Anda di halaman 1dari 2

Review: Pemeliharaan dan Reproduksi Microminipigs dengan Teknologi Kloning

Abstract:

Microminipig telah dipertahankan pada populasi koloni kecil, meningkatkan


risiko depresi inbreeding dan penurunan genetik. Untuk menghindari risiko depresi
inbreeding dan penurunan genetik dibuatlah penerapan teknologi kloning. Bahan dan
metode yang digunakan yaitu klon jantan dan betina diproduksi dari stok sel somatik
cryopreserved, melalui perkawinan alami. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh, klon
memberikan karakteristik yang serupa dengan data stok sel. Dengan demikian, kloning
microminipig berpotensi menjadi sumber genetik yang berharga untuk reproduksi dan
pemuliaan, walaupun bobot badan cenderung lebih berat, kecuali pada anak/keturunan.

Background:

Microminipig diproduksi sebagai hewan percobaan oleh Fuji Micra Inc. di


Shizuoka, Jepang. Microminipig dihasilkan dari perkembangbiakan antara babi gumpal
dan jenis babi mini lainnya. Babi ini telah disarankan sebagai sumber genetik potensial
untuk mengembangkan hewan eksperimental. Dengan latar belakang genetik yang
konstan, meskipun microminipig mungkin memiliki populasi yang relevan
keanekaragaman genetiknya, mereka tidak dapat dipasok dalam jumlah besar untuk
penggunaan komersial. Di sisi lain, beberapa laporan telah menggambarkan kloning
babi yang berhasil dari sel somatik. Maka dari itu, kloning microminipig dapat
digunakan untuk mempertahankan sumber genetik yang tak ternilai harganya dan
menyediakan sejumlah besar kelompok beberapa induk kloning.

Material and Methods:

Microminipigs yang digunakan berjumlah enam puluh. Dengan mencatat bobot


saat lahir, warna bulu dan karakteristik moncong (moncong lurus atau moncong agak
rendah). Sel somatik dari microminipig diperoleh dengan cara biopsi telinga. Analisis
genotipe pada ektensi lokus dan lokus putih dominan sedangkan analisis haplotipe pada
SLA. Sel somatik microminipig donor, dipilih haplotipe SLA homozigot dan warna
silver dari satu jantan dan satu betina. Embrio dikultur di PZM5 dengan 1 mM VPA
selama 18 jam dan, sekali lagi, dikultur di PZM5 tanpa aditif sampai selesai transfer.
Pada hari kedua, setelah transfer nuklir, embrio yang direkonstruksi dipindahkan ke
saluran telur prepubertal, yang berbobot 100 sampai 120 kg. Semua penerima harus
berada pada masa estrus, diinduksi melalui injeksi intramuskular 1.000 IU eCG dan 750
IU hCG. Keturunan microminipig diperoleh dengan kawin alami microminipigs kloning
(5 betina, 5 jantan).

Result:

Semua klon microminipig jantan perak dan moncong lurus, mirip dengan
karakteristik yang terdaftar di donor microminipig. Haplotipe SLA mereka adalah A /
A, lokus Ekstensi E / E dan lokus putih dominan / i, identik dengan genotipe yang
terdaftar di donor microminipig. Berat badan rata-rata saat kelahiran klon jantan adalah
594 g, yang 1,5 kali lebih berat dibandingkan data dari stok sel (400 g). Semua klon
microminipig betina perak dan moncong agak rendah, mirip dengan karakteristik dari
data sel. Haplotipe SLA mereka adalah A / A, lokus Ekstensi E / E dan lokus putih
dominan / i, identik dengan genotipe dari data sel induk microminipig. Berat badan rata-
rata saat kelahiran klon betina adalah 549 g, yang 1,2 kali lebih berat daripada data sel
induk microminipig mereka (460 g).

Discussion:

Untuk menghindari depresi inbreeding dan untuk memastikan sifat fenotip dan
genotipe keturunan, diusulkan metode baru untuk produksi mikrominipig klonal sebagai
hewan percobaan. Metode baru ini terdiri dari kriopreservasi sel somatik, dengan
pencatatan fenotip dan genotipe yang sesuai, diikuti oleh produksi keturunan dari induk
kloning somatik-sel. Metode ini dapat mempertahankan sumber genetik microminipig
per se. Di sisi lain, bobot tubuh pada kelahiran kloning microminipig lebih berat
dibandingkan dengan mikrominipig donor. Perbedaan berat badan bisa dikaitkan
dengan beberapa faktor salah satunya uterus yang dapat menghasilkan efek maternal
yang berbeda pada hewan genetik identik. Keturunan kloning microminipig
menggambarkan kinerja pertumbuhan normal.

Conclusion:

Kloning mikrominipig berpotensi menjadi sumber genetik yang berharga untuk


reproduksi dan pemuliaan juga menyediakan keragaman genetik sejumlah besar hewan.

Anda mungkin juga menyukai