Anda di halaman 1dari 19

METODOLOGI KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan pada Tn. B dengan Prioritas Masalah Kebutuhan


Dasar Gangguan Rasa Aman Nyaman : Nyeri pada kasus Difusi
Peritonitis

Dosen Pengampu : Erni Nuryanti, Skep., Ners., MKes

Disusun Oleh :

Marsela Putri Anjani (09/1B)

P1337420421018

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN BLORA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki – laki
Usia : 65 Tahun
Status Perkawinan : Sudah menikah
Agama : Islam
Alamat : Tunjungan, Blora
Tanggal Masuk RS : 27 April 2021
Tanggal Operasi : 11 Mei 2021 ( Operasi Laparatomy)
Diagnosa Medis : Peritonitis

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 60 tahun
Agama : Islam
Alamat : Tunjungan, Blora
Hubungan dengan Pasien : Istri

3. Keluhan Utama
Klien mengeluh perutnya terasa tegang dan sangat nyeri di daerah sebelah kiri dan
rasanya tajam seperti di tusuk-tusuk, saat klien ingin bergerak atau ingin duduk
terasa sangat nyeri sehingga klien sulit untuk duduk dan bergerak tetapi klien selalu
mencoba untuk bergerak agar rasa nyerinya berkurang. Dan klien berharap bisa
melakukan aktivitasnya

4. Riwayat Kesehatan Sekarang


a. Provocative/palliative
- Apa Penyebabnya : Penyebab nyeri klien akibat dari penyakit difusi
peritonitis.klien sering merasakan nyeri di daerah sebelah kiri jika terlalu
banyak bergerak dan terlalu banyak beraktivitas.
- Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Nyeri yang dirasakan klien akan
hilang jika istirahat sejenak atau mendapatkan terapi obat farmakologi,
nyeri yang dirasakan klien bisa timbul secara mendadak atau tiba-tiba.
b. Quantity/quality
- Bagaimana dirasakan
Nyeri yang dirasakan seperti kembung dan menyebar sampai ke
pinggang dan punggung.
- Bagaimana dilihat
Jika klien merasakan nyeri, wajah klien terlihat pucat dan dan meringis
kesakitan saat dikaji nyeri berada pada skala 4.
c. Region
- Dimana lokasinya
Di sekitar abdomen sebelah kiri.
- Apakah menyebar
Menyebar sampai ke pinggang dan punggung.
d. Severity
Keadaan ini sangat mengganggu aktivitas klien, pola tidur klien dan sering
mual karena nyeri ulu hati, karena nyeri dapat timbul secara tiba-tiba.
e. Time
Hal ini sudah dirasakan klien sejak seminggu sebelum klien dibawa ke RS.

5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mempunyai sakit maag sejak dua tahun yang lalu, sehingga klien hanya sakit
maag biasa. Klien sering pergi ke puskesmas untuk mengurangi rasa sakit perutnya,
klien hanya mendapatkan injeksi dan obat oral. Klien belum pernah masuk RS
sebelum nya dan klien juga belum pernah di operasi. Klien tidak memiliki riwayat
alergi, dan klien mengatakan tidak tahu apakah pernah imunisasi atau tidak.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga


Saat dilakukan pengkajian tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit
serius dalam tahun terakhir ini, tidak ada penyakit keturunan, dan tidak ada anggota
keluarga yang memiliki penyakit yang sama seperti yang di derita klien. Kedua
orang tua klien sudah meninggal dunia akibat proses penuaan.

7. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda – tanda vital
- Suhu tubuh : 37℃
- Tekanan darah : 130/70 mmHg
- Nadi : 84×i
- Pernapasan : 20×i
- Skala nyeri : 4-5
- TB :160 cm
- BB : 50 kg
b. Pemeriksaan Head to toe
Kepala dan rambut
- Bentuk : Simetris
- Ubun – ubun : Normal
- Kulit kepala : Bersih

Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : Normal
- Bau : Tidak berbau
- Warna kulit : Normal

Wajah
- Warna kulit :Normal
- Struktur wajah : Simetris
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Normal
- Palpebra : Normal
- Konjungtiva dan sklera : Normal
- Pupil : Normal
- Cornea dan iris : Normal
- Visus : Normal
- Tekanan bola mata : Normal

Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Normal
- Lubang hidung : Normal
- Cuping hidung : Normal

Telinga
- Bentuk telinga : Normal
- Ukuran telinga : Normal
- Lubang telinga : Normal
- Ketajaman pendengaran : Normal

Mulut dan faring


- Keadaan bibir :Simetris dan lembab
- Keadaan gusi dan gigi : Bersih dan sehat
- Keadaan lidah : Normal
- Orofaring : Normal

Leher
- Posisi trachea : Normal
- Thyroid : Normal
- Suara :Normal
- Kelenjar limfe : Normal
- Vena jugularis : Normal
- Denyut nadi karotis : Normal

Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : Baik
- Kehangatan : Baik
- Warna : Normal
- Turgor : Baik
- Kelembaban : Baik
- Kelainan pada kulit : Tidak ada

Pemeriksaan thorask / dada


- Inspeksi thoraks : normal, simetris
- Pernapasan : 20 kali/menit
- Tanda kesulitan bernapas : tidak ada kesulitan bernapas
Pemeriksaan paru
- Palpasi getaran suara :normal
- Perkusi : resonan
- Auskultasi : vesikuler

Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi :simetris, tidak ada benjolan dan massa yang terlihat, tetapi
terjadi distensi abdomen.
- Auskultasi :peristaltik usus ada tapi lemah
- Palpasi : terdapat nyeri tekan pada hypochondriac kiri.

Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
- Kesimetrisan : ekstremitas lengkap dan simetris
- Kekuatan otot : lima
- Edema : tidak ada edema

8. Pola Kebiasaan Sehari-hari


a. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan /hari :3 kali sehari
- Nafsu/selera makan : kurang selera makan
- Nyeri ulu hati : terdapat nyeri ulu hati
- Alergi : tidak ada alergi
- Mual dan muntah : tidak mengalami mual dan muntah
- Jumlah dan jenis makanan :setengah piring setiap hari, jenis makana lembek
- Waktu pemberian minum : minum setiap haus saja
- Masalah makan dan minum : tidak ada kesulitan menelan

b. Perawatan diri
- Kebersihan tubuh : bersih
- Kebersihan gigi dan mulut : terjaga klien menyikat gigi 1 kali sehari
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : dipotong ketika panjang
9. Pola kegiatan/aktivitas
Klien melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri dan terkadang klien
membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas. Walaupun keluhan nyeri
dirasakan klien tapi klien selalu berusaha untuk bergerak. Klien susah tidur karena
klien merasa nyeri pada abdomen regio hypochondriac sinistra, serta keterbatasan
aktivitas akibat kelemahan, frekuensi tidur 3-4 jam pada malam hari, susah untuk
memulai tidur kembali.

10. Pola eliminasi

Klien biasanya BAB satu kali sehari. Karakter feses lembek, tidak pernah ada
perdarahan, tidak mengalami diare. Klien BAK 5-6 kali per hari dengan
karakteristik urine kuning dan tidak ada nyeri pada kelamin saat BAK, tidak ada
kesulitan saat BAK, dan tidak terdapat riwayat penyakit batu ginjal.
B. Analisa Data

Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. DS :
Klien mengeluh nyeri Akibat infiltrasi dan Nyeri
pada bagian abdomen proliferasi
sebelah kiri atas saat mikroorganismeberasal dari
beraktivitas dan “nyeri penyakit saluran
timbul secara tiba- gastrointestinal.menyebabkan
tiba”.Klien mengatakan edema jaringan dan terjadi
lama nyeri terjadi selama eksudasi cairan ke rongga
10-15 menit. Nyeri yang peritonium. Rangsangan
dirasakan menyebar peritonium menimbulkan
sampai kepinggang dan nyeri tekan.
punggung.
DO :
a. Inspeksi: simetris
b. Palpasi: terdapat nyeri
tekan pada
hypochondriac kiri
c. Auskultasi: peristaltik
usus ada tapi lemah
d. Perkusi:Nyeri ketuk
dan bunyi timpani terjadi
akibat adanya flatulen.
Klien takut bergerak
terlalu banyak
Klien sangat berhati-hati
ketika ingin bergerak
Klien tampak meringis
ketika merasa nyeri
Skala nyeri 4
TD : 130/70 mmhg
HR : 84×/i, RR : 20×/i
T : 37℃
2. DS :
Klien mengeluh tidak Peristaltik usus menurun dan Ketikseimbangan
enak makan dan sering bahkan dapat hilang sehingga nutrisi kurang dari
mual juga, klien minum memicu terjadinya ileus kebutuhan tubuh.
jika klien haus, klien paralitik. Hipovolemia akan
punya penyakit MAAG bertambah berat dengan
yang akut. adanya peningkatan suhu (
DO : demam), intek yang adekuat
Klien jarang serta muntah.
menghabiskan nasi atau
makanan yang di
berikan.
Makanan akan habis jika
di pantau oleh keluarga
atau perawat
Pucat, Lemas.
BB sebelum MRS : 55kg
BB setelah MRS: 50 kg
TB 160 cm

IMT = BB/TB(m)
= 50/(1,6)
= 50/2.56
= 19.53
(underweight)

3. DS :
Klien mengeluh sulit Nyeri yang timbul secara Gangguan pola tidur
untuk tidur bila malam mendadak atau tiba-tiba
hari, dan suka terbangun menyebabkan pola tidur klien
.
dan sulit untuk tidur terganggu, apabila klien
kembali, klien hanya bisa merasa nyeri pada saat
tidur 3-4 jam pada sedang tidur klien langsung
malam hari. Klien tidur terbangun dan tidak dapat
pada siang hari selama 1- tidur kembali.
2 jam saja.

DO :
Sering menguap pada
siang hari
Tampak lingkaran hitam
di bawah mata klien
Mengantuk di siang hari.

C. Masalah Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Gangguan pola tidur

D. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan difusi peritonitis ditandai dengan
skala nyeri 4, klien tampak takut bergerak terlalu banyak, klien tampak meringis
kesakitan, gelisah dan cemas, berhati-hati jika ingin bergerak.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan asupan oral, mual, muntah, stres ditandai dengan klien jarang menghabiskan
makanannya, makan akan habis jika di pantau oleh perawat atau keluarga, klien tampak
pucat dan lemas.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri pada abdomen sebelah kiri ditandai
dengan sering menguap, sulit tidur, tampak lingkaran gelap dibawah mata, mengantuk
di siang hari, frekuensi tidur 3-4 jam pada malam hari, sulit untuk memulai tidur
kembali jika terbangun.
E. Intervensi Keperawatan

No.
Perencanaan Keperawatan
Dx
1. Tujuan :
Nyeri teratasi/terkontrol
Kriteria Hasil :
- Memperlihatkan teknik relaksasi.
- Metode lain untuk meningkatkan kenyamanan
- Mempertahankan skala nyeri 0-2
- Ekspresi wajah klien rileks.

Rencana Keperawatan: Rasional :


a. Kaji keluhan nyeri, catat a. Perubahan dalam
lokasi, lama, intensitas ( skala lokasi/intensitas tidak umum
nyeri 4) dan karakteristiknya. tetapi dapat menunjukkan
terjadinya komplikasi. Nyeri
cenderung menjadi konstan,
lebih menyebarke atas ; nyeri
b. Pertahankan posisi tidur semi dapat lokal bila terjadi abses.
fowler sesuai indikasi. b. Memudahkan drainase cairan
karena gravitasi dan
meminimalkan nyeri karena
gerkan.
c. Berikan tindakan kenyamanan c. Meningkatkan relaksasi dan
( pijatan punggung, napas meningkatkan kemampuan
dalam, latihan relaksasi). koping klien dengan
memfokuskan perhatian.
d. Ciptakan lingkungan yang d. Menurunkan laju metabolik
menyenangkan bagi klien, yang dapat menghilangkan
sehingga dapat beristirahat nyeri.
dengan tenang.
e. Menghilangkan nyeri
e. Berikan terapi analgetik, abdomen.
narkotik sesuai indikasi.

f. Berikan terapi antipiretiksesuai f. Menurunkan ketidak


program medik. nyamanan sehubungan dengan
demam.

No.
Perencanaan Keperawatan
Dx
2. Tujuan :
Pemenuhan nutrisi yang adekuat.
Kriteria Hasil :
- Mual, muntah hilang
- Makan habis 1 porsi
- Berat badan normal
Rencana Keperawatan Rasional :
a. Pantau/catat adanya muntah/ a. Muntah/ diare diduga terjadi
diare. obstruksi usus.
b. Auskultasi bising usus, catat b. Hiperaktivitas usus
ada nya hiperaktivitas usus. kemungkinan terjadinya
inflamasi/ iritasi usus.
c. Ukur lingkar abdomen setiap c. Memnerikan bukti perubahan
hari. distensi gaster, usus,
akumulasi asites.
d. Lakukan penimbangan BB d. Kehilangan/ peningkatan dini
secara rutin dan catat hasil BB menunjukkan perubahan
penimbangan. hidrasi.
e. Kaji abdomen dengan sering : e. Identifikasi kembalinya fungsi
adanya distensi, peristaltik usus dan kemampuan untuk
usus, kelancaran flatus. memulai masukan peroral.
f. Berikan diet sesuai indikasi, f. Memberikan diet yang hiti-hati
secara bertahap mulai dari diet dapat menurunkan risiko iritasi
cairan dan meningkatkan gaster.
secara bertahap.
g. Menurunkan mual/ muntah,
g. Berikan perawatan mulut yang
yang dapat meningkatkan
sering.
nyeri intraabdomen
h. Berikan terapi antipiretik
h. Menurunkan mual/ muntah
sesuai program medik

No
Perencanaan Keperawatan
Dx
3. Tujuan :
Pasien dapat tidur 6-8 jam setiap malam dan secara verbal mengatakan dapat
lebih rileks dan lebih segar.
Kriteria Hasil :
- Pola tidur 6-8 jam setiap malam.
- Lebih rileks dan segar.
Rencana Keperawatan Rasional
a. Lakukan kajian masalah a. Memberikan informasi dasar
gangguan tidur klien, dalam menentukan rencana
karakteristik, dan penyebab perawatan.
kurang tidur.
b. Lakukan persiapan untuk tidur b. Mengatur pola tidur
malam setiap jam 9 malam
sesuai dengan pola tidur klien.
c. Keadaan tempat tidur yang c. Meningkatkan tidur
nyaman, bersih, dan bantal
yang nyaman.
d. Bunyi telefon, dan alaram d. Mengurangi gangguan tidur.
diperkecil
e. Berikan pengobatan seperti e. Mengurangi gangguan tidur.
analgetik dan sedatif setengah
jam sebelum tidur.
F. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan

Hari/ No Evaluasi
Implementasi Keperawatan
Tanggal Dx ( SOAP )
Rabu, 1 Mandiri S:
10 Mei a. Mengkaji keluhan nyeri, - Klien mengatakan
2017 catat lokasi, lama, nyeri berkurang.
intensitas ( skala nyeri 4 - Klien sudah mau
) dan karakteristiknya. banyak bergerak.
b. Mempertahankan posisi O :
tidur semi fowler sesuai - Skala nyeri 4
indikasi. - Durasi 10-15 menit
c. Mengajarkan klien - TD : 120/80 mmhg
teknik relaksasi. - HR : 82 x/i
d. Menciptakan - RR : 22 x/i
lingkungan yang A :
menyenangkan bagi - Nyeri bisa timbul
klien, sehingga dapat secara mendadak atau
beristirahat dengan tiba-tiba ketika klien
tenang. melakukan aktivitas.
Kolaborasi P:
a. Memberikan terapi Intervensi dilanjutkan
analgetik, sesuai - Memberi terapi
indikasi. analgetik sesuai
( injeksi ketorolac 1 indikasi ( injeksi
amp/ 24 jam ) ketorolac 1 amp/24
jam)
- Membantu klien
dalam merubah posisi
dari supinasi menjadi
semi fowler.
2. Mandiri S:
Klien mengatakan sudah mau
a. Memantau keadaan
menghasilkan 1 porsi makanan.
umum klien. Tapi tetap mual dan mau muntah
ketika makan.
b. Mengobservasi ada O:
nya muntah/ diare. - Makanan selalu
c. Mengkaji abdomen dihabiskan
dengan sering : adanya - BB kelihatan tetap
distensi, peristaltik usus. - Membran
d. Perawatan mulut yang mukosa lembab
sering A:
Kolaborasi Masih tetap mual dan muntah,
tetapi klien sudah menghabiskan
a. Memberikan diet klien ( 1 porsi makanan nya.
M II bubur ). P:
Intervensi dilanjutkan
b. Memberikan terapi
- Memberikan terapi
antipiretiksesuai
antipiretik sesuai
program medik. ( injeksi
program medik (
ranitidin 1 amp/ 24 jam)
injeksi ranitidin 1
amp/ 24 jam )

S:
- Klien mengatakan
3. Mandiri tetap terbangun pada
a. Memantau keadaan malam hari
umum klien - Klien mengatakan
b. Menganjurkan klien bisa tidur di malam
untuk tidur ketika hari.
ngantuk O:
c. Memfasilitasi keadaan - Klien tampak tenang.
tempat tidur yang
nyaman, dersih, dan
bantal yang nyaman - Mata klien tampak
d. Bunyi telepon dan ada lingkaran hitam
alaram diperkecil. di bawah mata
- Durasi tidur siang
hari 1-2 jam
A:
- Pola tidur tidak
teratur
- Masih sering
terbangun di malam
hari
P:
Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien
untuk melakukan
aktivitas yang
melelahkan
- Menganjurkan klien
untuk menggunakan
teknik relaksasi.
Kamis, 1. Mandiri S:
11 Mei a. Mengkaji keluhan nyeri, - Klien mengatakan
2017 catat lokasi, lama, nyeri berkurang
intensitas dan - Klien sudah mau
karakteristiknya. banyak bergerak
b. Mengobservasi tanda- O:
tanda vital - Skala nyeri 4
c. Mempertahankan posisi - TD : 120/80 mmhg
tidur semi fowler sesuai - HR : 80 ×/i
indikasi - RR : 20 ×/i
d. Mengajarkan klien - T : 37℃
A:
teknik relaksasi
- Nyeri masih tetap
bantal yang nyaman - Mata klien tampak
ada lingkaran hitam
d. Bunyi telepon dan alaram
diperkecil. di bawah mata
- Durasi tidur siang
hari 1-2 jam
A:
- Pola tidur tidak
teratur
- Masih sering
terbangun di malam
hari
P:
Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien
untuk melakukan
aktivitas yang
melelahkan
- Menganjurkan klien
untuk menggunakan
teknik relaksasi.
Kamis, 1. Mandiri S:
11 Mei e. Mengkaji keluhan nyeri, - Klien mengatakan
2017 catat lokasi, lama, nyeri berkurang
intensitas dan - Klien sudah mau
karakteristiknya. banyak bergerak
f. Mengobservasi tanda- O:
tanda vital - Skala nyeri 4
- TD : 120/80 mmhg
g. Mempertahankan posisi - HR : 80 ×/i
tidur semi fowler sesuai - RR : 20 ×/i
- T : 37℃
indikasi A:
h. Mengajarkan klien - Nyeri masih tetap
teknik relaksasi
Kolaborasi pada skala 4.
a. Memberikan terapi - Nyeri selalu timbul
analgetik, sesuai saat klien beraktivitas
indikasi. ( injeksi dengan durasi nyeri
ketorolac 1 amp/ 24 10-15 menit.
jam) - Nyeri timbul secara
tiba-tiba.
P:
Intervensi dilanjutkan
- Memberikan terapi
analgetik sesuai
indikasi ( injeksi
ketorolac 1 amp/24
jam)
- Membantu klien
dalam merubah posisi
dari supinasi menjadi
semi fowler.

2. Mandiri S:
a. Mengobservasi adanya Klien mengatakan sudah mau
muntah/diare menghabiskan 1 porsi makanan.
b. Mengkaji abdomen Tapi tetap mua dan mau muntah
dengan sering : adanya ketika makan.
distensi, peristaltik usus O:
c. Memberikan perawatan - Makanan selslu di
mulut yang sering habiskan
Kolaborasi - BB kelihatan tetap
a. Memberikan diet klien ( - Membran mukosa
M II bubur lembab
b. Memberikan terapi A:
antipiretik sesuai Masalah teratasi sebagian
program medik. ( injeksi Masih tetap mual dan mau
ranitidin 1 amp/ 24 jam) muntah
P:
Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien
untuk menghabiskan
makanannya
- Memberi terapi
antipiretik sesuai
program medik. (
injeksi ranitidin 1
amp/24 jam )

3. Mandiri S:
a. Memantau keadaan - Klien mengatakan
unun klien tetap terbangun pada
b. Menganjurkan klien malam hari
untuk tidur ketika - Klien mengatakan
ngantuk sudah bisa tidur di
c. Memfasilitasi keadaan siang hari
tempat tidur yang O:
nyaman, bersih dan - Klien tampak tenang
bantal yang nyaman - Durasi tidur siang 1-2
d. Bunyi telepon dan jam
alaram dikecilkan
A:
Masalah teratasi sebagian
- Pola tidur tidak
teratur
- Masih sering
terbangun di malam
hari
P:
Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien
untuk melakukan
aktivitas yang
melelahkan
- Menganjurkan klien
untuk menggunakan
teknik relaksasi
misalnya
mendengarkan musik
ketika mau tidur
Jum’at, 1. Mandiri S:
12 Mei a. Mengkaji keluhan nyeri, - Klien mengatakan
2017 catat lokasi, lama, nyeri berkurang.
intensitas, - Klien sudah mau
karakteristiknya. banyak bergerak
b. Mempertahankan posisi O:
tidur semi fowler sesuai - Skala nyeri 3
indikasi - TD : 120/80 mmhg
c. Memberikan tindakan - HR : 84 ×/i
kenyamanan - RR : 22 ×/i
d. Menciptakan A:
lingkungan yang Masalah teratasi sebagian
menyenangkan bagi - Nyeri berkurang jika
klien, sehingga dapat klien beristirahat dan
beristirahat dengan ketika klien
tenang melakukan teknik
Kolaborasi relaksasi.
a. Memberikan terapi P:
analgetik, sesuai Intervensi dilanjutkan
indikasi. ( injeksi - Memberi terapi
ketorolac 1 amp/24 jam) analgetik sesuai
indikasi ( injeksi
ketorolac 1 amp/24
jam)
- Membantu klien dalam
merubah posisi dari supinasi
menjadi semi fowler.

S:
Klien mengatakan sudah mau
menghabiskan 1 porsi makanan.
2. Mandiri Tetapi tetap mual dan mau
muntah ketika makan.
a. Memantau apakah ada O:
muntah/ diare - Makanan selalu di
b. Mengkaji abdomen habiskan
dengan sering : adanya - BB kelihatan tetap
distensi, peristaltik usus - Membran
c. Memberi kan perawatan mukosa lembab
mulut yang sering A:
Kolaborasi Masalah teratasi sebagian Masih
tetap mual dan mau muntah
a. Memberikan diet sesuai P:
toleransi, secara Intervensi dilanjutkan

bertahap mulai dari diet - Menganjurkan klien

cair dan meningkatkan untuk menghabiskan

secara bertahap makanannya.

b. Memberikan terapi - Memberikan terapi

antipiretik sesuai antipiretik sesuai

program medik. (injeksi program medik

ranitidin 1 amp/24 jam) (injeksi ranitidin 1


amp/24 jam)

Anda mungkin juga menyukai