*)
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***)
Staff P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang
ABSTRAK
Salah satu permasalahan pada anak usia prasekolah adalah nutrisi yang menimbulkan penurunan nafsu
makan atau sulit makan. Karena pada usia ini pertumbuhannya tidak sepesat usia sebelumnya,
disamping itu anak juga mulai memilih-milih makanan yang disukainya. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah nafsu makan yaitu dengan memberikan variasi makanan. Variasi makanan dapat
meningkatkan nafsu makan dikarenakan bentuk, rasa, warnanya berbentuk menarik. Bentuk yang
menarik pada variasi makanan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas variasi makanan terhadap peningkatan nafsu makan anak usia prasekolah
di Kelurahan Kuningan Semarang Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari dengan
pemberian variasi makanan setiap jam makan. Rancangan penelitian menggunakan penelitian Quasi
Eksperimen menggunakan One group pre-post test design terhadp 21 responden dengan masalah nafsu
makan. Uji statistik yang digunakan adalah Marginal Homogenity. Dari hasil uji Marginal
Homogenity didapatkan p value nafsu makan = 0,000 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh
pemberian variasi makanan terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia prasekolah di
Kelurahan Kuningan Semarang Utara. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar
variasi makanan dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri terutama bagi anak yang sulit makan.
Pustaka : 45 (2002-2014)
ABSTRACT
One of the problems faced by preschool aged children is nutritionthat can decrease their appetite or
reluctant to eat. As at this age their physical growth is not as fast as the previous years, also they tend
to be picky with their food. One way to overcome the problem of losing appetite is by giving them
food variations. Food variations can improve their appetite due to the varied interesting shapes, tastes,
and colors of the food. The interesting shapes of the food variations can raise kids’ curiosity. The
intention of this study is to find out the effectiveness of food variations toward the increased
preschool-age children’s appetite in Kelurahan Kuningan of North Semarang. This research had been
conducted for three days by giving preschool kids food variations in every meal hours. The design of
this study is by using Quasi Experimentwith one group pre-post test design toward 21 respondents
who were having appetite problem. The statistical test used is Marginal Homogenity. The Marginal
Homogenity test reveals that p value = 0,000 for the appetite. Thus, the Ha is accepted. It means that
there is an influence of giving food variations toward the increased preschool-age children’s appetite
in Kelurahan Kuningan of North Semarang. Based on the result of the test, researcher gives a
recommendations to parents for making food variations which can be considered as a self-intervention
toward kids with appetite problem.
Bibliography : 45 (2002-2014)
Keluarga dengan Anak usia prasekolah adalah dapat menentukan solusi yang tepat untuk
kelahiran anak pertama yang berumur 3 sampai memecahkan masalah makan tersebut (Fajar,
6 tahun. Kehidupan keluarga pada tahap ini 2013, hlm.52).
sangat sibuk dan anak sangat tergantung pada
orangtua, sehingga orangtua mempunyai peran Peran perawat dalam melakukan terapi non
untuk menstimulasi perkembangan individual farmakologi dapat memodifikasi lingkungan
anak khususnya kemandirian anak dan keluarga, memfasilitasi pencapaian tugas
masalah-masalah yang terjadi di perkembangan keluarga, mempertahankan
perkembangan anak pada fase ini (Susanto, struktur dan fungsi keluarga, serta
2012, hlm.72). mengadaptasikan keluarga terhadap stresor
masalah sehingga keluarga dapat mangatasi
Permasalahan keluarga dengan anak usia permasalahan kesehatan secaara mandiri.
prasekolah adalah dalam pengasuhan anak Modifikasi dalam keluarga dalam
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan meningkatkan nafsu makan anak adalah
stadium perkembangan ini menimbulkan memperhatikan variasi makanan agar anak
masalah pada anak prasekolah seperti masalah tidak bosan dalam pemenuhan nutrisi (Susanto,
dalam peningkatan pertumbuhan dan 2012, hlm.13).
perkembangan, serta masalah kesehatan
optimal semasa prasekolah yaitu masalah tidur, Variasi makanan adalah susunan menu yang
aktivitas dan nutrisi yang menimbulkan dihidangkan secara menarik dengan
penurunan nafsu makan atau sulit makan memperlihatkan rasa, warna, bentuk,
(Wong, 2009, hlm.505). kekerasan dan susunan makanan yang dibuat
(Widodo, 2010, hlm.99). Anak memilih
Sulit makan adalah menolak untuk makan, dari hidangan yang dikatagorikan pada makanan
sejak tidak mau membuka mulutnya, tidak yang baik dari segi bentuk, warna, aroma,
menguyah, atau tidak menelan makanan atau tekstur dan rasa, sehingga diharapkan dapat
minuman dengan jenis dan jumlah yang sesuai mengatasi sulit makan pada anak. Variasi
dengan usianya (Widodo, 2010, hlm.87). makanan perlu dilakukan untuk menumbuhkan
Umumnya masalah sulit makan memang rasa ingin tahu anak contohnya penyajian
dimulai diusia prasekolah, penyebab dari makanan dengan bentuk lucu contohnya
penurunan nafsu makan atau sulit makan seperti nasi tim yang dibentuk wajah badut
adalah faktor fisik yaitu anak menderita suatu (Sudewi, 2009, hlm.97).
penyakit dan faktor psikis yaitu anak yang
bosan dengan makanan yang dimakan. Faktor Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui
ini berkaitan dengan perkembangannya dimana adanya efektivitas variasi makanan terhadap
usia prasekolah mengalami masa peralihan peningkatan nafsu makan anak usia pra
bentuk makanan dari lunak ke makanan biasa. sekolah di kelurahan kuningan Semarang
Anak prasekolah harus mulai belajar Utara.
menguyah bukan lagi menelan, sehingga si METODOLOGI PENELITIAN
anak cenderung mengalami penurunan nafsu
makan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Penurunan nafsu makan juga terjadi pada usia quasi eksperiment dan menggunakan
ini karena pertumbuhannya tidak sepesat usia rancangan penelitian one group pretest-postest.
sebelumnya, disamping itu anak juga mulai Penelitian quasi eksperiment merupakan
memilih-milih makanan yang disukainya. penelitian yang menguji cobba suatu intervensi
Perlu kesabaran dan kreatifitas ekstra untuk pada sekelompok subyek dengan atau tanpa
memberi makan pada anak, agar asupan kelompok pembanding namun tidak dilakukan
kebutuhan gizinya tetap terpenuhi, selain itu randominasi untuk memasukkan subyek ke
diperlukan kemampuan orang tua dan perawat dalam kelompok perlakuan atau kontrol
untuk dapat mengkaji apa penyebab masalah (Dharma Kusuma, 2012, hlm.93). Rancangan
makan anak prasekolah sehingga akhirnya penelitian one group pretest-postest design
Sampel dalam penelitian ini adalah responden Gambaran Umum Tempat Penelitian
yang berusi prasekolah yang mengalami sulit
makan dengan kriteria inklusi: Anak usia Wilayah penelitian yang digunakan peneliti
prasekolah (3-6 tahun), Anak prasekolah yang mencakup 2 wilayah di antaranya dilakukan
memiliki riwayat sulit makan, Anak prasekolah diwilayah Kelurahan Dadapsari yang memiliki
yang tidak mengkonsumsi obat penambah 10 RW untuk uji validitas dan wilayah
nafsu makan. Dan kriteria eksklusi: Anak Kelurahan Kuningan yang memiliki 12 RW
dengan kelainan neurologis yang untuk uji penelitian. Kelurahan Dadapsari dan
mempengaruhi kemampuan makan, seperti : Kelurahan Kuningan berada di Kecamatan
palsi serebralis, meningomielokel, distrofi Semarang Utara, Kota Semarang.
muskular, miastenia gravis, Anak yang telah
terdiagnosis menderita salah satu penyakit
kronik, sebagai berikut: keganasan, AIDS,
talasemia, sindroma nefrotik, penyakit jantung
bawaan, Anak dengan kelainan struktural, 1. Analisis Univariat
seperti : abnormalitas naso-orofaring: atresia Tabel 1
koana, bibir sumbing, sekuens Pierre Robin, Distribusi frekuensi responden
makroglosia, ankiloglosia, abnormalitas laring berdasarkan jenis kelamin di
dan trakea: laryngeal cleft, kista laring, Kelurahan Kuningan Semarang Utara,
stenosis subglotis, laringo-trakeomalasia, Bulan Maret 2015, (n=21)
Abnormalitas esofagus: fistula trakeoesofageal, Jenis Frekuensi Persentas
atresia/stenosis esofagus, striktur esofagus, kelamin (n) e (%)
cincin vaskular, Tidak bersedia untuk Perempuan 11 52,4
wawancara. Laki-laki 10 47,6
Total 21 100
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Kuningan Semarang Utara pada bulan Maret responden yang berjenis kelamin perempuan
2015. Alat pengumpulan data yang digunakan berjumlah 11 (52,4%), dan yang berjenis
dalam pengumpulan data pada penelitian ini kelamin laki-laki 10 (47,6%).
adalah Lembar karakteristik responden yang
terdiri dari pengukuran, umur, jenis kelamin, Tabel 2
Lembar observasi pemantauan variasi Distribusi frekuensi responden
makanan, Perlengkapan untuk melakukan berdasarkan usia di Kelurahan
prosedur membuat variasi makanan: alat Kuningan Semarang Utara
makan, pencetakan nasi yang berkarakter, Bulan Maret 2015, (n=21)
DAFTAR PUSTAKA
SARAN
Achjar,HAK. (2012). Teori & praktik asuhan
keperawatan komunitas. Jakarta: EGC
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, beberapa saran yang dapat
Alimul, A.(2005). Pengantar ilmu
diberikan sebagai berikut:
keperawatan anak 1. Jakarta:
1. Bagi Puskesmas atau Posyandu
Salemba Medika
Hasil penelitian pemberian variasi
makanan diberikan saat jam makan
Andarmoyo,S. (2012). Keperawatan keluarga
dapat meningkatkan nafsu makan
konsep teori, proses dan praktik
pada anak, khususnya anak usia
keperawatan. Yogyakarta: Graha
prasekolah. Selain itu juga bisa
Ilmu
dijadikan salah satu cara bagi
puskesmas dan posyandu dalam
Anna,K.L. (2012). Menggugah Selera Makan
mengatasi masalah nafsu makan
Si Kecil. http://health.kompas.read
pada anak prasekolah sehingga
diperoleh tanggal 14 November 2014
nafsu makan pada anak usia
prasekolah dapat diatasi.
Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu
2. Bagi Institusi Pendidikan
pendekatan praktek. Edisi revisi V.
Hasil penelitian pemberian variasi
Jakarta: Rineka Cipta.
makanan diberikan saat jam makan
dapat meningkatkan nafsu makan.
_________. 2006. prosedur penelitian suatu
Hal ini dapat dijadikan sebagai
pendekatan pratek edisi revisi IV.
salah satu intervensi mandiri
Jakarata: PT Rineka cipta.
perawat dalam meningkatkan nafsu
makan pada anak, khusunya usia
Dahlan, M, S. (2013). Statistik untuk
prasekolah yang mengalami sulit
kedokteran dan kesehatan:
makan.
Deskriptif, Bivariat dan Multivariat
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
dilengkapi aplikasi dengan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
menggunakan SPSS. Jakarta:
sebagai bahan acuan atau dasar
Salemba Medika
untuk melakukan penelitian
selanjutnya terutama mengenai
Dharma, K.K. (2012). Metodologi Penelitian
efektivitas pemberian variasi
Keperawatan. Jakarta: CV Trans
makanan terhadap peningkatan
Info Media.
nafsu makan. Peneliti
mengharapkan untuk peneliti
Dewi, K., Pujiastuti, N., Fajar, I. (2013). Ilmu
selanjutnya untuk dapat meneliti
Gizi untuk praktisi Kesehatan.
yang berkaitan dengan faktor yang
Yogyakarta: Graha Ilmu
mempengaruhi variasi makanan
contohnya tentang susunan menu
Effendi,F., Makhfudli. (2009). Keperawatan
variasi seimbang yang dapat
kesehatan komunitas teori dan praktik
meningkatkan nafsu makan anak
dalam keperawatan. Jakarta: Salemba
dan juga dapat ditambahkan untuk
Medika
jumlah responden, jumlah waktu
yang lebih lama lagi. Hal ini
Faris, FF. (2014). Faktor-faktor yang bisa
dikarenakan dalam pemberian
mempengaruhi selera makan pada
variasi makanan dengan jumlah
anak. 1(2). 109-114
waktu yang lama, apakah lebih
berpengaruh atau sama saja dengan
Harinda, L. (2012). Proporsi dan status gizi Mubarak,IW,. Chayatin,N. (2009). Ilmu
pada anak prasekolah dengan keperawatan komunitas pengantar dan
kesulitan makan di Semarang (Studi teori. Jakarta: Salemba Medika
Kasus di kelurahan Tandang dan
Sendangguwo). Muscari, EM. (2005). Panduan Belajar
http://eprints.undip.ac.id/37573/1/Lora Keperawatan Pediatrik edisi3.
ine_Harinda-G2A008108- Jakarta: EGC
LAP.KTI.pdf, diperoleh 13 April 2014
Nasir, Munith Abdul, & Ideputri. 2011. Buku
Hidayat, A.A.A. (2007). Metode penelitian ajar Metodologi Penelitian Kesehatan.
keperawatan dan teknik analisis data. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: Salemba Medika.
_____________. (2009). Metode penelitian Notoadmojo, S. (2005). Metodologi penelitian
kebidanan dan teknik analisis data. kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Jakarta: Salemba Medika.
_____________.(2002). Metodologi penelitian
Hidayati Lily Nurul. (2011). Mengatasi anak kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
susah makan. Yogyakarta: ANDI
___.(2012). Metodologi Penelitian
Indriati, M.T,(2009). ASI susu formula dan Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rineka
makanan bayi. Yogyakarta: Almatera Cipta
publishing
Nurdadi, S. (2011). Sulit Makan Pada Anak.
Irnawati, (2013). Hubungan variasi makanan http://www.duniapotentia.com/literatur
terhadap tingkat selera makan anak. .asp?isi=1&link_idx=13&title_idx=7,
http://digilib.unimed.ac.id diperoleh dikutip pada tanggal 13 April 2014
tanggal 10 November 2014
Nurhayati, Sudewi. (2009). Rekap Cipta Menu
Judarwanto,W. (2014). Kenali Penyebab Balita sebagaai upaya mengatasi sulit
Utama Sulit Makan Pada Bayi dan makan dan kurang Gizi pada Balita.
Anak. http://klinikgizi.com/kenali- http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/J
penyebab-utama-sulit-makan diperoleh urnal_Prodi_Tata_Boga/Media_Pendid
tanggal 14 November 2014 ikan,_Gizi_dan_Kuliner._Vol.1,_No.1,
_Oktober_2009/REKA_CIPTA_MEN
Julianti,B. (2014). Mengetahui Faktor U_BALITA_SEBAGAI_UPAYA_ME
Penyebab Turunnya Nafsu Makan NGATASI_SULIT_MAKAN_DAN_
Pada Anak. KURANG_GIZI_PADA_BALITA.pdf
http://bidanku.com/mengetahui-faktor- . Alih bahasa Media Pendidikan, Gizi
penyebab-turunnya-nafsu-makan dan Kuliner. Vol.1, No.1, diperoleh 13
diperoleh pada tanggal 15 November April 2014
2014