Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di Negara-
negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertensi masih rendah
persentasinya. Walaupun demikian bukan berarti ancaman penyakit hipertensi
diabaikan begitu saja. Bagi masyarakat golongan atas hipertensi benar-benar
menjadi momok yang menakutkan ( Sri rahayu: 2000)

Hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat rata-rata 20 % .penyakit


hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat. Dinegara
Indonesia rata-rata 6-15%. Presentasi ini mungkin masih tinggi karena jumlah
anak mungkin masih tinggi karena jumlah anak dibawah 15 tahun di Negara
Indonesia lebih kurang 15 % dari populasi ( Rahayu : 2000)

Hipertensi merupakan factor resiko, primer yang menyebabkan penyakit


jantung dan stroke. Hipertensi disebut juga The Shilent Diasease karena tidak
di temukan tanda –tanda fisik yang dilihat oleh fisik ( Gede Yasmin : 2002).
Untuk menghindari perlu pengamatan secara dini. Hipertensi sering ditemukan
pada usia lanjut/ tua kira-kira 65 tahun ke atas ( sri rahayu: 2000)

Untuk mencegah komplikasi diatas sangat diperlukan perawatan dan


pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita dan kematian akibat
openyakitkardiovaskular dapat dicegah jika seseorang merubah perilaku
kebiasaan nyang kurang sehat dalam mengkonsumsi makanan yang
menyebabkan hipertensi, selalu berolah raga secara teratur serta merubah
kebiasaan hidup lainya yang dapat mencetus terjadinya penyakit hipertensi
seperti meroko, minum-minuman beralkohol. Adapun factor diet kebiasaan
makanan yang mempengaruhi tekan darah yang mempengaruhi tekanan darah
yang meliputi cara mempertahankan berat badan ideal (Dr. Wendra Ali 2000).

1
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga Tn. N di Rt 01 Desa Pematang Panjang,
dengan penyakit hipertensi.

1.2.2 Tujuan khusus


Tujuan khusus dari penulisan ini agar penulis mampu :
1.2.2.1 Mengumpulkan data keluarga Tn. N dengan penyakit
Hipertensi
1.2.2.2 Menganalisa data yang telah dikumpulkan
1.2.2.3 Merumuskan masalah kesehatan keluarga
1.2.2.4 Menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga
1.2.2.5 Menentukan diagnosa keperawatan
1.2.2.6 Menentukan rencana tindakan keperawatan
1.2.2.7 Melaksanakan tindakan keperawatan
1.2.2.8 Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
1.2.2.9 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan

2
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KELUARGA

2.1 Definisi
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui
ikatan perkawinan dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi
diri sebagai bagian dari keluarga (Ekasari, 2000).

Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga sebagai dua
atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan
perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dalam peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Depkes, 2006).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hbungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
(Menurut BKKBN, 1999).

2.2 Ciri-Ciri Keluarga


Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai berikut:
2.2.1 Diikat dalam satu perkawinan
2.2.2 Ada ikatan batin
2.2.3 Ada tanggung jawab masing anggota
2.2.4 Ada pengambilan keputusa
2.2.5 Kerjasama di antara anggota keluarga
2.2.6 Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

2.3 Tipe dan Bentuk Keluarga


Bentuk-bentuk keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009: 6-7)

3
2.3.1 Keluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2.3.2 Keluarga Besar (Ekstended Family)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misal: nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
2.3.3 Single parent family
Adalah satu keluarga yang di kepalai oleh satu kepala keluarga dan
hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
2.3.4 Nuclear dyed
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
2.3.5 Blended Family
Adalah suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
2.3.6 Three Generation Family
Adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu dan anak-anak dalam satu rumah.
2.3.7 Single adult living alone
Adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang
hidup dalam rumahnya.
2.3.8 Middle age atau Elderly Couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.
2.3.9 Tipe keluarga non tradisional
2.3.9.1 Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak
menikah (biasanya terdiri dari ibu dan anaknya).
2.3.9.2 Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai
anak
2.3.9.3 Keluarga gay/ lesbian adalah pasangan yang berjenis kelamin
sama hidup bersama sebagai pasangan yang menikah
2.3.9.4 Keluarga kemuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih
satu pasangan monogamy dengan anak-anak, secara bersama
menggunakan fasilitas, sumber dan mempunyai pengalaman
yang sama.

4
2.4 Tahap Tumbuh Kembang Keluarga
Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan
Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu :
2.4.1 Tahap I: Keluarga Pemula Keluarga pemula merujuk pada pasangan
menikah/tahap pernikahan.
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah membangun perkawinan
yang saling memuaskan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara
harmonis, merencanakan keluarga berencana.
2.4.2 Tahap II: Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai
umur 30 bulan)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II, yaitu membentuk keluarga
muda sebagai sebuah unit, mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan.
2.4.3 Tahap III: Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur
2-6 tahun.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III, yaitu memenuhi
kebutuhan anggota keluarga, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan
anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang
lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar
keluarga, menanamkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan
kultur keluarga, menanamkan keyakinan beragama, memenuhi
kebutuhan bermain anak.
2.4.4 Tahap IV: Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13
tahun)
Tugas perkembangan keluarga tahap IV, yaitu mensosialisasikan anak
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak
saat menyelesaikan tugas sekolah.

5
2.4.5 Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap V, yaitu menyeimbangkan
kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi
secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian,
memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab,
mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.
2.4.6 Tahap VI: Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup
anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tahap ini adalah tahap keluarga melepas anak dewasa muda dengan
tugas perkembangan keluarga antara lain : memperluas siklus keluarga
dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapat dari hasil
pernikahan anak-anaknya, melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyelesaikan kembali hubungan perkawinan, membantu orang tua
lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami dan istri.
2.4.7 Tahap VII: Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan atau pensiunan)
Tahap keluarga pertengahan dimulai ketika anak terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini juga
dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada
saat pasangan pensiun. Tugas perkembangannya adalah menyediakan
lingkungan yang sehat, mempertahankan hubungan yang memuaskan
dan penuh arah dengan lansia dan anak-anak, memperoleh hubungna
perkawinan yang kokoh.
2.4.8 Tahap VIII: Keluarga dalam tahap pensiunan dan lansia
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa
pensiun terutama berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal
dan berakhir dengan pasangan lain meninggal. Tugas perkembangan
keluarga adalah mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,
menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan
hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan
pasangan dan mempertahankan ikatan keluarga antara generasi.

2.5 Fungsi Keluarga

6
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau
sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya : Fungsi keluarga
menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan (2005), yaitu:
2.5.1 Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.
2.5.2 Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi
pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak,
memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,
meneruskan nilai-nilai budaya anak.
2.5.3 Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam
melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta
menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan
spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga serta
mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.
2.5.4 Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,
pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber
daya keluarga.
2.5.5 Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan
tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan
generasi selanjutnya.
2.5.6 Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying
dan rasa aman/ memberikan perhatian diantara anggota keluarga,
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan
identitas keluarga.
2.5.7 Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya.

7
2.6 Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
2.6.1 Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2.6.2 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
2.6.3 Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
yang terlalu muda.
2.6.4 Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
2.6.5 Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-
lembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik
fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

2.7 Asuhan keperawatan keluarga


2.7.1 Pengkajian
2.7.1.1 Identitas kepala keluarga
2.7.1.2 Komposisi keluarga
Komposisi keluarga biasanya nama, jenis kelamin, hubungan
dengan kk, dan imunisasi bagi balita dan disertai genogram
keluarga tersebut
2.7.1.3 Tipe keluarga
Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut
2.7.1.4 Suku bangsa (etnis)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga, tempat
tinggal keluarga, dan kegiatan keagamaan
2.7.1.5 Agama dan kepercayaan
Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan
beragama mereka
2.7.1.6 Status social ekonomi
Status social ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat
kesejahteraan keluarga. Aktifitas rekreasi keluarga Menonton
tv bersama, kadang pergi sekeluarga untuk makan bakso , dll.

2.7.2 Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

8
2.7.2.1 Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga
berdasarkan tahap perkembangan keluarga berdasarkan duvall
2.7.2.2 Tahap perkembangan keluarga yang belu terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga
saat ini dan tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga
serta kendalanya
2.7.2.3 Riwayat kesehatan inti
Yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masinganggota dan sumber pelayanan yang digunakan
keluarga
2.7.2.4 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Disini diuraikan riwayat kepala keluarga sebelum membentuk
keluargasampai saat ini

2.7.3 Data Lingkungan


2.7.3.1 Karakteristik rumah
2.7.3.2 Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal yang lebih
luas
2.7.3.3 Mobilitas geografis keluarga, Ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat,
2.7.3.4 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
2.7.3.5 System pendukung keluarga, yang termasuk system pendukung
keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat

2.7.4 Struktur Keluarga


2.7.4.1 Struktur peran
2.7.4.2 Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam
pengaturan keluarga
2.7.4.3 Nilai dan norma keluarga
2.7.4.4 Nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan
2.7.4.5 Pola komunikasi keluarga

9
Cara komunikasi antar anggota keluarga, bahasa, frekuensi dan
kualitas komunikasi
2.7.4.6 Strukur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilakunya.

2.7.5 Fungsi keluarga


2.7.5.1 Ekonomi
2.7.5.2 Fungsi mendapatkan status social
2.7.5.3 Fungsi pendidikan
2.7.5.4 Fungsi sosialisasi
2.7.5.5 Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang
tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Memelihara, memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat
e. Menggunakan fasilitas kesehatan atau pelayanan kesehatan
di masyaraka
f. Fungsi religious, Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan
yang dipelajari dan dijalankan oleh keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan

No. Kriteria Skala Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah 3 1 Bila lansia tidak segera diatasi akan
ancaman membahayakan lansia, karena
kesehatan setiap hari lansia tinggal dirumah
tanpa ada pengawasan
2 Kemungkinan 2 2 Penyediaan sarana mudah dan
masalah dapat murah untuk dapat. (missal sandal
diubah:Mudah karet, keset). Perubahan bias
dilaksanakan, missal lantai yang
licin
3 Potensial 3 1 Keluarga mempunyai kesibukan

10
masalah untuk yang cukup tinggi, tetapi merawat
diubah:cukup orang tuamerupakan tugas dan
pengabdian seorang anak. Lagi pula
mencegah lebih mudah dan lebih
murah dari pada mengobati.
4 d. Menonjolnya 2 1 Keluarga merasa keadaan tersebut
masalah; sudah berlangsung lama dan lansia
masalah tidak tidak pernah jatuh yang
dirasakan oleh menimbulkan masalah.
keluarga

Skoring
Rumus : skor x bobot
Angka tertinggi

11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. F DENGAN
HIPERTENSI DI DESA PEMATANG PANJANG RT 01
KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

Nama Mahasiswa : Dessy Mawarni Putri


Tempat Praktik : Pematang Panjang
Tanggal Praktik :
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2017

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. N
Umur KK : 45 tahun
Alamat : Desa Pematang Panjang Rt.01
Pekerjaan KK : Buruh Serabutan
Pendidikan KK : Tamat SMP
Tipe Keluarga : Keluarga Inti
Suku Bangsa : Banjar
Agama : Islam

Nama Klien : Ny. F


Umur : 40 tahun
Alamat : Desa Pematang Panjang Rt.01
Pekerjaan Klien : IRT
Pendidikan Klien : Tamat SMP
Suku Bangsa : Banjar
Agama : Islam

12
Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan TTL/ Pendidikan


Kelamin Dengan Umur
keluarga
1 Tn. N L Kepala Keluarga 45 SMP
tahun
2 Ny. F P Istri 40 SMP
tahun
3 Tn. M.A L Anak 19 SMA
tahun
4 Nn. R.J P Anak 12 SMP
tahun

Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal 8 : Klien
: Perempuan : Berpisah : Tinggal serumah

3.1.1.1 Status Sosial Ekonomi Keluarga:


Status ekonomi keluarga Tn. N yaitu menengah, dengan
keadaan rumah permanen. Dinding rumah terbuat dari beton
dan lantai berlantai semen. Pendidikan terakhir Tn. N adalah
SMP, kini Tn. N bekerja sebagai buruh serabutan dan anaknya
bekerja sebagai pegawai swasta, penghasilan Tn. N dan
keluarganya kurang lebih Rp. 750.000,00 – Rp. 1.000.000,00
per bulan dan digunakan sebagian besar untuk keperluan
sehari-hari seperti membiayai tagihan listrik, makan dan
kebutuhan sandang papan lainnya. Pada saat dilakukan
pengkajian keluarga Tn. N mengatakan tidak memiliki
simpanan tabungan di bank.

13
3.1.1.2 Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Rekreasi yang dilakukan keluarga tidak menentu, kadang-
kadang keluar kota jika ada acara dan sekaligus jalan-jalan.
3.1.2 Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga
3.1.2.1 Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Tahap perkembangan keluarga, Tn. N yang ditemukan yaitu
keluarga Tn. N saat ini berada dalam tahap perkembangan
keluarga dengan anak remaja, dimana anak paling tua berumur
19 tahun.
3.1.2.2 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai.
3.1.2.3 Riwayat Keluarga inti
Dalam keluarga Tn. N memiliki riwayat penyakit hipertensi
yang didapat Ny. F dari ibunya. Dalam keluarga Ny. F tidak
meiliki riwayat penyakit menular. Riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
a. Kepala keluarga :
Pada saat dilakukan pengkajian Tn. N tidak memiliki
keluhan apapun
b. Ny. H :
Pada saat dilakukan pengkajian Ny. F tidak memiliki
keluhan. Klien mengatakan memiliki penyakit hipertensi.
Klien mengatakan jika tensinya pernah mencapai 180/100
mmHg. Klien sebelumnya meminum obat hipertensi. Klien
mengatakan jika meminum obat darah tinggi klien merasa
pusing. Beberapa bulan terakhir klien tidak lagi ke
puskesmas untuk menebus obat untuk darah tingginya.
c. Tn. M.A :
Pada saat dilakukan pengkajian Tn. M.A mengatakan tidak
memiliki keluhan apapun.
d. Nn. R.J :
Pada saat dilakukan pengkajian Nn. R.J mengatakan tidak
memiliki keluhan apapun.

14
3.1.2.4 Riwayat Keluarga sebelumnya
Dari keluarga Tn. N tidak ada yang menderita hipertensi
seperti yang diderita Ny. F namun di keluaraga Ny. F
memiliki riwayat penyakit hipertensi yang didapat dari ibu Ny.
F dan di keluarga Tn. N tidak ada yang pernah menderita
penyakit hepatitis, Diabetes Mellitus, jantung, Hipertensi dan
Stroke.
3.1.3 Lingkungan
3.1.3.1 Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah keluarga Tn. N adalah bangunan
permanen. Berlantai semen, terdapat 4 buah jendela/ ventilasi
dan selalu terbuka. Sumber air yang digunakan untuk memasak
dan minum adalah air PDAM yang terlebih dahulu dimasak.
Sumber air yang digunakan untuk mandi dan MCK yaitu air
irigasi yang berada di belakang rumah. Tempat penampungan
air sementara yang digunakan oleh keluarga adalah gentong/
tajau dan selalu dikuras oleh keluarga. Sistem pembuangan
sampah keluarga Tn. N adalah dengan cara dibakar/

7
Keterangan:
5
1: Teras
6 4 2: Ruang Tamu
3: Kamar Tidur
4: Kamar Tidur
5: Dapur
3 6: Ruang Santai
7: WC
2

3.1.3.2 Karakteristik tetangga & komunitas RW


Keluarga Tn. N bertempat tinggal di lingkungan yang tidak
terlalu padat, interaksi antar warga dilakukan pada pagi hari,
namun lebih sering dilakukan pada sore hari. Tn. N menempati
rumah tersebut sejak kawin sampai sekarang. Tetangga klien

15
yang ada disekitar rumah klien ramah-ramah. Klien tinggal di
wilayah pedesaan dimana penduduk setempat mempunyai
perkumpulan dan mengadakan acara keagamaan seperti
yasinan, arisan maupun acara tradisional.
3.1.3.3 Mobilitas geografis Keluarga
Sejak Tn. N menikah dengan Ny. H, keluarga Tn. N tinggal di
desa Pematang Panjang Rt. 01. Rumah yang sekarang
ditempati keluarga Tn. N baru sekitar kurang lebih setahun
ditempati, sebelumnya keluarga Tn. N tinggal di dekat rumah
ayah Tn. N.
3.1.3.4 Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Setiap hari, baik siang, sore atau malam klien dan keluarga
selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga juga
berinteraksi baik dengan masyarakat terbukti dengan seringnya
tetangga sekitar berkunjung ke rumah Ny.F untuk berbincang
atau Ny. F akan berkunjung ke tetangga.
3.1.3.5 Sistem Pendukung keluarga
Anggota keluarga dalam kondisi sehat kecuali Ny. F yang
mempunyai penyakit hipertensi. Antara anggota keluarga
saling menyayangi satu sama lain. Keluarga klien memiliki
fasilitas meliputi : tempat tidur, sumber air, sarana transportasi.
Sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga
terpenuhi dengan baik.

3.1.4 Struktur Keluarga


3.1.4.1 Struktur Peran
a. Tn. N
Peran Formal : Menjadi anggota masyarakat dan
perkumpulan bapak-bapak di lingkungan tempat
tinggalnya.
Peran Informal : Menjadi kepala keluarga, suami dan
ayah.
b. Ny. F
Peran Formal : Menjadi anggota masyarakat dan
perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya.

16
Peran Informal : Menjadi ibu rumah tangga, istri dan
ibu.
c. Tn. M.A
Peran Formal : Menjadi anggota masyarakat dan
perkumpulan remaja di lingkungan tempat tinggalnya.
Peran Informal : Menjadi seorang pegawai swasta, dan
anak.
d. Nn. R.J
Peran Formal : Menjadi anggota masyarakat.
Peran Informal : Menjadi seorang pelajar dan anak.
3.1.4.2 Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn. N beragama islam dan jika sakit hal pertama
yang dilakukan adalah membeli obat di warung jika sudah
tidak tahan dengan penyakitnya akan di bawa ke pelayanan
kesehatan
3.1.4.3 Pola Komunikasi Keluarga :
Komunikasi antar anggota keluarga terbina dengan baik, dalam
menghadapi setiap masalah selalu berdiskusi bersama. Bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari dalam
keluarga adalah bahasa banjar.
3.1.4.4 Struktur Kekuatan Keluarga :
Keluarga Tn. N memberi contoh yang baik untuk anak-
anaknya. Kekuatan keluarga berada pada Tn. N. Jika ada
masalah dalam keluarga, Tn. N selalu menyelesaikannya
bersama dengan keluarga.

3.1.5 Fungsi Keluarga


3.1.5.1 Fungsi Afektif
Keluarga Tn. N sangat menyayangi keluarganya. mereka
mencari nafkah dan saling menjaga, mereka mendidik anak-
anaknya dengan baik supaya besar nanti bisa menjadi anak
yang sholeh dan menghormati kedua orang tuanya. Keadaan
antara anggota keluarga saling membantu bila ada kesulitan
atau ada masalah.

17
3.1.5.2 Fungsi Sosialisasi
Interaksi keluarga terjalin baik, masing-masing anggota
keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika atau
sopan santun dalam berperilaku. Keluarga ini juga membina
hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti
dengan seringnya tetangga main ke rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
3.1.5.3 Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn. N ada dua anak berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan dan keduanya belum
menikah.
3.1.5.4 Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. N menggunakan penghasilannya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Anaknya Tn. M
juga kadang membantu memebrikan sebagian penghasilannya
untuk kebutuhan keluarga. Ny. F juga jika musim panen padi
akan membantu suaminya mencari nafkah dengan memanen
padi di lahan milik orang.
3.1.5.5 Fungsi Perawatan Keluarga (Termasuk Pemeriksaan Fisik) :
Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya dan penanganannya
adalah :
a. Mengenal masalah
Saat dilakukan pengkajian Ny.S tidak memiliki keluhan,
tetapi mengatakan jika memiliki penyakit tinggi darah.
Suami Ny. F mengatakan tahu jika istrinya tinggi darah
tetapi tidak tahu secara rinci tentang penyakit tinggi darah.
Tn. N mengatakan jika selama ini tidak pernah melarang
jika istrinya ingin makan apapun. Ny. F mengatakan jika
suaminya tidak pernah melarang jika ingin makan apapun.
b. Mengambil keputusan
1) Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada
anggota keluarganya. Keluarga sudah mampu mengambil
keputusan jika ada anggota keluarga yang sakit tidak
dapat tertahankan akan dibawa ke pelayanan kesehatan.

18
2) Keluarga merasa cemas dengan kemungkinan penyakit
yang menyerang anggota keluarga yang lain.
3) Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang
ada karena selain tidak terlalu jauh jarak keluarga dengan
fasilitas kesehatan, keluarga juga mempunyai sarana
transportasi untuk pergi ke tempat pelayanan kesehatan.
c. Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas. Jika
keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan
tenaga kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan
perawatan dan penyembuhan kepada tenaga kesehatan.
Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga
hanya membeli obat di warung. Setiap anggota keluarga
mengerti akan fungsi dan tanggung jawab masing-masing.
Ny. F mengatakan memiliki penyakit tinggi darah, dan
tekanan darahnya 180/90 mmHg. Ny. F mengatakan dulu
pernah mengkonsumsi obat tinggi darah, tapi sekarang tidak
lagi karena jika minum obat tinggi darah akan sakit kepala.
Ny. F mengatakan sudah beberapa bulan terakhir tidak lagi
kontrol ke puskesmas dan meminum obat karena tidak lagi
memiliki keluhan dan jika minum obat akan terasa pusing
d. Memodifikasi lingkungan
Ny. F mengatakan menyapu dan membersihkan rumah saat
mulai kotor. Lantai rumah terbuat dari semen yang dilapisi
tikar plastik, tempat pertukaran udara dan pencahayaan
cukup. Ny. F mengatakan tidak tahu secara rinci makanan
yang tidak boleh dikonsumsi bagi penderita darah tinggi.
Ny. F mengatakan selama ini tidak pernah berpantangan
saat makan. Keluarga Tn. N tampak tidak tau secara rinci
makanan yang tidak boleh dikonsumsi penderita hipertensi.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan Yang Ada
Keluarga sudah mengetahui bila ada fasilitas kesehatan
yang dekat dengan rumahnya.. Keluarga memahami dan
mengerti keuntungan yang diperoleh jika mereka
memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.

19
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas tempat pelayanan
kesehatan dengan baik, terbukti saat Ny. F sakit yang tidak
dapat sembuh dengan minum obat warung, Ny. F
memeriksakannya di tempat pelayanan kesehatan terdekat.

3.1.6 Stres dan Koping Keluarga


3.1.6.1 Stresor yang muncul dalam keluarga
Dalam keluarga Tn. N mengatakan jika ada keluarga yang
bermasalah maka akan dibicarakan dan diselesaikan dengan
cara musyawarah, dipecahkan dan didiskusikan bersama
anggota keluarga yang lain. Dan saat ini Ny. F sedang sakit
hipertensi dan pernah di bawa ke puskesmas untuk berobat.
3.1.6.2 Koping keluarga dalam menghadapi masalah
Keluarga Tn. N mengatakan jika ada masalah dalam keluarga
selalu membicarakan dengan Tn. N. Mekanisme koping yang
tidak adaptif. Keluarga Tn. N mengatakan jika kadang ada
keluarga yang sakit dan sakitnya tidak parah maka akan
dibiarkan saja dan apabila jika belum sembuh juga akan
dibelikan obat dari apotik dan jika bertambah parah baru
diperiksakan ke mantra atau bidan.
3.1.6.3 Harapan Keluarga
Keluarga berharap tidak ada di kelurganya yang mengalami
sakit parah dan tetap sehat semua dan tahu cara pertolongan
pertama mengatasi apabila ada salah satu anggota keluarga
yang sakit.

3.1.7 Pemeriksaan Fisik


3.1.7.1 Tn. N
Pemeriksaan fisik umum Tn. N tanggal 3 Oktober 2017
ditemukan kesadaran klien composmentis, dengan GCS
E4V5M6, klien tampak duduk.
TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 86x/menit
R : 21x/menit

20
T : 36,7oC
Saat dilakukan pemeriksaan head to toe ditemukan:
a. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor mulai > 2 dtk, tidak ada
lesi dan kelainan pada kulit, kulit teraba hangat
b. Kepala dan Leher
Bentuk simetris, tidak ada trauma pada kepala dan leher,
pergerakan baik, tidak ada pembesaran vena jugularis pada
leher, kebersihan cukup, klien dapat menggerakkan kepala
ke segala arah.
c. Penglihatan dan Mata
Struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik,
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
d. Penciuman dan Hidung
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih,
fungsi penciuman cukup baik, dan tidak ada peradangan
pada hidung.
e. Mulut dan Gigi
Kebersihan mulut cukup baik, gigi masih cukup baik, fungsi
pengunyahan dan menelan baik.
f. Dada dan Pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi,
frekuensi nafas 21x/menit.
g. Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
bagian tengah atas.
h. Ekstrimitas Atas dan Bawah
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas
maupun bawah.
3.1.7.2 Ny. F
Pemeriksaan fisik umum Ny. F tanggal 3 Oktober 2017
ditemukan kesadaran klien composmentis, dengan GCS
E4V5M6, klien tampak duduk.
TTV:

21
TD : 180/100 mmHg
N : 90x/menit
R : 21x/menit
T : 36,5oC
Saat dilakukan pemeriksaan head to toe ditemukan:
a. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor mulai > 2 dtk, tidak ada
lesi dan kelainan pada kulit, kulit teraba hangat
b. Kepala dan Leher
Bentuk simetris, tidak ada trauma pada kepala dan leher,
pergerakan baik, tidak ada pembesaran vena jugularis pada
leher, kebersihan cukup, klien dapat menggerakkan kepala
ke segala arah.
c. Penglihatan dan Mata
Struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik,
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
d. Penciuman dan Hidung
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih,
fungsi penciuman cukup baik, dan tidak ada perdangan pada
hidung.
e. Mulut dan Gigi
Kebersihan mulut cukup baik, gigi masih cukup baik, fungsi
pengunyahan dan menelan baik.
f. Dada dan Pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi,
frekuensi nafas 21x/menit.
g. Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
bagian tengah atas.
h. Ekstrimitas Atas dan Bawah
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas
maupun bawah.

22
3.1.7.3 Tn. M.A
Pemeriksaan fisik umum Ny. F tanggal 3 Oktober 2017
ditemukan kesadaran klien composmentis, dengan GCS
E4V5M6, klien tampak duduk.
TTV:
TD : 100/80 mmHg
N : 88x/menit
R : 20x/menit
T : 36,1oC
Saat dilakukan pemeriksaan head to toe ditemukan:
a. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor mulai > 2 dtk, tidak ada
lesi dan kelainan pada kulit, kulit teraba hangat
b. Kepala dan Leher
Bentuk simetris, tidak ada trauma pada kepala dan leher,
pergerakan baik, tidak ada pembesaran vena jugularis pada
leher, kebersihan cukup, klien dapat menggerakkan kepala
ke segala arah.
c. Penglihatan dan Mata
Struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik,
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
d. Penciuman dan Hidung
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih,
fungsi penciuman cukup baik, dan tidak ada perdangan pada
hidung.
e. Mulut dan Gigi
Kebersihan mulut cukup baik, gigi masih cukup baik, fungsi
pengunyahan dan menelan baik.
f. Dada dan Pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi,
frekuensi nafas 21x/menit.
g. Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
bagian tengah atas.

23
h. Ekstrimitas Atas dan Bawah
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas
maupun bawah.
3.1.7.4 Nn. R.J
Pemeriksaan fisik umum Nn. R.J tanggal 3 Oktober 2017
ditemukan kesadaran klien composmentis, dengan GCS
E4V5M6, klien tampak duduk.
TTV:
N : 90x/menit
R : 24x/menit
T : 36,3oC
Saat dilakukan pemeriksaan head to toe ditemukan:
i. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor mulai > 2 dtk, tidak ada
lesi dan kelainan pada kulit, kulit teraba hangat
j. Kepala dan Leher
Bentuk simetris, tidak ada trauma pada kepala dan leher,
pergerakan baik, tidak ada pembesaran vena jugularis pada
leher, kebersihan cukup, klien dapat menggerakkan kepala
ke segala arah.
k. Penglihatan dan Mata
Struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik,
klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
l. Penciuman dan Hidung
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih,
fungsi penciuman cukup baik, dan tidak ada perdangan pada
hidung.
m. Mulut dan Gigi
Kebersihan mulut cukup baik, gigi masih cukup baik, fungsi
pengunyahan dan menelan baik.
n. Dada dan Pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi,
frekuensi nafas 21x/menit.
o. Abdomen

24
Bentuk simetris, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
bagian tengah atas.
p. Ekstrimitas Atas dan Bawah
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas
maupun bawah.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data (3 Oktober 2017)

No Data Problem Etiologi


1. DS: Kurang Ketidakmampuan
- Tn. N mengatakan tahu pengetahuan keluarga
jika istrinya tinggi darah tentang mengenal adanya
tapi tidak tahu secara rinci penyakit masalah penyakit
mengenai penyakit hipertensi hipertensi
istrinya
- Tn. N mengatakan jika
selama ini tidak pernah
melarang jika istrinya
ingin makan apapun
- Ny. F mengatakan jika
suaminya tidak pernah
melarang jika ingin makan
apapun
DO:
- Keluarga Tn. N tampak
tidak mengetahui secara
rinci tentang penyakit
hipertensi
2. DS: Resiko Ketidakmampuan
- Ny. F mengatakan terjadinya keluarga dalam
memiliki penyakit tinggi komplikasi merawat anggota
darah, dan tekanan hipertensi keluarga yang
darahnya 180/90 mmHg sakit hipertensi
- Ny. F mengatakan dulu
pernah mengkonsumsi
obat tinggi darah, tapi

25
sekarang tidak lagi karena
jika minum obat tinggi
darah akan sakit kepala
- Ny. F mengatakan sudah
beberapa bulan terakhir
tidak lagi kontrol ke
puskesmas dan meminum
obat karena tidak lagi
memiliki keluhan dan jika
minum obat akan terasa
pusing
DO:
TTV Ny. F
TD : 180/100 mmHg
N : 90x/menit
R : 21x/menit
T : 36,5oC
3. DS: Kurang Ketidakmampuan
- Ny. F mengatakan tidak pengetahuan keluarga
tahu secara rinci makanan tentang diit memodifikasi
yang tidak boleh bagi penderita lingkungan
dikonsumsi bagi penderita hipertensi
darah tinggi
- Ny. F mengatakan selama
ini tidak pernah
berpantangan saat makan
DO:
- Keluarga Tn. N tampak
tidak tau secara rinci
makanan yang tidak boleh
dikonsumsi penderita
hipertensi

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan

26
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal adanya masalah penyakit
hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit hipertensi
3. Kurang pengetahuan tentang diit bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

3. Skoring Priorotas Masalah


1. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal adanya masalah penyakit
hipertensi

No Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n
1. Sifat 2/3 x 1 2/3 Merupakan ancaman
Masalah: kesehatan jika penyakit
ancaman hipertensi tidak ditangani
kesehatan akan menyebabkan
komplikasi yang
membahayakan penderita
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Masalah dapat diatasi
Masalah sebagian karena keluarga
Untuk di kurang memiliki
Ubah: pengetahuan mengenai
Sebagian penyakit hipertensi yang
didertita salah satu
anggota keluarganya
3. Potensial 3/3 x 1 1 Maslah dapat diubah
Masalah karena penyakit hipertensi
Untuk di merupakan suatu penyakit
Cegah: yang dapat dipertahankan
Tinggi dengan menjaga
keseimbangan tekanan
darah
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga dan penderita
Masalah: menyadari pentingnya
Masalah keadaan sehat
Berat, harus
di tangani
Jumlah 3 2/3

27
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit hipertensi

No Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n
1. Sifat 2/3 x 1 2/3 Merupakan ancaman
Masalah: kesehatan jika penyakit
ancaman hipertensi tidak ditangani
kesehatan akan menyebabkan
komplikasi yang
membahayakan penderita
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Masalah dapat diatasi
Masalah sebagian secara bertahap,
Untuk di seperti kontrol ke puskes,
Ubah: mendapat obat dan
Sebagian pentingnya kontrol dan
minum obat teratur
3. Potensial 2/3 x 1 2/3 Masalah cukup dapat
Masalah diatasi dengan suaminya
Untuk di membantu mengantar ke
Cegah: puskesmas
Cukup

4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 keluarga dan penderita


Masalah: menyadari pentingnya
Masalah keadaan sehat
Berat, harus
di tangani
Jumlah 3 1/3

28
3. Kurang pengetahuan tentang diit bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

No Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n
1. Sifat 2/3 x 1 2/3 Merupakan ancaman
Masalah: kesehatan jika penyakit
ancaman hipertensi tidak ditangani
kesehatan akan menyebabkan
komplikasi yang
membahayakan penderita
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Masalah dapat diatasi
Masalah sebagian secara bertahap,
Untuk di dengan mengurangi
Ubah: konsumsi garam, dll
Sebagian
3. Potensial 2/3 x 1 2/3 Masalah cukup dapat
Masalah diatasi dengan suaminya
Untuk di membantu mengingatkan
Cegah: istrinya dalam diit untuk
Cukup hipertensi

4. Menonjolnya 1/2 x 1 1/2 keluarga dan penderita


Masalah: Ada mengatakan lumayan
Masalah, susah untuk memodifikasi
tetapi tidak makanan yang harus di
perlu di konsumsi
tangani
Jumlah 1 5/6

29
4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal adanya masalah penyakit
hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit hipertensi
3. Kurang pengetahuan tentang diit bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

30
Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Ny. H
No Masalah Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka Pendek Evaluasi Intervensi
. Kesehatan Keperawatan Panjang Kriteria Standar
1. Ny. F Kurang Keluarga dapat Setelah dilakukan Respon Keluarga 1. Kaji pengetahuan keluarga
menderita pengetahuan mengenal tindakan keperawatan verbal dapat tentang pengertian, penyebab
penyakit tentang penyakit masalah selama 4 kali menjelaskan dan tanda gejala hipertensi
Hipertensi hipertensi hipertensi yang kunjungan, keluarga kembali 2. Diskusikan kepada keluarga
berhubungan dialami dapat menyebutkan tentang tentang pengertian, penyebab
dengan keluarga tentang: pengertian, dan tanda gejala hipertensi
ketidakmampuan - Pengertian hipertensi penyebab dan 3. Berikan pujian kepada keluarga
keluarga mengenal - Penyebab hipertensi tanda gejala jika mampu menyebutkan
adanya masalah - Tanda gejala hipertensi tentang pengertian, penyebab
penyakit hipertensi hipertensi dan tanda gejala hipertensi
4. Lakukan pemeriksaan tekanan
darah

31
2. Ny. F Resiko terjadinya Keluarga dapat Setelah dilakukan Respon Keluarga 1. Kaji pengetahuan keluarga
menderita komplikasi mengenal tindakan keperawatan verbal dapat tentang komplikasi akibat
penyakit hipertensi masalah selama 4 kali menjelaskan hipertensi dan cara mencegah
Hipertensi berhubungan hipertensi yang kunjungan, keluarga kembali komplikasi hipertensi
dengan dialami dapat menyebutkan tentang
ketidakmampuan keluarga tentang: komplikasi 2. Diskusikan kepada keluarga
keluarga dalam - Komplikasi akibat akibat tentang komplikasi akibat
merawat anggota hipertensi hipertensi hipertensi dan cara mencegah
keluarga yang sakit - Cara mencegah dan cara komplikasi hipertensi
hipertensi komplikasi hipertensi mencegah 3. Berikan pujian kepada keluarga
komplikasi jika mampu menyebutkan
hipertensi tentang komplikasi akibat
hipertensi dan cara mencegah
komplikasi hipertensi

3. Ny. F Kurang Keluarga dapat Setelah dilakukan Respon Keluarga 1. Kaji pengetahuan keluarga

32
menderita pengetahuan mengenal tindakan keperawatan verbal dapat tentang jenis makanan yang
penyakit tentang diit bagi masalah selama 4 kali menjelaskan harus dihindari bagi penderita
Hipertensi penderita hipertensi hipertensi yang kunjungan, keluarga kembali hipertensi
berhubungan dialami dapat menyebutkan tentang jenis 2. Diskusikan kepada keluarga
dengan keluarga tentang: makanan tentang jenis makanan yang
ketidakmampuan - Jenis makanan yang yang harus harus dihindari bagi penderita
keluarga harus dihindari bagi dihindari bagi hipertensi
memodifikasi penderita hipertensi penderita 3. Berikan pujian kepada keluarga
lingkungan hipertensi jika mampu menyebutkan
tentang jenis makanan yang
harus dihindari bagi penderita
hipertensi

33
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi Dan Evaluasi Kunjungan 1


No Tanggal Dx Implementasi Evaluasi Paraf
1. 3 Kurang 1. Mengkaji Tanggal 3
Oktober pengetahuan pengetahuan Oktober 2017
2017 tentang penyakit keluarga Jam 17.30
(17.00 hipertensi tentang S :
WITA) berhubungan pengertian, - Ny. F
dengan penyebab dan mengatakan jika
ketidakmampuan tanda gejala tinggi darah jika
keluarga hipertensi di tensinya
mengenal diatas 120
adanya masalah - Tn. N
penyakit mengatakan
hipertensi tidak tahu
penyebab dan
tanda gejala
tinggi darah
O :
- Keluarga belum
cukup mengerti
dengan penyakit
hipertensi
A :
Masalah belum
teratasi
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)
2. 3 Resiko 1. Kaji Tanggal 3
Oktober terjadinya pengetahuan Oktober 2017
2017 komplikasi keluarga Jam 17.30
(17.00 hipertensi tentang S :
WITA) berhubungan komplikasi - Ny. F
dengan akibat mengatakan jika
ketidakmampuan hipertensi dan tidak tahu apa
keluarga dalam cara mencegah saja komplikasi
merawat anggota komplikasi darah tinggi
keluarga yang hipertensi - Tn. N
sakit hipertensi mengatakan
mengatakan jika
tidak tahu apa
saja komplikasi

34
darah tinggi
O :
- Keluarga belum
cukup mengerti
dengan penyakit
hipertensi
A :
Masalah belum
teratasi
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)
3. 3 1. Kaji Tanggal 3
Oktober pengetahuan Oktober 2017
2017 keluarga Jam 17.30
(17.00 tentang jenis S :
WITA) makanan yang - Tn. N
harus dihindari mengatakan
bagi penderita mengatakan jika
hipertensi tidak tahu apa
saja makanan
pantangan untuk
orang darah
tinggi
- Ny. F
mengatakan
selama ini tidak
berpantangan
makanan apapun
O :
- Keluarga belum
cukup mengerti
dengan penyakit
hipertensi
A :
Masalah belum
teratasi
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)

35
Implementasi Dan Evaluasi Kunjungan 2
No Tanggal Dx Implementasi Evaluasi Paraf
1. 5 Kurang 1. Mendiskusikan Tanggal 5 Oktober
Oktober pengetahuan kepada 2017
2017 tentang penyakit keluarga
Jam 17.00
(16.30 hipertensi tentang
WITA) berhubungan pengertian, S :
dengan penyebab dan - Keluarga Tn. N
ketidakmampuan tanda gejala
cukup mengerti
keluarga hipertensi
mengenal 2. Memberikan tentang
adanya masalah pujian kepada pengertian,
penyakit keluarga jika
penyebab, tanda
hipertensi mampu
menyebutkan dan gejala
tentang hipertensi
pengertian, O :
penyebab dan
tanda gejala - Keluarga tampak
hipertensi mengerti dengan
3. Melakukan apa yang
pemeriksaan
dijelaskan
tekanan darah
- TD= 180/90
mmHg
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)
2. 5 Resiko 1. Mendiskusikan Tanggal 5 Oktober
Oktober terjadinya kepada 2017
2017 komplikasi keluarga
Jam 17.00
(16.30 hipertensi tentang
WITA) berhubungan komplikasi S :
dengan akibat - Keluarga Tn. N
ketidakmampuan hipertensi dan
mengatakan jika
keluarga dalam cara mencegah
merawat anggota komplikasi stroke adalah
keluarga yang hipertensi salah satu
sakit hipertensi 2. Memberikan
komplikasi yang
pujian kepada

36
keluarga jika mungkin terjadi
mampu pada penderita
menyebutkan
tekanan darah
tentang
komplikasi tinggi
akibat O :
hipertensi dan
- Keluarga tampak
cara mencegah
komplikasi mengerti dengan
hipertensi apa yang
dijelaskan
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)
3. 5 Kurang 1. Mendiskusikan Tanggal 5 Oktober
Oktober pengetahuan kepada 2017
2017 tentang diit bagi keluarga
Jam 17.00
(16.30 penderita tentang jenis
WITA) hipertensi makanan yang S :
berhubungan harus - Keluarga Tn. N
dengan dihindari bagi
mengatakan jika
ketidakmampuan penderita
keluarga hipertensi konsumsi garam
memodifikasi 2. Memberikan mulai sekarang
lingkungan pujian kepada
akan di kurangi
keluarga jika
mampu O :
menyebutkan - Keluarga tampak
tentang jenis mengerti dengan
makanan yang
harus apa yang
dihindari bagi dijelaskan
penderita A :
hipertensi
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi
dilanjutkan (No

37
2,3 dan 4)

Implementasi Dan Evaluasi Kunjungan 3


No Tanggal Dx Implementasi Evaluasi Paraf
1. 10 Kurang 1. Mendiskusikan Tanggal 10
Oktober pengetahuan kepada Oktober 2017
2017 tentang penyakit keluarga
Jam 13.40
(13.30 hipertensi tentang
WITA) berhubungan pengertian, S :
dengan penyebab dan - Keluarga Tn. N
ketidakmampuan tanda gejala
mengatakan jika
keluarga hipertensi
mengenal 2. Memberikan tinggi darah
adanya masalah pujian kepada adalah jika tensi
penyakit keluarga jika
lebih dari
hipertensi mampu
menyebutkan normal.
tentang - Keluarga Tn. N
pengertian, mengatakan jika
penyebab dan
tanda gejala tanda gejala
hipertensi tinggi darah
2. Melakukan seperti sakit
pemeriksaan
kepala, leher
tekanan darah
berat, dan susah
untuk tidur
O :
- Keluarga tampak
mengerti
penyakit tinggi
darah
- TD= 170/90
mmHg
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi
dilanjutkan (No

38
2,3 dan 4)
2. 10 Resiko 1. Mendiskusikan Tanggal 10
Oktober terjadinya kepada Oktober 2017
2017 komplikasi keluarga
Jam 13.40
(13.30 hipertensi tentang
WITA) berhubungan komplikasi S :
dengan akibat - Keluarga Tn. N
ketidakmampuan hipertensi dan
mengatakan
keluarga dalam cara mencegah
merawat anggota komplikasi stroke, penyakit
keluarga yang hipertensi jantung
sakit hipertensi 2. Memberikan
komplikasi yang
pujian kepada
keluarga jika mungkin terjadi
mampu pada penderita
menyebutkan tekanan darah
tentang
komplikasi tinggi
akibat O :
hipertensi dan - Keluarga tampak
cara mencegah
mengerti dengan
komplikasi
hipertensi komplikasi
hipertensi
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)
3. 10 Kurang 1. Mendiskusikan Tanggal 10
Oktober pengetahuan kepada Oktober 2017
2017 tentang diit bagi keluarga
Jam 13.40
(13.30 penderita tentang jenis
WITA) hipertensi makanan yang S :
berhubungan harus - Keluarga Tn. N
dengan dihindari bagi
mengatakan jika
ketidakmampuan penderita
keluarga hipertensi konsumsi garam
memodifikasi 2. Memberikan mulai sekarang
lingkungan pujian kepada
akan di kurangi,
keluarga jika
mampu konsumsi ikan

39
menyebutkan kering juga di
tentang jenis kurangi
makanan yang
O :
harus
dihindari bagi - Keluarga tampak
penderita mengerti
hipertensi
makanan yang
harus dihindari
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi
dilanjutkan (No
2,3 dan 4)

Implementasi Dan Evaluasi Kunjungan 4


No Tanggal Dx Implementasi Evaluasi Paraf
1. 11 Kurang 1. Mendiskusikan Tanggal 11
Oktober pengetahuan kepada Oktober 2017
2017 tentang penyakit keluarga
Jam 16.45
(16.30 hipertensi tentang
WITA) berhubungan pengertian, S :
dengan penyebab dan - Keluarga Tn. N
ketidakmampuan tanda gejala
mengatakan jika
keluarga hipertensi
mengenal 2. Memberikan tinggi darah
adanya masalah pujian kepada adalah jika tensi
penyakit keluarga jika
lebih dari
hipertensi mampu
menyebutkan normal.
tentang - Keluarga Tn. N
pengertian, mengatakan jika
penyebab dan
tanda gejala tanda gejala
hipertensi tinggi darah
3. Melakukan seperti sakit
pemeriksaan
kepala, leher
tekanan darah
berat,susah
untuk tidur,

40
pandangan
kabur, mudah
marah
O :
- Keluarga tampak
mengerti
penyakit tinggi
darah
- TD= 180/90
mmHg
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi
dihentikan
2. 11 Resiko 1. Mendiskusikan Tanggal 11
Oktober terjadinya kepada Oktober 2017
2017 komplikasi keluarga
Jam 16.45
(16.30 hipertensi tentang
WITA) berhubungan komplikasi S :
dengan akibat - Keluarga Tn. N
ketidakmampuan hipertensi dan
mengatakan
keluarga dalam cara mencegah
merawat anggota komplikasi stroke, penyakit
keluarga yang hipertensi jantung,
sakit hipertensi 2. Memberikan
penyakit ginjal,
pujian kepada
keluarga jika kematian
mampu komplikasi yang
menyebutkan mungkin terjadi
tentang
komplikasi pada penderita
akibat tekanan darah
hipertensi dan tinggi
cara mencegah
O :
komplikasi
hipertensi - Keluarga tampak
mengerti dengan
komplikasi
hipertensi
A :

41
Masalah teratasi
P :
Intervensi
dihentikan
3. 11 Kurang 3. Mendiskusikan Tanggal 11
Oktober pengetahuan kepada Oktober 2017
2017 tentang diit bagi keluarga
Jam 16.45
(16.30 penderita tentang jenis
WITA) hipertensi makanan yang S :
berhubungan harus - Keluarga Tn. N
dengan dihindari bagi
mengatakan jika
ketidakmampuan penderita
keluarga hipertensi konsumsi garam
memodifikasi 3. Memberikan mulai sekarang
lingkungan pujian kepada
akan di kurangi,
keluarga jika
mampu konsumsi ikan
menyebutkan kering juga di
tentang jenis kurangi, daging
makanan yang
harus merah, acar, dan
dihindari bagi soda.
penderita O :
hipertensi
- Keluarga tampak
mengerti
makanan yang
harus dihindari
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi
dihentikan

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C, Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, EGC Penerbit buku
kedokteran, Jakarta, 2007.

Brunner and Suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

42
Doengoes 2000. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Smith T. 2005. Tekanan Darah Tinggi. Cetakan V. Arcan.Jakarta

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, UI Press, Jakarta, 2004.

Sobel, B. J. M. D. and George L. Bakris, M .D .FACP.2009 .Pedoman KLinis


diagnosa dan Terapi Hipertensi. Penerbit Hipokrates

43

Anda mungkin juga menyukai