Anda di halaman 1dari 7

Askep Bedah Plastik

POSTED ON DECEMBER 5, 2014 BY


Laporan Pendahuluan
Bedah Plastik
A. Definisi

Bedah plastik merupakan tindak bedah dengan tujuan mengubah dan memperbaiki
bentuk (rekonstruksi bentuk). Deformitas yang perlu diperbaiki ini dapat disebabkan
oleh kelainan bawaan, trauma, penyakit infeksi atau keganasan. Membedah sesuatu
yang pada hakikatnya normal dan mengubahnya menjadi suatu keadaan yang
diinginkan oleh yang bersangkutan disebut bedah estetik atau bedah kosmetik.
Bedah Plastik merupakan suatu cabang Ilmu Bedah yang mengerjakan operasi
Rekonstruksi dan Estetik. Istilah Plastik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
plasticos yang berarti dapat diubah/dibentuk, bukan dengan menggunakan bahan
dari plastik, tetapi dengan menggunakan bahan dari tubuh sendiri (lemak, tulang
rawan, kulit, dll) atau bahan artificial (implant) seperti silikon padat untuk
memancungkan hidung atau silikon gel untuk membesarkan payudara.
B. Indikasi Bedah Plastik
1. Rekonstruksi mutilasi pascabedah, pascatrauma, dan pasca infeksi.
2. Rekonstruksi cacat bawaan
3. Pengelolaan cedera jaringan lunak wajah
4. Pengelolaan luka bakar dini dan lambat
5. Replantasi jari dan ekstremitas
6. Bedah kosmetik sikatriks, payudara, wajah, kelopak mata dan hidung
7. Isap lemak
C. Jenis Bedah Plastik
Saat ini terdapat 7 peminatan klinis di bidang bedah plastik, yakni : Bedah
Kraniofasial, Bedah Mikro, Bedah Tangan, Luka Bakar, Rekonstruksi Pascaablasi
Tumor, Bedah Genitalia Eksterna dan Bedah Estetika.
Jenis bedah plastik berdasarkan tujuan dan prosedur :
1. Operasi Rekonstruksi

Pada operasi rekonstruksi diusahakan mengembalikan bentuk /penampilan serta


fungsi menjadi lebih baik atau lebih manusiawi setidaknya mendekati kondisi
normal.
Jenis-jenis pembedahan rekonstruksi
a. Rekonstruksi kelainan bawaan seperti sumbing bibir dan langitan, hipospadi (alat
kelamin pria melengkung), hemangioma (kelainan pembuluh darah pada kulit).
b. Cacat akibat trauma/kecelakaan seperti luka bakar, kontraktur akibat luka bakar,
pengangkatan tumor, ablati payudara.
c. Cacat karena Infeksi seperti noma, dimana penderita mengalami disfigurasi yang
memprihatinkan.
d. Bedah Kraniofasial dan bedah maksilofasial, khusus menangani kelainan bawaan
bentuk kepala dan muka (patah tulang muka akibat kecelakaan).
e. Bedah mikro (seperti traumatik amputasi jari yang memerlukan penyambungan
pembuluh darah).
f. Transexual
2. Operasi Estetik
Pada operasi estetik, pembedahan dilakukan pada pasien-pasien normal (sehat),
namun menurut norma bentuk tubuh kurang harmonik (misalnya, hidung pesek),
maka diharapkan melalui operasi bedah plastik estetik didapatkan bentuk tubuh
yang mendekati sempurna.

Pembedahan Estetika dibedakan dalam 2 kategori yaitu :


1. Pembedahan yang disebabkan proses penuaan, bertujuan memperbaiki struktur
otot maupun kulit yang sedang mengalami proses degenerasi (kehilangan
elastisitas sehingga kendur), seperti facelift (pengencangan muka) atau
blepharoplasti (perbaikan kelopak mata).
2. Tindakan bedah estetik yang bukan karena proses penuaan tetapi untuk kelainan
bentuk anatomi tubuh yang kurang harmonis seperti pembuatan kelopak mata,
bedah estetik hidung, dagu, payudara. Tindakan bedah estetik lainnya antara lain
body contouring/reshaping dengan membuang lemak yang berlebihan (liposuction)
atau tummy tuck (operasi pada dinding perut) dan bedah kraniomaksilofasial untuk
tujuan estetik (operasi rahang dan dagu).
D. Jenis Tindakan Bedah Plastik Kulit
1. Umum

Cangkok kulit (transplantasi kulit) merupakan bagian yang penting dalam bedah
plastik. Cara ini antara lain diperkenalkan oleh Reverdin dan Thiersch yang
melakukan cangkok sebagian tebal kulit.
Peluasan jaringan dengan peregang memudahkan penutupan defek pada tempat
tertentu karena kulit diregang lebih dahulu.
Bedah mikro vaskuler yang secara klinis dikembangkan sejak tahun enam puluhan
membuka lembaran baru dalam upaya rekonstruksi yang lebih luas. Rekonstruksi
dengan bedah mikro vaskuler merupakan sarana penting bagi berbagai disiplin
ilmu, termasuk bedah plastik. Salah satu manfaat bedah mikro vaskuler adalah
transfer jaringan sebagai usaha rekonstruksi satu tahap.
Ilmu pengembangbiakan / kultur jaringan memberikan kemungkinan tambahan
pada cangkok kulit. Dengan kultur jaringan dapat dilakukan autotransplantasi.
Perluasan kulit dengan peregang subkutan
a. Operasi untuk menempatkan alat peregang : cacat atau luka yang akan di eksisi.
1) Sayatan dipakai untuk menempatkan peregang subkutan.
2) Kulit dan subkutis dilepaskan dari dasar untuk memperoleh ruang untuk
peregang di dekat cacat atau defek.
3) Peregang yang terdiri atas :
4) balon yang dapat di isi dengan cairan secara berangsur angsur sehingga dalam
beberapa minggu meregangkan kulit menjadi luas.
5) Selang
6) Reservoar dengan dinding tebal yang digunakan untuk menyuntikkan cairan
kedalam balon.
b. Alat peregang in situ : peregang telah ditempatkan subkutan dan luka dijahit
kembali.
c. Pandangan dari atas : alat peregang in situ : cacat atau luka yang harus dieksisi,
peregang sub kutan, luka telah dijahit kembali.
d. Peregang diisi berangsur angsur
e. Peregang telah memperluas kulit secara maksimal
f. Eksisi dan penutupan kembali :
Cacat atau luka dikeluarkan secara eksisi

Peregang dikeluarkan
Kulit luas hasil peregangan
g. Pandangan terdiri atas :
Alat peregang in situ
Bekas luka yang dipakai untuk menempatkan alat peregang
Sayatan eksisi defek atau cacat
Bagian pinggir cacat atau defek yang turut di eksisi
Sayatan supaya kulit yang dilonggarkan dapat digeser menutup luka
Flep
Arah penggeseran flep
h. Hasil akhir penggeseran kulit yang luas : bekas luka penempatan alat peregang
dan luka eksisi cacat atau defek dijahit kembali.
i. Hasil akhir (pandangan terdiri atas) : bekas luka penempatan alat peregang dan
jahitan di luka eksisi dan sayatan di luka untuk pindahkan kulit yang diluaskan.
2. Cangkok kulit
Cangkok kulit umumnya merupaka autotransplantasi. Pemindahan kulit dapat
dicapai melalui tiga metode baku, yaitu cangkok jaringan lepas dengan cara
penyambungan pembuluh darahnya.
1. Cangkok kulit lepas
Cangkok kulit lepas (skin grafting) merupakan pemindahan kulit secara bebas.
Contohnya ialah cangkokan Thiersch.
Pada cangkok sebagian tebal kulit, makin tipis cangkoknya, makin besar
kemungkinan berhasilnya cangkok : namun makin banyak terjadi pengerutan dan
perubahan warna kulit. Sebaliknya, makin tebal cangkoknya, makin kecil
keberhasilan transplantasi, tetapi makin sedikit pengerutan dan perubahan warna.
Cangkok sebagian tebal kulit dapat diambil dari bagian mana saja dari tubuh, tetapi
lazimnya dari daerah paha, pantat, punggung atau perut.
Pengambilan sebagian kulit dari daerah donor dapat dilakukan dengan dermatom,
tetapi dapat juga dengan pisau lebar yang tipis untuk cangkok Thiersch.
Cangkok seluruh tebal kulit adalah cangkok terdiri atas lapisan epidermis dan
dermis. Dengan alat dermatom, ketebalan kulit yang akan diambil dapat diatur.

Vaskularisasi yang baik di daerah resipien, tidak adanya infeksi, dan keadaan umum
penderita yang memadai dan fiksasi merupakan syarat keberhasilan transplantasi.
Pencangkokan seluruh tebal kulit terdiri atas kulit tanpa lapisan lemak di bawahnya.
Daerah daerah retroaurikuler, supraklavikuler, bagian medial lengan atas dan lipat
paha merupakan daerah donor yang sering digunakan. Cangkok diambil setelah
digambar terlebih dahulu suatu pola yang sesuai dengan defek yang akan ditutup.
Permukaan kulit dapat diperluas dengan membuat irisan irisan yang bila diregang
akan membentuk jala sehingga luasnya mencapai 1,5 kali hingga 6 9 kali luas
semula. Cara cangkok jala yang disebut mesh ini amat bermanfaat bila kulit donor
sangat terbatas, misalnya pada luka bakar yang luas.
2. Flep
Flep adalah cangkok jaringan kulit beserta jaringan lunak dibawahnya yang
diangkat dari tempat asalnya, tetapi tetap mempunyai hubungan vaskularisasi
dengan tempat asal. Flep yang dipindahkan akan membentuk vaskularisasi bari di
tempat resipien. Flep bisa berupa flep muskulokutan, fasiokutan, bahkan dapat pula
flep yang mengandung tulang. Atas dasar vaskularisasinya , dibedakan flep acak
yang mengandalkan kapiler pembuluh darah disekitarnya dan flep bersumbu yang
mengandung arteri nutrisi di dalamnya. Flep acak dapat berupa flep lokal, flep
rotasi, flep transposisi dan flep jauh.
3. Cangkok jaringan lepas
Cangkok jaringan bebas atau flep lepas adalah bentuk flep pulau yang diambil dan
dilepasan dari daerah donornya. Cangkok yang bertangkai arteri dan vena ini dapat
dipasang pada tempat lain, kemudian pembuluh darah yang berdiameter kecil ini
disambung dengan pembuluh darah di daerah resipien secara bedah mikro
vaskuler. Teknik ini dapat dilakukan pada flep kulit atau flep muskulokutan.
3. Implan
Untuk menunjang upaya bedah rekonstruksi dan bedah estetik. Pada keadaan
tertentu diperlukan bahan sintetis. Bahan yang ditanam ke dalam tubuh harus
memenuhi beberapa syarat, di antaranya tidak atau sedikit menimbulkan reaksi
tubuh, tidak magnetis, tidak menghantar listrik, dan tidak kanserogenik.
Bahan yang lazim dipakai adalah silikon, akrilik, dan logam campuran seperti
titanium. Contohnya, implan prostetis payudara setelah mastektomi atau sebagai
augmentasi dan protesis testis setelah orkidektomi.
E. Yang berwenang melakukan bedah plastik

