I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Inisial Klien : Ny. D
2. Usia : 33 Tahun
3. No RM : 067075
4. Status Perkawinan : Kawin
5. Pekerjaan : IRT
6.
7. Pendidikan Terakhir : SMA
8. Suku : Betawi
9. Agama :Islam
10. Alamat : Mustika Jaya
G.RiwayatPersalinan
Klien(P3A0) melahirkan secara sectio pada tanggal 9 Oktober 2020 pukul
15.00 WIB. Klien melahirkan laki-laki dengan BB:2600gr, AS: 9/10.
Perdarahan 550 ml.
H.Riwayat Ginekologi
Klien tidak memiliki riwayat masalah ginekologi.
Masalah
No Data
keperawatan
1 DS: Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri dan sakit pada luka berhubungan
operasinya klien mengatakan setelah dipijat oleh dengan agen
dokter secara tiba-tiba klien merasa kesakitan. injuri fisik luka
DO: post sectio
Klien tampak meringis (NANDA, 2014).
kesakitan Wajah klien tampak
tegang Klien tampak menangis,
VAS 5.
TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/mnt,
pernapasan 16x/mnt..
Terdapat luka jahitan post operasi SC di abdomen
tertutup kassa kering sepanjang 10 cm,tidak terdapat
rembesan pada balutan
2 DS: Ketidakefektifan
Klien mengatakan tidak mengetahui cara pemberian ASI
menyusui dengan posisi yang benar berhubungan
Klien mengatakan kedua anaknya dirawat oleh ibunya. dengan kurang
Klien mengatakan anak pertamanya hanya 3 bulan penegtahuan
menyusu dan anak keduanya 6 bulan. (NANDA, 2014).
DO:
Bayi tampak tidak puas setelah
menyusu Perlekatan bayi saat menyusu
tidak benar Bayi tampak rewel
menangis.
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Nyeri akut Tujuan: 1. Kaji skala nyeri, lokasi, 1. Evaluasi nyeri tiap shift
berhubungan dengan Setelahdilakukan tindakan karakteristik dan laporkan dapat menentukan rencana
agen injuri fisik luka keperawatan pada Ny.D perubahan nyeri dengan intervensi penanganan nyeri
post sectio (NANDA, sebanyak 3x24 jam cepat selanjutnya
2014). diharapkan nyeri pada Ny.D 2. Teknik relaksasi
berkurang dan hilang. 2. Ajarkan relaksasi napas meringankan nyeri
dalam saat timbul nyeri 3. Mobilisasi bertahap
KriteriaHasil: 3. Motivasi klien untuk meningkatkan aliran darah
Klien akan mengungkapkan melakukan mobilisasi yamg meningkatkan
skala nyeri kurang dari 2. bertahap proses penyembuhan luka,
Klien dapat meringankan nyeri
memperlihatkan teknik 4. Posisi yang nyaman
relaksasi secara membuat klien menjadi lebih
individual yang efektif 4. Berikan posisi nyaman rileks
untuk mencapai untuk klien 5. Klien yang merasakan
kenyamanan Klien 5. Bimbing klien untuk nyeri akan terhambat
menunjukkan TTV dalam memenuhi kebutuhan dalam pemenuhan
batas normal dasar kebutuhan dasarnya
Klien menunjukkan 6. Kolaborasi medikamentosa
selera makan dan pola diberikan jika skala nyeri
tidur yang baik 6. Kolaborasi pemberian lebih dari VAS 4/ skala
Wajah klien tampak analgetik nyeri sedang
rileks ketika kembali
beraktivitas Klien
menunjukkan tingkat
mobilisasi yang baik
tanpa adanya nyeri
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
2 Ketidakefektifan Tujuan: 1. Siapkan ibu untuk 1. Pastikan bahwa klien benar-
pemberian ASI Setelah dilakukan tindakan menyusui bayinya benar ingin menyusui
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam pada Ny. anaknya dan ikhlas
prematuritas dan A,klien dan bayi akan mengalami 2. Kaji pengetahuan ibu 2. Seberapa jauh
kurang pengetahuan keefektifan pemberian ASI. tentang proses laktasi pengetahuan klien tentang
ibu (NANDA, 2014). dan laktasi akan
menyusui mempengaruhi rencana
Kriteria Hasil: intervensi dan cara
penyampaian
Kesejajaran dan 3. Perbaiki salah konsepsi 3. Setelah mengetahui
pelekatan yang benar dan informasi mengenai seberapa jauh pengetahuan
antara bayi dan payudara produksi ASI klien tentang laktasi, nilai
Bayi dapat mengisap konsep klien tentang laktasi
dan menempatkan dan perbaiki konsep yang
lidah bayi dengan 4. Informasikan tentang pola salah
benar buang air besar dan buang 4. Informasi tentang pola
Suara menelan yang air kecil bayi yang BAB dan BAK bayi
dapat didengar menjadi tolok ukur merupakan indikator yang
Minimal menyusui kecukupan nutrisi bayi. mudah digunakan oleh
delapan kali perhari (atau klien untuk menentukan
sesuai permintaan) 5. Ajarkan ibu untuk pakah ASI yang diberikan
Kepuasan bayi melakukan perawatan cukup atau tidak
setelah menyusu payudara dan massase 5. Rangsangan dengan
Kenaikan berat badan payudara agar produksi melakukan massase pada
sesuai usia ASI maksimal payudara serta sentuhan
Ibu tidak mengalami pada puting akan
nyeri tekan pada puting menstimulasi reseptor pada
Ibu mengenali isyarat lapar ujung puting yang akan
dari bayi dengan segera menyampaikan impuls ke
6. Dorong ibu untuk otak dan memerintahkan
menyusui sesuai keinginan hipotalamus untuk
bayi (min memproduksi ASI
6. Menyusui sesering mungkin
akan lebih baik, terutama bagi
Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
2 jam sekali) anjurkan bayi prematur dan BBLR
untuk tidak memberikan
makanan tambahan
7. Anjurkan kepada ibu 7. Menurunkan risiko
untuk memompa asi breast engorgement
secukupnya untuk
mengurangi kongesti
payudara dan
memungkinkan puting
menonjol 8. Nutrisi cukup sebelum
8. Tawarkan makanan atau menyusui akan
cairan untuk ibu selama menambah produksi
siang dan sore hari
sebelum waktu menyusui
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN POSTOPERASI
Plenning :
- Berikan informasi tentang teknik
menyusui yang benar
- Tingkatkan rasa percaya diri ibu
bahwa bisa memberikan ASI pada
bayinya
- Ajarkan dan demonstrasikan posisi
menyusui yang benar
- Ajarkan dan bantu bayi saat
perlekatan
- Ajarkan ibu untuk cukup istirahat,
makan dengan gizi seimbang dan
Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
tidak cemas agar ASI nya
berproduksi banyak
15 Mei 2014 Nyeri akut berhubungan 1. Mengkaji tingkat nyeri klien Subjektif :
(Shift Pagi) dengan agen injuri fisik 2. Evaluasi redemonstrasi teknik - Klien mengatakan nyeri mulai
luka post sectio (NANDA, relaksasi untuk mengurangi berkurang VAS 1
2014). nyeri - Klien mengatakan baru
3. Motivasi klien untuk mobilisasi mengetahui mules proses involusi
4. Memberi penjelasan proses yang dialaminya.
involusi uteri saat menyusui
5. Kolaburasi pemeberian therapi Objektif :
analgesik. - Klien mampu melakukan teknik
relaksasi
- Wajah klien tampak mulai rileks
- Klien kooperatif saat di berikan
asuhan keperawatan,
- Klien tampak mobilisasi menyusui
bayinya.
Analisis :
- Nyeri akut mulai teratasi.
Plenning :
- Observasi TTV
- Kaji tingkat nyeri klien
- Memotivasi klien untuk
melakukan teknik relaksasi,
- Motivasi klien untuk mobilisasi.
Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Analisis :
- Ketidakefektifan pemberian ASI
teratasi sebagian.
Plenning:
- Motivasi ibu untuk menyusui
- Bantu dan instruksikan klien untuk
menyusui dengan posisi yang
benar
- Anjurkan klien untuk makan dan
minum yang cukup
- Evaluasi pengetahuan ibu tentang
tanda-tanda bayi sudah puas
menyusui.
16 Mei 2014 Nyeri akut berhubungan 1. Evaluasi redemonstrasi teknik Subjektif :
(Shift Pagi) dengan agen injuri fisik relaksasi - Klien mengatakan nyeri sudah
luka post sectio (NANDA, 2. Motivasi klien untuk mobilisasi. berkurang VAS 1.
2014).
Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Objektif :
- Klien mampu mengatasi nyeri
dengan teknik napas dalam
- Wajah klien tampak rileks
- Mobilisasi klien aktif
- Luka operasi tidak ada tanda
infeksi.
Analisis :
- Nyeri akut teratasi.
Plenning :
- Ajarkan pada klien perawatan luka
operasi selama dirumah
- Ajarkan untuk mengenal adanya
tanda-tanda infeksi pada luka
operasi.
Objektif
- : ASI klien tampak banyak keluar
didapatkan 50 cc setelah diperah
- Payudara klien tampak mulai lunak
- Klien merasa nyaman setelah
Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
diperah payudaranya tidak terlalu
kencang.
Analisis :
- Ketidakefektifan pemberian A
teratasi sebagian.
Plenning:
- Evaluasi pada klien cara masase
payudara dan cara memerah ASI
- Motivasi ibu untuk menyu
dengan kedua payudaranya.