Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI DI


RUANG RAWAT INAP SONYA RUMAH SAKIT AZRA BOGOR

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. M
Umur : 72 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Leuwi sadeng Kabupaten Bogor
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal masuk RS : 11/10/2021
Tanggal Pengkajian : 12/10/2021
Diagnosa medis : Asma + DM + CKD

B. IDENTITAS PENANGGUN JAWAB


Nama : Ny. T
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Leuwi sadeng Kabupaten Bogor
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas napas.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan sesak nafas, Nafas terasa pendek, terurtama setelah beraktifitas
3. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat sakit asma, tetapi sudah
sekitar dua tahun ini jarang kambuh.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit yang sama
5. Riwayat pekerjaan/kebiasaan
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak bekerja, namun sewaktu muda samapi usia 65
tahunan pasien memang pekerja keras dan berat.
6. Riwayat alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat maupun makanan pada pasien
sebelumnya.

7. Pengkajian Sistem Tubuh :

a) Sistem Pernafasan :
Adanya retraksi otot bantu napas,
Inspeksi : Terpasng O2 nasal 3 lpm, pergerakan dada kiri dan dada kanan simetris,
tidak ada retraksi interkosta
Auskultasi : Suara napas tambahan (mengi/ wheezing)
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada fraktur
Perkusi : Terdengar bunyi sonor

b) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal tidak ada suara tambahan
Palpasi : Ictus cordis teraba kuiat angkat
c) Sistem Persyarafan
Tidak ada kelemahan pada salah satu sisi anggota badan.
d) Sistem Perkemihan
Pasien BAK 4 – 5 kali sehari, berwarna kuning jernih, bau khas urine Tidak ada keluhan
nyeri saat BAK, tidak ada pembengkakan prostat.
e) Sistem Pencernaan
Pasien BAB 1x sehari, konsisrtensi normal
f) Sistem Muskuloskeletal
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan pada otot,
g) Sistem Endokrin
h) Pasien mengatakan sudah 10 tahun menderita Diabetes. Terkontrol dengan obat tetapi
beberapa kali hasil gula darah tinggi jika makan tidak terkontrol.
i) Sistem persepsi/ penginderaan
Pada penglihatan pasien tidak menggunakan kacamata, pasien mengatakan masih bisa
melihat dengan baik. Pada fungsi pendengaran pasien tidak menggunakan alat bantu
dengar, pasien bisa mendengar dengan baik, langsung merespon saat dipanggil. Pada
fungsi perawa pasien tidak mengeluhkan ada gangguan. Penciuman pasien masih normal,
masih bisa membedakan bau.
j) Sistem Integumen
Kulit teraba hangant, tidak tampak sianosis, tidak terdapat luka, elastisitas sudah menurun
k) Sistem Imun dan hematologi
l) Keluarga mengatakan psien tidak ada riwayat alergi makanan dan obat. Pasien mengatakan
asmanya kambuh jika pasien kelalahan atau sedang banyak yang dipikirkan.
m)Sistem Reproduksi
Pasien berjeniskelamin laki laki, menukah dan memilikim satu orang anak.

8. Pengkajian Fungsional

a) Oksigenasi Pasien tampak sesak. Terpasag o2 nasal, Pasien mengatakan sesak dan capek
jika sudah beraktifitas.
b) Cairan dan elektrolit

Sebelum di RS Keluarga pasien mengatakan bahwa, pasien sebelum masuk RS pasien


makan 2 x sehari dan minum 5-8 gelas atau lebih per hari.

Selama di RS Setelah masuk RS pasien makan 3x sehari dan minum air 4 – 6 gelas per
hari
c) Nutrisi Psien makan 3x sehari sesuai dengan diit rumah sakit. Sebelum dirawat, di rumah
pasien makan porsi biasa dengan nasi, lauk , sayur dan buah. Pasien menyukai cemilan
yang manis, sehingga jika tidak terkontrol sering mengakibatkan gula darah naik tinggi.
d) Aman dan nyaman
Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri
e) Eliminasi
Pasien BAK 4 – 5 kali sehari, berwarna kuning jernih, bau khas urine
f) Aktivitas dan Istirahat

Sebelum di RS : Pasien beraktivitas di rumah, sudah tidak melakukan pekerjaan


berat, sesekali merawat bunga , lebih sering menonton channel belanja online alat
kesehatan di TV. Sudah sejak 6 bulan sulit tidur, sering terjaga sepanjang malam dan
merasa gelisah. Bangun tidur tidak merasa segar.

Selama di RS : Aktifitas ke kamar mandi dibantu perawat atau keluarga, pasien


mudah lelah setelah beraktifitas, pusing dan merasa sesak. Tidur malam masih susah.

g) Psikososial
pasien mengatakan akan menjalani semua pengobatan dan perawatan dengan baik karena
ingin segera sembuh. Meskupin pasien merasa nyaman selama di rawat karena bisa
ditemani istri.
h) Komunikasi
Pasien menggunakan Bahasa sunda dan Indonesia dalam percakapan sehari hari. Pasien
dapat berkomunikasi dengan baik, tidak mengal;ami hambatan.
i) Nilai dan Keyakinan

Sebelum di RS : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien selalu ke masjid untuk


sholat Jumat. Sholat berjamaah dilakukan di rumah.

Selama di RS : Pasien sholat dan berdoa di tempat tidur

j) Belajar
Cara belajar yang disukai pasien adalah menonton
9. Pemeriksaan Penunjang
a) Hasil Laboratorium

No Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal Interpretasi

1. Ureum 111 17 - 49

2. Creatinin 2,7 0,8 – 1,3

3. HbA1C 10,8 < 5,7

b) Pemeriksaan Diagnostik

Radiologi : EKG Sinus Rhythm


Rontgen Thorax kesan Konsolidasi dan infiltrate paracardial paru kanan
suspek round pneumonia dd massa paru
c) Program Terapi
Oksigen nasal 3 lpm
Cairan RL 12 tpm
Amaryl 2mg 1x1 tab
Euphilyn Retard Mite 2x1 tab
Polycol 400 syr 3x1cth
D. ANALISA DATA
NO TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 12-10-20/ DS : Ketidakseimbangan Gangguan
13.00 WIB - Pasien mengeluh sesak napas ventilasi perfusi pertukaran
dan merasa cape gas
DO :
- Pasien tampak lemas, pucat
dan gelisah.
- Terlihat penggunaan otot bantu
nafas
- Posisi pasien duduk bersandar
- crt <3 detik
- TTV
Nadi : 112x/m
Suhu : 36,4oC
Tensi : 110/60 mmHg
RR : 28x/m
Oksigen 96%

2 12-10-2021 DS : Ketidakseimbangan Intoleransi


13.00 WIB - Pasien mengatakan setelah dari antara suplai dan aktivitas
kamar mandi merasa capek, kebutuhan oksigen
dan nafas terasa pendek.
Keluarga mengatakan pasien
beraktifitas di tempat tidur,
karena sering Lelah.
DO :
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak sesak,
penggunaan otot bantu nafas
- TTV
RR : 28x/m
Oksigen 96%

Diagnose Keperawatan

1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Nama: Tn. M Umur: 72 tahun No. RM:222538


Ruang: Sonya Kelas: VVIP Tanggal:12/10/2021

Intervensi
Hari/Tgl/ Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD
Jam Hasil
12-10-21/ Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan Intervensi utama : Terapi oksigen
13.00 WIB b.d ketidakseimbangan tindakan keperawatan Intervensi pendukung : dukungan
ventilasi-perfusi selama 3x24 jam ventilasi
pernafasan diharapkan: Intervensi utama : Terapi oksigen
Pertukaran gas membaik Defenisi : memberikan tambahan
dengan kriteria hasil : oksigen untuk mencegah dan
a. Dispnea (5) mengatasi kondisi kekurangan
b. Bunyi napas oksigen jaringan.
tambahan (5) Tindakan :
c. Pusing (5) Observasi
d. Gelisa (5) - Monitor kecepatan aliran oksigen
e. Napas cuping hidung - Monitor posisi alat terapi oksigen
(5) - Monitor tanda-tanda hipoventilasi
f. Takikardi (5) Terapeutik
g. Sianosis (5) - Pertahankan kepatenan jalan
h. Pola napas (5) napas
i. Warna kulit (5) Edukasi
Perfusi paru membaik - Ajarkan pasien dan keluarga cara
deng kriteria hasil : menggunakan oksigen di rumah
a. Denyut nadi perifer Kolaborasi
(5) - Kolaborasi penentuan dosis
b. Warna kulit pucat oksigen
(5) - Kolaborasi penggunaan oksigen
c. Akral (5) saat aktivitas dan/atau tidur.
d. Turgor kulit (5)
e. Tekanan darah Intervensi pendukung : dukungan
sistolik (5) ventilasi
f. Tekanan darah Definisi : memfasilitasi dalam
diastolik (5) mempertahankan pernapasan
spontan untuk memaksimalkan
pertukaran gas di paru-paru.
Tindakan :
Mandiri:
- Identifikasi efek perubahan posisi
terhadap status pernapasan
- Monitor status respirasi (frekuensi
dan kedalaman napas,
penggunaan otot bantu napas dan
bunyi napas tambahan).
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan
napas
- Berikan posisi semi fowler atau
fowler
- Fasilitasi mengubah posisi
senyaman mungkin
- Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan (nasal kanul, masker
wajah, masker rebreathing atau
non rebreathing)
Edukasi
- Ajarkan melakukan tekni
relaksasi napas dalam
- Ajarkan mengubah posisi secara
mandiri.

12-10-21/ Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukanIntervensi utama : Manajemen


13.30 WIB ketidakseimbangan antara tindakan keperawatan energi
suplai dan kebutuhan selama 3x24 jamDefenisi : mengidentifikasi dan
oksigen, diharapkan: mengelola panggunaan energy untuk
Toleransi aktivitas
mengatasi atau mencegah kelelahan
membaik dengan kriteria dan mengoptimalkan proses
hasil : pemulihan.
a. Frekuensi nadi (1) Tindakan :
b. Keluhan lelah (5) Obsevasi
c. Dispnea - Monitor kelelahan fisik dan
saat
aktivitas (5) emosional
d. Dispnea - Monitor pola dan jam tidur
setelah
aktivitas (5) Terapeutik
e. Warna kulit (5) - Sediakan lingkungan yang
f. Tekanan darah (5) nyaman dan rendah stimulus
g. Frekuensi napas (5) (minim cahaya, suara dan
kunjungan)
Tingkat keletihan - Berikan aktivitas distraksi yang
meningkat dengan menenangkan
kriteria hasil : Edukasi
a. Kemampuan - Anjurkan tirah baring
melakukan aktivitas - Anjurkan melakukan aktivitas
rutin (5) secara bertahap
b. Verbalisasi lelah (5) Kolaborasi
c. Gelisah (5) - Kolaborasi dengan ahli gizi
d. Pola napas (5) tentang cara meningkatkan asupan
makanan.

Intervensi pendukung : Terapi


aktivitas
Defenisi : mengunakan aktivitas
fisik, kognitif, sosial, dan spiritual
tertentu untuk memulihkan
keterlibatan, frekuensi atau durasi
aktivitas individu dan kelompok.
Tindakan :
Observasi
- Identifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam kemampuan
tertentu.
- Monitor respon emosional, fisik,
sosial, dan spiritual terhadap
aktivitas.
Terapeutik
- Fasilitasi fosuk pada kemampuan
bukan deficit yang dialami
- Kordinasikan pemilihan aktivitas
sesuai usia
- Fasilitasi aktivitas fisik rutin
(perawatan diri) sesui kebutuhan.
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
Edukasi
- Anjurkan melakukan aktivitas
fisik, social, spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan
kesehatan.

Nama: Tn. M Umur: 72 tahun No. RM:222538


Ruang: Sonya Kelas: VVIP Tanggal:12/10/2021
Impelementasi
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon TTD
30/09/20 Gangguan pertukaran gas Intervensi utama : Terapi S :
14.00 WIB b.d ketidakseimbangan oksigen - Pasien mengatakan masih
ventilasi-perfusi Tindakan : merasa sesak dan capek,
Obsevasi sedikit berkurang jika
DS : - Memonitor kecepatan aliran sudah agak lama istirahat,
Pasien mengeluh sesak oksigen pusing dan sesak napas
napas dan merasa cape - Memonitor posisi alat terapi jika terlalu banyak
oksigen beraktivitas.
DO : - Memonitor tanda-tanda O :
- Pasien tampak lemas, hipoventilasi - Pasien masih tampak
pucat dan gelisah. Terapeutik lemas, pucat dan gelisah
- Terlihat penggunaan otot - Mempertahankan kepatenan - Penggunaan otot bantu
bantu nafas jalan napas pernafasan masih ada
- Posisi pasien duduk Edukasi - crt <3 detik
bersandar - Mengajarkan pasien dan - TTV :
- crt <3 detik keluarga cara menggunakan Nadi : 100x/m
- TTV oksigen di rumah Suhu : 36,2oC
Nadi : 112x/m Kolaborasi Tensi : 112/70mmHg
- Melakukan kolaborasi RR : 25x/m
Suhu : 36,4oC
penentuan dosis oksigen A:
Tensi : 110/60 mmHg - Mengkolaborasikan - Masalah belum teratasi
RR: 28x/mnt penggunaan oksigen saat P :
Oksigen 96% aktivitas dan/atau tidur. Intervensi dilanjutkan

Intervensi pendukung :
dukungan ventilasi
Tindakan :
Observasi
- Mengidentifikasi efek
perubahan posisi terhadap
status pernapasan
- Memonitor status respirasi
(frekuensi dan kedalaman
napas, penggunaan otot bantu
napas dan bunyi napas
tambahan).
Terapeutik
- Mempertahankan kepatenan
jalan napas
- Memberikan posisi semi
fowler atau fowler
- Memfasilitasi pengubah posisi
senyaman mungkin
- Memberikan oksigenasi sesuai
kebutuhan (nasal kanul,
masker wajah, masker
rebreathing atau non
rebreathing)
Edukasi
- Mengajarkan tekni relaksasi
napas dalam
- Mengajarkan untuk mengubah
posisi secara mandiri.

Intoleransi aktivitas b.d Intervensi pendukung : Terapi S: pasien mengatakan tidak


ketidakseimbangan antara aktivitas bisa banyak beraktivitas,
suplai dan kebutuhan Tindakan : merasa capek
DS : Observasi
Pasien mengatakan setelah - Mengidentifikasi kemampuan O:
dari kamar mandi merasa berpartisipasi dalam - Pasien tampak lemas
capek, dan nafas terasa kemampuan tertentu. - Pasien tampak gelisah
pendek. Keluarga - Memonitor respon emosional,
mengatakan pasien fisik, sosial, dan spiritual
RR : 28x/m
beraktifitas di tempat tidur, terhadap aktivitas.
karena sering Lelah. Terapeutik
A: masalah belum terarasi
DO : - Memfasilitasi fosuk pada
- Pasien tampak lemas kemampuan bukan deficit
P: Intervensi dilanjutkan
- Pasien tampak pucat yang dialami
- Pasien tampak gelisah - Mengkordinasikan pemilihan
- Pasien tampak sesak, aktivitas sesuai usia
penggunaan otot bantu - Memfasilitasi aktivitas fisik
nafas rutin (perawatan diri) sesui
- TTV kebutuhan.
RR : 28x/m - Melibatkan keluarga dalam
aktivitas
Oksigen 96%
Edukasi
- Menganjurkan untuk
melakukan aktivitas fisik,
social, spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan
kesehatan.

Nama: Tn. M Umur: 72 tahun No. RM:222538


Ruang: Sonya Kelas: VVIP Tanggal:12/10/2021
Lembar Evaluasi
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
12/10/2021 Gangguan pertukaran gas b.d S:
15.00 ketidakseimbangan ventilasi-perfusi - Pasien mengatakan masih merasa sesak
dan capek, sedikit berkurang jika sudah
agak lama istirahat, pusing dan sesak
napas jika terlalu banyak beraktivitas.
O:
- Pasien masih tampak lemas, pucat dan
gelisah
- Penggunaan otot bantu pernafasan masih
ada
- crt <3 detik
- TTV :
Nadi : 100x/m
Suhu : 36,2oC
Tensi : 112/70mmHg
RR : 25x/m
A:
- Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan

12/10/2021 Intoleransi aktivitas b.d S: pasien mengatakan tidak bisa banyak


16.00 ketidakseimbangan antara suplai dan beraktivitas, merasa capek
kebutuhan oksigen
O:
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak gelisah

RR : 28x/m

A: masalah belum terarasi

P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai