

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RESPIRASI


PADA TN. S ETCAUSA TUBERCULOSIS
DIRUANG SERUNI RSUD BANYUMAS
Data Umum Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Ds. Karangjambe rt 05/rw 01. Kec. Padamara, Kab. Purbalingga
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan terakhir : Karyawan
Tanggal masuk : 22 September 2022
Alasan utama datang ke RS :
pasien mengatakan ketika dirumah merasa sesak nafas, pilek dan batuk berdahak serta demam
sejak 2 hari yang lalu. Setelah dilakukan pengkajian awal pada tanggal 22 september 2022
didapatkan TD: 117/86, S: 36,6, N: 129, RR: 28, GDS : 207 dan kesadaran Umum: lemah.

Keluhan utama saat ini:


Pasien mengatakan sesak nafas

Riwayat penyakit dahulu :


Pasien mengatakan pernah mengalami sakit tifus, serta sedang menjalani pengobatan TB Paru On
OAT bulan ke 3

Riwayat kesehatan keluarga:

Pasien mengatkan keluarganya tidak ada memiliki riwayat penyakit yang sama dengan dirinya
Genogram :
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : Lemah, GCS : E4 M6 V5
Status gizi BB saat ini : 44 kg TB: 165 cm IMT: 16,2
Normal/Gizi lebih/Gizi kurang
Personal Hygiene: pasien terlihat bersih (setiap hari di mandikan oleh keluarga)
2. Sistem persepsi sensori
Pendengaran : normal
Penglihatan : pupil (isokhor)
Pengecap/Penghidu : normal
Peraba : normal

3. Sistem pernafasan
Frekwensi : 28x/ menit
Suara nafas : weezing dan ronkhi kasar
SPO2 : 99%

4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : 96/70 mmHg Nadi: 138x/menit Capillary Refill: < 2 detik

5. Sistem saraf pusat


Kesadaran : Lemah, GCS : E4 M6 V5
Orientasi waktu :
Orientasi orang :

6. Sistem gastrointestinal dan endokrin


: Nafsu makan menurun, merasa
Nafsu makan mual dan muntah
Pola makan : diet susu
: kembung, asam
Abdomen lambung naik
: sejak masuk rs belum
BAB BAB
GDS : 139
7. Sistem musculoskeletal
Rentang gerak : normal
Kemampuan ADL (Aktivitas sehari-hari):Tergantung/Dibantu sebagian/Mandiri

8. Sistem integument
Pressure ulcer : tidak ada
Elastisitas kulit : terlihat kering
Suhu : 37,2

9. Sistem reproduksi:

10. Sistem perkemihan


Pola : pasien berkemih normal (terlihat memakai pampers)
Inkontinensia : saat malam hari berkemih normal

Data Penunjang
-. EKG
-. Ro Thorax igd (+) hasil : TB paru
-. Swab antigen (-)
-. Cek AGD (+) : Hb 10,8 gdl (12,0-16,0), hematokrit 30,7% (36,0-48,0), limfosit 3,30% (1,0-3,7),
leukosit 21,69 (5,0-13,5)
Terapi yang diberikan
-. O2 NRM 5 lpm (untuk mengurangi sesak nafas)
-. Infus triofusin (memenuhi kebutuhan energi)
-. Zinc 20mg Tablet 2x1 (memperkuat sistem kekebalan tubuh)
-. Vitamin C 250 mg 3x1 (pembentukan protein)
-. Inj. Solvinex 3x1 ( mengencerkan dahak)
-. Inj. Furosemid 2x1 (mengatasi penumpukan cairan)

PSIKOSOSIALBUDAYA DAN SPIRITUAL

Psikologis
Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah pasien mengatakan merasa sedih

Cara mengatasi perasaan tersebut pasien mengatakan pasrah dan menyerahkan semuanya kepada
Allah

Rencana pasien setelah masalahnya terselesaikan pasien mengatakan ingi hidup sehat

