S DENGAN
Disusun Oleh:
NIM : 2211040132
2022
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN
Pasien mengatkan keluarganya tidak ada memiliki riwayat penyakit yang sama dengan dirinya
Genogram :
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : Lemah, GCS : E4 M6 V5
Status gizi BB saat ini : 44 kg TB: 165 cm IMT: 16,2
Normal/Gizi lebih/Gizi kurang
Personal Hygiene: pasien terlihat bersih (setiap hari di mandikan oleh keluarga)
2. Sistem persepsi sensori
Pendengaran : normal
Penglihatan : pupil (isokhor)
Pengecap/Penghidu : normal
Peraba : normal
3. Sistem pernafasan
Frekwensi : 28x/ menit
Suara nafas : weezing dan ronkhi kasar
SPO2 : 99%
4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : 96/70 mmHg Nadi: 138x/menit Capillary Refill: < 2 detik
8. Sistem integument
Pressure ulcer : tidak ada
Elastisitas kulit : terlihat kering
Suhu : 37,2
9. Sistem reproduksi:
Data Penunjang
-. EKG
-. Ro Thorax igd (+) hasil : TB paru
-. Swab antigen (-)
-. Cek AGD (+) : Hb 10,8 gdl (12,0-16,0), hematokrit 30,7% (36,0-48,0), limfosit 3,30% (1,0-3,7),
leukosit 21,69 (5,0-13,5)
Terapi yang diberikan
-. O2 NRM 5 lpm (untuk mengurangi sesak nafas)
-. Infus triofusin (memenuhi kebutuhan energi)
-. Zinc 20mg Tablet 2x1 (memperkuat sistem kekebalan tubuh)
-. Vitamin C 250 mg 3x1 (pembentukan protein)
-. Inj. Solvinex 3x1 ( mengencerkan dahak)
-. Inj. Furosemid 2x1 (mengatasi penumpukan cairan)
Psikologis
Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah pasien mengatakan merasa sedih
Cara mengatasi perasaan tersebut pasien mengatakan pasrah dan menyerahkan semuanya kepada
Allah
Rencana pasien setelah masalahnya terselesaikan pasien mengatakan ingi hidup sehat
Pengetahuan pasien tentang masalah / penyakit yang ada pasien kurang mengetahui tentang
penyakitnya
Sosial
Aktivitas atau peran di masyarakat/ panti pasien mengatakan aktif di kegiatan bermasyarakat
Budaya
Budaya yang diikuti pasien adalah budaya pasien mengatakan mengikuti budaya di willayah
setempat
Keberatan /tidak terhadap budaya yang diikuti pasien mengatakan tidak keberatan
Spiritual
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan pasien mengatakan biasa melakukan sholat wajib 5
waktu
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan kegiatan yang diikuti yasin tahlil setiap malam jum’at
Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan pasien mengatakan tidak bisa mengikuti yasin
tahlil lagi
ANALISIS DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : pasien mengatakan Microbacterium Gangguan
sesak nafas sudah 3 hari tuberculosa petukaran gas
yang lalu
Pasien mengatakan Masuk dalam lapang
sedang menjakani paru
pengobatan TB sudah 3
bln Sampai ke alveoli
DO : tampak pasien
seering batuk dan dahak Pembentukan tuberkel
susah keluar peradangan
TTV :
- TD : 96/70 Infeksi primer pada
- N : 138 alveoli
- RR : 28 x/mnt
- SPO2 : 99%
Bunyi suara ronkhi kasar
dan weezing
Tampak pasien napas
cuping hidung
2 DS : pasien mengatakan Microbacterium Bersihan jalan
sesak nafas, batuk tuberculosa nafas kurang
berdahak sudah sejak 3 efektif
hari yang lalu Masuk dalam lapang
Pasien mengatakan dahak paru
susah keluar
DO : tampak pasien Sampai ke alveoli
seering batuk dan dahak
susah keluar Pembentukan tuberkel
TTV : peradangan
- TD : 96/70
- N : 138 Infeksi primer pada
- RR : 28 x/mnt alveoli
- SPO2 : 99%
Bunyi suara ronkhi kasar Produksi sekret
dan weezing belebihan
Penumpukan sekret
Anoreksi
1. Gangguan pertukaran gas b.d infeksi primer pada alveoli d.d pasien sesak nafas
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret d.d batuk berdahak
3. Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d adoreksi d.d mual muntah
1
RENCANA KEPERAWATAN
2
seering batuk dan keterangan : bronkodilator
dahak susah keluar 1 : menurun ekspetoran, jika
TTV : 2 : cukup menurun perlu
- TD : 96/70 3 : sedang
- N : 138 4 : cukup meningkat
- RR : 28 x/mnt 5 : meningkat
- SPO2 : 99%
Bunyi suara ronkhi
kasar dan weezing
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi : Fadhil
kurang dari keperawatan selama 3x24 -. Monitor
kebutuhan tubuh jam diharapkan Status asupan makanan
b.d adoreksi d.d KH A T Terapeutik :
mual muntah -. Berikan
Frekuensi makan 1 5
DS : pasien suplemen
Nafsu makan 1 5
