Y DENGAN POST
OPERASI LAPARATOMI DAN KOLOSTOMI ATAS INDIKASI CA
COLON
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 1
OLEH:
PUTRI HEMAS KUSUMA NINGRUM
880119055
KELAS 2.A
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020/2021
KASUS FIKTIF
Seorang pasien Ny. S berusia 31 tahun mengeluh nyeri dan tidak nyaman pada area
colostominya, dari hasil pengkajian tampak kontong colostomy 2/3 berisi feces, pasien
mengeluh juga stomatitis dan nyeri saat menelan makanan. *Skala nyeri : 6. Hasil
Pemeriksaan TTV Tekanan darah : 130/80mmHg, Nadi : 100x/menit, Suhu : 36,1◦C, RR :
20x/menit.
FORMAT PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
a) Biodata
Nama : NY. S
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Mariental : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Ciracas, Jakarta Timur
No. Medrec : 300.798.99.00
No. Rawat : 300.798.99.00
Dx. Medis : Indikasi Ca Colon
Tgl. Masuk : 27 Oktober 2020
Tgl. Pengkajian : 27 Oktober 2020
Penanggung Jawab :
Nama : Tn B
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Polisi
Hubungan dengan Pt : Suami
b) Keluhan Utama :
Klien masuk ke IGD dengan alasan masuk perut sakit yang berkepanjangan, perut
bengkak sebelah kiri bawah.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien merasakan nyeri apabila bergerak dan jika ditekan abdomen di bekas insisi
pembedahan laparatomi dan kolostomi. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk. Nyeri
dirasakan disekitar area abdomen. Klien tampak meringis, skala nyeri 6, klien
merasa tidak nyaman ketika nyeri datang. Klien mengatakan nyeri terasa hilang
timbul, nyeri dirasakan saat mau bergerak dan batuk.
Genogram
f) Pemeriksaan fisik :
1. Tanda-tanda vital
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran : * kualitatif : Composmetis
* kuantitatif : GCS 15, E :4 V:5 M:6
c. Tekanan darah : 130/80mmHg
d. Nadi : 100x/menit
e. Suhu : 36,1◦C
f. RR : 20x/menit
2. Antropometri
BB = 38 Kg
TB = 155 CM
b. Leher
I : Simetris kiri dan kanan ,tidak ada bekas luka atau jahitan
P: Tidak ada pembengkakan pada leher pasien, tidak ada teraba kelenjar
getah bening, dan vena jugularis
c. Thorak
1) Paru-paru
I : Dada klien terlihat simetris kiri dan kanan, pengerakan dada
normal,frekuensi nafas 20 x/i, tidak ada terliahat bekas luka atau
lecet.
P : Tidak ada pembengkakan pada sekitar dada, pergerakan sama
kiri dan kanan, getaran dinding dada sama.
P : Terdengar bunyi sonor pada kedua lapang paru.
A : Bunyi nafas vesikuler /normal.
2) Jantung
I : Ictus kordis tidak terlihat, tidak terdapat sianosis.
P : Ictus kordis teraba di ICS 4 linea medio clavicularis sinistra.
P : Terdengar bunyi redup ketika di perkusi
A : Bunyi jantung klien regular (lup dup)
d. Abdomen
I : Perut terlihat datar, terlihat stermar, terlihat luka jahitan 10 cm,
bekas luka terlihat bersih dan bagus ada kolostomi terletak sebelah kiri
abdomen.
P : Nyeri tekan pada bagian area kolostomi dan abdomen bekas operasi.
P : tidak ada bunyi aourta
A : Pada di dengar kan dengan stetoskop bising usus klien 6 x/menit.
e. Punggung
Punggung klien terlihat datar, tidak ada bekas luka lecet atau luka jahit,
tidak ada ciri dekubitus pada klien.
f. Ekstremitas
Atas : Ada tangan sebelah kiri terlihat terpasang infus terpang injekpam
tangan sebelah kiri.
bawah : Pada kaki tidak ada ngangguan berjalan, tidak terlihat adanya
luka lecet.
Kuatan otot : 5 5
5 5
g. Genetalia
Pada genetalia tidak terpasang kateter dan tidak ada melakukan
pemeriksaan pada area tersebut.
h. Intergumen
Pada kulit pasien warnanya sawo matang, tugor kulit kurang bagus atau
lembab, ada luka laparatomi sebesar 10 cm.
Pola kebiasaan sehari-hari :
Data Psikologis
Prilaku Verbal
Cara Menjawab :Komunikasi sangat nyambung
Cara Memberikan Informasi : Sesuai yang dirasakan klien
Prilaku non verbal : Kontak mata saling terjaga, ekspresi wajah meringis dan
gelisah
Emosi : Klien emosinya terkontrol, normal.
Persepsi penyakit : Menerima dengan iklas penyakit yang diderita klien.
Konsep Diri : Klien mempunyai konsep diri yang baik.
Adaptasi : Klien sangat mudah beradaptasi dengan teman sejawat dan masyarakat di
sekitar rumahnya.
Mekanisme pertahanan diri : Klien kurang baik terhadap mekanisme pertahanan diri.
Data Sosial
Pola komunikasi
Klien mengatakan sangat jelas, dengan bahasa Indonesia.
Orang yang dapat membuat nyaman
Klien mengatakan dia sangat nyaman apabila berkumpul keluarga atau ketika pergi
jalan-jan sama keluarga.
Orang yang paling berharga bagi pasien
Klien mengatakan dia sangat mencintai anaknya.
Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
Klien mengatakan suka bergaul dengan masyarakat.
Data Spritual
Keyakinan
Klien mengatakan dia lebih yakin kepada agama islam yaitu kepada Allah.
Ketaatan beribadah
Selama dirumah sakit pasien tidak pernah melakukan ibadah seperti puasa, sholat,
mengaji.
Keyakinan terhadap penyembuhan
Klien mengatakan sangat yankin bahwa sakitnya itu akan disembuhkan oleh Allah
Data Penunjang
Data pengobatan
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik :
Berikan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan srategi
meradakan nyeri
Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitornnyeri secara
mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
Ajarkan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
diperlukan
2. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan selama 2x24 Identifikasi status nutrisi
jam, Defisit Nutrisi teratasi Identifikasi makan yang disukai
dengan kriteria hasil : Monitor asupan makanan
Porsi makan meningkat Monitor berat badan
Nafsu makan membaik Monitor hasil pemerikasaan
Membrane musoka laboratorium
meningkat Terapeutik :
Lakukan oral hygine sebelum
makan jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman
diet
Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Edukasi :
Anjurkan posisi duduk jika perlu
Ajarkan diet yang diprogamkan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang dibutuhkan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Terapeutik :
Memberikan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Memfasilitasi istirahat dan tidur
Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan srategi meradakan
nyeri
Edukasi :
Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Menganjurkan memonitornnyeri secara
mandiri
Menganjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
Mengajarkan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Melakukan kolaborasi pemberian analgetik,
yaitu Dextrose drip analgetik
6. 27 Oktober 2020 Manajemen Nutrisi Putri Hemas Kusuma
Observasi :
N
Mengidentifikasi status nutrisi
Mengidentifikasi makan yang disukai
Memonitor asupan makanan
Memonitor berat badan
Memonitor hasil pemerikasaan
laboratorium
Terapeutik :
Edukasi :
Menganjurkan posisi duduk jika perlu
Mengajarkan diet yang diprogamkan
Kolaborasi :
Melakukan kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutri yang dibutuhkan
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PENCERNAAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PENCERNAAN
Nama mahasiswa :
Nim :
Tanggal Ujian :
Score
No Tindakan 1 2 3 4
A Persiapan Alat :
1. Stetoskop
2. Bath Scale
3. Meterline
4. Tongue spatel
5. Pen light
6. Calipers
7. Handscon
8. Bengkok
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta.
PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta.
PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI: Jakarta.
http://repo.stikesperintis.ac.id/121/2/01%20AHMAD%20FANDI.pdf