Pengetahuan pasien tentang masalah / penyakit yang ada pasien kurang mengetahui tentang
penyakitnya

Sosial
Aktivitas atau peran di masyarakat/ panti pasien mengatakan aktif di kegiatan bermasyarakat

Budaya
Budaya yang diikuti pasien adalah budaya pasien mengatakan mengikuti budaya di willayah
setempat

Keberatan /tidak terhadap budaya yang diikuti pasien mengatakan tidak keberatan

Spiritual
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan pasien mengatakan biasa melakukan sholat wajib 5
waktu

Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan kegiatan yang diikuti yasin tahlil setiap malam jum’at

Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan pasien mengatakan tidak bisa mengikuti yasin
tahlil lagi
ANALISIS DATA

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : pasien mengatakan Microbacterium Gangguan
sesak nafas sudah 3 hari tuberculosa petukaran gas
yang lalu
Pasien mengatakan Masuk dalam lapang
sedang menjakani paru
pengobatan TB sudah 3
bln Sampai ke alveoli
DO : tampak pasien
seering batuk dan dahak Pembentukan tuberkel
susah keluar peradangan
TTV :
- TD : 96/70 Infeksi primer pada
- N : 138 alveoli
- RR : 28 x/mnt
- SPO2 : 99%
Bunyi suara ronkhi kasar
dan weezing
Tampak pasien napas
cuping hidung
2 DS : pasien mengatakan Microbacterium Bersihan jalan
sesak nafas, batuk tuberculosa nafas kurang
berdahak sudah sejak 3 efektif
hari yang lalu Masuk dalam lapang
Pasien mengatakan dahak paru
susah keluar
DO : tampak pasien Sampai ke alveoli
seering batuk dan dahak
susah keluar Pembentukan tuberkel
TTV : peradangan
- TD : 96/70
- N : 138 Infeksi primer pada
- RR : 28 x/mnt alveoli
- SPO2 : 99%
Bunyi suara ronkhi kasar Produksi sekret
dan weezing belebihan

Penumpukan sekret

3 DS : pasien mengatakan TBC primer Defisit nurisi


merasa mual dan muntah kurang dari
Pasien mengatakan jika Meluas, bakteri masuk kebutuhan tubuh
makan terasa pahit ke peritonium
DO : BB pasien menurun
A : 50, S : 44 As. Lambung
Tampak pasien lemas meningkat
Pasien diet susu
GCS : E4 M6 V5 Mual, muntah

Anoreksi

Prioritas Diagnosa Keperawatan:

1. Gangguan pertukaran gas b.d infeksi primer pada alveoli d.d pasien sesak nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret d.d batuk berdahak
3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d adoreksi d.d mual muntah

1
RENCANA KEPERAWATAN

No Dx SLKI SIKI Paraf


1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Observasi : Fadhil
pertukaran gas b.d keperawatan selama 3x24 -. Monitor pola
infeksi primer pada jam diharapkan Pertukaran napas
alveoli d.d pasien -. Monitor
KH A T
sesak nafas frekuensi, irama,
Dipsnea 5 1
DS : pasien kedalaman,
Bunyi nafas 5 1
mengatakan sesak upaya napas
tambahan
nafas sudah 3 hari -. Auskultasi
Tingkat 4 1
yang lalu bunyi napas
kesadaran
Pasien mengatakan -. Monitor
Napas cuping 4 1
sedang menjakani saturasi oksigen
hidung
pengobatan TB Terapeutik :
Gas :
sudah 3 bln -. Dokumentasi
keterangan :
DO : tampak pasien hasil
1 : menurun
seering batuk dan pemantauan
2 : cukup menurun
dahak susah keluar Edukasi :
3 : sedang
TTV : -. Jelaskan
4 : cukup meningkat
- TD : 96/70 tujuan dan
5 : meningkat
- N : 138 prosedur
- RR : 28 x/mnt pemantauan
- SPO2 : 99% Terapeutik:
Bunyi suara ronkhi -. Kolaborasi
kasar dan weezing pemberian
Tampak paisen oksigenasi
naps cuping hidung
2 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Observasi : Fadhil
nafas tidak efektif keperawatan selama 3x24 -. Monitor
b.d penumpukan jam diharapkan Bersihan sputum
sekret d.d batuk Jalan Napas : -. Monitor pola
napas
berdahak KH A T -. Posisikan
DS : pasien Produks 5 1 semi fowler
mengatakan sesak sputum -. Berikan
nafas, batuk Weezing 5 1 oksigen
berdahak sudah Batuk efektif 1 5 -. Ajarkan
sejak 3 hari yang asupan cairan
Frekuensi 4 1
lalu 200ml/ hari
napas -. Ajarkan batuk
Pasien mengatakan
efektif
dahak susah keluar -. Kolaborasi
DO : tampak pasien pemberian

2
seering batuk dan keterangan : bronkodilator
dahak susah keluar 1 : menurun ekspetoran, jika
TTV : 2 : cukup menurun perlu
- TD : 96/70 3 : sedang
- N : 138 4 : cukup meningkat
- RR : 28 x/mnt 5 : meningkat
- SPO2 : 99%
Bunyi suara ronkhi
kasar dan weezing
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi : Fadhil
kurang dari keperawatan selama 3x24 -. Monitor
kebutuhan tubuh jam diharapkan Status asupan makanan
b.d adoreksi d.d KH A T Terapeutik :
mual muntah -. Berikan
Frekuensi makan 1 5
DS : pasien suplemen
Nafsu makan 1 5
mengatakan merasa makanan
Indek masa 2 5
mual dan muntah -. Lakukan oral
tubuh
Pasien mengatakan hygine sebelum
Nutrisi :
jika makan terasa makan
keterangan :
pahit Edukasi :
1 : menurun
DO : BB pasien -. Anjurkan
2 : cukup menurun
menurun A : 50, S : posisi duduk
3 : sedang
44 Kolaborasi :
4 : cukup meningkat
Tampak pasien -. Kolaborasi
5 : meningkat
lemas dengan ahli gizi
Pasien diet susu untuk
menentukan
GCS : E4 M6 V5
makanan

3
IMPLEMENTASI

No Tgl/jam No.dx Implementasi Respon Evaluasi Paraf


1 26-9-22 1 -. Memonitor pola -. Dipsnea S : pasien mengatakan Fadhil
08.30 napas -. Mengalami sesak nafas
-. Memonitor cuping hidung O : -. pasien tampak
frekuensi, irama, -. Weezing lemah
kedalaman, upaya dan ronkhi -. Suara napas weezing
napas kasar dan ronkhi kasar
-. mengauskultasi -. SPO2 99% - TD : 96/70
bunyi napas -. Terpasang - N : 138
-. memonitor NK 5 lpm - RR : 28 x/mnt
saturasi oksigen - SPO2 : 99%
-. mendokumentasi -. Terpasang NK 5 lpm
hasil pemantauan A: masalah pertukaran
-. Menjelaskan gas belum terstasi
tujuan dan prosedur KH A S T
pemantauan Dipsnea 5 4 1
-. Berkolaborasi Bunyi 5 4 1
pemberian nafas
oksigenasi tambahan
Tingkat 4 2 1
kesadaran
Napas 4 2 1
cuping
hidung
P : lanjutkan intervensi
-. Memonitor pola napas
-. Mengauskultasi bunyi
napas
-. Memonitor saturasi
oksigen
-. Berkolaborasi
pemberian oksinegasi
2 26-9-22 2 -. memposisikan -. Terpasang S : pasien mengatakan Fadhil
08.30 semi fowler nasal kanul 5 batuk berdahak, pilek
-. memberikan lpm O : -. hasil dahak kental
oksigen -. Nasal kanul -.pasien bisa
-. berkolaborasi selalu mengeluarkan dahak
pemberian terpasang dengan terapi batuk
bronkodilator efektif
ekspetoran, jika - TD : 96/70
perlu - N : 138
- RR : 28 x/mnt
26-9-22 2 -. mengjarkan -. - SPO2 : 99%
10.00 asupan cairan Mengajarkan Terpasang NK 5 lpm
200ml/ hari batuk efektif A : masalah bersihan
-. mengajarkan -. jalan napas belum

4
batuk efektif teratasi

26-9-22 2 Memonitor sputum


13.00 -. Dahak KH A S T
kental, Produks 5 4 1
berwarna sputum
hijau Weezing 5 4 1
Batuk 1 2 5
efektif
Frekuensi 4 3 1
napas

P : lanjutkan intervensi
Monitor sputum
-. Monitor pola napas
-. Ajarkan batuk efektif
-. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
ekspetoran, jika perlu

3 26-9-22 3 -. Melakukan oral -. Pasien S : pasien mengatakan Fadhil


11.00 hygine sebelum membersihkan mulut terasa pahit
makan mulutnya -. Pasien mengatakan
-. Menganjurkan -. Agar lebih mual dan muntah
posisi duduk mudah O : pasien diet susu
menelan -. Pasien tampak lemas
26-9-22 3 -. Memberikan -. Zinc 20 mg, -. Tampak pasien
13.00 suplemen vitamin C 250 membersihkan mulutnya
mg = 6 tab pada saat mau minum
susu
-. Berat badan pasien
mengalami penurunan
- TD : 96/70
- N : 138
- RR : 28 x/mnt
SPO2 : 99%
-. Zinc 20 mg, vitamin C
250 mg = 6 tab
A : masalah status
nutrisi belum terpenuhi

5
KH A S T
Frekuensi 1 2 5
makan
Nafsu 1 2 5
makan
Indek 2 2 5
masa
tubuh

P : lanjutkan intervensi
-. Memberikan
suplemen
-. Menganjurkan duduk
ketika makan
HARI KEDUA
1 27-9-22 1 Mengauskultasi -. Bunyi S : pasien mengatakan Fadhil
14.15 bunyi napas weezing dan sesak nafas berkurang
-. Berkolaborasi ronkhi O : -. tampak pasien
pemberian berkurang menggunakan NK 5 lpm
oksinegasi -. Terpasang -. Bunyi nafas weezing
oksigen 5lpm dan ronkhi
27-9-22 1 -. Memonitor pola -. Dipsnea -. Dipsnea
17.00 napas -. Nafas -. Nafas cuping hidung
-. Memonitor cuping hidung -. TD : 125/92
saturasi oksigen -. N : 122
-. RR : 25
-. S : 37,1
-. SPO2 : 98%
A : masalah pertukaran
gas belum teratasi
KH A S T
Dipsnea 5 3 1
Bunyi 5 3 1
nafas
tambahan
Tingkat 4 2 1
kesadaran
Napas 4 1 1
cuping
hidung

P : lanjutkan Intervensi
-. Mengauskultasi bunyi
nafas
-. Memonitor pola napas
-. Memonitor saturasi
oksigen

6
2 27-9-22 2 -. Memonitor pola -. Batuk S : pasien mengatakan Fadhil
14.30 napas efektif batuk masih berdahak
-. memposisikan -. Nafas dan pilek
semi fowler cuping hidung O : pasien tampak
-. berkolaborasi -. 5 lpm berdahak
pemberian -. Dahak kental
bronkodilator -. Kesadaran pasien
ekspetoran, jika tampak lemah
perlu -. Bunyi nafas weezing
27-9-22 2 -. mengjarkan Terpasang dan ronkhi
16.00 asupan cairan infus NaCl -. TD : 125/92
200ml/ hari -. N : 122 -. RR : 25 -. S
: 37,1
27-922 2 Memonitor sputum Dahak putih -. SPO2 : 98%
17.30 kental A : masalah bersihan
jalan napas belum
teratasi
KH A S T
Produks 5 3 1
sputum
Weezing 5 3 1
Batuk 1 3 5
efektif
Frekuensi 4 2 1
napas

P : Monitor sputum
-. Monitor pola napas\
-. Ajarkan asupan cairan
200ml/ hari
-. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
ekspetoran, jika perlu

3 27-9-22 3 Memberikan -. Zinc 20 mg, S : pasien mengatakan Fadhil


16.30 suplemen vitamin C 250 mulut terasa pahit
mg = 6 tab -. Pasien mengatakan
27-9-22 3 Monitor asupan Diet Nasi mual
17.00 makanan O : pasien diet nasi
-. Pasien tampak lemas
-. Tampak pasien
membersihkan mulutnya
pada saat mau minum
susu
-. Berat badan pasien
bertambah (45kg)

7
- TD : 125/92
- N : 122
- RR : 25 x/mnt
-. SPO2 : 98%
-. S : 37,1
-. Zinc 20 mg, vitamin C
250 mg = 6 tab
A : masalah status
nutrisi belum terpenuhi

P : lanjutkan intervensi
-. Memberikan
suplemen
-. Menganjurkan duduk
ketika makan

KH A S T
Frekuensi 1 3 5
makan
Nafsu 1 3 5
makan
Indek 2 3 5
masa
tubuh
HARI KETIGA
1 28-9-22 1 -. Mengauskultasi -.Bunyi S : pasien mengatakan Fadhil
Jam bunyi nafas weezing dan sesak nafas berkurang
08.00 -. Memonitor pola ronkhi O : tampak pasien
napas berkurang menggunakan NK 5 lpm
-. Memonitor -. Dipsnea -. TD : 130/95
saturasi oksigen berkurang -. N : 103
-. SPO2 : 99% -. S : 35,8
-. RR : 22
-. SPO2 : 99%
A : masalahh Pertukaran
gas teratasi

8
KH A S T
Dipsnea 5 1 1
Bunyi 5 2 1
nafas
tambahan
Tingkat 4 1 1
kesadaran
Napas 4 1 1
cuping
hidung

P : intervensi dihentikan
2 28-9-22 2 - Memonitor sputum -.Weezing dan S : pasien mengatakan Fadhil
10.00 -. Memonitor pola ronkhi mampu melakukan
napas berkurang batuk efektif secara
-. Mengajarkan -. Pasien mandiri
asupan cairan mampu O : tampak pasien batuk
200ml/ hari melakukan berdahal
-. Berkolaborasi batuk efektif -. Dahak sedikit
pemberian secara mandiri A: masalah Bersihan
bronkodilator -. Dahak jalan napas teratasi
ekspetoran, jika sedikit
perlu -. Terpasang KH A S T
-. Memonitor bunyi infus NaXl Produks 5 3 1
nafas tambahan sputum
Weezing 5 3 1
Batuk 1 3 5
efektif
Frekuensi 4 2 1
napas
sebagian

P : intervensi dihentikan

9
3 28-9-22 3 -. Memberikan -. Zinc 20 mg, S : pasien mengatakan
11.30 suplemen vitamin C 250 sudah nafsu makan
-. Menganjurkan mg = 6 tab O : pasien
duduk ketika makan -. Agar menghabiskan setengah
makanan porsi makanan
mudah masuk BB (46kg)
Oral Zinc 20 mg,
vitamin C 250 mg = 6
tab
A : masalah defisit
nutrisi teratasi

KH A S T
Frekuensi 1 4 5
makan
Nafsu 1 5 5
makan
Indek 2 4 5
masa
tubuh

P : intervensi dihentikan

10

Anda mungkin juga menyukai