mengatakan merasa makanan
Indek masa 2 5
mual dan muntah -. Lakukan oral
tubuh
Pasien mengatakan hygine sebelum
Nutrisi :
jika makan terasa makan
keterangan :
pahit Edukasi :
1 : menurun
DO : BB pasien -. Anjurkan
2 : cukup menurun
menurun A : 50, S : posisi duduk
3 : sedang
44 Kolaborasi :
4 : cukup meningkat
Tampak pasien -. Kolaborasi
5 : meningkat
lemas dengan ahli gizi
Pasien diet susu untuk
menentukan
GCS : E4 M6 V5
makanan
3
IMPLEMENTASI
4
batuk efektif teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor sputum
-. Monitor pola napas
-. Ajarkan batuk efektif
-. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
ekspetoran, jika perlu
5
KH A S T
Frekuensi 1 2 5
makan
Nafsu 1 2 5
makan
Indek 2 2 5
masa
tubuh
P : lanjutkan intervensi
-. Memberikan
suplemen
-. Menganjurkan duduk
ketika makan
HARI KEDUA
1 27-9-22 1 Mengauskultasi -. Bunyi S : pasien mengatakan Fadhil
14.15 bunyi napas weezing dan sesak nafas berkurang
-. Berkolaborasi ronkhi O : -. tampak pasien
pemberian berkurang menggunakan NK 5 lpm
oksinegasi -. Terpasang -. Bunyi nafas weezing
oksigen 5lpm dan ronkhi
27-9-22 1 -. Memonitor pola -. Dipsnea -. Dipsnea
17.00 napas -. Nafas -. Nafas cuping hidung
-. Memonitor cuping hidung -. TD : 125/92
saturasi oksigen -. N : 122
-. RR : 25
-. S : 37,1
-. SPO2 : 98%
A : masalah pertukaran
gas belum teratasi
KH A S T
Dipsnea 5 3 1
Bunyi 5 3 1
nafas
tambahan
Tingkat 4 2 1
kesadaran
Napas 4 1 1
cuping
hidung
P : lanjutkan Intervensi
-. Mengauskultasi bunyi
nafas
-. Memonitor pola napas
-. Memonitor saturasi
oksigen
6
2 27-9-22 2 -. Memonitor pola -. Batuk S : pasien mengatakan Fadhil
14.30 napas efektif batuk masih berdahak
-. memposisikan -. Nafas dan pilek
semi fowler cuping hidung O : pasien tampak
-. berkolaborasi -. 5 lpm berdahak
pemberian -. Dahak kental
bronkodilator -. Kesadaran pasien
ekspetoran, jika tampak lemah
perlu -. Bunyi nafas weezing
27-9-22 2 -. mengjarkan Terpasang dan ronkhi
16.00 asupan cairan infus NaCl -. TD : 125/92
200ml/ hari -. N : 122 -. RR : 25 -. S
: 37,1
27-922 2 Memonitor sputum Dahak putih -. SPO2 : 98%
17.30 kental A : masalah bersihan
jalan napas belum
teratasi
KH A S T
Produks 5 3 1
sputum
Weezing 5 3 1
Batuk 1 3 5
efektif
Frekuensi 4 2 1
napas
P : Monitor sputum
-. Monitor pola napas\
-. Ajarkan asupan cairan
200ml/ hari
-. Kolaborasi pemberian
bronkodilator
ekspetoran, jika perlu
7
- TD : 125/92
- N : 122
- RR : 25 x/mnt
-. SPO2 : 98%
-. S : 37,1
-. Zinc 20 mg, vitamin C
250 mg = 6 tab
A : masalah status
nutrisi belum terpenuhi
P : lanjutkan intervensi
-. Memberikan
suplemen
-. Menganjurkan duduk
ketika makan
KH A S T
Frekuensi 1 3 5
makan
Nafsu 1 3 5
makan
Indek 2 3 5
masa
tubuh
HARI KETIGA
1 28-9-22 1 -. Mengauskultasi -.Bunyi S : pasien mengatakan Fadhil
Jam bunyi nafas weezing dan sesak nafas berkurang
08.00 -. Memonitor pola ronkhi O : tampak pasien
napas berkurang menggunakan NK 5 lpm
-. Memonitor -. Dipsnea -. TD : 130/95
saturasi oksigen berkurang -. N : 103
-. SPO2 : 99% -. S : 35,8
-. RR : 22
-. SPO2 : 99%
A : masalahh Pertukaran
gas teratasi
8
KH A S T
Dipsnea 5 1 1
Bunyi 5 2 1
nafas
tambahan
Tingkat 4 1 1
kesadaran
Napas 4 1 1
cuping
hidung
P : intervensi dihentikan
2 28-9-22 2 - Memonitor sputum -.Weezing dan S : pasien mengatakan Fadhil
10.00 -. Memonitor pola ronkhi mampu melakukan
napas berkurang batuk efektif secara
-. Mengajarkan -. Pasien mandiri
asupan cairan mampu O : tampak pasien batuk
200ml/ hari melakukan berdahal
-. Berkolaborasi batuk efektif -. Dahak sedikit
pemberian secara mandiri A: masalah Bersihan
bronkodilator -. Dahak jalan napas teratasi
ekspetoran, jika sedikit
perlu -. Terpasang KH A S T
-. Memonitor bunyi infus NaXl Produks 5 3 1
nafas tambahan sputum
Weezing 5 3 1
Batuk 1 3 5
efektif
Frekuensi 4 2 1
napas
sebagian
P : intervensi dihentikan
9
3 28-9-22 3 -. Memberikan -. Zinc 20 mg, S : pasien mengatakan
11.30 suplemen vitamin C 250 sudah nafsu makan
-. Menganjurkan mg = 6 tab O : pasien
duduk ketika makan -. Agar menghabiskan setengah
makanan porsi makanan
mudah masuk BB (46kg)
Oral Zinc 20 mg,
vitamin C 250 mg = 6
tab
A : masalah defisit
nutrisi teratasi
KH A S T
Frekuensi 1 4 5
makan
Nafsu 1 5 5
makan
Indek 2 4 5
masa
tubuh
P : intervensi dihentikan
10