Yang diperbolehkan mengerjakan operasi Bedah Plastik adalah dokter yang sudah
menjalani pendidikan Bedah Plastik yaitu mengikuti bedah dasar selama 2 tahun
dan Bedah Plastik selama 3 tahun minimal.
Selama tindakan dikerjakan oleh dokter spesialis bedah plastik dengan mengikuti
hukum alam, proses penyembuhan luka maka tidak ada bahaya seperti yang sering
terjadi di kalangan tenaga nonmedis (masyarakat awam, salon, dsb) yang berani
menawarkan hasil yang instan dengan menggunakan bahan suntikan seperti silikon
cair, kolagen untuk memancungkan hidung atau membesarkan payudara.
Silicon cair sendiri telah lama ditinggalkan (1971) karena merusak kulit. Akibat
reaksi kulit yang terjadi sering perlu dilakukan tindakan pembuangan jaringan di
kemudian hari, sedangkan implan kolagen lebih bersifat untuk rejuvenasi kulit
bukan untuk augmentasi dan perlu pengulangan tindakan setiap 3 bulan.
Berdasarkan proses penyembuhan luka, beberapa jenis operasi rekonstruksi
maupun estetik perlu beberapa tahap operasi. Operasi pertama yang langsung
mengatasi keluhan, operasi kedua untuk perbaikan atau refinement. Sesuai dengan
kaidah proses alami penyembuhan luka sebaiknya ada jeda waktu antara tahaptahap operasi 6-12 bulan, dimana parut sudah matur.
F. Resiko bedah plastik
1. Efek samping anastesi.
Pembedahan merupakan prosedur invasif, yang berarti tidak menyakitkan. Hal ini
membutuhkan obat penenang atau anastesi untuk menjaga kenyamanan pasien.
Resiko yang menyertai anastesi meliputi denyut jantung yang abnormal, serangan
jantung, kerusakan otak,kerusakan saraf, stroke, lumpuh sementara, pembekuan
darah dan penyumbatan saluran napas.
2. Pendarahan
Pendarahan adalah fenomena biasa untuk beberapa jam setelah operasi dan
kadnag-kadang dapat mengakibatkan komplikasi. Pembekuan darah dan akumulasi
di bawah kulit dapat menyebabkan kondisi yang sering disebut hematoma sehingga
warna kulit berubah menjadi biru atau ungu. Daerah warna ini mengalami
karakteristik rasa sakit tetapi rasa sakit akan berkurang secara bertahap setelah
antibody kita membaik. Namun, jika kondisi tetap dan hematoma tumbuh
berkesinambungan, maka memampatkan jaringan sekitarnya dan mengganggu
aliran oksigen melalui darah dari beredar di area tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan mati rasa, pembengkakan, radang dan kematian kulit. Selain itu
adanya hematoma besar dapat meningkatkan resiko masalah lain seperti infeksi,
pemisahan luka, dan nekrosis.
3. Infeksi

Sebuah efek samping yang sangat jarang namun sangat serius, infeksi sangat jelas
pada hari-hari setelah operasi.
4. Nekrosis
Nekrosis ini adalah kematian jaringan karena kekurangan pasokan oksigen ke
daerah yang dioperasikan. Resiko ini sangat jarang terjadi di operasi kosmetik
normal, tetapi di operasi plastik yang melibatkan face lift, pengurangan payudara,
meliputi perut, ada kemungkinan nekrosis. Perokok sangat rentan terhadap
kemungkinan ini sebagai penyempitan pembuluh darah dan suplai oksigen relatif
kurang.
5. Jaringan parut
Pada akhirnya jaringan parut tidak bisa dihindari. Ahli bedah plastik mencoba
memotong kulit di daerah-daerah yang dapat dengan mudah tersembunyi atau
kurang jelas, seperti di bawah payudara untuk pembesaran payudara. Namun,
pemotongan masih mengakibatkan luka permanen.
6. Kerusakan syaraf
Kerusakan syaraf merupakan kasus yang ekstrim dan dapat terjadi itandai oleh mati
rasa dan kesemutan. Pada umumnya kerusakan saraf dapat berlangsung tidak lebih
dari 1 tahun. Kelemahan atau kelumpuhan otot tertentu mungkin dialami jika syaraf
yang berkaitan dengan gerakan otot terganggu. Hal ini dapat diobati dengan
operasi rekonstruksi.

Anda mungkin juga menyukai