Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Ahmad Safariansyah


NPM : 1714901110001
Hari/Tanggal : Senin, 6 November 2017
Ruangan : THT-Mata

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 78 Tahun
Alamat : Jl. Suatu Lama 02/01 Tapin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Tanggal Masuk RS : 31 Oktober 2017
Tanggal Pengkajian : 6 November 2017
Diagnosa Medis : Trakeostomi + Biospsi + susp. CA Laring
No. RM : 1-36-88-20

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. Siti Andayani
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Suatu Lama 02/01 Tapin
Hubungan dengan pasien : Anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa pasien batuk, merasakan ada sekret di
tenggorokan, sesak sudah berkurang sejak dipasang trakeostomi tube,
mengatakan pasien tidak bisa berbicara sebelum dan sesudah tindakan
bedah.

2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang


Anak Tn. S mengatakan bahwa pasien pertama kali merasakan sesak sejak
± 2,5 bulan yang lalu namun bertambah berat ketika tanggal 29 Oktober
2017, pasien dibawa ke rumah sakit ceria untuk mendapatkan perawatan.
Setalah itu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Ulin. Anak Tn. S mengatakan
sebelum pasien masuk rumah sakit pasien merasakan susah menelan,
pertama hanya sedikit-sedikit hingga akhirnya tidak bisa menelan makanan
padat hingga hanya bisa minum air putih saja. Suara pasien juga mulai serak
sejak ± 3 tahun yang lalu, hingga sekarang hanya bisa berbisik-bisik.
3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu
Pasien sedang menjalani pengobatan TB paru ± 2,5 bulan, pasien tidak
memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan. Pasien dulunya
merupakan perokok aktif, pasien juga pecandu kopi, sejak beberapa tahun
yang lalu.

4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga


Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit seperi beliau.

Keterangan :

= laki-laki = pasien
= perempuan = serumah
= hubungan dengan keluarga
= meninggal

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum

- Tanda-tanda dari distress : Tidak ada tanda-tanda distress


- Penampilan dihubungkan dengan usia : Penampilan tampak sudah
mulai keriput
- Ekspresi wajah, bicara, mood : Pasien tampak dan tidak
banyak berbicara, mood pasien
dangkal/datar
- Berpakaian dan kebersihan umum : Pasien hanya menggunakan
celana pendek dan kaos dalam,
pasien tampak bersih
- Tinggi badan, BB, IMT : TB: 155 cm; BB : 44 kg;
IMT :
Berat Badan / (Tinggi Badan x
Tinggi Badan) = 47 / (1,55 x
1,55)
IMT = 19,5 (BB Ideal)
- Gaya berjalan : Gaya berjalan baik
- Tanda – Tanda Vital
Suhu : 36,0 0C
Nadi : 82x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
- Tingkat kesadaran : E : 4 V: 5 M : 6 (composmentis)

2. Kulit
Keadaan umum kulit pasien tampak bersih, integritas kulit baik, tekstur
kasar lembab, tidak ada luka pada pasien, turgor kulit pasien baik < 2 detik,
warna kulit pasien sawo matang tidak terdapat kelainan dari kulit.

3. Kepala dan leher


Dari hasil pengkajian kepala, rambut pasien tampah memutih, ditribusi baik,
keadaan umum kepala tampak bulat, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat
kelainan pada kepala pasien.
Leher : pasien tampak terpasang tube trakeostomy (+), tidak teradapat
pembesaran kelenjar tyroid, tidak terdapat pemebesaran kelenjar limfe,
tidak terdapat keterbatasan gerak dan kelaianan lainnya, tampak lubang
terbuka post trakeostomy hari ke 5, ada jahitan pada kanul trakeostomy,
sekret di kanul (+).

4. Penglihatan dan Mata


Dari hasil pengkajian mata alis pasien tambak simetris, rambut alis ada,
kelopak mata pasien tampak simetris, ptosis (-), bola mata pasien tampak
simetris, pergerakan bola mata pasien baik, konjungtiva pasien hiperemi,
visus pasien menurun karena usia, pasien menggunakan kacamata orang tua,
kornea jernih, fungsi penglihatan pasien sudah mulai menurun karena usia
pasien yang sudah tua.

5. Penciuman dan hidung


Dari hasil pengkajian tampak lobang hidung pasien kiri dan kanan simetris,
tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas pada hidung, polip (-), terdapat
secret pada hiidung psien, kseulitan bernafas (-), tidak terddapat kelainan
bentuk pada hidung pasien.

6. Pendengaran dan telinga


Dari hasil pengkajian tampak telinga pasien simetris, tidak terdapat massa
dan edema, tidak terdapat gangguan saat mendengar.

7. Mulut dan gigi


Dari hasil pengkajian mulut pasien tampak baik, bibir pasien tampak
lembab, keadaan gusi pasien hiperemi (-), gigi pasien ada yang tanggal,
tidak terdapat gangguan menelan, tidak terdapat peradangan pada mulut
gusi dan faring, tidak terdapat gangguan lain pada mulut dan gigi.

8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


Inspeksi : Ekpansi dada pasien kiri dan kanan sama, dada kiri dan kanan
tampak simetris.
Palpasi : Dada kiri dan pasien simetris, taktil premitus tidak
terkaji karena pasien tidak dapat berbicara karena terpasang
trakeostomi, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Suara paru resonan
Auskultasi : Suara nafas ronchi, bunyi jantung S1 S2 terdengar
Sirkulasi : Warna ujung-ujung jari kemerahan, bibir tampak kemerahan,
kelembapan kulit baik, pusing (-), CRT <3 detik, berdebar
debar (-), nyeri dada (-), sesak kadang muncul.

9. Abdomen
Inspeksi : Abdomen pasien tampak baik, pergerakan nafas (-), benjolan
(-), warna kulit sama dengan kulit pasien.
Aukultasi : Peristaltik usus terdengar 10x/menit
Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor kulit baik <3detik, asites (-)
Perkusi : Bunyi timpani

10. Genetalia dan reproduksi


Dari hasil pengkajian keadaan umum genitalia pasien pasien, tidak terdapat
keluhan.

11. Ekstrimitas atas dan bawah


Dari hasil pengkajian ektremitas atas bawah pasien baik, ROM keempat
ektremitas pasien maksimal bergerak, keterbatasan gerak (-), infus tampak
terpasang pada ektremitas kanan pasien.

D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah
sakit/saat sakit)
Di Rumah : Aktivitas pasien dirumah mandiri dan bisa dilakukan sendiri
Di RS : Kemampuan aktivitas pasien terbatas dan dibantu oleh
keluarga

2. Personal hygiene
Di rumah : Kebiasaan mandi, keramas, gosok gigi (personal hygiene)
pasien mandiri
Di RS : Kemampuan personal hygiene pasien dibatu oleh keluarga

3. Nutrisi
Di rumah : Kebiasaan makan tidak baik karena susah untuk menelan,
tidak ada pantangan makanan ataupun alergi
Di RS : Pola makan sudah mulai baik, gangguan makan tidak ada, diit
yang di berikan sesuai kondisi pasien

4. Eliminasi
Di rumah : Pola BAB/BAK pasien baik tidak ada gangguan
Di RS : Pola BAB dan BAK pasien baik, tidak ada perubahan pola
eliminasi.

5. Seksualitas
Tidak ada keluhan maslah seksualitas

6. Psikososial
Hubungan sosial pasien dan keluarga baik, dengan tetanggan juuga baik,
keadaan psikologis pasien baik tidak merasa cemas dan takut akan
keadaannya, pasien merasa sedikit lebih nyaman untuk berafas dan makan
setelah dipasang trakeostomi tube, dan ingin cepat sembuh. Pasien
mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya, kemngkinan karena
riwayat merokoknya.

7. Spritual
Pasien percaya penyakit ini datangnya dari Tuhan, dan yakin bahwa hanya
Tuhan yang mampu menyembuhkan dan memberikan kesehatan.

E. DATA FOKUS

Data subyektif : Anak Tn. S mengatakan bahwa pasien batuk, pasien


merasakan ada sekret di tenggorokan dengan isyarat, sesak sudah berkurang
sejak dipasang trakeostomi tube, anak Tn. S mengatakan pasien tidak bisa
berbicara sebelum dan sesudah tindakan bedah.

Data objektif : data yang didapat dari hasil pemeriksaan melalui:


1. Inspeksi : Pasien tampak terpasang trakeostomi tube, sekret pada kanul
trakeostom tube (+), ekpansi dada pasien kiri dan kanan sama,
dada kiri dan kanan tampak simetris, Abdomen pasien tampak
baik, pergerakan nafas (-), benjolan (-), warna kulit sama
dengan kulit pasien, tampak lubang terbuka post trakeostomy
hari ke 5, ada jahitan pada kanul trakeostomy, pasien tampak
hanya memberikan isyarat mulut untuk berbicara, pasien tidak
dapat berbicara, pasien sulit untuk berkomunikasi dengan
keluarga.
2. Palpasi : Dada kiri dan pasien simetris, taktil premitus tidak
terkaji karena pasien tidak dapat berbicara karena terpasang
trakeostomi, tidak terdapat nyeri tekan
Abdomen :Nyeri tekan (-), turgor kulit baik <3detik, asites (-)
3. Perkusi : Suara paru resonan, Abdomen : timpani
4. Auskultasi : Suara nafas ronkhi, bunyi jantung S1 S2 terdengar, terdengar
suara hembusan pada lubang trakeostomi
abdomen; Peristaltik usus terdengar 10x/menit

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan: 1 November 2017 (01:34:44)
- Laboratorium (tulis nilai normalnya):
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Homeostatis
Hasil PT 12,8 9,9 Detik
INR 1,19 -
Control Normal PT 10,8 - -
Hasil APTT 23,7 22,2 Detik
Control Normal APTT 24,8 -
Elektrolit
Natrium 135,2 135-146 mmol/l
Kalium 3,1 3,4-5,4 mmol/l
Chloride 95,6 95-100 mmol/l

- Laboratorium (3 November 2017):


Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Mikrobiologi
Makroskopik
Makroskopik Sputum BTA Sewaktu Muco purulent
Mikroskopik
Mikroskopis Sputum BTA Pagi Muco purulent
Mikroskopis Sputum BTA SewaktuMuco purulent
Mikroskopis Sputum BTA Sewaktu Negative Negative
Mikroskopis Sputum BTA Pagi Negative Negative
Mikroskopis Sputum BTA Sewaktu Negative Negative
Catatan : Leukosit >25/lpf; epitel <10/lpf

- Foto Thorax + Lat (3 November2017)


Foto thorax AP, supine, asimetris, inspirasi dan kondisi cukup: Hasil :
- Tampak pneumatisasi soft tissue region colli dan hemithorax bilateral
- Tamak opasitas linier berbatas tegas di peimediastinum
- Tampak lusenasi di retrosternal
- Tak tampak pelebaran kedua pleural space
- Kedua diafragma licin dan tak mendatar
- COR, CTR<0,56
- Sistem tulang yang tervisualisasi intak
- Terpasang tracheostomy tube dengan ujung distal di proyeksi setinggi
vertebra cervical 2
Kesan :
- Penumomediatinum dengan emfisema subcutis
- Besar cor normal
- Terpasang tracheostomy tube dengan ujung distal di proyeksi setinggi
vertebra cervical 2
G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)
Nama Obat Komposisi Golongan Obat Indikasi / Kontraindikasi Dosis Cara Pemberian
RL Na = 130-140, Terapi Cairan Indikasi : mengembalikan RL : D5% 1:1 20 tpm Infus Intravena
K = 4-5, Ca = 2- keseimbangan elektrolit pada
3, Cl = 109-110, keadaan dehidrasi dan syok
Basa = 28-30 hipovolemik. Ringer laktat
mEq/l. menjadi kurang disukai karena
menyebabkan hiperkloremia dan
asidosis metabolik, karena akan
menyebabkan penumpukan asam
laktat yang tinggi akibat
metabolisme anaerob.
Kontraindikasi : hipernatremia,
kelainan ginjal, kerusakan sel hati,
asidosis laktat.
D5% glukosa = 50 Keras Indikasi : sebagai cairan resusitasi RL : D5% 1:1 20 tpm Infus Intravena
gr/l (5%) Terapi Cairan pada terapi intravena serta untuk
keperluan hidrasi selama dan
sesudah operasi. Diberikan pada
keadaan oliguria ringan sampai
sedang (kadar kreatinin kurang
dari 25 mg/100ml)
Kontraindikasi : Hiperglikemia
Ceftriaxon Ceftriaxone Antibiotik Indikasi : Membantu mengobati 2x1 gram Injeksi IV
meningitis. Mengatasi pneumonia.
Membantu mengatasi keracunan
darah. Mengobati gonore (kencing
nanah). Infeksi kulit dan jaringan
lunak. Infeksi pada pasien
neutropenia (kelainan darah).
Mengatasi sepsis. Peradangan
pelvis. Infeksi saluran kemih.
infeksi saluran pernafasan bawah.
Infeksi intra-abdomen. Mengatasi
flu dan pilek. Otitis media
bakterial akut (infeksi telinga
bagian tengah). Profilaksis bedah
Kontraindikasi : Memiliki
hipersensitif atau alergi terhadap
Ceftriaxone dan obat antibiotik
cephalosporin lainnya, seperti
cefadroxil dan cefalexin. Memiliki
hipersensitif atau alergi terhadap
Penicilin dan obat antibakteri beta
laktam lainnya. Neonatus (bayi
baru lahir sampai usia 28 hari)
yang mengalami
hiperbilirubinemia. Tidak
digunakan dengan larutan atau
produk yang mengandung kalsium
pada bayi.
Antrain Metamizole Na Keras Indikasi : Sakit gigi. Sakit kepala. 3x1 amp (500 mg) Injeksi
500mg Analgesik Arthralgia (nyeri sendi). Neuralgia
(nyeri saraf). Mialgia atau nyeri
otot. Nyeri ringan visceral (organ
dalam). Dismenore. Sebagai
antipiretik pada penyakit radang
saluran pernapasan atas dan
penyakit infeksi lannya.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
atau alergi terhadap metamizol dan
turunan pyrazolone lainnya.
Porfiria hati akut. Penyakit bawaan
defisiensi enzim glukosa-6-fosfat
dehidrogenase. Penyakit ginjal
atau hati berat. Penyakit
hematologi (anemia aplastik,
leukopenia dan agranulositosis);
Hamil trimester pertama dan
ketiga. Ini harus dihindari pada
menyusui atau wanita hamil
karena kurangnya studi tentang
keamanannya. Pemberian
parenteral (injeksi) tidak boleh
dilakukan (kontraindikasi) pada
anak di bawah 1 tahun.
OAT Pro TB Rifampicin 150 Keras Indikasi : Penatalaksanaan TB 1x3 tab (malam) Oral
mg, INH 75 mg, Antituberkulosis &amp; infeksi mikobakteri
pyrazinamide oportunistik tertentu
400 mg, Kontraindikasi : Hipersensitivitas
ethambutol HCl terhadap rifampisin & INH. Pasien
275 mg dengan hepatitis, kerusakan hati
berat, neuritis optikal, gangguan
fungsi ginjal, epilepsi, &
alkoholisme kronik.
Combeven : NaCL Per 2.5 mL unit Keras Indikasi : Bronkospasme yang BLP Nebulizer
dosis vial berhubungan dengan PPOK pada
Ipratropium Br pasien-pasien yang diterapi
0.5 mg, dengan ipratropium Br &
salbutamol salbutamol.
sulphate 2.5 mg. Kontraindikasi : Kardiomiopati
obstruktif hipertrofi, takiaritmia.
Hipersensitif terhadap derivat
atropin.

XI. ANALISIS DATA


No Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Problem

1 6 November DS : Obstruksi jalan nafas (adanya jalan nafas Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2017 - Anak Tn. S mengatakan bahwa pasien buatan) (00031)
09.30 WITA batuk
- Pasien merasakan ada sekret dengan
isyarat
DO :
- Pasien nampak batuk terus menerus
- Pasien tampak sulit mengeluarkan
sekretnya
- Pola nafas pasien berubah
- TTV :
 T : 36 oC
 N : 82 x/menit
 RR : 22 x/menit
 TD : 140/80 mmHg
- Pasien terpasang trakeostomy tube
- Pasien tampak gelisah
2 6 November DS : Prosedur invasif trakesotomy Resiko infeksi (00004)
2017 DO :
09.30 WITA - Pasien terpasang trakeostomy tube
- Tampak lubang terbuka post trakeostomy
hari ke 5
- Ada jahitan pada kanul trakeostomy
3 6 November DS : Hambatan fisik (trakeostomy) Hambatan komunikasi verbal (00051)
2017 - Anak Tn. S mengatakan pasien tidak bisa
09.30 WITA berbicara sebelum dan sesudah tindakan
bedah
DO :
- Pasien tampak hanya memberikan isyarat
mulut untuk berbicara
- Hanya terdengar suara hembusan
- Pasien tidak dapat berbicara
- Pasien sulit untuk berkomunikasi dengan
keluarga

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan nafas (adanya jalan nafas buatan)
b. Resiko infeksi b.d prosedur invasif trakeostomy
c. Hambatan komunikasi verbal b.d hambatan fisik (trakeostomy)
XIII. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No No Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Keperawatan
1 (00031) Ketidakefektifan 1. Status penafasan pasien 1. Manajemen jalan nafas - Memberikan kepatenan jalan nafas yang
bersihan jalan nafas 2. Pencegahan aspirasi bagi pasien
b.d obstruksi jalan
Setelah dilakukan tindakan
nafas (adanya jalan
keperawatan selama 1x8 jam
nafas buatan) pasien menunjukkan
keefektifan bersihan jalan
nafas.

2 (00004) Resiko infeksi b.d 1. Status imunitas 1. Kontrol infeksi - Meminimalkan penerimaan dan
prosedur invasif 2. Kontrol risiko : proses transmisi agen infeksi
trakeostomy infeksi 2. Perlindungan infeksi - Pencegahan dan deteksi dini infeksi
Setelah dilakukan tindakan pada pasien
keperawatan selama 1x8 jam
diharapkan pasien terhindar
resiko infeksi.

3 (00051) Hambatan 1. Komunikasi 1. Pengurangan kecemasan - Membantu pasien mengurangi


komunikasi verbal a. Menggunakan bahasa ketidaknyamanan
b.d hambatan fisik tertulis 2. Peningkatan komunikasi : - Strategi peningkatan kemampuan
b. Menggunakan bahasa komunikasi bagi pasien yang
(trakeostomy) kurang bicara
non verbal mengalami gangguan bicara
c. Pertukaran pesan yang
akurat dengan orang lain
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30
menit diharapkan pasien
mengalami peningkatan
komunikasi.

XIV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari /Tanggal: Senin, 6 November 2017
No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
NANDA
1 12.30 WITA (00031) 1. Manajemen jalan nafas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan  Pasien merasakan nyaman
pernafasan
- Lakukan fisioterapi dada  Setelah dilakuakan tindakan pasein
merasa lebih nyaman dan mudah
mengeluarkan secret
- Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk  Pasien menegrti dan keluarga mampau
melakukan batuk atau menyedot lendir untuk membantu menyedot lendir
- Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam,  Pasien bisa melakukan dan merasa lebih
berputar dan batuk nyaman dan teratur dalam bernafas
- Instruksikan bagaimana melakukan batuk  Pasien mampu memhamami dan
efektif menerapkan\
- Auskultasi suara nafas, catat area yang  Setelah dilakukan pengkajian suara nafas
ventilasinya menurun pasien vesikuler
- Kelola pemberian bronkodilator
 Kolaborasi pemberian obat
No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
1 14.00 WITA (00031) Pasien mengeluh batuk - Pasien tampak batuk Ketidakefektifan Intervensi dilanjutkan
dan masih ada sekret yang - TTV bersihan jalan nafas - Observasi penafasan pasien
terasa, sesak kadang- T : 36 oC - Atur posisi pasien
kadang N : 82 x/menit - Ajarkan nafas dalam dan
RR : 22 x/menit batuk efektif
TD : 140/80 mmHg

No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


NANDA
2 12.45 WITA (00004) 1. Kontrol infeksi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk cuci tangan  Pasien dan keluarga memahami cara cuci
dengan tepat tangan yang tepat
- Lakukan tindakan-tindakan yang bersifat  Keluarga dilibatkan dalam memberikan
universal dalam perawatan trakeostomy dan perawatan dan suction trakeostomi
suction dengan tindakan pencegahan yang benar
- Pakai sarung tangan steril dengan tepat  Mampu menerapkan dengan benar
- Tingkatkan intake nutrisi yang tepat  Pasien memehami makanan dengan
nutrisi yang baik untuk peningkatan
imunitas
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda-  Pasien dan keluarga memahami tanda dan
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus gejala infeksi
melaporkannya kepada penyedia perawatan
kesehatan  Pasien dan keluarga memahamai
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaiman mgnghidnari infeksi
bagaimana bagaimana menghindari infeksi
- Anjurkan pasien meminum antibotik seperti  Pasien dan keluarga memahami
yang diresepkan penggunaan antibiotik yang benar
2. Perlindungan infeksi
- Monitor kerentanan terhadap infeksi  Setelah dilakuaka tindakan perawat
mengetahui apa saja penyebab kerentanan
infeksi pada pasien
- Periksa kondisi setiap sayatan dan bedah atau  Kondisi luka post trakeostomy terpantau
luka baik

No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
2 14.00 WITA (00004) - Tampak lubang terbuka Resiko infeksi Intervensi dilanjutkan
post trakeostomy hari
ke 5
Ada jahitan pada kanul
trakeostomy

No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


NANDA
3 13.15 WITA (00051) 1. Pengurangan kecemasan
- Berikan informasi factual terkait diagnosis,  Keluarga pasien memahami dengan baik
perawatan dan diagnosis, perawatan dan
prognosis
- Dengarkan pasien  Mengetahui faktor penyebab kecemasan
pasien
- Dukung penggunaan mekanisme koping yang  Pasien mampu menghindari kecemasan
sesuai berlebih
- Instruksikan pasien menggunakna teknik  Pasien merasa tenang dan nyaman
relaksasi
2. Peningkatan komunikasi : kurang bicara
- Sediakan metode alternatif untuk  Pasien dan keluarga mampu menerapkan
berkomunikasi selain berbicara (menulis di dalam berkomunikasi dengan pasien
buku atau kertas)
- Sediakan satu katup pada pasien dengan  Pasien dan keluarga memahami cara
trakeostomi untuk mengganti kebutuhan untuk menghindari macet pada daerah
pengunaan jari yang bisa membuat macet pada katup trakeostomi
daerah katup

No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
3 14.00 WITA (00051) Pasien tampak hanya Hambatan komunikasi Intervensi dilanjutkan
memberikan isyarat verbal
mulut untuk berbicara

Hari /Tanggal: Selasa, 7 November 2017


No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
NANDA
1 15.00 WITA (00031) 1. Manajemen jalan nafas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan  Pasien merasakan nyaman
pernafasan
- Lakukan fisioterapi dada
 Setelah dilakuakan tindakan pasein
- Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk merasa lebih nyaman dan mudah
melakukan batuk atau menyedot lendir mengeluarkan secret
- Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam,  Pasien mengerti dan keluarga mampu
berputar dan batuk untuk membantu menyedot lendir
- Instruksikan bagaimana melakukan batuk  Pasien bisa melakukan dan merasa lebih
efektif nyaman dan teratur dalam bernafas
- Auskultasi suara nafas, catat area yang  Pasien mampu memhamami dan
ventilasinya menurun menerapkan\
- Kelola pemberian bronkodilator  Setelah dilakukan pengkajian suara nafas
pasien vesikuler
 Kolaborasi pemberian obat

No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
2 17.00 WITA (00031) Pasien mengeluh batuk - Pasien tampak batuk Ketidakefektifan Intervensi dilanjutkan
dan masih ada sekret yang - TTV bersihan jalan nafas
terasa, sesak terasa T : 36,3 oC
kadang N : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
TD : 140/80 mmHg
No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
NANDA
2 15.30 WITA (00004) 1. Kontrol infeksi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk cuci tangan  Pasien dan keluarga memahami cara cuci
dengan tepat tangan yang tepat
- Lakukan tindakan-tindakan yang bersifat  Keluarga dilibatkan dalam memberikan
universal dalam perawatan trakeostomy dan perawatan dan suction trakeostomi
suction dengan tindakan pencegahan yang benar
 Pasien memahami makanan dengan
- Tingkatkan intake nutrisi yang tepat nutrisi yang baik untuk peningkatan
imunitas

- Ajarkan pasien dan keluarga menganai  Pasien dan keluarga memahamai


bagaimana bagaimana menghindari infeksi bagaiman mgnghidnari infeksi
- Anjurkan ppasien meminum antibotik seperti  Pasien dan keluarga memahami
yang diresepkan penggunaan antibiotik yang benar
2. Perlindungan infeksi
- Monitor kerentanan terhadap infeksi  Setelah dilakukan tindakan perawat
mengetahui apa saja penyebab kerentanan
infeksi pada pasien
- Periksa kondisi setiap sayatan dan bedah atau
 Kondisi luka post trakeostomy terpantau
luka
No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
2 17.00 WITA (00004) Tampak lubang terbuka Resiko infeksi Intervensi dilanjutkan
post trakeostomy hari
ke 6
Ada jahitan pada kanul
trakeostomy

No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


NANDA
3 16.00 WITA (00051) 1. Pengurangan kecemasan
- Dukung penggunaan mekanisme koping yang  Pasien mampu menghindari kecemasan
sesuai berlebih
- Instruksikan pasien menggunakna teknik  Pasien merasa tenang dan nyaman
relaksasi

No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
3 17.00 WITA (00051) Pasien tampak hanya Hambatan Intervensi dilanjutkan
memberikan isyarat komunnikasi verbal
mulut untuk berbicara
Hari /Tanggal: Rabu, 8 November 2017
No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
NANDA
1 11.00 WITA (00031) 1. Manajemen jalan nafas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan  Pasien merasakan nyaman
pernafasan
- Lakukan fisioterapi dada  Setelah dilakuakan tindakan pasein
merasa lebih nyaman dan mudah
mengeluarkan secret

- Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk  Pasien menegrti dan keluarga mampau
melakukan batuk atau menyedot lendir untuk membantu menyedot lendir
- Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam,  Pasien bisa melakukan dan merasa lebih
berputar dan batuk nyaman dan teratur dalam bernafas
- Instruksikan bagaimana melakukan batuk  Pasien mampu memhamami dan
efektif menerapkan
- Auskultasi suara nafas, catat area yang  Setelah dilakukan pengkajian suara nafas
ventilasinya menurun pasien vesikuler
- Kelola pemberian bronkodilator
 Kolaborasi pemberian obat

No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
1 13.00 WITA (00031) Pasien mengeluh batuk - Pasien tampak batuk Ketidakefektifan Intervensi dihentikan pasien
dan masih ada sekret yang - TTV bersihan jalan nafas pulang
terasa T : 36 oC
N : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
TD : 140/80 mmHg

No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


NANDA
2 11.30 WITA (00004) 1. Kontrol infeksi
- Anjurkan pasien dan keluarga untuk cuci tangan  Pasien dan keluarga memahami cara cuci
dengan tepat tangan yang tepat
- Lakukan tindakan-tindakan yang bersifat  Keluarga dilibatkan dalam memberikan
universal dalam perawatan trakeostomy dan perawatan dan suction trakeostomi
suction dengan tindakan pencegahan yang benar
- Pakai sarung tangan steril dengan tepat  Mampu menerapkan dengan benar
- Tingkatkan intake nutrisi yang tepat  Pasien memehami makanan dengan
nutrisi yang baik untuk peningkatan
imunitas
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda-  Pasien dan keluarga memahami tanda dan
tanda dan gejala infeksi dan kapan harus gejala infeksi
melaporkannya kepada penyedia perawatan
kesehatan  Pasien dan keluarga memahamai
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaiman menghindari infeksi
bagaimana bagaimana menghindari infeksi
 Pasien dan keluarga memahami
- Anjurkan ppasien meminum antibotik seperti penggunaan antibiotik yang benar
yang diresepkan
2. Perlindungan infeksi
 Kondisi luka post trakeostomy terpantau
- Periksa kondisi setiap sayatan dan bedah atau
luka
No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
2 13.00 WITA (00004) Tampak lubang terbuka Resiko infeksi Intervensi dihentikan pasien
post trakeostomy hari pulang
ke 7
Ada jahitan pada kanul
trakeostomy

No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


NANDA
3 12.00 WITA (00051) 1. Pengurangan kecemasan
- Dukung penggunaan mekanisme koping yang  Pasien mampu menghindari kecemasan
sesuai berlebih
- Instruksikan pasien menggunakna teknik  Pasien merasa tenang dan nyaman
relaksasi

No Jam Nomor Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Diagnosa
NANDA
3 13.00 WITA (00051) Pasien tampak hanya Hambatan Intervensi dihentikan pasien
memberikan isyarat komunnikasi verbal pulang
mulut untuk berbicara
Banjarmasin, 11 November 2017
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Dessy Hadrianti, Ns.M.Kep Riannor, S.Kep,Ns

Anda mungkin juga menyukai