Anda di halaman 1dari 38

Asuhan Keperawatan dengan Appendisitis

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

Dosen Pembimbing : H. Hikmat Rudyana, S. Kp., M. Kep

Oleh :

Nama : Rega Nugraha Yusaputra


NPM : 214121109

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
3.1 PENGKAJIAN

3.1.1 Identitas Klien

Nama : Ny.R

Umur : 33 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Nikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Alamat : Jl.Pintu Kabun

Penanggung Jawab

Nama : Tn.A

Pekerjaan : Wiraswasta

Umur : 41 Tahun

Hub .Keluarga : Suami

No.MR 499078

Ruangan Rawat : Bedah Ambun Suri Lantai 2

Tgl Masuk RS : 31 Mai 2021

Tgl Pengkajian : 07 September 2021

Tgl Operasi : 01 September 2021

Diagnosa Medis : Post Op Laparatomi Apendiksitis


3.1.2 Alasan Masuk

Klien masuk ke IGD pada tanggal 31 Mai 2021 hari Kamis pukul

15:30 Wib,dengan alasan masuk perut sakit pada bagian kanan

bawah sejak 5 hari yang lalu, sebelumnya pasien berobat ke

puskesmas lalu setelah memakan obat dari puskesmas pasien merasa

mual dan muntah. Klien mengatakan pusing dan lemas,pasien juga

mengatakan tidak pernah BAB selama 5 hari setelah itu pasien juga

merasakan perutnya padat dan sakit.

3.1.3 Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Saat dilakukan pengkajian pada Tanggal 07 September 2021


pukul

12.00 wib klien mengatakan nyeri pada bagian kanan bawah

perut pasien karena akibat post appendiks, klien merasakan

pusing, klien juga mengatakan susah bergerak karena insisi

pebedahan, Skala nyeri 5 dengan penilaian PQRST yaitu :

P (Provokatif ) : Klien mengatakan timbul nyeri pada saat

mau bergerak.

Q (qualiti ) : Klien mengatan nyeri terasa seperti diiris-iris

setiap ingin melakukan aktivitas bergerak.

R (radiation ) : Klien mengatakan nyeri disekitar area

abdomen
S (severity) : Klien tanpak meringis, skala nyeri 5, nyeri

yang dirasakan klien disertai nadi dan nafas cepat, klien

merasa tidak nyaman ketika nyeri datang.

T (Time ) : Klien mengatakan nyeri terasa hilang timbul,

nyeri dirasakan saat mau bergerak.

Klien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri yang

dirasakanya sangat mengganggu, klien merasakan gelisah

karena cuaca yang panas dan pasien tidak bisa bergerak dengan

bebas, klien haya tidur 2-3 jam di malam hari, klien merasakan

kuatir dengan kondisinya sekarang ini, karena klien

memikirkan anaknya yang tinggal dirumah yang memerlukan

ASI eklusif sehari-hari.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan dahulunya pernah mengalami penyakit

magh tetapi hanya berobat di puskesmas saja, kebiasaan klien

suka memakan yang pedas –pedas, sebelumnya pasen tidak

pernah mengalami penyakit yang sama seperti sekarang, tetapi

pasien sebulan ini babnya sangat sulit dan sering kesakitan.

Klien tidak pernah mengalami operasi pada bagian abdomen

atau bagian tubuh lainya.


c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit

yang sama dengan klien, tetapi dalam pihak keluarga tepatnya

pada ayah pasien mengalami penyakit asma, tetapi keluarga

tidak pernah atau tidak ada mengalami penyakit hipertensi,

Diabetes mellittus, Hepatitits dan Hipertensi.

Genogram

Keterangan:

: Laki - Laki

Perempuan

: Laki – Laki meninggal

: Perempuan meninggal

: pasien
3.1.4 Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Composmetis E :4 V:5 M:6

Berat badan sehat : 54 kg

Berat badan sakit : 54 kg

Tinggi Badan :155 cm

Tanda Vital

TD :130/90 mmHg

Nadi :120 x/menit

Suhu :36,7·C

Pernafasan : 22x/menit

1. Kepala

 Rambut

Inspeksi : Klien memiliki rambut berminyak,

berbentuk agak ikal, kusam, terlihat agak kotor,

terlihat ada ketombe.

Palpasi : Klien tidak ada teraba benjolan, maupun luka

jahitan.

 Mata

Inspeksi : Mata klien tanpak seperti mata panda,

terlihat simetris kiri dan kanan.

Palpasi : Mata klien tidak ada nyeri tekan ,konjungtiva

anemis, sclera ikterik, reflek cahaya (+/+).


 Telinga

Inspeksi : Telinga klien terlihat simetris kiri dan

kanan, tidak terlihat luka lecet, ada sedikit serumen di

dalam telinga pasien, tidak ada terlihat lecet dan

pendarahan.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada terlihat

pembengkakan.

 Hidung

Inspeksi :Hidung klien terlihat bersih, tidak ada

pembekakan, tidak ada luka lecet, terlihat tidak

terpasang NGT.

Palpasi : Hidung klien tidak ada nyeri tekan .

 Mulut dan Gigi

Inspeksi : Mulut klien terlihat agak kotor, ada

terlihat karies, tidak ada stomatitis .

2. Leher

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka

atau jahitan .

Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak

ada teraba kelenjar getah bening, dan vena jugularis.


3. Thorak

 Paru-paru

Inspeksi : Dada klien terlihat simetris kiri dan

kanan, pengerakan dada normal, frekuensi nafas 22x/i,

tidak ada terliahat bekas luka atau lecet.

Palpasi : Tidak ada pembengkakan pada sekitar dada,

pergerakan dada sama ketika klien mengucapkan 7777,

getaran dinding dada sama.

Perkusi : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang

paru.

Auskultrasi :Bunyi nafas vesikuler /normal,

whezing(- ), rhonki(-).

 Jantung

Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat ,tidak

terdapat sianosis.

Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS 4 linea medio

clavicularis sinistra.

Perkusi : Terdengar bunyi redup ketika di perkusi.

Auskultrasi : Bunyi jantung klien regular (I lup II dup),

tidak ada murmur (suara gemuruh, berdesir).


4. Abdomen

Inspeksi : Perut terlihat buncit, terlihat strechmark ,

terlihat luka jahitan, dan panjang luka 20 cm, kondisi jahitan

terlihat bersih.

Auskultrasi : Di dengar kan dengan stetoskop bising usus

klien 9x/i.

Perkusi : Ada terdengar suara timpani ketika di perkusi.

Palpasi : Nyeri tekan pada bagian abdomen

kanan bawah bekas operasi.

5. Punggung

Punggung klien terlihat datar ,tidak ada bekas luka lecet atau

luka jahit,tidak ada ciri dekubitus pada klien.

6. Ekstremitas

Atas : Pada tangan sebelah kiri terlihat terpasang infuse.

Bawah: Pada kaki tidak ada ngangguan berjalan, tidak terlihat

adanya luka lecet atau parises, stremart.

Kekuatan otot : 5555 5555

5555 5555

7. Genetalia

Pada genetalia tidak terpasang kateter dan tidak ada

melakukan pemeriksaan pada area tersebut.


8. Intergumen

Pada kulit pasien warnanya sawo matang, tugor kulit bagus

atau lembab,ada luka laparatomi sebesar 20 cm.

3.1.5 Data Biologis

AKTIVITAS SEHAT SAKIT

MAKANAN

 Menu Nasi biasa MS

 Porsi porsi 3x sehari porsi 3x sehari

 Makanan kesukaan Tidak ada Tidak ada

 Pantangan Tidak ada Tidak ada pantangan


pantangan
MINUMAN 1 gelas/hari
 Jumlah 5-7 gelas /hari
Tidak ada
 Minuman kesukaan Tidak ada Tidak ada
 Pantangan Tidak ada
pantangan
ELIMINASI
BAB
1x dalam 3 hari 1x/hari
 Frekuensi
Kecoklatan Kuning
 Warna
Khas Khas
 Bau
Padat Lembek
 Kesulitan

BAK
 Frekuensi 4-5 x/hari
5-6 x/hari
 Warna Putih bening
Kuning pucat
 Bau Pesing Pesing

 Konsistensi Cair Cair

 Kesulitan Tidak ada Tidak ada kesulitan


kesulitan
ISTIRAHAT DAN
TIDUR 2-3 jam /hari
 Lama tidur 8 jam / hari malam
 Waktu tidur Pagi dan malam
 Hal yang Keadaan tenang
mempermudah tidur Keadaan tenang Suara
 Kesulitan tidur
berisik,sesak saat
Suara berisik tidur
PERSONAL
HYGINE
Hanya di lap
2x1/hari 1 x selama di rawat
 Mandi
2-1x/hari
 Cuci rambut
Tidak ada
 Gosok gigi Selama dirawat
2x sehari belum pernah
 Potong kuku 2x1/minggu potong kuku

3.1.6 Riwayat Alergi

Klien mengatakan ada riwayat alergi debu pada saat dia sudah

melahirkan anak yang paling terakir.

3.1.7 Data Psikologis

1. Prilaku Verbal

 Cara Menjawab : Klien tanpak nyambung saat dilakukan

pengkajian.
 Cara Memberikan Informasi : Klien memberikan informasi

sangat jelas dan tidak bertele-tele.

2. Emosi

Klien sangat bisa dalam mengontrol emosinya, klien termasuk

orang yang bisa berfikir dengan rasional.

3. Persepsi penyakit

Klien berfikir penyakit yang dideritanya itu suatu pelajaran bagi

klien supaya tidak mau memakan makanan yang pedas –pedas.

4. Konsep Diri

Klien memiliki konsep diri yang sangat bagus .

5. Adaptasi

Klien sangat murah bergaul dengan masyarakat contohnya saja

pada klien yang berada satu ruangan dengan klien.

6. Mekanisme pertahanan diri

Klien memiliki pertahan diri kurang bagus Karen dia kurang

mempertahan kan kondisi tubuhnya sendiri agar supaya sehat.

3.1.8 Data Sosial

1. Pola komunikasi

Klien mengatakan sangat jelas, dengan bahasa Indonesia

2. Orang yang dapat membuat nyaman

Klien mengatakan dia sangat nyaman apabila berkumpul keluarga

atau ketika pergi jalan-jan sama keluarga.


3. Orang yang paling berharga bagi pasien

Klien mengatakan dia sangat mencintai anak dan suaminya

4. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat

Klien mengatakan suka bergaul dengan masyarakat, klien salah

satu ibuk PKK, dan juga rumah klien berada di lingkungan

perumahan.

3.1.9 Data Spritual

1. Keyakinan

Klien mengatakan dia lebih yakin kepada agama islam yaitu

kepada allah

2. Ketaatan beribadah

Selama dirumah sakit pasien tidak pernah melakukan ibadah

seperti puasa ,sholat ,mengaji.

3. Keyakinan terhadap penyembuhan

Klien mengatakan sangat yankin bahwa sakitnya itu akan

disembuhkan oleh allah.


3.1.10 Data penunjang

1. Pemeriksaan darah lengkap

Tanggal pemeriksaan 01-06-2021 (Jum’at)

NO Parameter Hasil Nilai normal

HGB 12.2 (g/dl) Pria(13-16)wanita(12-14)

RBC 4.38(10ᶺ6/ul) Pria(4.5-5.5)wanita(4.0-5.0)

HTC 36.8 (%) Pria(40.0-48.0)wanita(37.0-43.0)

WBC 26.82(10ᶺ3/ul) (5.0-10.0)


PT 10.2 Sec (9,5 -11,7)
APTT 32,5 Sec (28-42)
INR 0,94%

HBG 10.3 (g/dl)

RBC 3.62 (10ᶺ6/ul)

HTC 32.7(%)

WBC 22.80 (10ᶺ3/ul)

PLT 631+ (10ᶺ3/ul) (150-400)

PCT 0,57 + (%)


 Kimia Klinik II

Tanggal pemeriksaan 01 –September -2021

NO Parameter Hasil Hasil Normal

Kalium 3.01 (3.5-5.5) (mᴇq/l)

Natrium 131.4 (135-147) (mᴇq/l)

Klorida 97.5 (100-106) (mᴇq/l)

3.1.11 Data Pengobatan

a. Ceftiaxon 2 x 1 hari /mg

b. Metronidazole 3 x 1 hari /mg

c. Ranitidin 2 x 1 hari /mg

d. Keterolak 3 x 30 mg

e. Infus RL 500 cc 20 tts

3.1.12 Data Fokus

a. Data Subjektif

1) Klien mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah klien

karena insisi pembedahan sudah hari ke enam.

2) Klien mengatakan nyeri seperti ditusu-tusuk

3) Klien mengatakan nyeri saat mau bergerak

4) Klien mengatakan tidak nyaman saat nyeri terasa

5) Klien mengatan merasakan pusing saat nyeri terasa

6) Klien mengatakan sulit bergerak karena sakit diarea luka jahitan.


7) Klien mengatakan gelisah dengan kondisi area pembedahan

8) Klien mengatakan luka berdarah saat mau bergerak

9) Klien mengatakan lingkungan tidak nyaman ,karena kodisi cuaca

lagi panas .

10) Klien mengatakan sudah 7 hari gelisah untuk tidur dari pertama

dirawat sampai sudah operasi.

11) Klien mengatakan hanya tidur 2-3 jam pada malam hari

b. Data Objektif

1) Klien tanpak meringis kesakitan ketika bergerak

2) Klien tanpak memengang abdomen yang sakit disertai menutup

mata rapat-rapat dan mengigit bibir bawah saat nyeri

3) Klien tanpak nafas cepat

4) Klien tanpak lemas

5) Klien tanpak gelisah karena takut lukanya akan menimbulkan

nyeri

6) Klien tanpak malas untuk mobilisasi

7) Klien tanpak kurang ceria karena kepanasan disebabkan oleh

kondisi cuaca

8) klien tanpak matanya seperti mata panda karena kurang tidur

9) Kekuatan otot pasien


55555555

55555555
10) Klien tanpak skala nyeri 6

11) TTV

TD :130/90 mmHg

N :120 x/i

RR :24 x/i

S :36,7 ˚C

12) Klien tanpak lukanya ada bekas berdarah terlihat diperban karena

dipaksa untuk bergerak.

13) luka klien laparatomi 20 cm


3.1.13 Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS : Nyeri Akut Agens cedera


1.Klien mengatakan nyeri
fisik
pada bagian perut kanan
(pembedahan)
bawah klien karena insisi

pembedahan sudah hari ke

enam.

2.Klien mengatakan nyeri

seperti ditusu-tusuk

3.Klien mengatakan nyeri

saat mau bergerak

4.Klien mengatakan tidak

nyaman saat nyeri terasa

5.Klien mengatan merasakan

pusing saat nyeri terasa

DO :
1.Klien tanpak meringis

kesakitan ketika bergerak

2.Klien tanpak memengang

abdomen yang sakit disertai


menutup mata rapat-rapat dan

mengigit bibir bawah saat

nyeri

3. Klien tanpak nafas cepat

4. Skala nyeri (6)


5.TTV :
TD :130/90 mmHg
N :120 x/i
RR :24 x/i
S :36,7˚C

2 DS : Pelambatan Trauma pada


1. Klien mengatakan
. gelisah dengan kondisi area pemulihan pasca sisi bedah
pembedahan
bedah
2. Klien mengatakan
luka berdarah saat mau
bergerak
DO :
1.Klien tanpak meringis
kesakitan ketika bergerak
2.Klien tanpak malas untuk
mobilisasi.
3. Klien tanpak lukanya ada
bekas berdarah terlihat
diperbanya.
4. klien sudah hari ke 6
setelah operasi
5. Kekuatan otot klien

5 5

5 5
3 DS: Gangguan pola Halangan
1. Klienmengatakanlingkun
gan tidak nyaman ,karena tidur lingkungan
kodisi cuaca lagi panas .
2. Klien mengatakan belum
mandi sejak 5 hari yang
lalu,hanya dilap oleh
keluarganya.
3. Klien mengatakan sudah
7 hari gelisah untuk tidur
dari pertama dirawat sampai
sudah operasi.
DO :
1. Klien tanpak kurang
ceria karena kepanasan
disebabkan oleh kondisi
cuaca.
2. klien tanpak matanya
seperti mata panda karena
kurang tidur

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agens cidera fisik (pembedahan).

2. Pelambatan pemuliah pasca bedah berhubungan dengan trauma pada

sisi bedah.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan imobilisasi


3.3 INTERVENSI

NO DIAGNOSA NOC NIC

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan tindakan 1. Pain Management

cidera fisik (pembedahan). keperawatan selama 1x24 jam :  Lakukan pengkajian nyeri

Tujuan : secara komprehensif termasuk


Domain : 12 Kenyamanan
 Pain Level lokasi, karakteristik, durasi
Kelas : 1 kenyamanan fisik
 Pain Control frekuensi, kualitas dan faktor
Halaman: 469 NANDA
 Comfrot Level presipitasi.
Batas Krakteristik
KH :  Observasi reaksi nonverbal
1. Ekspresi wajah nyeri(mata kurang
 Mampu mengontrol nyeri dan ketidaknyamanan.
pencahayaan,tanpak kacau,gerakan
 Mampu melaporkan  Gunakan teknik komunikasi
mata berpencar atau berada pada
bahwa nyeri berkurang terapeutik untuk mengetahui
satu focus ,meringgis.)
pengalaman nyeri pasien.
2. Mengekspresikan  Menyatakan rasa nyaman
 Kaji kultur yang
perilaku(mis,gelisah,merengek,men setelah nyeri berkurang
mempengaruhi respon nyeri.
agis ,waspada)  Mampu mengenali nyeri
 Ajarkan tentang teknik non
(skala nyeri ,tanda-tanda

56
nyeri) farmakologi

 Tingkatkan istirahat

 Kolaborasikan dengan

dokter jika ada keluhan dan

tindakan nyeri tidak berhasil

2. Analgesic Administration

 Tentukan lokasi,

karakteristik, kualitas, dan derajat

nyeri sebelum pemberian obat

 Cek instruksi dokter tentang

jenis obat, dosis, dan frekuensi

 Cek riwayat alergi

 Pilih analgesik yang

diperlukan atau kombinasi dari

analgesik ketika pemberian lebih

dari satu

57
 Tentukan pilihan analgesik

tergantung tipe dan beratnya

nyeri

 Tentukan analgesik pilihan,

rute pemberian, dan dosis optimal

 Pilih rute pemberian secara

IV, IM untuk pengobatan nyeri

secara teratur

 Monitor vital sign sebelum

dan sesudah pemberian analgesik

pertama kali

 Berikan analgesik tepat

waktu terutama saat nyeri hebat

 Evaluasi efektivitas

analgesik, tanda dan gejala

58
2. Pelambatan pemulihan pasca bedah Setelah dilakukan tindakan 1. Perawatan area syatan

berhubungan dengan hambatan mobilitas keperawatan selama 1x 24 jam :  Control infeksi

(1998,2006,2013 ;LOE 2.1) Tujuan :  Pemberian obat

Domain : 11 Keamanan /perlindungan  Pemuliahan pembedahan : 2. Manajemen nutrisi

Kelas : 2 Cedera fisik Penyembuhan  Terapi nutrisi

Halaman :429 KH : 3. Manajemen nyeri

Batasan Karakteristik  Mencapai kembali tingkat  Bantuan perawatan


1. Hambatan mobilitas energi para pembedahan diri

2. ketidaknyamanan yang ditandai dengan  Monitor tanda-


3. Tidak mampu melakukan klien tanpak mampu tanda vital

aktivitas beristirahat.  Perawatan tirah

 Menujukan pemulihan baring

insisi pembedahan  Bantuan perawatan

diri

 Perawatan luka

:Drainase tertutup.

59
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Sleep Enhancement

halangan lingkungan. keperawatan selama 1 x 24 jam :  Determinasi efek-efek

.(1980,1998,2006,LOE 2.1) Tujuan : medikasi terhadap pola tidur

Domain : 4 Aktivitas /Istirahat  Anxiety reduction  Jelaskan pentingnya tidur

Kelas : 1 Tidur /istirahat  Comfort level yang adekuat

Halaman : 229  Rest :Extent and patten  Fasilitasiuntuk

Batasan karakteristik  Sleep :Extentan patten mempertahankan aktivitas

1. Ketidak puasan tidur KH : sebelum tidur (membaca,atau

2. sering terjaga tanpa jelas penyebab  Jumlah jam tidur dalam apa kebiasaan sebelum tidur).

3. Menyatakan tidak mersa cukup batas normal 6-8 jam /hari  Ciptakan lingkungan yang

istirahat.  Pola tidur ,kualitas dalam nyaman

batas normal .  Kolaborasi pemberian obat

 Mampu mengidentifikasi tidur

hal-hal yang meningkan

tidur.

60
3.4 IMPLEMENTASI

NO TGL/HARI WAKTU DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI

1. 7-September - 12.30 Nyeri Akut 1. Pain Management DS:


2021
Wib berhubungan  Melakukan pengkajian 1. Klien mengatakan nyeri
Kamis
dengan agen nyeri secara komprehensif pada bagian perut kanan

cidera fisik termasuk lokasi, bawah klien karena insisi

(pembedahan). karakteristik, durasi pembedahan sudah hari ke

frekuensi, kualitas dan faktor enam.

presipitasi. 2. Klien mengatakan sulit

 Mengunakan teknik bergerak karena sakit diarea

komunikasi terapeutik untuk luka jahitan.

mengetahui pengalaman 3. Klien mengatakan gelisah

nyeri pasien. dengan kondisi area

 Mengajarkan tentang pembedahan

teknik non farmakologi. DO :

2. Analgesic 1. Klien tanpak meringis

61
Administration kesakitan ketika bergerak

 Mentukan lokasi, 2. Klien tanpak lemas

karakteristik, kualitas, dan 3. Klien tanpak gelisah

derajat nyeri sebelum karena takut lukanya akan

pemberian obat menimbulkan nyeri.

 Mencek instruksi 4.Skala nyeri (5) area nyeri

dokter tentang jenis obat, di bagian luka laparatomi di

dosis, dan frekuensi bagian bawah kanan

 Mecek riwayat alergi abdomen

5.TTV :

TD :130/90 mmHg

N :120 x/i

RR :24 x/i

S :36,7˚C

Terapi yang diberikan oleh

farmasi :

62
 Ceftiaxon 2 x 1 hari

/mg

 Metronidazole 3 x 1

hari /mg

 Ranitidin 2 x 1 hari

/mg

 Keterolak 3 x 30 mg

 Infus RL 500 cc 20

tts

A :Masalah sudah sebagian

teratasi karena

1.klien sudah diajarkan

bagaimana cara teknik

nonfarmakologi (teknik

relaksai yaitu dengan tarik

nafas dalam).

63
2.klien sudah diberikan

analgesic.

P:Intervensi dilanjutkan

2. 7-September - 13.00 Pelambatan 1. Melakukan Perawatan DS :


2021
WIB pemulihan pasca area syatan 1. Klien mengatakan gelisah
Kamis
bedah  Control infeksi dengan kondisi area

 Pemberian obat pembedahan .

 Perawatan luka(Tuka 2. Klien mengatakan luka

verban). berdarah saat mau bergerak.

2. Memanajemen nyeri DO :

 melakukan teknik 1.Klien tanpak meringis

relaksasi. kesakitan ketika bergerak

2.Klien tanpak malas untuk

mobilisasi.

3. Klien tanpak lukanya ada

bekas berdarah terlihat

64
diperbanya

Kekuatan otot pasien

5555 5555

5555 5555

A : Masalah sudah mulai

teratasi

1. klien sudah mulai

mengerakan tubuhnya

ditempat tidur.

2. klien sudah bisa

melakukan teknik relaksasi

ketika saat mau bergerak.

P : Intervensi dilanjutkan

65
3. 7-September - 14.30 Gangguan pola Sleep Enhancement DS:
2021
WIB tidur berhubungan  Mendeterminasi efek-efek 1. Klien mengatakan
Kamis
dengan halangan medikasi terhadap pola gelisah dengan kondisi area

lingkungan tidur pembedahan

 Menjelaskan pentingnya 2. Klien mengatakan

tidur yang adekuat susah tidur sejak 7 hari .

 Memfasilitasi untuk 3. Klien mengatakan

mempertahankan aktivitas lingkungan tidak nyaman

sebelum tidur karena kondisi cuaca panas

(membaca,atau apa DO :

kebiasaan sebelum tidur). 1. Klien tanpak gelisah

 Ciptakan lingkungan yang 2. Klien tanpak sulit

nyaman tidur

3. Klien tanpak kurang

ceria karena kepanasan

A: Masalah sebagian tersasi

66
P : Intervensi dilanjutkan

1. 8 –September - 09.50 Nyeri Akut 1. Pain Management DS :


2021
WIB berhubungan  Melakukan pengkajian 1. Klien mengatakan nyeri
Jum’at
dengan agen nyeri secara komprehensif pada bagian perut sebelah

cidera fisik termasuk lokasi, kanan agak sudah mulai

(pembedahan). karakteristik, durasi berkurang

frekuensi, kualitas dan faktor 2. Klien mengatakan sudah

presipitasi. mencoba berjalan tetapi

 Mengunakan teknik masih agak sakit

komunikasi terapeutik untuk DO :

mengetahui pengalaman 1. Klien tanpak meringis

nyeri pasien. kesakitan

 Mengajarkan tentang 2. Klien tanpak sudah

teknik non farmakologi. mulai berjalan untuk

3. Analgesic imobilisasi

Administration 3. Skala nyeri sudah

67
 Mentukan lokasi, berkurang (3)

karakteristik, kualitas, dan 4. klien masuk hari ke

derajat nyeri sebelum 7 pasca operasi

pemberian obat 5.TTV :

 Mencek instruksi TD :90/60 mmHg

dokter tentang jenis obat, N :120 x/i

dosis, dan frekuensi RR :24 x/i

 Mecek riwayat alergi S :36,7˚C

Terapi yang diberikan oleh

farmasi :

 Ceftiaxon 2 x 1 hari

/mg

 Metronidazole 3 x 1

hari /mg

 Ranitidin 2 x 1 hari

/mg

68
 Keterolak 3 x 30 mg

 Infus RL 500 cc 20

tts

A :Masalah sudah teratasi

P:Intervensi dihentikan

pasien pulang

2. 8 –September - 11.50 Resiko pelambatan 1. Melakukan Perawatan area 1.Klien mengatakan


2021
WIB pemulihan pasca syatan lukanya sudah tidak
Jum’at
bedah  Control infeksi berdarah lagi

 Pemberian obat DO :

2. Memanajemen nutrisi 1. klien sudah mulai

 Terapi nutrisi berjalan.

3. Memanajemen nyeri 2. luka klien dibersihkan

 Bantuan perawatan diri untuk mau siap pulang.

 Monitor tanda-tanda 3.luka klien tanpak sudah

vital tidak ada berdarah lagi.

69
 Perawatan tirah baring A : Masalah teratasi

 Bantuan perawatan diri P : Intervensi intervensi

 Perawatan luka dihentikan klien pulang.

:Drainase tertutup.

3. 8 –September - 11.50 Gangguan pola Sleep Enhancement DS:


2021
WIB tidur berhubungan  Mendeterminasi efek-efek 1.Klien mengatakan sudah
Jum’at
dengan imobilisasi medikasi terhadap pola mulai tidur malam

tidur tadi,tetapi masih terbagun-

 Menjelaskan pentingnya bangun .

tidur yang adekuat DO :

 Memfasilitasi untuk 1. Mata klien seperti mata

mempertahankan aktivitas panda.

sebelum tidur 2. Klien sudah mulai

(membaca,atau apa tampak bersemangat .

kebiasaan sebelum tidur). A: Masalah tersasi

 menciptakan lingkungan P : Intervensi dihentikan

70
yang nyaman klien pulang.

71

Anda mungkin juga menyukai