A. Pengkajian Primer
Deskripsi Kasus :
Pasien datang ke IGD pada pukul ±10.00 dengan keluhan sesak napas terus
menerus. Sesak napas yang dirasakan ± 1 minggu. Keluarga mengatakan pasien
sudah mendapatkan terapi obat anti tuberkulosis 6 bulan yang lalu, namun
dirasakan sudah tidak mempan.. Keadaan pasien compos mentis. Pasien terpasang
O2 NEM 10 LPM dan infus Asering 20 tpm.
Airway :
Jalan nafas bersih dan paten, tidak terdapat benda asing yang berpotensi
menghalangi saluran pernapasan dan tidak terdapat penumpukan sekret atau
darah. RR 24x/menit dan SPO2 91%
Breathing :
Irama pernapasan cepat. RR pasien 24x/menit. Tarikan napas pasien dalam dan
terdapat penggunaan otot bantu napas diafragma. Dari auskultasi didapatkan
bunyi napas abnormal pada paru kanan atas dan terdengar suara ronkhi. Pasien
terpasang O2 10 LPM
Circulation :
Sirkulasi baik, warna kulit normal dan tidak pucat. Tekanan darah: 145/110.
Nadi: 92x/menit. SPO2: 91%. Kulit dan kuku tidak sianosis. CRT < 2 detik.
Suara S1 dan S2 jantung normal (lub dub). Tidak ada perdarahan masif.
Disability :
Kesadaran compos mentis. E: 4. M: 6 V: 5. Refleks pupil isokor dan pasien
mampu menggerakkan anggota tubuh sesuai perintah. Kekuatan otot:
RESUME 1
5555 5555
5555 5555
Exposure :
Pasien terpasang terapi oksigen dengan rebreathing mask 10 LPM dan
terpasang terapi IV Asering 20 tpm. Suhu tubuh normal: 36,5˚C. Pasien tidak
demam dan muntah. Pasien mengira bahwa ia sesak karena obatnya yang sudah
tidak mempan
Folley Catheter :
Tidak terpasang Catheter
Gastric Tube :
Tidak terpasang NGT
Heart Monitor :
Tidak terpasang EKG
2. Objektif :
Pasien duduk membungkuk di tempat tidur
Pasien bernapas dengan otot bantu napas diafragma
Pasien terpasang oksigen NRM 10 LPM
Pasien terpasang infus Asering 20 tpm
3. Analisa :
Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi
4. Planning :
Melanjutkan terapi oksigen dengan rebreathing mask 10 LPM .
Mengajarkan keluarga untuk memposisikan pasien dengan posisi Fowler
Pasien direncanakan akan pindah ruang isolasi rawat inap jika tersedia
Memberikan edukasi tentang penyakitnya
D. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan infeksi saluran napas
2. Defisit pengetahuan tentang pengobatan TB berhubungan dengan kurang
terpapar informasi
E. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan ia hanya memiliki riwayat
penyakit hipertensi
b. Riwayat Keluarga : Pasien mengatakan bahwa pada keluarganya
tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
seperti asma, hipertensi, diabetes mellitus,
jantung, dan lainnya
c. Riwayat Hospitalisasi : Pasien mengatakan ia takut ke rumah sakit, oleh
karena itu ia baru dibawa ke rumah sakit ketika
sesak dialaminya tidak kunjung hilang
d. Riwayat Obat : Pasien mengatakan ia rutin mengonsumsi obat
untuk mengurangi rasa sesak sejak 6 bulan yang
RESUME 1
lalu.
2. Alergi : Pasien mengatakan ia tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat ataupun makanan
3. Medikasi : Keluarga pasien mengatakan pasien menjalani
terapi obat dengan nebulizer di rumah
4. Post Illness : Pasien mengatakan ia memiliki riwayat penyakit
hipertensi
5. Last Meal : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak
pernah makan sampai habis dan biasanya hanya 1
sendok makan saja
6. Event/Environtment : Pasien tidak menggunakan baju dan dalam posisi
duduk membungkuk. Reaksi pupil baik dan pasien
tidak mengalami demam.
k. Genetalia : Pasien tidak ada keluhan saat BAK dan BAB. Pasien tidak
terpasang selang kateter
l. Integumen: Warna kulit sawo matang, akral teraba hangat, turgor kulit baik.
Tidak terdapat edema. CRT < 3 detik. Suhu klien : 36,5 0C.
F. Pemeriksaan Penunjang
CT scan thoraks
RESUME 1
Laboratorium
Na+ 125,3 mmol/L
K+ 3,63 mmol/L
Cl- 87,43 mmol/L
Ca 1,21 mmol/L
G. Pengobatan/ Terapi
Levofloxacin 1 x 750 IV
Resfar drip 1 x 1 IV
Omeprazole 1 x 1 IV
Salbutamol 2 x ½ tablet PO
KSR 3 x 1 PO
Levamir
Neframin
H. Monitor Klien
Monitor tanda vital pasien
Monitor irama pernapasan
Monitor saturasi oksigen
I. Evaluasi Diri
Dapat bekerjasama dengan teman satu profesi dengan baik
Dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan klien dan keluarganya
Dapat menerapkan penggunaan APD secara tepat sesuai kebutuhan.
Dapat mengetahui masalah keperawatan klien yaitu pola napas tidak
efektif dan defisit pengetahuan
Dapat memberikan tindakan keperawatan kepada klien sesuai dengan
masalah keperawatan yang ada secara tepat, yaitu terapi oksigen dan
pendidikan kesehatan tentang pengobatan TB
J. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah
.
RESUME 1
G. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan infeksi saluran napas
2. Defisit pengetahuan tentang pengobatan TB berhubungan dengan kurang
terpapar informasi
RESUME 1
H. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan tindakan Terapi Oksigen
efektif berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 6 jam Observasi
diharapkan pola napas membaik
infeksi saluran napas 1. Observasi tanda-tanda vital
dengan kriteria hasil :
Data Subjektif : Dispnea menurun 2. Monitor kecepatan aliran oksigen dan
Pasien mengatakan ia Penggunaan otot bantu napas efektifitas terapi oksigen (mis. oksimetri, analisa
merasa sesak ketika menurun
gas darah), jika perlu
Frekuensi napas membaik
berbaring 3. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Pasien mengatakan ia 4. Monitor integritas mukosa hidung akibat
sudah mendapatkan terapi pemasangan oksigen
obat untuk meringankan Terapeutik
sesak namun sudah dirasa 1. Bersihkan secret pada mulut, hidung dan
tidak mempan trachea, jika perlu
Data Objektif : 2. Pertahankan kepatenan jalan nafas
Pasien dalam posisi duduk 3. Berikan oksigen tambahan, jika perlu
memeluk bantal 4. Melakukan fisioterapi dada
Pasien terpasang oksigen Kolaborasi
rebreathing mask 10 LPM 1. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Pasien terpasang terapi IV
Asering 20 tpm
RESUME 1
N: 92x/menit
RR: 24x/menit
SPO2: 91%
S: 36,5 C
terpasang
terapi IV
Asering 20
tpm
Terdengar
suara
abnormal paru
di paru kanan
atas
Terdapat
penggunaan
otot bantu
napas
diafragma
setiap inspirasi
TD: 145/110
N: 92x/menit
RR: 24x/menit Pontianak, 29 Maret 2021
SPO2: 91% Mahasiswa Pembimbing Klinik
S: 36,5 C