Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS VARIASI MAKANAN TERHADAP PENINGKATAN NAFSU

MAKAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN KUNINGAN


SEMARANG UTARA

Mega Pramijantoro Saputri*), Asti Nuraeni**), Mamat Supriyono***)

*)
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***)
Staff P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang

ABSTRAK

Salah satu permasalahan pada anak usia prasekolah adalah nutrisi yang menimbulkan penurunan nafsu
makan atau sulit makan. Karena pada usia ini pertumbuhannya tidak sepesat usia sebelumnya,
disamping itu anak juga mulai memilih-milih makanan yang disukainya. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah nafsu makan yaitu dengan memberikan variasi makanan. Variasi makanan dapat
meningkatkan nafsu makan dikarenakan bentuk, rasa, warnanya berbentuk menarik. Bentuk yang
menarik pada variasi makanan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas variasi makanan terhadap peningkatan nafsu makan anak usia prasekolah
di Kelurahan Kuningan Semarang Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari dengan
pemberian variasi makanan setiap jam makan. Rancangan penelitian menggunakan penelitian Quasi
Eksperimen menggunakan One group pre-post test design terhadp 21 responden dengan masalah nafsu
makan. Uji statistik yang digunakan adalah Marginal Homogenity. Dari hasil uji Marginal
Homogenity didapatkan p value nafsu makan = 0,000 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh
pemberian variasi makanan terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia prasekolah di
Kelurahan Kuningan Semarang Utara. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar
variasi makanan dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri terutama bagi anak yang sulit makan.

Kata kunci : Variasi makanan, Peningkatan nafsu makan, Anak Prasekolah

Pustaka : 45 (2002-2014)

ABSTRACT

One of the problems faced by preschool aged children is nutritionthat can decrease their appetite or
reluctant to eat. As at this age their physical growth is not as fast as the previous years, also they tend
to be picky with their food. One way to overcome the problem of losing appetite is by giving them
food variations. Food variations can improve their appetite due to the varied interesting shapes, tastes,
and colors of the food. The interesting shapes of the food variations can raise kids’ curiosity. The
intention of this study is to find out the effectiveness of food variations toward the increased
preschool-age children’s appetite in Kelurahan Kuningan of North Semarang. This research had been
conducted for three days by giving preschool kids food variations in every meal hours. The design of
this study is by using Quasi Experimentwith one group pre-post test design toward 21 respondents
who were having appetite problem. The statistical test used is Marginal Homogenity. The Marginal
Homogenity test reveals that p value = 0,000 for the appetite. Thus, the Ha is accepted. It means that
there is an influence of giving food variations toward the increased preschool-age children’s appetite
in Kelurahan Kuningan of North Semarang. Based on the result of the test, researcher gives a
recommendations to parents for making food variations which can be considered as a self-intervention
toward kids with appetite problem.

Key Words : Food Variation, Increased Appetite, Preschool Kids

Bibliography : 45 (2002-2014)

Efektivitas Variasi Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan... (M.P.Saputri,(2015) 1


PENDAHULUAN

Keluarga dengan Anak usia prasekolah adalah dapat menentukan solusi yang tepat untuk
kelahiran anak pertama yang berumur 3 sampai memecahkan masalah makan tersebut (Fajar,
6 tahun. Kehidupan keluarga pada tahap ini 2013, hlm.52).
sangat sibuk dan anak sangat tergantung pada
orangtua, sehingga orangtua mempunyai peran Peran perawat dalam melakukan terapi non
untuk menstimulasi perkembangan individual farmakologi dapat memodifikasi lingkungan
anak khususnya kemandirian anak dan keluarga, memfasilitasi pencapaian tugas
masalah-masalah yang terjadi di perkembangan keluarga, mempertahankan
perkembangan anak pada fase ini (Susanto, struktur dan fungsi keluarga, serta
2012, hlm.72). mengadaptasikan keluarga terhadap stresor
masalah sehingga keluarga dapat mangatasi
Permasalahan keluarga dengan anak usia permasalahan kesehatan secaara mandiri.
prasekolah adalah dalam pengasuhan anak Modifikasi dalam keluarga dalam
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan meningkatkan nafsu makan anak adalah
stadium perkembangan ini menimbulkan memperhatikan variasi makanan agar anak
masalah pada anak prasekolah seperti masalah tidak bosan dalam pemenuhan nutrisi (Susanto,
dalam peningkatan pertumbuhan dan 2012, hlm.13).
perkembangan, serta masalah kesehatan
optimal semasa prasekolah yaitu masalah tidur, Variasi makanan adalah susunan menu yang
aktivitas dan nutrisi yang menimbulkan dihidangkan secara menarik dengan
penurunan nafsu makan atau sulit makan memperlihatkan rasa, warna, bentuk,
(Wong, 2009, hlm.505). kekerasan dan susunan makanan yang dibuat
(Widodo, 2010, hlm.99). Anak memilih
Sulit makan adalah menolak untuk makan, dari hidangan yang dikatagorikan pada makanan
sejak tidak mau membuka mulutnya, tidak yang baik dari segi bentuk, warna, aroma,
menguyah, atau tidak menelan makanan atau tekstur dan rasa, sehingga diharapkan dapat
minuman dengan jenis dan jumlah yang sesuai mengatasi sulit makan pada anak. Variasi
dengan usianya (Widodo, 2010, hlm.87). makanan perlu dilakukan untuk menumbuhkan
Umumnya masalah sulit makan memang rasa ingin tahu anak contohnya penyajian
dimulai diusia prasekolah, penyebab dari makanan dengan bentuk lucu contohnya
penurunan nafsu makan atau sulit makan seperti nasi tim yang dibentuk wajah badut
adalah faktor fisik yaitu anak menderita suatu (Sudewi, 2009, hlm.97).
penyakit dan faktor psikis yaitu anak yang
bosan dengan makanan yang dimakan. Faktor Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui
ini berkaitan dengan perkembangannya dimana adanya efektivitas variasi makanan terhadap
usia prasekolah mengalami masa peralihan peningkatan nafsu makan anak usia pra
bentuk makanan dari lunak ke makanan biasa. sekolah di kelurahan kuningan Semarang
Anak prasekolah harus mulai belajar Utara.
menguyah bukan lagi menelan, sehingga si METODOLOGI PENELITIAN
anak cenderung mengalami penurunan nafsu
makan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Penurunan nafsu makan juga terjadi pada usia quasi eksperiment dan menggunakan
ini karena pertumbuhannya tidak sepesat usia rancangan penelitian one group pretest-postest.
sebelumnya, disamping itu anak juga mulai Penelitian quasi eksperiment merupakan
memilih-milih makanan yang disukainya. penelitian yang menguji cobba suatu intervensi
Perlu kesabaran dan kreatifitas ekstra untuk pada sekelompok subyek dengan atau tanpa
memberi makan pada anak, agar asupan kelompok pembanding namun tidak dilakukan
kebutuhan gizinya tetap terpenuhi, selain itu randominasi untuk memasukkan subyek ke
diperlukan kemampuan orang tua dan perawat dalam kelompok perlakuan atau kontrol
untuk dapat mengkaji apa penyebab masalah (Dharma Kusuma, 2012, hlm.93). Rancangan
makan anak prasekolah sehingga akhirnya penelitian one group pretest-postest design

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...


merupakan penelitian yang tidak ada kelompok pisau, tusuk gigi, bahan makanan yang akan
pembanding (control), tetapi sudah dilakukan dibuat (seperti nasi, telur, sayuran).
observasi pertama (pretest) yang
memungkinkan peneliti dapat menguji Analisa univariat adalah data yang diperoleh
perubahan-perubahan yang terjadi setelah dari hasil pengumpulan dapat disajikan dalam
adanya eksperimen (Notoatmodjo, 2011, bentuk tabel distribusi frekuensi (Notoadmojo,
hlm.57). 2005, hlm. 188). Dalam penelitian
menggunakan table distribusi frekuensi. Data
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kategorik dianalisis dalam bentuk
anak usia prasekolah yang mempunyai riwayat distribusi frekuensi dan persentase yaitu
sulit makan yang berada di Kelurahan jenis kelamin, usia, nafsu makan sebelum
Kuningan Semarang Utara sejumlah 926 dan sesudah intervensi. Uji statistik yang
populasi. Teknik sampling yang digunakan
digunakan untuk menganalisa perbedaan
adalah teknik probability sampling dengan
metode Stratified proportionate random rerata statistik sebelum dan sesudah
sampling, yaitu peneliti mempertimbangkan diberikan intervensi adalah Marginal
stratifikasi atau strata yang terdapat dalam Homogenity Test.
populasi sehingga setiap strata terwakili dalam
penentuan sampel (Dharma, 2012, hlm.112). HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel dalam penelitian ini adalah responden Gambaran Umum Tempat Penelitian
yang berusi prasekolah yang mengalami sulit
makan dengan kriteria inklusi: Anak usia Wilayah penelitian yang digunakan peneliti
prasekolah (3-6 tahun), Anak prasekolah yang mencakup 2 wilayah di antaranya dilakukan
memiliki riwayat sulit makan, Anak prasekolah diwilayah Kelurahan Dadapsari yang memiliki
yang tidak mengkonsumsi obat penambah 10 RW untuk uji validitas dan wilayah
nafsu makan. Dan kriteria eksklusi: Anak Kelurahan Kuningan yang memiliki 12 RW
dengan kelainan neurologis yang untuk uji penelitian. Kelurahan Dadapsari dan
mempengaruhi kemampuan makan, seperti : Kelurahan Kuningan berada di Kecamatan
palsi serebralis, meningomielokel, distrofi Semarang Utara, Kota Semarang.
muskular, miastenia gravis, Anak yang telah
terdiagnosis menderita salah satu penyakit
kronik, sebagai berikut: keganasan, AIDS,
talasemia, sindroma nefrotik, penyakit jantung
bawaan, Anak dengan kelainan struktural, 1. Analisis Univariat
seperti : abnormalitas naso-orofaring: atresia Tabel 1
koana, bibir sumbing, sekuens Pierre Robin, Distribusi frekuensi responden
makroglosia, ankiloglosia, abnormalitas laring berdasarkan jenis kelamin di
dan trakea: laryngeal cleft, kista laring, Kelurahan Kuningan Semarang Utara,
stenosis subglotis, laringo-trakeomalasia, Bulan Maret 2015, (n=21)
Abnormalitas esofagus: fistula trakeoesofageal, Jenis Frekuensi Persentas
atresia/stenosis esofagus, striktur esofagus, kelamin (n) e (%)
cincin vaskular, Tidak bersedia untuk Perempuan 11 52,4
wawancara. Laki-laki 10 47,6
Total 21 100
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Kuningan Semarang Utara pada bulan Maret responden yang berjenis kelamin perempuan
2015. Alat pengumpulan data yang digunakan berjumlah 11 (52,4%), dan yang berjenis
dalam pengumpulan data pada penelitian ini kelamin laki-laki 10 (47,6%).
adalah Lembar karakteristik responden yang
terdiri dari pengukuran, umur, jenis kelamin, Tabel 2
Lembar observasi pemantauan variasi Distribusi frekuensi responden
makanan, Perlengkapan untuk melakukan berdasarkan usia di Kelurahan
prosedur membuat variasi makanan: alat Kuningan Semarang Utara
makan, pencetakan nasi yang berkarakter, Bulan Maret 2015, (n=21)

Efektivitas Variasi Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan... (M.P.Saputri,(2015) 3


Usia Frekuensi Persentase (n=21)
(n) (%) Peningkatan nafsu
3-4 11 52,4 makan sesudah Total p
5-6 10 47,6 intervensi
Total 21 100 Baik Cukup Kur
ang
Peningkat Baik 0 0 0 0 0,0001
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui responden an nafsu Cukup 5 3 0 8
yang berusia antara 3-4 tahun yaitu 11 orang makan kurang 10 1 2
(52,4%), usia 5-6 tahun sebanyak 10 orang sebelum
(47,6%). intervensi
Total 15 4 2 13
Tabel 3
Distribusi frekuensi responden
Berdasarkan tabel 5 hasil uji Marginal
berdasarkan nafsu makan sebelum
Homogenity Test, efektivitas variasi makanan
perlakusn di Kelurahan Kuningan
terhadap peningkatan nafsu makan sebelum
Semarang Utara 2015
dan sesudah invervensi menunjukkan hasil
(n=21)
nilai p = 0,0001 atau <0,05. Maka Ha diterima,
Nafsu Frekuensi Persentase ada pengaruh pemberian variasi makanan
Makan (n) (%)
terhadap peningkatan nafsu makan pada anak
Cukup 8 38,1
Kurang 13 61,9
usia prasekolah di Kelurahan Kuningan,
Total 21 100 Kecamatan Semarang Utara.

Dari hasil uji Marginal Homogenity Test


Berdasarkan tabel 3 diketahui nafsu makan sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan
sebelum perlakukan dengan jumlah frekuensi nilai p= 0,0001 atau <0,05, sehingga dapat
terbesar adalah kategori kurang, dengan jumlah disimpulkan bahwa ada keefektivan pemberian
frekuensi 13 (61,9%), sedangkan kategori variasi makanan terhadap peningkatan nafsu
cukup hanya berjumlah 8 (38,1%). makan pada anak usia prasekolah dengan sulit
makan.
Tabel 4
Distribusi frekuensi responden Interprestasi dan Hasil Penelitian
berdasarkan nafsu makan sesudah
perlakuan di Kelurahan Kuningan Penelitian ini menunjukkan bahwa anak usia
Semarang Utara 2015 (n=21) prasekolah berada pada rentang usia 3 sampai
6 tahun yang berjumlah 21 responden. Jumlah
Nafsu Frekuensi Persentase dari responden tersebut berada pada frekuensi
makan (n) (%)
yang seimbang karena 21 responden terbagi
Baik 15 71,4
Cukup 4 19,0 menjadi dua yaitu terdiri dari frekuensi usia 3-
Kurang 2 9,5 4 berjumlah 11 atau (52,4%) orang dan anak
Total 21 100 anak berusia 5-6 tahun hanya 10 atau (47,6%)
orang anak, dikatakan sama karena karena
Berdasarkan tabel 4 diketahui nafsu makan jumlah responden berjumlah ganjil dan hanya
sesudah perlakukan kategori baik jumlah berselisih satu responden saja.
frekuensi 15 (71,4%), kategori cukup jumlah
Hal ini ditunjang juga karena pada usia
frekuensi 4 (19,0%), kategori kurang jumlah
tersebut anak lebih suka atau tertarik pada
frekuensi 2 (9,5%).
dunia permainan disekitar mereka. Selain itu
anak usia 3-6 tahun memiliki kapasitas perut
2. Analisis Bivariat
yang tidak terlalu besar, terkadang
Tabel 5 menyebabkan anak susah makan, dan setiap
Hasil uji Marginal Homogenity Test harinya juga diikuti dengan makanan ringan
terhadap peningkatan nafsu makan di atau snack yang dapat mempengaruhi indera
Kelurahan Kuningan, Semarang Utara perasa anak (Lukito, 2011, ¶1)
Bulan Maret 2015

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...


Pada rentan usia prasekolah biasanya anak semasa di dalam kandungan hingga usia dua
menjadi sulit makan karena semakin tahun dan saat pubertas. Setelah melewati usia
bertambahnya aktifitasnya mereka seperti dua tahun, laju pertumbuhan manusia mulai
bermain dan berlari sehingga kadang mereka melandai. Hal ini berkaitan erat dengan
menjadi malas untuk makan. Selain itu itu pola penuruann nafsu makan anak, sehingga secara
pemberian makan yang tidak sesuai dengan kuantitas, asupan makan anak cenderung
keinginan anak dapat menyebabkan anak menurun. Selain itu, penurunan kebutuhan zat
menajdi sulit makan, sedangkan pada usia gizi pada anak juga menyebabkan ketertarikan
prasekolah terjadi proses pertumbuhan dan anak terhadap makanan cenderung menurun
perkembangan yang membutuhkan kecukupan (Brown et.al, 2011, ¶3).
nutrisi (Irwanto, 2010, hlm.71).
Hasil uji statistik Marginal Homogenity
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sebelum dan sesudah diberikan intervensi
frekuensi laki-laki dan perempuan hanya menunjukkan ada pengaruh yang signifikan
berselisih satu yaitu laki-laki berjumlah 10 pemberian variasi makanan terhadap
(47,6%) dan perempuan berjumlah 11 (52,4%). peningkatan nafsu makan pada anak usia
Penelitian yang sama dikemukakan oleh Geni prasekolah (ρ=0,0001 < 0,05), maka Ha
(2009) yang mengatakan bahwa sulit makan diterima dan Ho ditolak, itu artinya ada
dialami sebanyak 23-54% anak perempuan dan pengaruh pemberian variasi makanan terhadap
17-47% anak laki-laki. peningkatan nafsu makan pada anak usia
prasekolah yang mengalami sulit makan di
Jumlah kira-kira 25% seluruh dunia anak Kelurahan Kuningan, Semarang Utara.
mengalami gangguan nafsu makan tidak ada
perbedaan baik pada anak laki-laki maupun
perempuan bisa terkena masalah ini (Kumala,
2010, ¶3). Anak laki-laki dan perempuan bisa SIMPULAN
mengalami masalah nafsu makan hanya saja
faktor yang mempengaruhinya yang berbeda.
1. Karakteristik nafsu makan pada anak
Hasil penelitian ini diketahui bahwa anak usia prasekolah yang tidak nafsu makan
prasekolah di Kelurahan Kuningan Semarang di Kelurahan Kuningan Semarang
Utara yang mengalami masalah nafsu makan Utara yaitu sebanyak 926 anak, dan
sebanyak 70% dari jumlah seluruh anak usia diambil sampel sebanyak 21 responden
prasekolah yang berada di kelurahan tersebut. untuk dilakukan penelitian dengan
Anak prasekolah yang mengalami masalah responden berusia 3-4 tahun yaitu 11
nafsu makan diberikan intervensi berupa orang (52,4%), dan responden dengan
variasi makanan selama 3 hari. jenis kelamin perempuan sebanyak 11
orang (52,4%) yang banyak mengalami
Masalah nafsu makan pada anak, terutama usia masalah nafsu makan.
prasekolah merupakan hal yang umum 2. Gambaran anak usia prasekolah yang
dijumpai. Sudah banyak orang tua yang tidak nafsu makan sebelum dilakukan
menyadari sulit makan yang dialami anaknya, perlakuan sebanyak 70%. Nafsu makan
namun orang tua belum memahami benar sebelum perlakuan menunjukkan
penyebab timbulnya sulit makan tersebut dan kategori kurang sebesar yaitu 13 atau
bagaimana cara mengatasinya. Dari hasil (61,9%), sedangkan sesudah perlakuan
wawancara, banyak ibu yang menyatakan menunjukkan bahwa kategori dengan
bahwa masalah nafsu makan dalam penelitian jumlah frekuensi terbesar adalah
ini meliputi perilaku anak yang menolak kategori baik, yaitu dengan jumlah
makanan, menolak variasi jenis makanan, frekuensi 15 atau (71,4%).
menolak sama sekali makanan yang tidak 3. Hasil penelitian menunjukkan uji
disukai, dan hanya ingin makan yang disukai statistik dengan menggunakan
saja. Marginal Homogenity didapatkan p
value= 0,0001, dan Ho ditolak, artinya
Karakteristik manusia akan mengalami dua ada pengaruh pemberian variasi
kali masa percepatan pertumbuhan, yaitu makanan terhadap peningkatan nafsu

Efektivitas Variasi Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan... (M.P.Saputri,(2015) 5


makan pada anak usia prasekolah di jumlah waktu yang diteliti oleh
Kelurahan Kuningan, Semarang Utara. penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
SARAN
Achjar,HAK. (2012). Teori & praktik asuhan
keperawatan komunitas. Jakarta: EGC
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, beberapa saran yang dapat
Alimul, A.(2005). Pengantar ilmu
diberikan sebagai berikut:
keperawatan anak 1. Jakarta:
1. Bagi Puskesmas atau Posyandu
Salemba Medika
Hasil penelitian pemberian variasi
makanan diberikan saat jam makan
Andarmoyo,S. (2012). Keperawatan keluarga
dapat meningkatkan nafsu makan
konsep teori, proses dan praktik
pada anak, khususnya anak usia
keperawatan. Yogyakarta: Graha
prasekolah. Selain itu juga bisa
Ilmu
dijadikan salah satu cara bagi
puskesmas dan posyandu dalam
Anna,K.L. (2012). Menggugah Selera Makan
mengatasi masalah nafsu makan
Si Kecil. http://health.kompas.read
pada anak prasekolah sehingga
diperoleh tanggal 14 November 2014
nafsu makan pada anak usia
prasekolah dapat diatasi.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu
2. Bagi Institusi Pendidikan
pendekatan praktek. Edisi revisi V.
Hasil penelitian pemberian variasi
Jakarta: Rineka Cipta.
makanan diberikan saat jam makan
dapat meningkatkan nafsu makan.
_________. 2006. prosedur penelitian suatu
Hal ini dapat dijadikan sebagai
pendekatan pratek edisi revisi IV.
salah satu intervensi mandiri
Jakarata: PT Rineka cipta.
perawat dalam meningkatkan nafsu
makan pada anak, khusunya usia
Dahlan, M, S. (2013). Statistik untuk
prasekolah yang mengalami sulit
kedokteran dan kesehatan:
makan.
Deskriptif, Bivariat dan Multivariat
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
dilengkapi aplikasi dengan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
menggunakan SPSS. Jakarta:
sebagai bahan acuan atau dasar
Salemba Medika
untuk melakukan penelitian
selanjutnya terutama mengenai
Dharma, K.K. (2012). Metodologi Penelitian
efektivitas pemberian variasi
Keperawatan. Jakarta: CV Trans
makanan terhadap peningkatan
Info Media.
nafsu makan. Peneliti
mengharapkan untuk peneliti
Dewi, K., Pujiastuti, N., Fajar, I. (2013). Ilmu
selanjutnya untuk dapat meneliti
Gizi untuk praktisi Kesehatan.
yang berkaitan dengan faktor yang
Yogyakarta: Graha Ilmu
mempengaruhi variasi makanan
contohnya tentang susunan menu
Effendi,F., Makhfudli. (2009). Keperawatan
variasi seimbang yang dapat
kesehatan komunitas teori dan praktik
meningkatkan nafsu makan anak
dalam keperawatan. Jakarta: Salemba
dan juga dapat ditambahkan untuk
Medika
jumlah responden, jumlah waktu
yang lebih lama lagi. Hal ini
Faris, FF. (2014). Faktor-faktor yang bisa
dikarenakan dalam pemberian
mempengaruhi selera makan pada
variasi makanan dengan jumlah
anak. 1(2). 109-114
waktu yang lama, apakah lebih
berpengaruh atau sama saja dengan

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...


Fani, FR. (2009). Gambaran penyebab Karruth, et.al (2009). The Phenomenon of
kesulitan makan pada anak prasekolah “Picky Eater”: A Behavioral Marker in
usia 3-5 tahun. Eating Patters of Toddlers. Journal of
http://epribts.unpad.ac.id/53/3/abstrak2 the American College of Nutrition,
.pdf diperoleh tanggal 16 November 19(5), 199-210
2014.
Meier, Minirth, Wichern, Ratcliff., et al.
Halimah, YY. (2012). Pengaruh variasi bentuk (2004). Pengantar Psikologi dan
makanan terhadap daya tarik anak. Konseling Kristen2.
http://jounal.konsep.ac.id/index.php/m http://c3i.sabda.org/mengenal_anak_pr
edika/article/viewFile/88/729 asekolah_usia_3_6_tahun, diperoleh
diperoleh tanggal 10 November 2014 pada tanggal 13 April 2014

Harinda, L. (2012). Proporsi dan status gizi Mubarak,IW,. Chayatin,N. (2009). Ilmu
pada anak prasekolah dengan keperawatan komunitas pengantar dan
kesulitan makan di Semarang (Studi teori. Jakarta: Salemba Medika
Kasus di kelurahan Tandang dan
Sendangguwo). Muscari, EM. (2005). Panduan Belajar
http://eprints.undip.ac.id/37573/1/Lora Keperawatan Pediatrik edisi3.
ine_Harinda-G2A008108- Jakarta: EGC
LAP.KTI.pdf, diperoleh 13 April 2014
Nasir, Munith Abdul, & Ideputri. 2011. Buku
Hidayat, A.A.A. (2007). Metode penelitian ajar Metodologi Penelitian Kesehatan.
keperawatan dan teknik analisis data. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: Salemba Medika.
_____________. (2009). Metode penelitian Notoadmojo, S. (2005). Metodologi penelitian
kebidanan dan teknik analisis data. kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Jakarta: Salemba Medika.
_____________.(2002). Metodologi penelitian
Hidayati Lily Nurul. (2011). Mengatasi anak kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
susah makan. Yogyakarta: ANDI
___.(2012). Metodologi Penelitian
Indriati, M.T,(2009). ASI susu formula dan Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rineka
makanan bayi. Yogyakarta: Almatera Cipta
publishing
Nurdadi, S. (2011). Sulit Makan Pada Anak.
Irnawati, (2013). Hubungan variasi makanan http://www.duniapotentia.com/literatur
terhadap tingkat selera makan anak. .asp?isi=1&link_idx=13&title_idx=7,
http://digilib.unimed.ac.id diperoleh dikutip pada tanggal 13 April 2014
tanggal 10 November 2014
Nurhayati, Sudewi. (2009). Rekap Cipta Menu
Judarwanto,W. (2014). Kenali Penyebab Balita sebagaai upaya mengatasi sulit
Utama Sulit Makan Pada Bayi dan makan dan kurang Gizi pada Balita.
Anak. http://klinikgizi.com/kenali- http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/J
penyebab-utama-sulit-makan diperoleh urnal_Prodi_Tata_Boga/Media_Pendid
tanggal 14 November 2014 ikan,_Gizi_dan_Kuliner._Vol.1,_No.1,
_Oktober_2009/REKA_CIPTA_MEN
Julianti,B. (2014). Mengetahui Faktor U_BALITA_SEBAGAI_UPAYA_ME
Penyebab Turunnya Nafsu Makan NGATASI_SULIT_MAKAN_DAN_
Pada Anak. KURANG_GIZI_PADA_BALITA.pdf
http://bidanku.com/mengetahui-faktor- . Alih bahasa Media Pendidikan, Gizi
penyebab-turunnya-nafsu-makan dan Kuliner. Vol.1, No.1, diperoleh 13
diperoleh pada tanggal 15 November April 2014
2014

Efektivitas Variasi Makanan Terhadap Peningkatan Nafsu Makan... (M.P.Saputri,2015) 7


Nurjanah. (2013). Faktor-faktor yang Sunartyo, N. (2007). Panduan merawat Bayi
behubungan dengan terjadinya sulit dan Balita agar Tumbuh sehat dan
makan pada anak balita. cerdas. Yogyakarta: DIVA Press
http://180.241.205/docjurnal/NURJAN
AH-jurnal.pdf diperoleh tanggal 16 Widodo Rahayu. (2010). Pemberian makanan
November 2014 Suplemen dan obat pada anak. Jakarta:
EGC
Nursalam, dkk. 2003. konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu Wong, L., Wilson, D., Schwartz, P. (2009).
keperawatan : pedoman skripsi tesis Buku ajar Keperawatan Pediatrik
dan instrument penelitian edisi.6. Jakarta: EGC
keperawatan. Jakarta: salemba
mediaka.

____________.2007. menajemen keperawatan


aplikasi dalam praktik keperawatan
professional edisi ke dua. Jakara:
salemba medika.

____________. (2008). Konsep dan penerapan


metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta.

.(2008). Konsep dan Penerapan


Metodologi Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis,dan Istrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Purwitasari, Maryanti. (2009). Buku ajar Gizi


dalam Kesehatan reproduksi.
Yogyakarta: NuhaMedika

Riyanto , A. 2011. aplikasi metodologi


penelitian kesehatan. Yogyakarta:
nuha medika.

Salamah, dan Suyanto. 2009. riset kebidana


metodologi dan aplikas. Yogyakarta:
mitra cendika press.

Saryono & setiawan, A. (2010). Metodologi


penelitian KEBIDANAN DIII, DIV, S1
dan S2. Yogyakarta: Nuha Medika.

Setiawan, A. dan suryono. 2010. Metodologi


penelitian kebidanan. Jakarta: nuha
medika.

Stanhope, M.&Lancaster, J. (2014).


Foundations of Nursing in the
Community: Community-Oriented
Practice. Edisi 4. Missouri: Elsevier
Mosby

8 Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol... No...

Anda mungkin juga menyukai