Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DI RUANG MAWAR RSUD PASAR REBO

Pembimbing :
Ns. Suci Rahayu, S.Kep

Disusun oleh :
Dewi Ernawati

(012241038)

PROFESI NERS 29
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
2023
FORMAT PENGKAJIAN ANAK di RUANG RAWAT ANAK

Nama Mahasiswa : Dewi Ernawati


Tgl / tempat Praktek : 09/01/2023 Ruang Mawar
Tanggal Pengkajian : 25/01/2023

IDENTITAS DATA
Nama pasien : An. F Alamat : Jl. Nilam 2 No. 114 Rt.04/04
Usia : 7 bulan 23 hari Agama : Islam
Nama ayah/Ibu : Tn. I & Ny. N Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan Ayah : Swasta Pendidikan Ayah dan ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Tanggal di rawat : 20/01/2023
Diagnosa medis : Bp Leukositosis
Tindakan operasi : tidak ada
KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan pasien masih mengalami batuk pilek, terkadang sesak napas, demam naik turun
dan pasien mengalami sariawan. Pasien masih terlihat sesak, RR: 30 x/menit, N: 172 x/menit, TD: 133/91
mmHg, S: 38,7, Spo: 97%

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


Prenatal : tidak ada
Intranatal : ibu melahirkan dengan normal
Postnatal : tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT
Penyakit waktu kecil : tidak ada
Pernah dirawat di RS : tidak pernah
Obat-obatan yg digunakan: tidak ada
Tindakan (operasi) : tidak ada
Alergi : tidak ada
Kecelakaan : tidak ada
Imunisasi : tidak pernah imunisasi

RIWAYAT KELUARGA ( Disertai Genogram )

keterangan :

Pasien
RIIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : sangat baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : baik
4. Pembawaan secara umum : sebelum sakit ceria dan aktif, saat sakit lesuh dan lemah
5. Lingkungan rumah (safety issues) : di lingkungan rumah sering ada yang membakar sampah

RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI


Nutrisi (Makan/Minum)
Sebelum sakit
Makanan yang disukai/tidak disukai : semua makanan suka
Sulit makan ( ) tidak (✓ ) ya, jika ya jelaskan: pasien makan hanya 2xsehari terkadang
Kebiasaan saat makan : tidak ada
Saat sakit
Status nutrisi/diet : makan habis ¼ -1/2 porsi dalam 3x/hari
Status cairan : pasien masih menyusu ASI, +/- 5 – 6
kali Eliminasi (BAB/BAK)
Sebelum sakit : BAB 3-4 x/hari berwarna kecoklatan dan BAK 4x ganti pempers
berwarna kuning jernis dan bau khas
Saat sakit : BAB 1-2 x/hari berwarna kecoklatan dan BAK 4x ganti pempers
berwarna kuning jernis dan bau khas

Pola Istirahat/Tidur
Sebelum sakit
Ritual/kebiasaan sebelum tidur:
menyusu Saat sakit : menyusu

Pola Aktivitas/Bermain
Sebelum sakit : bermain dengan kakak dan hp
Saat sakit : tidur dan bermain hp

Personal Hygiene
Sebelum sakit : normal dan bersih
Saat sakit : normal dan bersih

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : composmentis GCS : E 4 V 5 M 6
TB / BB (persentile) : 64,5 cm / 5,4 kg

Lingkar kepala :

Mata : pupil isokor, konjungtiva anemis, sklera ikterik

Hidung : normal

Mulut : keadaan mulut bersih, tetapi ada sariawan

Telinga : normal dan bersih

Tengkuk : tidak ada kaku kuduk


Dada : ada retraksi dinding dada, RR: 30 x/menit, dada simtertis

Jantung : suara jantung reguler, nadi: 172 x/menit

Paru-paru : bunyi nafas lup dup, TD: 133/91 mmHg


Perut : tidak ada pembengkakan
Punggung : tidak ada kelainan tulang
Genitalia : jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan pada genitalia
Ekstremitas : gerak aktif
Kulit : turgor kulit elastis, tidak ada sianosis, akral teraba hangat
Tanda vital : TD: 133/91, N: 172 x/menit, S: 38,7, RR: 30 x/menit, SPO: 97%
PENGKAJIAN TINGKAT PERKEMBANGAN
Kemandirian dan bergaul
pasien masih dalam pemantauan orangtua ketika bermain karena usia masih 7 bulan, pasien
bermain dengan kakaknya dan terkadang dengan tetangga yang sebaya

