Abstract:
Background:
Result:
Semua klon microminipig jantan perak dan moncong lurus, mirip dengan
karakteristik yang terdaftar di donor microminipig. Haplotipe SLA mereka adalah A /
A, lokus Ekstensi E / E dan lokus putih dominan / i, identik dengan genotipe yang
terdaftar di donor microminipig. Berat badan rata-rata saat kelahiran klon jantan adalah
594 g, yang 1,5 kali lebih berat dibandingkan data dari stok sel (400 g). Semua klon
microminipig betina perak dan moncong agak rendah, mirip dengan karakteristik dari
data sel. Haplotipe SLA mereka adalah A / A, lokus Ekstensi E / E dan lokus putih
dominan / i, identik dengan genotipe dari data sel induk microminipig. Berat badan rata-
rata saat kelahiran klon betina adalah 549 g, yang 1,2 kali lebih berat daripada data sel
induk microminipig mereka (460 g).
Discussion:
Untuk menghindari depresi inbreeding dan untuk memastikan sifat fenotip dan
genotipe keturunan, diusulkan metode baru untuk produksi mikrominipig klonal sebagai
hewan percobaan. Metode baru ini terdiri dari kriopreservasi sel somatik, dengan
pencatatan fenotip dan genotipe yang sesuai, diikuti oleh produksi keturunan dari induk
kloning somatik-sel. Metode ini dapat mempertahankan sumber genetik microminipig
per se. Di sisi lain, bobot tubuh pada kelahiran kloning microminipig lebih berat
dibandingkan dengan mikrominipig donor. Perbedaan berat badan bisa dikaitkan
dengan beberapa faktor salah satunya uterus yang dapat menghasilkan efek maternal
yang berbeda pada hewan genetik identik. Keturunan kloning microminipig
menggambarkan kinerja pertumbuhan normal.
Conclusion: