A. Pengkajian Primer
Deskripsi Kasus :
Pasien datang ke RS dengan keadaan sesak sejak 1 minggu yang lalu. Mual,
muntah, dan batuk berdahak sudah dirasakan ± 3 tahun yang lalu. Pasien tidak
mengalami demam. Riwayat penyakit yang dialami adalah HIV dan dalam
pengobatan ARV. Pasien dalam keadaan compos mentis, terpasang terapi oksigen
dengan non rebreathing mask 10 LPM.
Airway :
Jalan nafas bersih dan paten, tidak terdapat benda asing yang berpotensi
menghalangi saluran pernapasan dan tidak terdapat penumpukan darah di jalan
napas. Pasien tidak terpasang OPA, dan sedang terpasang NRM 10 LPM.
Pasien mengeluh batuk berlendir sejak ±3 tahun yang lalu.
Breathing :
Irama pernapasan reguler. RR pasien 21x/menit. Terdapat tarikan napas
(retraksi) dada dan terdapat penggunaan otot bantu napas interkosta. Dari
auskultasi didapatkan bunyi napas ronkhi di dada kanan pasien. Pasien
terpasang terapi O2 NRM 10 LPM
Circulation :
Sirkulasi baik, warna kulit normal dan tidak pucat. Kuku, kulit, dan bibir tidak
sianosis. Tekanan darah: 110/80. Nadi: 59x/menit. SPO2: 99%. CRT < 2 detik.
Suara S1 dan S2 jantung normal (lub dub).
Disability :
RESUME 5
1. Subjektif :
Pasien mengatakan sesak sedikit berkurang
Pasien mengatakan masih merasa lemas saat melakukan aktivitas
2. Objektif :
Pasien dalam posisi semi Fowler
Pasien terpasang infus NaCl 20 tpm dan O2 NRM 10 LPM
Pasien bernapas dengan bantuan otot pernapasan interkosta
Saat berbicara, pasien terengah-engah
3. Analisa :
Masalah bersihan jalan napas belum teratasi
4. Planning :
Melanjutkan terapi oksigen dengan NRM 10 LPM
Melanjutkan terapi cairan IV NaCl 20tpm
Monitor irama pernapasan
Konsultasikan dengan dokter untuk terapi WSD
Sediakan ruang rawat inap isolasi
D. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan sekret
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan O2
E. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan ia sudah lama menderita
HIV dan mengonsumsi ARV
b. Riwayat Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang
menderita penyakit yang sama.
c. Riwayat Hospitalisasi : Pasien mengatakan selama ini ia hanya berobat
rawat jalan saja
d. Riwayat Obat : Pasien mengatakan ia hanya rutin mengonsumsi
RESUME 5
ARV
k. Genetalia : Pasien tidak ada keluhan saat BAK dan BAB. Pasien tidak
terpasang pampers dan selang kateter.
l. Integumen: Warna kulit kuning kecoklatan, akral teraba hangat, turgor kulit
lembab. Tidak terdapat edema. CRT < 3 detik. Suhu klien :
36˚C.
F. Pemeriksaan Penunjang
Hb 12,9 g/dL 13 – 18 g/dL
Leukosit 12,22 103/uL 4,0 – 10,003/uL
Eusinofil 2,0% 1,0 – 5,0%
Neutrofil 92,0% 50 – 70%
Limfosit 3,8% 20 – 40%
RESUME 5
Analisa Data
No. Analisa Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Bersihan jalan
Pasien mengatakan sesak sejak 1 Pneumothoraks
napas tidak
minggu yang lalu efektif
Pasien mengeluh batuk berlendir ±3 berhubungan
tahun yang lalu Hipersekresi
jalan napas dengan
Pasien mengatakan ia mengalami hipersekresi jalan
HIV dan dalam terapi ARV napas
Data Objektif :
Bersihan
Pasien terpasang NRM 10 LPM jalan napas
Tidak terdapat sumbatan pada jalan tidak efektif
napas
Terdapat penggunaan alat bantu
napas interkostadan retraksi dada
Terdengar bunyi ronkhi
Pasien terpasang terapi IV NaCl 20
tpm
Hasil rontgen dada: Paru kanan
tampak putih meluas
Hasil lab:
Leukosit di atas batas normal
Limfosit di bawah batas normal
Neutrofil di atas batas normal
TD: 110/80
N: 59x/menit
RR: 21x/menit
SPO2: 99%
S: 35 C
2. Data Subjektif : Intoleransi
Pneumothoraks
Pasien mengatakan sesak sejak 1 aktivitas
minggu yang lalu berhubungan
Pasien mengeluh batuk berlendir ±3 dengan
Hiperseksresi
tahun yang lalu jalan napas ketiakseimbangan
Pasien mengatakan ia mengalami antara suplai dan
HIV dan dalam terapi ARV kebutuhan
RESUME 5
G. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
napas
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen
RESUME 5
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak
Setelah dilakukan tindakan Terapi Oksigen
efektif berhubungan keperawatan selama 1 x 6 jam Observasi
dengan hipersekresi diharapkan bersihan jalan napas
1. Observasi tanda-tanda vital
jalan napas meningkat dengan kriteria hasil :
Tanda-tanda vital membaik 2. Monitor kecepatan aliran oksigen secara
Data Subjektif : Produksi sputum menurun periodik dan pastikan dosis yang diberikan cukup
Pasien mengatakan sesak Wheezing menurun
3. Monitor efektivitas terapi oksigen dengan
sejak 1 minggu yang lalu Sulit bicara menurun
Pola napas membaik menggunakan oksimetri atau analisa gas darah
Pasien mengeluh batuk Frekuensi napas membaik
4. Monitor tanda-tanda hipoventilasi dan
berlendir ±3 tahun yang
integritas mukosa hidung akibat pemasangan
lalu
oksigen
Pasien mengatakan ia
Terapeutik
mengalami HIV dan dalam
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
terapi ARV
2. Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
Data Objektif :
3. Tetap berikan oksigen saat pasien ditransportasi
Pasien terpasang NRM 10
4. Gunakan perangkat oksigen yang sesuai dengan
LPM
tingkat mobilitas pasien
Tidak terdapat sumbatan
Kolaborasi
pada jalan napas
1. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Terdapat penggunaan alat
2. Kolaborasi penggunaan oksigen saat
RESUME 5
sengal
RESUME 5
N: 59x/menit
RR: 21x/menit
SPO2: 99%
S: 35 C
mengeluh batuk R/: Pasien dapat bernapas lebih baik Pasien terlihat lemah
berlendir ±3 14.50 5. Memantau saturasi oksigen pasien E: 4
tahun yang lalu R/: Saturasi oksigen pasien berada di M: 6
Pasien batas normal: 99% V: 5
mengatakan ia GCS: 15
mengalami HIV TD: 112/85
dan dalam N: 60x/menit
terapi ARV RR: 20x/menit
Data Objektif : SPO2: 99%
Pasien S: 35,4 C
terpasang NRM Pasien terpasang O2
10 LPM NRM 10 LPM
Tidak terdapat Pasien terpasang IV
sumbatan pada therapy NaCl 20 tpm
jalan napas A: Masalah bersihan jalan napas
Terdapat belum teratasi
penggunaan alat P:
bantu napas Lanjutkan terapi oksigen
interkosta dan Sediakan ruang rawat
retraksi dada inap isolasi untuk pasien
Terdengar bunyi Monitor tanda-tanda
ronkhi hipoksia
Pasien Monitor saturasi oksigen
terpasang terapi Konsul ke dokter
IV NaCl 20 tpm spesialis untuk
Hasil rontgen pemasangan WSD
RESUME 5
dada: Paru
kanan tampak
putih meluas
Hasil lab:
Leukosit di atas
batas normal
Limfosit di
bawah batas
normal
Neutrofil di atas
batas normal
TD: 110/80
N: 59x/menit
RR: 21x/menit
SPO2: 99%
S: 35 C
2. Intoleransi aktivitas Jumat, 14.22 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S:
berhubungan dengan 02/04/2021 R/: Pasien mengatakan
ketidakseimbangan TD: 112/85 masih merasa sesak
suplai dan kebutuhan N: 60x/menit Pasien mengatakan
oksigen RR: 20x/menit merasa lemah
Data Subjektif : SPO2: 99% O:
Pasien S: 35,4 C Pasien dalam posisi
mengatakan 16.30 semi-Fowler
2. Menganjurkan pasien untuk tirah
sesak sejak 1 Pasien masih berbicara
baring
minggu yang dan bernapas tersengal-
R/: Pasien dalam posisi semi fowler
RESUME 5
RR: 21x/menit
SPO2: 99%
S: 35 C