Motorik halus
Pasien sudah dapat menggenggam benda

Kognitif dan bahasa


Pasien sudah bisa berbicara ma

Motorik kasar
Pasien sudah dapat miring kanan dan kiri

Kesimpulan
Tidak ada masalah dalam tingkat perkembangan pasien

Dampak Hospitalisasi
Pasien hanya ditempat tidur dan takut bertemu dengan perawat maupun dokter

DATA PENUNJANG DIAGNOSTIK


1. Hasil laboratorium
Jenis Hasil Nilai Jenis Hasil Nilai
pemeriksaan pemeriksaan normal pemeriksa pemeriksaan normal
an
Leukosit 42.30 /uL 5.50 – 15.50 /uL
Monosit 25803 /uL 1500-4000 / uL
Trombosit 517 u/L 229 -553 u/L

2. Hasil rontgen :
Jantung kesan tidak membesar
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
Trakhea di garis tengah
Kedua hilus tidak menebal
Infiltrate dikedua lapang paru
Lengkung diafragma reguler
Tulang-tulang tak tampak kelainan
Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung
3. Data tambahan :
PENGOBATAN
Oral : paracetamol 60 mg drop, azithromycin 1x75 mg, nystatin 3x1,2 ml
Injeksi (IM,IV,SC) : ampicilin 4x250 mg
Lain –lain: inhalasi :
ANALISA DATA

No. Data Masalah Etiologi

1. Ds: Bersihan jalan napas Kuman berlebih


- Ibu pasien mengatakan tidak efektif dibronkus → proses
terkadang pasien masih peradangan →
sering sesak napas, akumulasi sekret di
- Ibu mengatakan pasien bronskus
masih batuk dan pilek
Do:
- Pasien terkadang batuk
- Bunyi napas pasien ronkhi
- Pasien terlihat lemas dan
lemah
- Pasien sudah tidak terpasang
oksigen
- Ttv: TD: 133/91, N: 172
x/menit, S: 38,7, RR: 30
x/menit, SPO: 97%
2. Ds: Hipertermia Proses peradangan
- Ibu mengatakan pasien dinding bronkus →
masih demam naik turun stimulasi
Do: chemoreseptor
- Pasien terlihat lemas hypothalamus →
- Ttv: TD: 133/91, N: 172 rekasi peningkatan
x/menit, S: 38,7, RR: 30 panas tubuh
x/menit, SPO: 97%
3. Ds: Defisit pengetahuan Ketidaktahuan →
- Ibu mengatakan masih koping individu
kurang paham tentang tidak efektif
penyakit Bp leukositosis
- ibu masih menanyakan
mengenai penyakit anaknya
Do:
-

PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d akumulasi sekret di bronskus
2. Hipertermia b.d Proses peradangan dinding bronkus
3. Defisit pengetahuan b.d koping individu tidak efektif
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. Diagnosa keperawatan Tujuan dan KH Intervensi


