Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS JURNAL

MIRROR THERAPY PADA PASIEN STROKE


STASE KEPERAWATAN GERONTIK

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Triyana H. Putri, M. Kep.

DISUSUN OLEH :

Nur’Aina Surya I4051201030 Indah Gusniadi I4051201026


Irma Agustina I4051201013 Muhammad Pondi I4052201007
Sujanah I4051201002 Atrasina Azyyati I4051201012
Nur Al Fatah I4051201011 Audri Oktaviarni I4052201010
Yuta Indah Lestari I4051201018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
Judul : Pengaruh Terapi Cermin terhadap Kemampuan Gerak pada
Pasien Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Kumpulan
Kabupaten Pasaman Tahun 2018
Penulis : Muhammad Arif, Suci Mustika, Def Primal
Jurnal penerbit : Jurnal Kesehatan Perintis Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
Akreditasi Jurnal : P-ISSN : 2355-9853.

Komponen yang Hasil Riset Komentar


dikritik
1. Abstrak
a. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Tergambar dengan jelas
menyelidiki efek dari terapi cermin tujuan dari penelitian ini.
pada kemampuan gerak pada pasien
stroke di Puskesmas Kumpulan
pada tahun 2018.

b. Rancangan Peneliti menggunakan metode Peneliti menuliskan metode


penelitian Quasy Experimental Pretest- penelitian di abstrak dengan
posttest jelas

c. Variabel penelitian Variabel penelitian ini adalah terapi Terdapat 2 variabel yang
cermin dan kemampuan gerak diteliti dan terlihat dari judul
pasien stroke dan abstrak

d. Jumlah Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini Peneliti sudah


sebanyak 11 orang mendeskrpsikan penggunaan
sampel dengan baik

e. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di wilayah


kerja Puskesmas Kumpulan Sudah dijelaskan pada abstrak
Kabupaten Pasaman

f. Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data yang Peneliti memaparkan hasil uji
dilakukan peneliti, didapatkan nilai statistik yang diperoleh dan
0,00 yang berarti terdapat pengaruh kesimpulan yang ditarik dari
signifikan antara terapi cermin pengolahan data tersebut
terhadap kemampuan gerak pada dengan baik.
pasien stroke di Kumpulan
Kesehatan Masyarakat tahun 2018

g. Kesimpulan dan Kesimpulan yang dapat ditarik Peneliti mencantumkan saran


Saran adalah ada pengaruh yang pada penelitian.
signifikan antara terapi cermin
terhadap kemampuan gerak pada
pasien stroke di Kumpulan
Kesehatan Masyarakat tahun 2018.
Peneliti menyarankan terapi cermin
sebaiknya digunakan sebagai salah
satu terapi nonfarmakologis pada
pasien dengan ekstremitas lemah
baik melalui penyediaan oleh
kesehatan.

i. Jumlah kata 160 kata. Jumlah kata yang tertuang di


abstrak masih dalam batas
penulisan abstrak
2. Pendahuluan
a. Latar belakang Stroke merupakan penyakit atau Peneliti telah memaparkan
masalah gangguan fungsional otak berupa latar belakang penelitian
kelumpuhan saraf akibat mengenai stroke ini dengan
terhambatnya aliran darah ke otak.. cukup baik dan tidak
Orang yang menderita stroke berlebihan.
biasanya mengalami banyak
gangguan fungsional, seperti
gangguan motorik, psikologis atau
prilaku, dimana gejala yang paling
khas adalah hemiparesis,
kelemahan ekstremitas sesisi,
hilang sensasi wajah, kesulitan
bicara dan kehilangan penglihatan
sesisi.

1) Permasalahan Stroke yang terlambat mendapatkan Permasalahan penelitian ini


penanganan akan mengakibatkan telah ditunjukan oleh peneliti
kelumpuhan luas dan gangguan dalam pendahuluan dengan
pada kognitif. Dengan demikian singkat dan cukup jelas.
perlu penanganan yang secepat
mungkin untuk menurunkan angka
cacat fisik akibat stroke

2) Akar masalah Pemulihan kekuatan ekstremitas Akar permasalahan dalam


masih merupakan masalah utama penelitian ini sudah dapat
yang dihadapi oleh pasien stroke dipahami dari pendahuluan
yang mengalami hemiparesis. yang dibuat oleh peneliti.
Sekitar 80% pasien mengalami
hemiparesis akut di bagian
ekstremitas dan hanya sekitar
sepertiga yang mengalami
pemulihan fungsional penuh.
3) Dampak Dampak yang diharapkan dalam Dampak penelitian ini belum
penelitian ini adalah terapi cermin digambarkan secara jelas oleh
dapat memulihkan kekuatan otot peneliti dalam
pasien stroke. pendahuluannya

4) Teori-teori Di dalam pendahuluan telah Peneliti telah mencantumkan


pendukung dimasukkan teori-teori yang teori-teori terkait stroke dan
berkaitan dengan penelitian untuk mirror therapy dengan cukup
mendukung dasar penelitian ini baik dan tidak berlebihan.
seperti teori dari AHA/ASA, 2013
disebutkan bahwa penanganan
stroke harus dilakukan sesegera
mungkin. Golden time (waktu
emas) penanganan pasien stroke
terutama stroke iskemik adalah 3
jam sejak terjadinya seranga

5) Hasil-hasil Peneliti memasukan hasil-hasil Peneliti telah memasukkan


penelitian penelitian sebelumnya seperti beberapa penelitian
sebelumnya contohnya penelitian yang sebelumnya yang terkait
dilakukan oleh Sengkey tahun dengan stroke dan mirror
2015, tentang Mirror theraphy in therapy dengan cukup jelas.
stroke rehabilitation. Didapatkan
hasil p value 0,000 maka dapat
disimpulkan bahwa Mirror
theraphy in stroke rehabilitation
efektif untuk pasien stroke
b. Pernyataan Berdasarkan dari data Medical Pernyataan masalah dalam
masalah Record Puskesmas Kumpulan penelitian ini sudah
tahun 2016 terdapat 67 kasus, dicantumkan dalam
sedangkan 2017 terdapat 81 kasus pendahuluan dengan cukup
stroke dan 25 orang diantaranya jelas dengan mencantumkan
pasien rawat jalan yang mengalami data kasus terkait stroke.
kelemahan pada bagian ekstremitas,
kesulitan dalam bicara, dan keluhan
lainnya.

c. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk Tujuan penelitian ini sudah
mengetahui pengaruh terapi cermin dicantumkan dengan jelas,
terhadap kemampuan gerak pada singkat serta sesuai dengan
pasien stroke. tajuk dari artikel penelitian
ini.

d. Ruang lingkup Pada penelitian ini sudah terdapat Komponen 5W sudah cukup
penelitian (5W) komponen What : tentang terapi tergambarkan dengan baik
nonfarmakologi untuk pada pendahuluan , tetapi
meningkatkan keukatan otot pada pada bagian when atau kapan
otot pasien stroke. Why : mengenai tidak disampaikan kapan
latar belakang penelitian seperti penelitian ini akan
yang sudah dipaparkan diatas. Who berlangsung pada bagian
subjek dalam penelitian ini adalah pendahuluan.
pasien stroke, Where lokasi
penelitian berada di Puskesmas
Kumpulan.

e. Hipotesa Terapi cermin adalah bentuk Hipotesa penelitian ini tidak


rehabilitasi yang mengandalkan disampaikan dengan jelas
pembayangan motorik, dimana pada bagian pendahuluan dan
cermin akan memberikan stimulasi hanya menggabungkan
visual pada tubuh yang mengalami beberapa kalimat
gangguan pada cermin oleh bagian berhubungan yang tidak
tubuh yang sehat. Berdasarkan disatukan menjadi kerangka
penelitian yang dilakukan oleh hipotesis yang jelas.
Sengkey tahun 2015, tentang
Mirror theraphy in stroke
rehabilitation. Didapatkan hasil p
value 0,000 maka dapat
disimpulkan bahwa Mirror
theraphy in stroke rehabilitation
efektif untuk pasien stroke

f. Kerangka konsep Sudah digambarkan bagaimana Kerangka konsep sudah


hubungan antara konsep dari terapi dipaparkan dengan cukup
cermin terhadap kemampuan gerak jelas antara pasien stroke dan
pada pasien stroke yaitu salah satu mirror therapy yang
terapi baru yang dilakukan untuk digunakan sebagai terapi
memulihkan kekuatan otot pada nonfarmakologi guna
pasien stroke adalah terapi cermin. meningkatkan kekuatan otot.
Terapi cermin adalah bentuk
rehabilitasi yang mengandalkan
pembayangan motorik, dimana
cermin akan memberikan stimulasi
visual pada tubuh yang mengalami
gangguan pada cermin oleh bagian
tubuh yang sehat

3. Metode penelitian
a. Rancangan
penelitian
1) Desain Quasy-experiment one group Peneliti sudah menjelaskan
penelitian pretest-posttest design, dimana desain penelitian yang
rancangan ini hanya menggunakan dilakukan dengan baik
satu kelompok subyek, pengukuran
dilakukan sebelum (pretest) dan
sesudah (posttest) perlakuan.

2) Populasi dan Populasi dalam penelitian ini Populasi dan sampel


sampel adalah pasien stroke dengan penelitian sudah dijelaskan
gangguan gerak yang ada di dengan baik walaupun
wilayah kerja Puskesmas peneliti tidak menjelaskan
Kumpulan adalah sebanyak 25 makna dari purposive
orang. Pengambilan sampel dalam sampling
penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel dengan cara
purposive sampling.
b. Variabel yang
diteliti (tidak terlampir) Peneliti tidak menjelaskan
variabel yang diteliti di dalam
metode penelitian
c. Apakah penelitian
mewakili populasi Populasi dalam penelitian ini Populasi penelitian ini
adalah pasien stroke dengan tergolong kecil (25 orang)
gangguan gerak yang ada di dan sampel yang diambil
wilayah kerja Puskesmas hanya 11. Sampel diambil
Kumpulan dengan purposive sampling
sehingga belum menjamin
d. Lama/waktu populasi keseluruhan.
penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Peneliti tidak mencantumkan
wilayah kerja Puskesmas berapa lama penelitian ini
Kumpulan tahun 2018. dilakukan, namun dipastikan
penelitian ini dilakukan di
tahun 2018.

e. Cara Alat yang digunakan untuk Peneliti menjelaskan singkat


pengumpulan data pengumpulan data lainnya pada alat pengumpulan data yang
penelitian ini adalah: Lembar digunakan.
observasi
kemampuan gerak sebelum (pre)
dan sesudah (post), cermin untuk
melakukan terapi

f. Sumber data (tidak terlampir) Peneliti tidak menjelaskan


sumber data yang digunakan
seperti data primer dan data
sekunder.

g. Instrumen Alat yang digunakan untuk Peneliti tidak menggunakan


pengumpulan data pengumpulan data lainnya pada instrumen seperti kuesioner,
penelitian ini adalah: Lembar melainkan lembar observsi
observasi untuk mencatat
kemampuan gerak sebelum (pre) perkembangan sebelum dan
dan sesudah (post), cermin untuk sesudah diberikan terapi
melakukan terapi

h. Sifat data (tidak terlampir) Peneliti tidak mencantumkan


sifat data

i. Tenaga di (tidak terlampir) Peneliti tidak mencantumkan


lapangan tenaga lapangan yang
digunakan
4. Pengolahan dan
analisa data
a. Tehnik Dalam jurnal penelitian teknik Teknik pengolahan data
pengolahan pengelohan data tidak dijelaskan seharusnya dijelaskan.
Pengolahan data adalah salah
satu tahapan yang sangat
penting dalam melakukan
penelitian. Pentingnya dalam
pengolahan data yaitu untuk
memperoleh penyajian data
sebagai hasil yang berarti
(Nursalam, 2017).
1. Editing (Pemeriksaan
Data)
Kegiatan ini dilakukan
untuk pengecekan dan
perbaikan isi data yang
telah diperoleh saat
penelitian.
2. Coding (Memberi Kode)
Coding dilakukan pada
karakteristik responden
yang terikat karakteristik
responden dan Terapi
Okupasi Pada Pasien
Dengan Halusinasi Di
Rumah Sakit Umum
Daerah Banyumas
3. Scoring (Memberi Skor)
Scoring dilakukan pada
data yang telah didapatkan
dengan menggunakan
instrumen penelitian yang
telah ditentukan
4. Entry Data (Memasukkan
Data)
Data dapat didefinisikan
sebagai jawaban dari
masing-masing responden
penelitian dalam bentuk
kode (angka atau huruf)
kemudian dimasukkan ke
dalam program atau
software di komputer.
5. Cleaning (Pembersih
Data)
Semua data dari setiap
responden selain
dimasukkan, kemudian
dicek kembali untuk
melihat kemungkinan
adanya kesalahan code
dan selanjutnya dilakukan
perbaikan atau koreksi
data.

Seharusnya unit analisis


Dalam jurnal penelitian ini unit dipaparkan didalam
analisis tidak dijelaskan secara peneltian ini. Salah satu
jelas. tetapi ada memaparkan data hal yang terpenting bagi
yang dianalisa dengan menilai nilai peneliti adalah
rerata untuk data univariat dan menentukan secara jelas
untuk data bivariate dianalisa siapa atau apa yang akan
b. Unit analisis dengan uji t (paired sample test). menjadi unit analisis,
karena analisis dua
variabel akan
menggambarkan suatu
karakter atau sifat dari
unit of analysis (Setijanto,
2018).

5. Hasil penelitian Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat Komentar berikut didasari


dari 11 orang responden yang teori dari buku Fatchiyah,
dilakukan penelitian didapatkan (2016) Dalam penulisan
rerata sudut axis pergelangan hasil penelitian sudah
tangan sebelum dilakukan terapi sesuai dengan sistematika
cermin adalah sebanyak 145,91 penulisan karya ilmiah
dengan standar deviasi 3,754. dimana data yang sajikan
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat dalam hasil penelitian
dari 11 orang responden yang hanya membahas point-
dilakukan penelitian didapatkan point penting saja seperti:
rerata sudut axis pergelangan 1. Penyajian data sudah
tangan sesudah dilakukan terapi disajikan dalam bentuk
cermin adalah sebanyak 126,55 tabel dan interpretasi.
dengan standar deviasi 4,503. 2. Masing-masing tabel
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat secara keseluruhan
perbedaan rerata sudut axis sudah memiliki judul.
pergelangan tangan sebelum dan 3. Interpretasi masing-
sesudah dilakukan terapi cermin masing tabel sudah
adalah 19,364. Perbedaan rerata bagus menampilkan
sudut axis siku sebelum dan data-data yang
sesudah dilakukan terapi cermin menonjol/ mayoritas
adalah 12,364. Perbedaan rerata
sudut axis lengan sebelum dan
sesudah dilakukan terapi cermin
adalah 8,455. Perbedaan rerata
sudut axis pergelangan kaki
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi cermin adalah 9,636.
Perbedaan rerata sudut axis lutut
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi cermin adalah 8,364. Hasil
uji statistik didapatkan p value
0,000 maka dapat disimpulkan
adanya pengaruh yang signifikan
antara terapi cermin terhadap
kemampuan gerak pada pasien
stroke di wilayah kerja Puskesmas
Kumpulan tahun 2018.
6. Pembahasan
a. Apakah cukup Didalam pembahasan peneliti Dalam artikel penelitian ini,
luas? menuliskan rangkuman hasil pembahasan yang dijabarkan
penelitian berdasarkan dengan 3 tidak cukup luas, peneliti
tabel hasil analisis, didapatkan hanya menselaraskan
perbedaan rerata pergelangan penelitian Sengkey tahun
tangan sebelum dan sesudah 2014 tanpa membandingkan
dilakukan terapi cermin adalah spesifikasi yang ada didalam
19,364 dan lebih baik dari siku, banyaknya hasil penelitian di
lengan, pergelangan kaki dan lutut. dalam artikel rujukannya
Kemudian peneliti menjabarkan tersebut. Namun peneliti
pengertian dan fenomena terapi sudah cukup baik
cermin merupakan terapi yang menjabarkan bahwa dari
tergolong baru untuk intervensi aktivitas terapi cermin
terapeutik sebagai gambaran tersebut, ada perubahan yang
koneksi antara rangsangan visual didapatkan pada anggota
yang diterjemahkan ke otak dimana tubuh yaitu tangan, lebih baik
hasil yang diharapkan adalah daripada pergerakan siku,
dengan adanya gambaran visual, lengan, pergelangan kaki dan
anggota tubuh yang dapat bergerak lutut, tetapi pembahasan tidak
akan diikuti oleh anggota tubuh berlanjut kepada jabaran yang
yang tidak dapat bergerak sebagai lebih luas apa faktor yang
stimulus dari visual melalui cermin. mempengaruhi hasil tersebut.
Sehingga jika pembaca
menelaah artikel penelitian
ini, hanya didapatkan
keterangan bahwa mirror
therapy berpengaruh saja
terhadap rehabilitasi stroke
tanpa mengetahui seberapa
besar pengaruhnya dan apa
faktor yang mempengaruhi
tangan menunjukkan hasil
yang lebih baik dari anggota
tubuh lainnya.

b. Apakah ada Didalam pembahasan tidak Setelah pembaca menelaah


perbedaan dengan dijabarkan perbedaan dengan hasil pembahasan, rujukan
penelitian penelitian sebelumnya, peneliti utamanya didapatkan dari
sebelumnya? hanya menuliskan hasil penelitian Sengkey pada
penelitiannya tersebut sejalan tahun 2014 yang merupakan
dengan hasil penelitian yang kumpulan hasil-hasil artikel
dilakukan oleh Sengkey (2014) dengan kesimpulan adanya
tentang Mirror theraphy in stroke pengaruh terapi pada
rehabilitation. Didapatkan hasil p rehabilitasi pasien stroke,
value 0,000 maka dapat sehingga disimpulkan artikel
disimpulkan bahwa Mirror ini memiliki perbedaan
theraphy in stroke rehabilitation dengan penelitian lain karena
efektif untuk pasien stroke. peneliti memilih variable baru
untuk penelitiannya.

7. Kesimpulan dan saran


a. Apakah memuat Ya, kesimpulan penelitian ini Kesimpulan pada penelitian
temuan yang memuat perubahan rerata sudut axis ini sudah menunjukan temuan
penting pada area yang dilakukan tindakan yang penting yang didapatkan
mirror therapy. dari penelitian tetapi bahasa
yang digunakan masih kurang
dapat dipahami bagi orang
yang membacanya karena
menggunakan kata yang tidak
umum.

b. Apakah sesuai Ya, penelitian telah sesuai dengan Tujuan dari penelitian ini
dengan tujuan? tujuan penelitian. Didapatkan sudah dapat dicapai dan
adanya pengaruh yang signifikan berhasil disampaikan pada
antara terapi cermin terhadap kesimpulan penelitian dengan
kemampuan gerak pada pasien jelas dan mudah untuk
stroke di Wilayah Kerja Puskesmas dipahami.
Kumpulan tahun 2018.
c. Apakah spesifik?
Cukup spesifik, didapatkan Kesimpulan penelitian ini
kesimpulan mengenai hasil sudah cukup spesifik
penelitian dengan menunjukan meyampaikan hasil
rerata sudut axis sebelum dan penelitian. Dengan kata yang
sesudah diberikan mirror therapy. singkat dan padat peneliti
berhasil merangkum hasil
penelitian yang dilakukan ke
dalam satu paragraf yang
bermakna.
8. Kepustakaan
a. Apakah ada daftar Dalam artikel ini terdapat daftar Sudah jelas tercantum pada
pustaka? pustaka yang mencakup dari bagian halaman terkahir di
b. Apakah benar referensi internasional dan nasional artikel ini.
penulisannya?
c. Apakah Sudah benar dalam penulisan pada
Sudah tertera dengan benar
penggunaannya artikel ini yaitu telah sesuai
sesuai? penulisannya urutannya dari abjat
dan menggunakan format APA
edisi 6.

Pada daftar pustaka ini telah Artikel ini sudah baik dan
dijelaskan oleh peneliti dalam benar dalam pengambilan
mengambil referensi sudah sesuai artikel mencakup referensi
dengan topik penelitian yang di teori dan penelitian lainnya.
bahasnya
9. Lain-lain
a. Apakah Ya, pada artikel ini penggunaan Sudah tertera dalam artikel
penggunaan istilah kata istilah sudah benar yaitu
dilakukan dengan dituliskan dengan format huruf
benar? miring seperti penulisan bahasa
asing
b. Apakah ada benar
Dalam penulisan ini sudah benar
merah dari awal
Sudah dijelaskan pada artikel
dalam penyusunan dari awal hingga
sampai akhir?
akhir dan dapat di pahami oleh
pembaca

c. Apakah cara
Penulisan pada artikel ini sudah
Sudah terbaca dalam
penulisan kalimat benar dan sesuai dengan format
penulisan artikel ini dan
yang ada, tidak ada pemborosan
sudah benar? sesuai dengan format
kata yang berulang-ulang dan dapat
di baca dengan mengarah dari
permasalahan sampai dengan hasil
penelitian yang relefan

Referensi:

Fatchiyah. (2016). Strategi Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas


Brawijaya Press..

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktik.


Jakarta: Salemba Medika.

Setijanto, D. (2018). Pengantar Metodologi Penelitian Kedokteran Gigi. Surabaya:


Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai