Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI DALAM


MENINGKATKAN NAFSU MAKAN PADA ANAK

A. Review Jurnal dengan Metode PICO


Saputri et.al., (2015),
Olii et.al., (2019), Pengaruh
Efektivitas Variasi Makanan
PICO Buah Pepaya Terhadap Terhadap Peningkatan Nafsu
Nafsu Makan Makan
Problem Banyak orang tua yang Permasalahan keluarga
kesulitan dalam menghadapi dengan anak usia prasekolah
masalah kurangnya nafsu makan adalah dalam pengasuhan anak
pada anak. Obat-obatan selalu dibandingkan tahun-tahun
saja menjadi pilihan utama untuk sebelumnya. Masalah kesehatan
kondisi ini. Obat penambah nafsu pada anak usia pra sekolah
makan dalam jangka waktu yang masalah tidur, aktivitas dan
lama menyebabkan penyakit nutrisi yang menimbulkan
kronis yang lain. Pilihan lain penurunan nafsu makan atau sulit
yang dapat diambil adalah makan.
dengan mengonsumsi Penurunan nafsu makan juga
multivitamin non farmakologis. terjadi pada usia ini karena
Buah pepaya mengandung pertumbuhannya tidak sepesat
enzim papain. Enzim ini sangat usia sebelumnya, disamping itu
aktif dan memiliki kemampuan anak juga mulai memilih-milih
mempercepat proses pencernaan makanan yang disukainya. Anak
protein. Papain dapat membantu memilih hidangan yang
mewujudkan proses pencernaan dikatagorikan pada makanan
makanan yang lebih baik dengan yang baik dari segi bentuk,
cara ini sistem kekebalan tubuh warna, aroma, tekstur dan rasa,
dapat ditingkatkan. Buah pepaya sehingga diharapkan dapat
juga kaya akan vitamin B mengatasi sulit makan pada anak.
kompleks yang dapat Variasi makanan perlu dilakukan
meningkatkan laju reaksi untuk menumbuhkan rasa ingin
metabolisme tubuh, merangsang tahu anak contohnya penyajian
hipotalamus untuk meningkatkan makanan dengan bentuk lucu
nafsu makan dan menyokong contohnya seperti nasi tim yang
pertumbuhan dibentuk wajah badut.
Intervention Penelitian ini menggunakan Penelitian ini menggunakan
pendekatan Pre Eksperimen yang jenis penelitian quasi
bersifat, One Group Pre Test- eksperiment dengan rancangan
Post Test Design. Populasi one group pretest-postest.
berjumlah 75 orang anak berumur Penelitian ini dilaksanakan
2-5 tahun di PAUD Hemoingo selama tiga hari dengan
Desa Tabumela wilayah kerja pemberian variasi makanan setiap
Puskesmas Tilango Kabupaten jam makan. Populasi dalam
Gorontalo, dengan sampel 28 penelitian ini adalah semua anak
responden dan teknik Purposive usia prasekolah yang mempunyai
Sampling. Intervensi dilakukan riwayat sulit makan yang berada
dengan memberikan buah pepaya di Kelurahan Kuningan Semarang
setiap hari selama 14 hari Utara sejumlah 926 anak. Sampel
kemudian diobservasi berat sebanyak 21 anak yang diambil
badan sebelum dan sesudah dengan teknik stratified
intervensi proportionate random sampling,
Sampel dalam penelitian ini
adalah responden yang berusia
prasekolah yang mengalami sulit
makan dengan kriteria inklusi:
Anak usia prasekolah (3-6 tahun),
Anak prasekolah yang memiliki
riwayat sulit makan, Anak
prasekolah yang tidak
mengkonsumsi obat penambah
nafsu makan dan kriteria
eksklusi: Anak dengan kelainan
neurologis yang mempengaruhi
kemampuan makan, seperti : palsi
serebralis, meningomielokel,
distrofi muskular, miastenia
gravis, Anak yang telah
terdiagnosis menderita salah satu
penyakit kronik, sebagai berikut:
keganasan, AIDS, talasemia,
sindroma nefrotik, penyakit
jantung bawaan, Anak dengan
kelainan struktural, seperti :
abnormalitas naso-orofaring:
atresia koana, bibir sumbing,
sekuens Pierre Robin,
makroglosia, ankiloglosia,
abnormalitas laring dan trakea:
laryngeal cleft, kista laring,
stenosis subglotis, laringo-
trakeomalasia, Abnormalitas
esofagus: fistula trakeoesofageal,
atresia/stenosis esofagus, striktur
esofagus, cincin vaskular, Tidak
bersedia untuk wawancara.
Instrumen penelitian yang
digunakan meliputi lembar
karakteristik responden, lembar
observasi pemantauan variasi
makanan, perlengkapan untuk
melakukan prosedur membuat
variasi makanan: alat makan,
pencetakan nasi yang berkarakter,
pisau, tusuk gigi, bahan makanan
yang akan dibuat (seperti nasi,
telur, sayuran)
Comparation Rata-rata berat badan dan Nafsu makan sebelum perlakukan
frekuensi makan pada anak 2-5 dengan jumlah frekuensi terbesar
tahun sebelum dilakukan adalah kategori kurang sebanyak
pemberian buah pepaya sebesar 13 anak (61,9%) dan setelah
1,39 dan rata-rata setelah perlakuan sebagian besar baik
dilakukan pemberian buah sebanyak 15 anak (71,4%). Uji
pepaya sebesar 2,0. Hasil statistik menggunakan uji
penelitian menunjukkan terdapat Marginal Homogenity Test
peberdaaan rata-rata berat badan didapatkan nilai pv = 0,0001
dan frekuensi makan sebelum dan maka Ha diterima, ada pengaruh
sesudah sebesar 0,61. Uji statistik pemberian variasi makanan
menggunakan uji Wilcoxon terhadap peningkatan nafsu
didapatkan nilai pv= 0,001 makan pada anak usia prasekolah
artinya pemberian buah pepaya di Kelurahan Kuningan,
berpengaruh terhadap Kecamatan Semarang Utara.
peningkatan nafsu makan pada
anak 2-5 tahun
Outcome Pemberian buah pepaya dapat Pemberian variasi makanan
meningkatkan nafsu makan pada terhadap anak usia pra sekolah
anak usia 2-5 tahun terbukti efektif dalam
meningkatkan nafsu makan

B. Hubungan jurnal dengan kasus yang dikelola


Pemberian intervensi yang diberikan pada responden terdapat
persamaan dengan kasus yang dialami yaitu penatalaksanaan non farmakologi
untuk meningkatkan nafsu makan pada anak.

C. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Jurnal


1. Pengaruh Buah Pepaya Terhadap Nafsu Makan
a. Kekuatan
1) Pemberian intervensi tidak akan berpengaruh buruk terhadap
kesehatan anak namun akan meningkatkan kesehatan anak
karena buah pepaya mengandung enzim papain dan kaya
vitamin B kompleks.
2) Intervensi dilakukan selama 14 hari sehingga hasil yang
diperoleh dari intervensi terlihat dengan jelas atau benar-benar
menggambarkan adanya peningkatan frekuensi makan dan berat
badan.
b. Kelemahan
1) Sampel tidak dikontrol dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi nafsu makan pada anak sehingga hasil dalam
penelitian ini menjadi bias akan lebih baik lagi jika data menjadi
homogen atau dikontrol dengan riwayat sulit makan, riwayat
penyakit dan anak tidak mengkonsumsi obat penambah nafsu
makan sehingga mengurangi data bias.
2) Peberian buah pepaya kepada anak tidak ditimbang sehingga
dimungkinkan konsumsi buah pepaya pada responden tidak
sama dan menjadi bias. Akan lebih baik lagi jika buah pepaya
ditimbang sebelum diberikan kepada responden dan ditetapkan
berapa gram anak mengkonsumsi buah pepaya per harinya
sehingga masing-masing anak mengkonsumsi buah pepaya
dengan kuantitas yang sama.
3) Hasil penelitian tidak menggambarkan frekuensi makan dan
penambahan berat badan. Akan lebih baik lagi jika hasil
penelitian dipisah antara frekuensi makan dan penambahan berat
badan sebelum dan sesudah perlakuan sehingga hasil penelitian
dapat menggambarkan seberapa banyak peningkatkan frekuensi
makan setiap harinya dan seberapa besar peningkatan berat
badan sebelum dan sesudah perlakuan.
2. Efektivitas Variasi Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan
a. Kekuatan
1) Pemberian intervensi tidak akan berpengaruh buruk terhadap
kesehatan anak namun akan meningkatkan kesehatan anak
karena diberikan varian makanan seperti nasi, telur dan sayuran.
2) Intervensi dilakukan selama 3 hari. Menurut Suryani et al.
(2018), monitor asupan gizi dapat dilakukan selama 3 hari.
3) Sampel sudah dikontrol dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi nafsu makan sehingga mengurangi data bias.
4) Menampilkan instrumen yang digunakan secara lengkap.
5) Hasil penelitian menampilkan berat badan sebelum dan sesudah
intervensi.
b. Kelemahan
1) Akan lebih baik lagi jika menggunakan kelompok kontrol
sehingga didapatkan hasil yang lebih baik lagi.
2) Akan lebih baik lagi jika menampilkan variasi makanan yang
akan diberikan kepada responden atau membuat jadwal variasi
makanan sehingga pemberian variasi makanan antara responden
satu dengan yang lainnya sama.

D. Kesimpulan
Berdasarkan review kedua jurnal di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pemberian buah pepaya dan variasi makanan terbukti dapat
meningkatkan nafsu makan pada anak.
2. Data bias pada penelitian Saputri et al. (2015) lebih sedikit dibandingkan
penelitian Olii et al. (2020).

E. Referensi
Olii, N., Zakaria, R., & Badjuka, B. Y. (2020). Pengaruh Buah Pepaya
Terhadap Nafsu Makan Anak 2-5 Tahun. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan),
7(1), 14–19. https://doi.org/10.47718/jib.v7i1.1128
Saputri, M. P., Nuraeni, A., & Supriyono, M. (2015). Efektivitas Variasi
Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan Anak Usia Prasekolah di
Kelurahan Kuningan Semarang Utara. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan (JIKK), 1(1), 1–8.
Suryani, I., Isdiany, N., Kusumayanti, G. A. D., & Kusumayanti, G. D.
(2018). Bahan Ajar Gizi: Dietetik Penyakit Tidak Menular. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
REVIEW JURNAL

TENTANG

PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI DALAM


MENINGKATKAN NAFSU MAKAN PADA ANAK

Oleh :

PKM 1 ADIPALA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
2022

Anda mungkin juga menyukai