KELOMPOK 5
AHMAD MUJIANTO
HUSIN NAFARIN
HABIL
MUHAMMAD ANAS SAUFI
AFRINA HAYATI
ARMAWATI
MUHAMMAD SYAFI’I
MEIDINA JULIANI
NOPRIYANTI
RARA SILVIA H.R
BAB 1
1
2
PENDAHULUAN
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan
secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti
seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu,
keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stage Komunitas, mahasiswa
dapat memiliki pengalaman dalam memberikan perawatan kesehatan
masyarakat dengan menggunakan metode atau pendekatan proses
keperawatan baik terhadap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Profesi Ners Stage Komunitas, mahasiswa
mampu:
a. Mengkaji kebutuhan kesehatan komunitas.
b. Merencanakan intervensi keperawatan kesehatan komunitas
berdasarkan diagnosis kesehatan komunitas dan kebutuhan kesehatan
utama dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi (ibu, anak, dan
usia lanjut).
c. Melaksanakan keperawatan kesehatan komunitas untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan sumber
yang ada dan potensial serta menggunakan teknik tepat guna
termasuk melakukan rujukan dan menyusun strategi pendidikan
kesehatan.
d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan data yang berhubungan
dengan tindakan keperawatan kesehatan komunitas.
6
1.3 KEGIATAN
1.3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Profesi Ners Stage Komunitas dimulai dari tanggal 05-
November – 27 November 2019.
1.3.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Desa Sungai Punggu Baru Kecamatan Anjir
Muara Kabupaten Barito Kuala Banjarmasin Kalimantan Selatan.
1.3.3 Kegiatan dan Jadwal kegiatan terlampir.
Manfaat yang didapat dari Praktek ini bagi pihak pendidikan, antara
lain:
a. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin khususnya di bidang keperawatan
komunitas.
b. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
1.4.4 Untuk Profesi Kesehatan khususnya keperawatan
Manfaat yang didapat dari Praktek ini bagi profesi keperawatan, antara
lain :
a. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
terutama di lingkup keperawatan komunitas.
b. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas
sehingga profesi mampu mengembangkannya.
c. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan yang komprehensif
telah terwujudkan.
9
10
2.3 SASARAN
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi,
satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau
beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan,
maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok Khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti: 1) ibu hamil; 2) bayi baru
lahir; 3) balita; 4) anak usia sekolah; serta 5) usia lanjut.
13
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat melalui kegiatan :
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita, dan ibu
hamil.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui
posyandu, puskesmas, ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,
nifas, dan menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan :
a. Perawatan orang sakit di rumah (Home
Nursing).
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut
perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
di rumah, ibu bersalin, dan nifas.
d. Perawatan payudara.
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
15
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat
fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan :
a. Latihan fisik, baik yang mengalami
gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang, maupun kelainan
bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi
penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC: latihan nafas dan
batuk; penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan
oleh perawat.
5. Upaya Resosiliatif
Upaya resosiliatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga, dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, di antaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok
masyarakat khusus seperti khusus Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma,
dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosiliatif meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kebali kelompok yang mempunyai masalah
kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang
mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
Se
K
M
K
Be
Ju
Tersedia Sumber
23
JUMLAH SKORE
emungkinan untuk pendidikan
Keperawatan
2. Diagnosis keperawatan
24
lainnya, dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, bidan desa, dan
anggota masyarakat. Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan
atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
a. Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dan berdasarkan iman dan takwa (IMTAQ).
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan
sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat berdasarkan asas kemitraan.
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya
rencana program yang telah disusun.
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten.
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan
implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan
komunitas dengan strategi komunitas organisasi dan partnerships in
community.
Selain prinsip di atas, prinsip lain yang perlu diperhatikan adalah :
a. Berdasarkan respons masyarakat.
b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia pada masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan diri sendiri
serta lingkungannya.
d. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
e. Mempertimbangkan kebutuhan kesehatan dan perawatan masyarakat
secara essential.
f. Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
28
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan atas respons
komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi
29
Keterangan:
: Peran
Masyarakat
: Peran
Perawat
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pada awalnya peran perawat lebih
30
besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar dari pada
perawat.
Kegunaan evaluasi adalah sebagai berikut :
1) Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan.
2) Menilai hasil guna, daya guna, dan produktivitas asuhan keperawatan
yang diberikan.
3) Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki atau menyusun rencana baru dalam proses keperawatan.
Dalam hasil evaluasi, terdapat tiga kemungkinan yaitu :
1) Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat telah
menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara memperbaikinya atau mengatasinya.
3) Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tidak
menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah
baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat
problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-faktor
yang lain yang tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan.
BAB 3
3.1 PENGKAJIAN
RT 4 148 13,2
RT 5 84 7,6
RT 6 181 16,2
RT 7 105 9,4
RT 8 145 13
RT 9 104 9,3
Total 1115 100,0
No Agama Frekuensi %
2 Kristen 0 0
3 Katolik 0 0
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
6 Konghuchu 0 0
Diagnosis
hipertensi Jumlah Persentase (%)
Ya 147 13,2
Tidak 968 86,8
Total 1115 100, 0
Ya 533 47,8
Tidak 582 52,2
Total 1115 100,0
3.1.2.9 Merokok
Merokok
Jumlah Persen (%)
Ya (Setiap 192 17,2
hari,Sering/kadang-kadang)
Tidak (Tidak/Sudah 923 82,8
berhenti)
Total 1115 100,0
Penyakit lain
Jumlah Persen (%)
Gastritis 5 0,4
Hipertensi 147 13,1
Hipotensi 10 0,9
Asam urat 3 0,3
Kolesterol 2 0,2
Tuberculosis 6 0,6
Gangguan Jiwa 3 0,3
Sehat 939 84,2
Total 1115 100,0
Berdasarkan data di atas, jumlah penduduk paling banyak yang
menderita hipertensi sebanyak 147 orang (13,1 %) dan sebanyak
939 orang (84,2 %) sehat.
c. BAB di Jamban
d. Jenis Jamban
39
Penggunaan Alat
Kontrasepsi Jumlah Persen (%)
Ya 490 86,9
Tidak 74 13,1
Total 564 100,0
Bersalin di fasilitas
kesehatan
Jumlah Persen (%)
Ya 53 100
Tidak 0 0
Total 53 100,0
Berdasarkan data di atas, jumlah ibu yang bersalin di fasilitas
kesehatan (Rumah sakit, PKM, Klinik bersalin Dll) adalah
sebanyak 53 orang (100 %).
c. Asi Ekslusif (7-23 bulan)
Total 24 100,0
e. Pemantauan Balita
Kriteria
Minat masyarakat
Besarnya Risiko
No Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Keterangan pembobotan :
1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Evaluasi Penaggung
No. Masalah Tujuan Rencana kegiatan Strategi Sasaran Waktu Tempat Dana
Kriteria Standar Jawab
1. Ketidak- Meningkatnya 1. Penyuluhan KIE 1. Masyarakat Verbal Warga Ners Ners Muda UM
efektifan pengetahuan kesehatan tentang Desa mengetahui Muda Bjm
pemeliharaan warga Pentingnya air pentingnya air
kesehatan mengenai bersih bersih
behubungan Pentingnya air
dengan bersih serta 2. Berkoordinasi
sumberdaya meratanya dengn tokoh 2. Masyarakat
tidak cukup kesediaan air masyarakat tentang Desa Pemakaian Ners Muda UM
(finansial, bersih melalui pemerataan PAMSIMAS Bjm
merata pada Ners
sosial dan PAMSIMAS PAMSIMAS ke
seluruh warga Muda
pengetahuan) di Sungai seluruh warga Desa
Punggu Baru Sungai Punggu sungai punggu
Baru baru
3. Penyuluhan tentang
PHBS Ners Muda UM
Warga
mengetahui Bjm
Ners
pentingnya
Muda
Perilaku Hidup
Bersih dan
44
Sehat
2. Resiko Masyarakat 1. Penyuluhan kepada KIE 1. Masyarakat Verbal Warga Ners Ners Muda UM
Peningkatan dapat merubah masyarakat tentang Desa mengetahui Muda Bjm
Penyakit kebiasaan Hipertensi tentang
Hipertensi hidup yang penyakit
berhubungan sehat dan dapat hipertensi
dengan mencegah
kurangnya penyakit 2. Penyuluhan kepada
pengetahuan hipertensi masyarakat tentang 2. Masyarakat
individu, makanan yang Desa Warga Ners Muda UM
mengetahui Ners
keluarga dan dapat menyebabkan Bjm
makanan Muda
Masyarakat. hipertensi
penyebab
3. Penyuluhan kepada hipertensi
masyarakat tentang
tanda gejala
hipertensi 3. Masyarakat
Warga
Desa
mengetahui
Ners Ners Muda UM
tanda gejala
4. Motivasi keluarga Muda Bjm
hipertensi
dan masyarakat
untuk
memeriksakan
kesehatan ke 4. Masyarakat Warga
puskesmas bila Desa termotivasi Ners Muda UM
Ners
mengalami untuk Bjm
Muda
terjadinya memeriksakan
Hipertensi kesehatan ke
Puskesmas
45
Waktu Keterangan
Masalah Kesehatan Jenis Kegiatan Sasaran Tempat
Minggu Minggu Minggu
Minggu IV
I II III
Pemeriksaan Basecame
Kesehatan (tekanan Masyarakat Desa
darah)