1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Alamat : Kelayan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : wiraswasta
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 14 Desember 2017
Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2017 jam 08.30 WITA
Diagnosa Medis : TB Paru + CAP
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 19 Desember 2016 pukul 07.00 WITA,
klien mengatakan sesak nafas, batuk dan tidak nafsu makan
1
2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang
Pasien sudah ± 1 tahun menjalani hukuman penjara di LP Teluk Dalam. Keadaan
kamar tahanan yang kelebihan kapasitas membuat pasien tidur berhimpitan dengan
tahanan yang lain. Mayoritas tahanan merupakan perokok membuat keadaan kamar
tahanan menjaadi pengap karena kurangnya ventilasi udara dalam kamar tahanan.
Ditambah kebiasaan tahanan yang lain minum – minuman beralkohol dan obat –
obatan. Pada tanggal 11 Desember 2017 pasien mengeluh sesak nafas dan batuk
berdahak, klien sudah mendapat pengobatan di LP namun kondisi pasien tak kunjung
membaik. Klien langsung dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin ke ruang UGD setelah
itu mendapat perawatan di ruang paru.
GENOGRAM
Ny R
Tn.
A
an.
f
an.
f
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Serumah
2
Keteranga :
Tn. A (35 tahun) menikah dengan Ny. A(35 tahun) pada tahun 1998 di Banjarmasin dan
sudah dikarunia 2 orang anak yang berjenis kelamin perempuan. Anak pertama berumur
18 tahun dan anak kedua berumur 8 tahun.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Keadaan umum : klien tampak lemah, terpasang infus di tangan kanan Kesadaran :
composmentis dengan GCS E3 V5 M6
TTV
TD : 100/80 mmHg
N : 85 x/m
R : 30 x/m
T : 39 ℃
Spo2 : 96 % ( Tanpa Oksigen)
2. Kulit
Kulit pasien teraba hangat tidak sianosis, bersih, tekstur kering, tidak ada ulkus/ luka
dan tidak ada kelainan kulit.
3
6. Pendengaran dan telinga
Bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak terganggu dan tidak ada nyeri,
serumen sedikit, tidak mengganggu pendengaran dan tidak ditemukan cairan. Klien
merespon saat di panggil dan mampu mendengar pergerakan detak jam tangan yang
ditempelkan ke telingga klien.
Palpasi:
pada saat dipalpasi taktil frimitus dapat di raba disemua lapang paru kecuali pada
bagian lapang paru lobus kiri bawah tidak bergetar. ada tidak terdapat nyeri
tekan pada lobus , gerakan dinding dada saat di palpasi normal dan seimbang
antara bagian kanan dan kiri, vokal fremitus teraba :
+ +
+ +
+ -
Perkusi
semua lapang paru terdengar suara sonor
Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi suara napas. pada kuadran atas dekstra dan sinistra
terdengar vesikuler,, sedangkan pada seluruh kuadran bawah kiri ronkhi.
9. Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran pada abdomen
A : Bising usus 6 x/menit
4
P : Tidak ada nyeri tekan pada semua kuadran
P : Bunyi redup pada kuadran kiri
5555 5555
5555 4444
Skala aktivitas
Keterangan
Skala aktivitas 1 : mandiri
Skala aktivitas 2 : memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
Skala aktivitas 3 : memerlukan bantuan/pengawasan/ bimbingan sederhana
Skala aktivitas 4 : memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan alat bantu
Skala aktivitas 5 : tergantung secara total
5
Klien mengatakan kakinya terasa lemah, kalau berjalan terasa seperti mau terjatuh,
klien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas. Klien terpasang infus sebelah kanan
dengan 20 tpm.
2. Personal hygiene
Selama di RS pasien tidak pernah mandi namun keluarga pasien menyeka nya 1 kali
sehari, menggosok gigi, selebihnya. Sedangkan jika di LP pasien mandi 2 kali sehari.
3. Nutrisi
Sebelum masuk RS : pasien mengatakan selalu makan 3 kali sehari dengan menu
sayur, lauk (ikan, daging, tahu, tempe). Porsi 1 piring habis, pasien mengatakan tidak
memiliki alergi makanan, , pasien sebelum makan selalu berdoa. BB 70 kg dengan TB
160 cm
Selama sakit: Pasien mengatakan masuk RS nafsu makan menurun, dalam 24 jam
selama di RS pasien mendapat makan bubur 3 kali sehari dengan lauk (telur, tahu,
tempe) dan pisang, tetapi pasien mengatakan sejak masuk rumah sakit sulit sekali
makan, paling-paling hanya mampu makan sekitar 2 sendok saja. Diet dari RS yaitu
1100 nasi lembek + protein 4 x @ 2 takar + jus buah 3 x 200cc. 45 kg dengan TB 160
cm
Dengan perhitungan IMT
BB
IMT: /TB2(M)
= 45/(1,6)2
= 17,0 (BB kurang)
6
4. Eliminasi
Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari biasanya pada pagi hari dengan
konsistensi feses lunak, bau khas, tidak ada lender/darah. Pasien mengatakan BAK 3-4
kali sehari dengan konsistensi jernih, kekuningan dan bau khas.
Selama sakit: Pasien selalu menggunakan WC, selama di rawat di rs frekuensi BAB 1
kali dalam 2 hari, warnanya kuning, bau khas. Pasien mengatakan BAK 3-4 kali
dengan konsistensi jernih kekuningan dan berbau obat.
5. Seksualitas
Pasien mengatakan tidak ada keluhan masalah seksualitas.
6. Psikososial
Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat. Istri pasien selalu
menemani pasien, menjaga pasien dan setiap harinya menyeka suaminya. pasien
mengatakan jika memiliki masalah selalu menceritakan dengan istrinya. Pasien
mengatakan sebelumnya sangat stress dengan kondisinya, tetapi sekarang sudah bisa
menerima kondisi kesehatannya, pasien beranggapan jika dia stress maka hal tersebut
akan semakin memperparah kondisinya, jadi sekarang pasien hanya ingin rileks dan
berpikir positif serta berusaha sebaik mungkin dengan pegobatannya dan pasien
mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya sudah menjadi kehendak tuhan dan
menerimanya dengan sabar.
7. Spritual
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika kondisinya stabil biasanya
melaksanakan ibadah sholat kadang di rumah kadang juga di masjid LP, tetapi selama
di RS pasien mengatakan tidak mampu melaksanakan ibadah sholat karena kondisinya
tidak memungkinkan, jadi pasien hanya bisa berdzikir dan berdoa untuk
kesembuhannya
E. DATA FOKUS
Data subyektif :
Pasien mengatakan batuk berdahak ± 1 bulan, sesak napas, pasien sudah 2 hari kurang
nafsu makan, badan terasa lemas.
Data objektif :
Inspeksi:
Bentuk dada pasien normal, simetris, pasien tampak sesak napas, napas cepat dan
dangkal, tidak terdapat otot bantu pernapasan dan pasien tampak batuk, nafas
irregular dengan frekuensi nafas 30x/m, tidak terdapat cuping hidung, tidak
7
terdapat retraksi dinding dada, tidak terdapat pembekakan pada tenggorokan,
SPO2 : 96. % ( tanpa bantuan oksigen )
Palpasi:
pada saat dipalpasi taktil frimitus dapat di raba disemua lapang paru kecuali pada
bagian lapang paru lobus kiri bawah tidak bergetar. Tidak nyeri tekan pada lobus,
gerakan dinding dada saat di palpasi normal dan seimbang antara bagian kanan
dan kiri, vokal fremitus teraba :
+ +
+ +
+ -
Perkusi
semua lapang paru terdengar suara sonor Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi suara napas. pada kuadran atas dekstra dan sinistra
terdengar vesikuler,, sedangkan pada seluruh kuadran bawah kiri ronkhi.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dahak : dahak bewarna kuning
Pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 14 Desember 2017 pukul 19.03.05
WITA
8
Kimia
Gula Darah
Glukosa Darah Sewaktu 113 < 200 mg/dl GOD-PAP
Hati
SGOT 23 0-46 U/l IFCC
SGPT 16 0-45 U/l IFCC
Ginjal
Ureum 25 10-50 mg/dl Modif-Berhelot
Kreatinin 1.0 0.7-1.4 mg/dl Jaffe
Elektrolit
Natrium 132* 135-146 mmol/l ISE
Kalium 2.9* 3.4-5.4 mmol/l ISE
Clorida 96 95-100 mmol/l ISE
Hasil Laboratorium RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 28 November 2017 pukul 08.11.09
WITA
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN METODA
RUJUKAN
Hematologi
Hitung Jenis
ESR 93* 0.0-15.0 mm/jam
Imuno-Serologi
CRP >/= 48* <= 6 mg/I Latex
Agglutination
HBs Ag Ultra (VIDAS) 0.00 N.Reaktif: ng/ml ELFA
< 0.13 Rea
HIV (Rapid) Non Non reaktif
reaktif
Hasil Laboratorium RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 05 Desember 2017 pukul 08.18.57
WITA
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN METODA
RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 12.2* 14.0-18.00 g/dl Colorimetric
Lekosit 7.1 4.00-10.5 ribu/ul Impedance
Eritrosit 4.73 4.10-6.00 juta/ul Impedance
Hematokrit 34,2* 42.00-52.00 vol% Analyzer
Calculates
Trombosit 349 150-450 ribu/ul Impedance
RDW-CV 16.1* 12.1-14.0 % Analyzer
Calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 72,5* 75.0-96.0 Fl Analyzer
Calculates
MCH 25,7* 28.0-32.0 Pg Analyzer
Calculates
MCHC 35,6* 33.0-37.0 % Analyzer
Calculates
Hitung Jenis
Gran % 72* 50.0-70.0 % Impedance
Limfosit% 18* 25.0-40.0 % Impedance
MID% 10 4.0-11.0 % Impedance
Gran # 5.1 2.50-7.00 ribu/ul Impedance
Limfosit # 1.3 1.25-4.0 ribu/ul Impedance
MID # 0.7 ribu/ul Impedance
9
Hasil rongten
Kontra Indikasi:
Hipernatremia, retensi cairan
Ranitidin 2x1 Anti Histamin Indikasi: 150 mg IV
ampul Obat maag. Tukak lambung x2
10
Kontra Indikasi:
Hipersensitifitas terhadap
ceptazidime atau antibiotik
lain yang masih satu golongan
dengan cephalosropin
Asam 3x1 Anti Indikasi : 25 mg oral
tranexamat tablet fibrinolotik Pendarahan
Kontraindikasi : hipersensitif
asam traxesamat
Kontraindikasi :
Wanita hamil, gangguan ginjal,
gangguan mental, kejang
11
Hasil photo rontgen
Kesimpulan : infiltrate
DO:
Keadaan umum pasien sedang
Makanan pasien hanya sedikit yang di makan
BB pasien 50 kg
BB sekarang 45 kg
TB pasien 160 cm
BB
IMT: /TB2(M)
= 45/(1,6)2
= 17,0 (BB kurang)
Kolaborasi dengan ahlinya 1100 nasi lembek +
protein 4 x @ 2 takar + jus buah 3 x 200cc
XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Obstruksi jalan napas karena adanya secret di
bronchi.
2. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Intake tidak adekuat
A : masalah belum te
P : lanjutkan interven
- Monitor penuru
- Monitor mual d
- Anjurkan pasie
- Monitor lingku
- Anjurkan pasie
- Kkolaborasi
Vitamin K
15
NANDA
1. 09.30 00031 Pasien mengatakan Pasien tampak masih Masalah belum Intervensi m
batuk berdahak dan sesak dan ada sekret teratasi pernapasan d
masih sesak yang keluar - Monitor p
- Monitor se
pernapasa
Tanda-tanda vital:
Tekanan - Catat onse
darah : 120/70 dan laman
mmHg
16
Suhu : 37,00 C
Nadi :100 x/ menit - Monitor
Respirasi :26 x/ batuk efek
menit
SPO2 : 97 % - Baringkan
( tanpa bantuan kondisi ya
oksigen ) dalam pos
dengan ke
- Inspeksi : Pasien tidur diting
tampak sesak
napas, nafas cepat - Kolaboras
- Palpasi : Taktil medis lain
premitus teraba untuk pem
- Perkusi : Kedua bronkodila
lapang paru sonor obatan
Auskultasi :
terdapat suara
ronkhi
17