DX
1. Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas
efektif b.d akumulasi tindakan 3x24 jam (I.14509)
sekret di bronskus diharapkan masalah Observasi
bersihan Jalan Nafas 1. Monitor pola napas
Tidak efektif teratasi (frekuensi, kedalaman,
dengan kriteria hasil : usaha napas)
- Batuk efektif 2. Monitor bunyi napas
meningkat tambahan (mis.
- Produksi sputum Gurgling, mengi,
menurun weezing, ronkhi kering)
- Frekuensi napas 3. Monitor sputum
membaik (jumlah, warna, aroma)
- Pola napas Terapeutik
membaik 1. Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan
headtilt dan chin-lift
(jawthrust jika curiga
trauma cervical)
2. Posisikan semi-Fowler
atau Fowler
3. Berikan minum hangat
4. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
2. Hipertermia b.d Proses Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
peradangan dinding tindakan 3x24 jam (I.15506)
bronkus diharapkan masalah Observasi:
hipertermia dapat 1. Identifikasi penyebab
teratasi dengan kriteria hipertermia (mis:
hasil: dehidrasi, terpapar
- Suhu tubuh lingkungan panas,
membaik (36,5 penggunaan inkubator)
– 2. Monitor suhu tubuh
37,5 C) 3. Monitor kadar elektrolit
- Suhu kulit 4. Monitor haluaran urin
membaik 5. Monitor komplikasi
- Tekanan darah akibat hipertermia
membaik (80/55 Terapeutik
– 100/65 1. Sediakan lingkungan
mmHg) yang dingin
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Lakukan pendinginan
eksternal (mis: selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
6. Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
7. Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Kompres hangat/dingin
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
3. Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (I.12383)
koping individu tidak tindakan 3x24 jam Observasi
efektif diharapkan masalah 1. Identifikasi kesiapan
defisit pengetahuan dan kemampuan
dapat teratasi dengan menerima informasi
kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor-
- Kemampuan faktor yang dapat
menjelaskan meningkatkan dan
pengetahuan menurunkan motivasi
tentang Bp perilaku hidup bersih
leukositosis dan sehat
meningkat Terapeutik
- Persepsi yang 1. Sediakan materi dan
keliru terhadap media Pendidikan
masalah Kesehatan
menurun 2. Jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Tgl & jam Implementasi Evaluasi Paraf


dx
1. 25/01/2023 1. Monitor pola napas S:
14.30 H: RR: 30 x/menit, SPO: - Ibu mengatakan
97%, kedalaman pasien
dangkal terkadang
2. Monitor bunyi masih sesak,
napas tambahan dan ada sedikit
H: ronkhi sputum
3. Monitor sputum O:
H: sputum sedikit - Pasien terlihat
4. Posisikan semi-Fowler lemas hanya
atau Fowler berbaring
H; pasien tidur nyaman ditempat tidur
dengan posisi semi - Pasien terlihat
fowler lemah
5. Berikan minum hangat - Pernapasan
H: pasien hanya minum pasien sedikit
ASI cepat
- Ttv: TD:
133/91, N: 172
x/menit, S:
38,7, RR: 30
x/menit, SPO:
97%
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
2. 25/01/2023 1. Identifikasi penyebab S:
08.30 hipertermia - Ibu
H: pasien demam karena mengatakan
proses penyakit pasien masih
2. Monitor suhu tubuh panas
H: 37,8 C O:
3. Monitor kadar elektrolit - Pasien terlihat
4. Monitor haluaran urin lemas ditempat
H: pasien ganti popok tidur
2x - Pasien sudah
5. Sediakan lingkungan diberikan
yang dingin paracetamol
H: suhu ruangan sudah - Suhu tubuh
dingin 37,8C
6. Kolaborasi pemberian A:
cairan dan elektrolit Masalah belum teratasi
intravena, jika perlu P:
H: pasien sudah Intervensi dilanjutkan
diberikan paracetamol

3. 25/01/2023 1. Identifikasi kesiapan dan S:


14.40 kemampuan menerima
informasi - ibu mengatakan
H: pasien sudah siap masih belum
untuk diberikan sedikit paham
informasi mengenai
2. Identifikasi faktor-faktor penyakit
yang dapat anaknya
meningkatkan dan - ibu masih
menurunkan motivasi menanyakan
perilaku hidup bersih mengenai
dan sehat penyakit
anaknya
O:

A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai