Tn. K berumur 48 tahun mengeluh nyeri saat buang air kecil dan urin sulit untuk
dikeluarkan kurang lebih setengah minggu yang lalu. Tn. K sendiri bekerja sebagai
seorang petani. Sebelum penyakit itu datang, Tn.K menceritakan tentang dirinya bahwa
beberapa hari yang lalu dia pernah jatuh dari traktor dan bagian kemaluan terkena besi
pembajakan. Setelah kejadian yang dialaminya itu, Tn. K berhenti bekerja dan hanya
beraktivitas di rumah saja.
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Selokerto Rt/Rw 01/03 Gombong
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Tanggal MRS : 3 Oktober 2017 Pukul: 13.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 4 Oktober 2017 Pukul: 11.00 WIB
Diagnosa Medis : Post Op. BPH
No. Rekam Medis : 52314
B. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. D
Alamat : Desa Selokerto Rt/Rw 01/03 Gombong
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Istri
No HP : 087737326543
C. Keluhan Utama
Nyeri dibawah perut
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien bernama Tn K (48 tahun) datang ke RS PKU Muhammadiyah Gombong
dengan keluhan nyeri saat akan BAK dan susah untuk BAK. Selama di Rumah Sakit,
klien telah menjalani operasi tanggal 4 Oktober 2017 pukul 07.00 WIB.. Klien
mengatakan nyeri pada area perut bagian bawah atau pada area luka oprasi
prostatektomi. Klien tampak terbaring di tempat tidur, terpasang infuse NaCl 20 tpm
pada ekstermitas kiri, dan kateter urin. Ada keterbatasan mobilitas karena post
operasi BPH. Klien mengatakan tidak ada keluhan lain kecuali pada luka operasi
tersebut. Hasil TTV : TD : 130/90 mmHg, RR : 21x/menit, N : 90x/menit, T: 36,7 0 C.
Klien diberikan terapi obat berupa Keterolac 3x200 mg, dan Amphicilin 3x100 mg.
Pengkajian nyeri:
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri di area post op
S : skala 4
T : nyeri timbul 5 menit sekali
b) Pemeriksaan Radiologi
1) X Foto BNO - IVP :
UTI dikedua ginjal
Cystitis
Pembesaran kelenjar prostat
c) Pemeriksaan UGS
Kesan :
Cystitis
Pembesaran kelenjr prostat (vol = 37 cm3)
Tak tampak kelainan di organ intraabdomen lainnya secara sonografi
d) Diit yang diperoleh
TKRP (Tinggi Kalori Rendah Protein)
e) Therapy
1) Infus NaCl 20 tpm
2) Inj. Gentamicin 2x80 mg
3) Inj. Ketorolac 2x30 mg
4) Inj. Shorax 4x750 m
J. Analisa Data
Data Fokus Problem Etiologi
Ds : Nyeri akut Agen cidera
- Pasien mengatakan nyeri biologis :post operasi
saat ingin berkemih. BPH
- Pasien mengatakan nyeri
di bagian post oprasinya.
Do :
- Post operasi BPH,
- TTV:
S : 36,7 C
TD : 130/90mmHg
RR : 21x/menit
N : 82 x/menit
- Pengkajian nyeri
P : nyeri bertambah saat
bergerak
Q : nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R : nyeri di area post op
S : skala 4
T : nyeri timbul 5 menit
sekali
Ds : Sumbatan saluran Retensi Urine
- Pasien mengatakan perkemihan
kesulitan saat ingin
berkemih.
- Pasien mengatakan
kencingnya hanya sedikit
dan tidak lancar.
Do :
- Tampak urin tidak
mengalir lancar
- Dibagian kandung kemih
keras karena adanya
penumpukan urin.
L. Intervensi
No. (Tgl/Jam) Dx Tujuan & Kriteria/NOC NIC
1. 4 Oktober Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemberian Analgesik
2017 selama 3x24 jam, diharapkan masalah 1. Monitor TTV dan catat
akut b.d
nyeri teratasi, dengan kriteria hasil : pada lembar
Agen Status kenyamanan:fisik perkembangan pasien
2. Cek adanya riwayat elergi
cidera
Kriteria Hasil Awal Target 3. Tentukan dan berikan
biologis: Kontrol terhadap gejala 2 5 analgesic sebelumnya,rute
pemberian,dan dosis untuk
post Kesejahteraan fisik 2 5
mencapai hasil
operasi Posisi yang nyaman 2 5 pengurangan nyeri yang
optimal dan
BPH Perawatan pribadi dan 2 5 mendokumentasikan
kebersihan
Menejemen
lingkungan:kenyamanan
Intake cairan 2 5 4. Hindari gangguan yang
Inkontinensi urin 2 5 tidak perlu dan berikan
untuk waktu istirahat.
Ds : Pasien
12.00 WIB 3. Menentukan dan memberikan mengatakan
analgesic sebelumnya,rute bersedia mengikuti
pemberian,dan dosis untuk mencapai instruksi perawat.
hasil pengurangan nyeri yang optimal Do : Pasien dapat
dan mendokumentasikannya. mengikuti instruksi
- Ketorolac 3x200mg dengan baik.
- Amphicilin 3x100 mg
Ds : Pasien
12.30 WIB mengatakan
4. Menghindari gangguan yang tidak diberikan waktu
perlu dan berikan waktu untuk yang cukup untuk
istirahat. istirahat
Do : pasien terlihat
nyaman
Ds : Pasien
1. Menjelaskan tindakan yang akan mengatakan telah
Retensi urine b.d 13.00 WIB dilakukan kepada pasien. paham yang
2.
sumbatan saluran disampaikan oleh
perkemihan perawat.
Do: Pasien
kooperatif
Ds : -
Do: pasien
2. Menyiapkan peralatan irigasi yang mengikuti instruksi
13.03. WIB steril dan jaga teknik secara steril dengan baik
sesuai protocol.
Ds : -
Do: pasien
3. Membersihkan sambungan kateter atau kooperatif
13.10 WIB ujung Y dengan kapas alcohol
Ds :pasien
mengatakan bisa
4. Memonitor dan mempertahankan mengikuti nstruksi
13.15 WIB kecepatan aliran yang tepat perawat dengan baik
Do: Pasien tampak
lega, urin mengalir
lancar
N. Evaluasi
No. Jam Dx Evaluasi Somatif
1. 4 Oktober Nyeri akut b.d S: Pasien mengatakan masih terasa nyeri
2017 Agen cidera O: Pasien terpasang masih tampak meringis saat kesakitan
Pukul 20.30 biologis, post Tekanan darah : 130/85 mmHg
WIB operasi BPH Respirasi : 21x/menit
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,7 oC
Pengkajian nyeri:
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri di area post op
S : skala 4
T : nyeri timbul 5 menit sekali
A : Masalah belum teratasi
Kesejahteraan fisik 2 3 5
Inkontinensi urin 2 3 5
P: Pertahankan intervensi
1. Monitor TTV dan catat pada lembar perkembangan
pasien
2. Berikan analgesic untuk mencapai hasil
pengurangan nyeri yang optimal, dan
dokumentasikan
- Ketorolac 3x200mg
- Amphicilin 3x100 mg
3. Hindari gangguan yang tidak perlu dan berikan
untuk waktu istirahat.
2. 4 Oktober Retensi urine S : Pasien mengatakan kesulitan saat ingin berkemih.
2017 b.d sumbatan O: Karena adanya sumbatan saluran jalannya urine.
Pukul 21.00 saluran A: Masalah belum teratasi
WIB perkemihan
Kriteria Hasil Awal E1 Target
Mengosongkan kandung 2 3 5
kemih sepenuhnya
Nyeri saat kencing 2 3 5
Retensi urin 1 2 5
P : Pertahankan Intervensi
1. Monitor TTV dan catat pada lembar perkembangan
pasien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien.
3. Bersihkan sambungan kateter atau ujung Y dengan
kapas alcohol
4. Monitor dan pertahankan kecepatan aliran yang
tepat.
3. 5 Oktober Nyeri akut b.d S: Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang
2017 Agen cidera O: Pasien tampak lebih nyaman
Pukul 21.00 biologis, post TD: 120/80mmhg
WIB operasi BPH N: 80x/menit
RR: 24x/menit
S : 36,70C
Pengkajian nyeri:
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : nyeri di area post op
S : skala 3
T : nyeri timbul 5 menit sekali
A: Masalah teratasi sebagian
Kriteria Hasil Awal E2 Target
Kontrol terhadap gejala 2 4 5
Kesejahteraan fisik 2 4 5
Inkontinensi urin 2 4 5
P : Pertahankan intervensi
1. Monitor TTV dan catat pada lembar perkembangan
pasien
4. Berikan analgesic untuk mencapai hasil
pengurangan nyeri yang optimal, dan
dokumentasikan
- Ketorolac 3x200mg
- Amphicilin 3x100 mg
4. 5 Oktober Retensi urine S : pasien mengatakan sedikit bisa berkemih.
2017 b.d sumbatan O: karena adanya
Pukul 21.00 saluran A: Masalah belum teratasi
WIB perkemihan P : Pertahankan Intervensi
Kriteria Hasil Awal E2 Target
Mengosongkan 2 4 5
kandung kemih
sepenuhnya
Nyeri saat kencing 2 4 5
Retensi urin 1 3 5
Kesejahteraan fisik 2 5 5
Intake cairan 2 5 5
Inkontinensi urin 2 5 5
P : Hentikan intervensi.
6. 6 Oktober Retensi urine S: Pasien mengatakan sudah lancar saat berkemih
2017 b.d sumbatan O: Pasien tampak lebih nyaman
Pukul 21.00 saluran A: Masalah teratasi
WIB perkemihan Aw E1 P
Kriteria Hasil Target :
al
Mengosongkan 2 5 5
kandung kemih
sepenuhnya
Nyeri saat kencing 2 5 5
Retensi urin 1 5 5
Hentikan intervensi