Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

AP
DENGAN DYSPEPSIA SYNDROME
DI RUANG BIMA RSU BALIMED NEGARA

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. AP
Umur : 50 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Bali
Alamat : Banjar Masean, Batuagung
Tanggal Masuk : 26-6-2023
Tanggal Pengkajian :26-6-2023
No. Register : 03.72.81
Diagnosa Medis :Dyspepsia Syndrome

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. NW
Umur : 54 tahun
Hub. Dengan Klien : Suami
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Banjar Masean, Batuagung

2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Nyeri Ulu hati

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengatakan nyeri ulu hati terjadi sejak tiga hari yang lalu tidak tahu apa yang
menyebabkan nyeri pada perutnya dan memberat saat melakukan aktivitas, untuk mengurangi
nyeri ulu hati yang dirasakan pasien dirumah meminum air gula. Karena keluhan nyeri semakin
memberat disertai mual dan merasa ingin muntah setiap makan dan minum akhirnya pasien
memutuskan datang ke IGD RSU Balimed Negara, selama di IGD pasien mendapatkan injeksi
Omeprasol 40mg, injeksi ondancentron 4mg, tramadol 50mg (PO) dan diobservasi, selama
observasi pasien tidak mengalami perubahan keluhan yang berarti sehingga pasien diputuskan
untuk dirawat di ruangan Bima. Saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti
ditusuk tusuk menjalar ke perut bagian bawah, pasien tampak meringis kesakitan, gelisah. P:
nyeri bertambah saat beraktivitas, Q : nyerinya menjalar ke perut bagian bawah, R:ulu hati
(epigastrium), S: rasa nyeri di skala 6 saat itu, dari skala nyeri 0-10, T: nyeri dirasakan sering
dan hilang timbul dengan durasi ± 3-5 menit. Pasien mengatakan mual, merasa asam pada
mulut dan pasien mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang menyebabkan penyakit yang di
deritanya, pasien terlihat bingung dan tidak paham saat ditanya terkait dengan penyakitnya dan
menunjukan presepsi yang keliru terhadap penyakitnya.

Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami nyeri perut , namun tidak lama dan tidak
sampai dibawa ke Rumah Sakit. Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan tetapi
ada riwayat alergi obat seperti PCT, Ibuprofen, Nadic, Ketorolac dan Gol-Gin dan pasien
mengatakan suka minum kopi.

Riwayat Kesehatan Keluarga


tidak ada keluarga yang sakit sama seperti Tn. N, tidak ada riwayat keluarga atau keturunan
yang menderita penyakit herediter
Genogram :
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Serumah

Riwayat Sosiokultural
Kegitaan kemasyarakatan pasien aktif, pasien tidak memiliki komplik social, pasien
mengatakan sering sembahyang dirumah. Istri yang paling terdekat dengan pasien. Selama
dirumah sakit pasien biasa berkumonikasi dengan pasien lain . pasien sembahyang di rumah
sakit ditempat tidur.

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat jika
merasa sakit. Pasien mengatakan tidak berolahraga secara teratur. Pasien mengikuti terapi
obat yang telah dianjurkan.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
TB: 165 cm BB:63 kg, pasien mengatakan nafsu makan menurun, makanan di rumah sakit
tersisa ¼ porsi dikarenakan mual, pasien berusaha mekan sedikit-sedikit tapi sering, tidak
ada penurunan berat badan. Pasien minum ± 8 gelas/hari.

c. Pola Eleminasi
Pasien BAB : 1x/ hari, warna BAB kuning khas fases, konsitensi padat dan BAK 6-7x/hari
warana kuning khas urine, konsitensi cair.

d. Pola Aktivitas dan Latihan


Pasien mengatakan tidak ada tremor, atrofi maupun pembengakan. Aktivitas pasien sedikit
terganggu karena mengalami nyeri perut.

Aktivitas sehari- hari Skala


0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakain √
Toileting √
Pindah dari tempat tidur √
Transfering √
Ambulating √
Keterangan :
0 : independen
1 : dengan bantuan alat
2 : dengan bantuan orang lain
3 : dengan bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung/tidak dapat melakukan

e. Pola kognitif dan Persepsi


Kesadaran pasien compos mentis, pasien mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang
menyebabkan penyakit yang di deritanya, serta tanda dan gejala dari penyakitnya, pasien
terlihat bingung dan tidak paham saat ditanya terkait dengan penyakitnya dan menunjukan
presepsi yang keliru terhadap masalah. Pancaindra pasien : lapang pandang dalam batas
normal, pendengaran dalam batas normal, sentuhan dalam batas normal, penciuman
dalam batas normal. Bahasa yang digunakan pasien yaitu bahasa daerah bali dan
terkadang menggunakan bahasa Indonesia.

f. Pola Persepsi-Konsep diri


Pasien tampak menatap lawan bicara. Pada saat pengkajian pasien menatap lawan bicara.
Pasien mengatakan tidak ada perubahan signifikan pada dirinya dan pasien selalu berpikir
positif terhadap dirinya.

g. Pola Tidur dan Istirahat


Lama : 7 jam
Waktu tidur : 22.00- 05.00 wita
Pasien mengatakan terkadang terbangun karena nyeri pada perut, pasien mengatakan
biasanya hanya berbaring dan lama kelamaan akan tertidur kembali

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tinggal dengan istrinya memiliki empat anak dan bekerja sebagai
karyawan swasta. Interaksi antar keuarga terjalin baik dan pasien mengatakan tidak ada
perubahan peran yang bermakna.
.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah kesehatan seksual maupun reproduksi seperti
prostat, riwayat penyakit menular seksual, tidak ada impoten.

j. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien tidak mengalami stress yang berat, mekanisme koping pasien cukup baik, pasien
mencoba bersabar dalam menghadapi cobaan dan menyelesaikan masalah dengan cara
baik-baik

k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu, selama sakit pasien berdoa di tempat tidur dan
meminta kesembuhan kepada tuhan yang maha esa.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran umum : lemah
Kesadaran : compos mentis

b. Tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
N : 108x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7 ᵒC
TB : 165 cm
BB:63 kg

c. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
bentuk kepala bulat, rambut hitam dan agak tipis, kulit kepala bersih dari ketombe, tidak
ada nyeri tekan, wajah lonjong, dan tidak ada nodul.
- Mata
bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, dan tidak ada lesi
disekitar mata
- Telinga
bentuk simetris, sejajar dengan mata, tidak ada benjolan maupun lesi
- Mulut dan Tenggorokan
kemampuan bicara baik, seliva meningkat, tidak menggunakan gigi palsu, sering
menelan
- Hidung
bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Kelenjar limpa
tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening ditubuh seperti dileher, ketiak,
payudara, dan lipatan paha yang dirasakan pasien
- Paru-paru
inspeksi : dada tampak simetris, tidak ada luka, benjolan dan memar
palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
perkusi : tidak ada bunyi dalnes atau hipersonor
auskultasi : suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing/ronchi
- Jantung
inspeksi : permukaan dada simetris
palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
perkusi : saat diperkusi bunyi pekak
auskultasi : bunyi jantung normal (s1 dan s2)
- Abdomen
inspeksi : tampak simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi
auskultasi : bising usus peristaltic 12x/menit
perkusi : timpani
palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut bagian epigastrium skala 7
- Ekstremitas atas
anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, terpasang infuse RL 20 tpm
- Ekstremitas bawah
anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, tidak ada lesi.
- Kulit
Pucat,tidak ada lesi atau gangguan kulit yang tampak pada pasien
- Genetalia
pada genetalia pasien tidak terpasang kateter. Pasien mengatakan tidak ada keluhan
pada daerah genetalia

5. Data Penunjang (Pemeriksaan Diagnostik) :


a. Laboratorium

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Range


Pemeriksaan
26-01-2023 WBC 11.4 4.0-12.0
LYM 2.3 1.0-5.0
MON 0.3 0.1-1.0
GRA 8.7 2.0-8.0
LYM % 20.4 25.0-50.0
MON % 2.9 2.0-10.0
GRA % 76.7 50.0-80.0
RBC 5.34 4.00-6.20
HGB 16.3 11.0-17.0
HCT 48.9 35.0-55.0
MCV 91.6 80.0 – 100.0
MCH 30.5 26.0-34.0
MCHC 33.3 31.0-35.5
RDWC 13.3 10.0-16.0
RDWS 48.4 37.0-46.0
PLT 265 150-400
MPV 8.6 7.0-11.0
PCT 0.228 0.200-0.500
PDW 13.6 10.00-18.0
PLCR 18.0 12.0-42.0

b. Pemeriksaan Kimia klinik


Pemeriksa Hasil Normal range
Bun/ ureum 24 15-39
Serum creatinin 0,7 0,7-1,3
Glukosa sewaktu 108 70-200

6. DATA TAMBAHAN
IVFD RL 20 tpm
Ondansentron 3x4 mg (IV)
Omeprazole 2x40 mg (IV)
Lacosib 2x1 tab (PO)
Tramadol 1x1 (PO)
Antasida 1x1 (PO)

B. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


Kolaboratif /
Keperawatan
Ds : pasien mengatakan agen pencedera fisiologis Nyeri Akut b.d. agen
nyeri pada ulu hati (Inflamasi) pencedera fisiologis
seperti ditusuk tusuk
menjalar ke perut
bagian bawah.
P: terjadi nyeri saat
telat makan dan makan
makanan yang pedas,
Q : nyerinya menjalar
ke perut bagian bawah,
R:ulu hati
(epigastrium), S: rasa
nyeri di skala 7 saat itu,
dari skala nyeri 0-10, T:
nyeri dirasakan sering
dan hilang timbul
dengan durasi ± 3-5
menit
Do : Pasien tampak
meringis kesakitan,
gelisah.
TD : 130/80 mmHg
N : 108x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7 ᵒC

Ds : pasien mengatakan Iritasi lambung Nausea b.d. iritasi lambung


mual, merasa ingin
muntah dan merasa
asam di mulut
Do : seliva meningkat,
pucat.
TD : 130/80 mmHg
N : 108x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7 ᵒC

Ds : pasien mengatakan kurang terpapar informasi Defisit Pengetahuan b.d.


bahwa ia tidak tahu kurang terpapar informasi
apa yang
menyebabkan penyakit
yang di deritanya, serta
tanda dan gejala dari
penyakitnya, dan tidak
paham saat ditanya
terkait dengan
penyakitnya
Do : menunjukan presepsi
yang keliru terhadap
masalah, pasien
terlihat bingung

Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan


NO TANGGAL / JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL, JAM
DITEMUKAN LENYAP / TERATASI
1. 26-1-2023 Pukul Nyeri Akut b.d. agen pencedera 28-1-2023 Pukul
08.05 wita fisiologis 08.05 wita

2. 26-1-2023 Pukul Nausea b.d. iritasi lambung 28-1-2023 Pukul


08.10 wita 08.10 wita

3. 26-1-2023 Pukul Defisit Pengetahuan b.d. kurang 26-1-2023 Pukul


11.00 wita terpapar informasi 13.00 wita
C. PERENCANAAN
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri Akut b.d. agen Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Intervensi Utama: Managemen Nyeri Observasi :
pencedera fisiologis 2x24 .jam masalah nyeri akut diharapkan menurun Tindakan : 1. Untuk mengetahui lokasi,
dan teratasi dengan kriteria hasil: Observasi : karakteristik, durasi,
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri menurun (5) frekuensi, kualitas, itensitas nyeri itensitas nyeri
2. Meringis menurun (5) 2. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui tingkat
3. Sikap protektif menurun (5) 3. Identifikasi respons nyeri non verbal cedera yang dirasakan
4. Kesulitan tidur menurun (5) 4. Identifikasi factor yang memperberat oleh pasien
5. TTV (tekanan darah, pola nafas, dan memperingan nyeri 3. Mengetahui tingkat nyeri
frekuensi nadi) membaik (5) 5. Identifikasi pengaruh budaya terhadap yang sebenarnya
6. Nafsu makan membaik (5) respon nyeri dirasakan pasien.
6. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap 4. Dapat mengurangi faktor-
kualitas hidup faktor yang dapat
7. Monitor keberhasilan terapi memperparah nyeri yang
komplementer yang sudah diberikan dirasakan oleh pasien
8. Monitor efek samping penggunaan 5. Mengetahui sejauh mana
analgetik pemahaman dan
Trapeutik pengetahuan pasien
terhadap nyeri yang
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk dirasakan
mengurangi nyeri (mis. TENS, 6. Budaya pasien dapat
hypnosis, akupresur, terapi music, mempengaruhi
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, bagaimana pasien
teknik imajinasi terbimbing, kompres mengartikan nyeri itu
hangat/dingin, terapi bermain) sendiri.
2. Control lingkungan yang memperberat 7. Untuk mencegah terjadi
rasa nyeri (mis suhu ruangan, penurunan kualitas hidup
pencahayaan, kebisingan) dari pasien itu sendiri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur 8. Mengetahui sejauh mana
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri kemajuan yang dialami
dalam pemilihan sterategi meredakan pasien setelah dilakukan
nyeri terapi komplementer
Edukasi : 9. Ketika timbul ciri-ciri
abnormal pada tubuh
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pasien kita dapat
pemicu nyeri
menghentikan
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
pemberikan obat
3. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
analgetik
4. Ajurkan menggunakan analgetik
Trapeutik
secara tepat
1. Pasien mengetahui
5. Ajurkan teknik nonfarmakologis untuk
kondisinya dan
mengurangi rasa nyeri
mempermudah
Kalaborasi :
perawatan
1. Kalaborasi pemberian analgetik, jika 2. Mengurangi rasa yang
D. IMPLEMENTASI
Hari/ Tgl/Jam No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Kamis , 26 1,2,3 Monitor TTV pasien DS : -
Januari 2023 DO : TD : 130/80 mmHg
Pukul 08.00 N : 108x/menit
WITA R : 20 x/menit
S : 36,7 ᵒC

Pukul 80.05 1 mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Ds : pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
WITA frekuensi, kualitas, itensitas nyeri, skala nyeri dan seperti ditusuk tusuk menjalar ke perut
bagian bawah. P: terjadi nyeri saat telat
respons nyeri non verbal
makan dan makan makanan yang pedas,
Q : nyerinya menjalar ke perut bagian
bawah, R:ulu hati (epigastrium), S: rasa nyeri
di skala 7 saat itu, dari skala nyeri 0-10,
T: nyeri dirasakan sering dan hilang timbul
dengan durasi ± 3-5 menit
Do : Pasien tampak meringis kesakitan, gelisah.

Ds : pasien mengatakan mual, merasa ingin


Pukul 08.10 2 mengidentifikasi pengalaman mual muntah dan merasa asam di mulut
wita Do : seliva meningkat, pucat

Pukul 09.00 1 Memberikan teknik nonfarmakologis untuk Ds : pasien mengatakan bersedia melakukan
wita mengurangi nyeri yaitu relaksasi napas dalam teknik relaksasi napas dalam.
Do : pasien tampak mengikuti arahan perawat,
pasien kooperatif

Pukul 09.30 1 Ds : pasien mengatakan paham dengan apa yang


wita Menganjurkan mengontrol nyeri secara mandiri dijelaskan dan akan menggunakan teknik
relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri
Do : pasien tampak kooperatif

Pukul 09.35 2 Ds : pasien mengatakan penyebab mual efek dari


wita Memonitor penyebab mual sakit pada lambung.
Do : pasien tampak sering menelan.

Pukul 09.50 2 Ds : pasien mengatakan frekuensinya sering dan


wita Memonitor mual durasi yang dirasakan hilang timbul
Do : pasien tampak pucat

Pukul 10.00 2 Ds : pasien mengatakan senang mendengarkan


wita Menganjurkan teknik non nonfarmakologis untuk musik dengan lagu bali
mengurangi mual yaitu terapi musik Do : pasien tampak menikmati, rileks dan
kooperatif

Pukul 11.00 3 Ds : pasien mengatakan bahwa ia tidak tahu apa


wita Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan yang menyebabkan penyakit yang di
menerima informasi deritanya, serta tanda dan gejala dari
penyakitnya, dan tidak paham saat ditanya
terkait dengan penyakitnya
Do : menunjukan presepsi yang keliru terhadap
masalah, pasien terlihat bingung

Pukul 11.05 3 Ds : pasien mengatakan siap menerima informasi


wita Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai sekarang
kesepakatan Do : pasien tampak antusias

Pukul 11.10 3 Ds : pasien mengatakan sekarang tahu apa yang


wita Menyediakan materi dan media pendidikan menyebabkan penyakit yang di deritanya,
serta tanda dan gejala dari penyakitnya, dan
kesehataan
paham saat ditanya terkait dengan
penyakitnya
Do : pasien tampak tenang dan mendengarkan
penjelasan perawat tidak ada pertanyaan
tentang masalah yang dihadapi, Tidak ada Persepsi
yang keliru terhadap masalah

Ds : pasien mengatakan mengerti apa factor yang


Pukul 12.00 3 mempengaruhi sakitnya
Menjelaskan factor resiko yang dapat Do : pasien tampak mendengarkan penjelasan
wita mempengaruhi kesehatan dari perawat

Pukul 13.00 3 Ds : pasien mengatakan akan berperilaku hidup


Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat sehat agar tidak terulang kembali sakit
wita
seperti ini.
Do : pasien tampak mendengarkan penjelasan
dari perawat.

Ds : pasien menanyakan obat apa yang diberikan


Pukul 13.05 1,2 dan kegunaannya untuk apa
wita Mengkalaborasi pemberian analgetik Do : pemberian obat Ondansentron 4 mg (IV),
Mengkaborasi pemberian antiemetic Omeprazole 40 mg (IV),Tramadol 1 tab
(PO), obat masuk dan tdak ada alergi

Ds : pasien mengatakan akan beristirahat


Pukul 13.10 1,2 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup Do : pasien tampak berbaring tidur ditempat tidur
wita

Pukul 14.00 1,2,3


Operan jaga
Ds : pasien menanyakan obat apa yang diberikan
Pukul 20.00 1,2 Mengkalaborasi pemberian analgetik dan kegunaannya untuk apa
wita Mengkaborasi pemberian antiemetic Do : pemberian obat Ondansentron 4 mg (IV),
Omeprazole 40 mg (IV), Lacosib 1 tab
(PO) , obat masuk dan tdak ada alergi

Ds : pasien mengatakan nyeri berkurang apa bila


Pukul 21.00 1 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa suasa pencayaan lebih redup
wita nyeri Do : pasien tampak mematikan lampu

Ds : pasien mengatakan akan beristirahat


Pukul 22.00 1,2 Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup Do : pasien tampak berbaring tidur ditempat tidur

Jumat, 27 1,2 Monitor TTV pasien DS : -


Januari 2023 DO : TD : 120/80 mmHg
pukul 08.00 N : 96x/menit
wita R : 20 x/menit
S : 36,5 ᵒC
Pukul 08.05 1 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Ds : pasien mengatakan masih merasakan nyeri
wita frekuensi, kualitas, itensitas nyeri, skala nyeri dan pada ulu hati tetapi sudah berkurang dari
sebelumnya. P: terjadi nyeri saat telat makan,
respons nyeri non verbal Q : nyerinya tidak menjalar, R:ulu hati
(epigastrium), S: rasa nyeri di skala 4 saat itu,
dari skala nyeri 0-10,
T: nyeri dirasakan hilang timbul dengan
durasi ± 1 menit
Do : Meringis menurun

Pukul 08.10 2 Ds : pasien mengatakan mual dan muntah sudah


wita mengidentifikasi pengalaman mual berkurang dari sebelumnya, dan tidak
merasa asam di mulut
Do : pasien tampak tidak pucat

Pukul 08.15 1,2 Ds : pasien menanyakan obat apa yang diberikan


wita Mengkalaborasi pemberian analgetik dan kegunaannya untuk apa
Mengkalaborasi pemberian antiemetic Do : pemberian obat Ondansentron 4 mg (IV),
Omeprazole 40 mg (IV), Lacosib 1 tab
(PO) , antasida 1 tab, obat masuk

Pukul 08.30 1 Monitor efek samping penggunaan analgetik Ds : pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap
wita obat yang diberikan dan tidak ada efek
samping dari pemberian obat yang diberikan
Do : tidak ada alergi

Pukul 09.00 1 Ds : pasien mengatakan sudah melakukan


wita Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang teknik relaksasi napas dalam yang diajarkan
sudah diberikan apabila nyeri timbul dan teknik yang diajarkan
mau untuk mengurangi nyeri
Do : pasien tampak mencontohkan teknik
relaksasi napas dalam
Pukul 10.00 2
wita memberikan makanan dalam jumlah kecil dan Ds : pasien mengatakan menghabiskan makanan
menarik. yang diberikan di RS dan akan makan
Menganjurkan makanan tinggi karbohidrat dan makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah
lemak
rendah lemak
Do : pasien tampak nafsu makannya mulai
meningkat

Pukul 11.00 2 Ds : pasien mengatakan makan 3x sehari dan


wita Memonitor asupan nutrisi dan kalori minum ± 8 gelas/hari
Do : pasien tampak tidak pucat

Pukul 13.00 2 Ds : -
wita Mengkalaborasi pemberian antiemetic Do : pemberian obat Ondansentron 4 mg (IV),
obat masuk dan tidak ada alergi

Pukul 13.10 1,2 Ds : pasien mengatakan akan beristirahat


wita Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup Do : pasien tampak berbaring tidur ditempat tidur

Pukul 14.00 1,2


wita Operan jaga

DS : Pasien mengatakan nyerinya sudah


Pukul 18.00 1,2 MemonitorTTV pasien berkurang dan mual sudah berkurang
wita DO : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,2ᵒC

Pukul 20.00 1,2 Ds : -


wita Mengkalaborasi pemberian analgetik Do : pemberian obat Ondansentron 4 mg (IV),
Mengkaborasi pemberian antiemetic Omeprazole 40 mg (IV), Lacosib 1 tab
(PO) , obat masuk dan tidak ada alergi

Pukul 22.00 1,2 Ds : pasien mengatakan akan beristirahat


wita Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup Do : pasien tampak berbaring tidur ditempat tidur

Sabtu, 28 1,2 Monitor TTV pasien DS : -


januari 2023 DO : TD : 120/80 mmHg
Pukul 08.00 N : 80x/menit
wita R : 20 x/menit
S : 36,2ᵒC

Pukul 08.05 Ds : pasien mengatakan nyeri (-)


wita 1 mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Do : tidak meringis kesakitan dan pasien tampak
frekuensi, kualitas, itensitas nyeri, skala nyeri dan tenang
respons nyeri non verbal
Pukul 08.10 2 Ds : pasien mengatakan mual dan perasaan ingin
wita mengidentifikasi pengalaman mual muntah (-), tidak ada rasa masam dimulut,
dan mengatakan nafsu makan meningkat
Do : pasien tampak tidak pucat

E. EVALUASI

No Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd

1. Sabtu, 28 januari 2023 1 S: pasien mengatakan nyeri (-)


Pukul 08.05 wita O: tidak meringis kesakitan dan pasien tampak tenang
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,2ᵒC
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi

2. Sabtu, 28 januari 2023 2 S: pasien mengatakan mual dan perasaan ingin muntah (-), tidak ada rasa masam dimulut,
Pukul 08.10 wita dan mengatakan nafsu makan meningkat
O: pasien tampak tidak pucat
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,2ᵒC
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi

3. Kamis, 26 januari 2023 3 S: pasien mengatakan sekarang tahu apa yang menyebabkan penyakit yang di deritanya,
Pukul 13.00 wita serta tanda dan gejala dari penyakitnya, dan paham saat ditanya terkait dengan
penyakitnya, pasien mengatakan mengerti apa factor yang mempengaruhi sakitnya, pasien
mengatakan akan berperilaku hidup sehat
O: pasien tampak tenang dan mendengarkan penjelasan perawat tidak ada pertanyaan
tentang masalah yang dihadapi, Tidak ada Persepsi yang keliru terhadap masalah.
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai