AP
DENGAN DYSPEPSIA SYNDROME
DI RUANG BIMA RSU BALIMED NEGARA
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. AP
Umur : 50 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Bali
Alamat : Banjar Masean, Batuagung
Tanggal Masuk : 26-6-2023
Tanggal Pengkajian :26-6-2023
No. Register : 03.72.81
Diagnosa Medis :Dyspepsia Syndrome
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Nyeri Ulu hati
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Serumah
Riwayat Sosiokultural
Kegitaan kemasyarakatan pasien aktif, pasien tidak memiliki komplik social, pasien
mengatakan sering sembahyang dirumah. Istri yang paling terdekat dengan pasien. Selama
dirumah sakit pasien biasa berkumonikasi dengan pasien lain . pasien sembahyang di rumah
sakit ditempat tidur.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
TB: 165 cm BB:63 kg, pasien mengatakan nafsu makan menurun, makanan di rumah sakit
tersisa ¼ porsi dikarenakan mual, pasien berusaha mekan sedikit-sedikit tapi sering, tidak
ada penurunan berat badan. Pasien minum ± 8 gelas/hari.
c. Pola Eleminasi
Pasien BAB : 1x/ hari, warna BAB kuning khas fases, konsitensi padat dan BAK 6-7x/hari
warana kuning khas urine, konsitensi cair.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tinggal dengan istrinya memiliki empat anak dan bekerja sebagai
karyawan swasta. Interaksi antar keuarga terjalin baik dan pasien mengatakan tidak ada
perubahan peran yang bermakna.
.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah kesehatan seksual maupun reproduksi seperti
prostat, riwayat penyakit menular seksual, tidak ada impoten.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama hindu, selama sakit pasien berdoa di tempat tidur dan
meminta kesembuhan kepada tuhan yang maha esa.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
b. Tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
N : 108x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,7 ᵒC
TB : 165 cm
BB:63 kg
c. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
bentuk kepala bulat, rambut hitam dan agak tipis, kulit kepala bersih dari ketombe, tidak
ada nyeri tekan, wajah lonjong, dan tidak ada nodul.
- Mata
bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, dan tidak ada lesi
disekitar mata
- Telinga
bentuk simetris, sejajar dengan mata, tidak ada benjolan maupun lesi
- Mulut dan Tenggorokan
kemampuan bicara baik, seliva meningkat, tidak menggunakan gigi palsu, sering
menelan
- Hidung
bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Kelenjar limpa
tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening ditubuh seperti dileher, ketiak,
payudara, dan lipatan paha yang dirasakan pasien
- Paru-paru
inspeksi : dada tampak simetris, tidak ada luka, benjolan dan memar
palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
perkusi : tidak ada bunyi dalnes atau hipersonor
auskultasi : suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing/ronchi
- Jantung
inspeksi : permukaan dada simetris
palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
perkusi : saat diperkusi bunyi pekak
auskultasi : bunyi jantung normal (s1 dan s2)
- Abdomen
inspeksi : tampak simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi
auskultasi : bising usus peristaltic 12x/menit
perkusi : timpani
palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut bagian epigastrium skala 7
- Ekstremitas atas
anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, terpasang infuse RL 20 tpm
- Ekstremitas bawah
anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, tidak ada lesi.
- Kulit
Pucat,tidak ada lesi atau gangguan kulit yang tampak pada pasien
- Genetalia
pada genetalia pasien tidak terpasang kateter. Pasien mengatakan tidak ada keluhan
pada daerah genetalia
6. DATA TAMBAHAN
IVFD RL 20 tpm
Ondansentron 3x4 mg (IV)
Omeprazole 2x40 mg (IV)
Lacosib 2x1 tab (PO)
Tramadol 1x1 (PO)
Antasida 1x1 (PO)
B. ANALISA DATA
Pukul 80.05 1 mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Ds : pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
WITA frekuensi, kualitas, itensitas nyeri, skala nyeri dan seperti ditusuk tusuk menjalar ke perut
bagian bawah. P: terjadi nyeri saat telat
respons nyeri non verbal
makan dan makan makanan yang pedas,
Q : nyerinya menjalar ke perut bagian
bawah, R:ulu hati (epigastrium), S: rasa nyeri
di skala 7 saat itu, dari skala nyeri 0-10,
T: nyeri dirasakan sering dan hilang timbul
dengan durasi ± 3-5 menit
Do : Pasien tampak meringis kesakitan, gelisah.
Pukul 09.00 1 Memberikan teknik nonfarmakologis untuk Ds : pasien mengatakan bersedia melakukan
wita mengurangi nyeri yaitu relaksasi napas dalam teknik relaksasi napas dalam.
Do : pasien tampak mengikuti arahan perawat,
pasien kooperatif
Pukul 08.30 1 Monitor efek samping penggunaan analgetik Ds : pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap
wita obat yang diberikan dan tidak ada efek
samping dari pemberian obat yang diberikan
Do : tidak ada alergi
Pukul 13.00 2 Ds : -
wita Mengkalaborasi pemberian antiemetic Do : pemberian obat Ondansentron 4 mg (IV),
obat masuk dan tidak ada alergi
E. EVALUASI
2. Sabtu, 28 januari 2023 2 S: pasien mengatakan mual dan perasaan ingin muntah (-), tidak ada rasa masam dimulut,
Pukul 08.10 wita dan mengatakan nafsu makan meningkat
O: pasien tampak tidak pucat
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,2ᵒC
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi
3. Kamis, 26 januari 2023 3 S: pasien mengatakan sekarang tahu apa yang menyebabkan penyakit yang di deritanya,
Pukul 13.00 wita serta tanda dan gejala dari penyakitnya, dan paham saat ditanya terkait dengan
penyakitnya, pasien mengatakan mengerti apa factor yang mempengaruhi sakitnya, pasien
mengatakan akan berperilaku hidup sehat
O: pasien tampak tenang dan mendengarkan penjelasan perawat tidak ada pertanyaan
tentang masalah yang dihadapi, Tidak ada Persepsi yang keliru terhadap masalah.
A : Masalah Teratasi
P: Hentikan Intervensi