dan sosial. Makanan berperan sangat penting dalam pertumbuhan fisik dan
kecerdasan anak. Pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini.
Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan, maka
kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat
mencetuskan suatu aturan dasar pemberian makan yang disebut sebagai basic
Feeding rules. Basic Feeding rules merupakan aturan makan terstruktur yang
meliputi tiga aspek yaitu jadwal, lingkungan, dan prosedur pemberian makan. Basic
Feeding rules ini kemudian mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi
pemberian makan anak di Indonesia dan kemudian dijadikan rekomendasi bagi ibu
dalam memberikan makan kepada anak oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Adapun hal - hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makan pada bayi
dan anak yang meliputi usia anak, frekuensi pemberian makanan dalam sehari,
jumlah pemberian makanan atau porsi untuk sekali makan, tekstur makanan, variasi
makanan, memberikan makanan secara aktif / responsif pada anak dan selalu
Gerakan Tutup Mulut atau lebih dikenal dengan istilah GTM yaitu kesulitan
makan atau menolak makan yang sering kali dialami anak pada tahun pertama. Usia
bertahap (Sjarif et al. 2015). Penyebab GTM yang lain adalah komposisi yang
diberikan atau dikenalkan pada bayi tidak adekuat, tekstur yang tidak sesuai dan
cara pemberian MPASI yang tidak tepat (IDAI 2018). Samsudin (2006) menyebutkan
dalam bidang klinis anak, masalah makan dikaitkan dengan ketidakmampuan bayi
atau anak dalam mengkonsumsi sejumlah makanan yang dibutuhkan secara
stimulasi keterampilan psikomotor yaitu usia 6 – 9 bulan. Jika hal ini tidak
diperkenalkan dengan baik, masalah makan kemungkinan terjadi pada usia baduta.
Strategi pemberian MPASI yang pertama dimulai tepat waktu yaitu usia 6 bulan
dimana bayi tidak cukup hanya menerima ASI untuk memenuhi kebutuhannya.
mikronutrien. Selanjutnya aman dan higienis saat proses persiapan dan pembuatan
MPASI. Strategi terakhir yaitu pemberian MPASI secara responsif (Sjarif et al. 2015).
Masalah makan pada anak memiliki beberapa istilah yang digunakan, seperti
picky eating adalah anak hanya memilih makanan tertentu yang disuka, hal ini
merupakan masalah yang normal dan tidak berlangsung lama. Negara Inggris
menyebut masalah makanan dengan faddiness dan pickiness pada Negara Amerika
dalam penelitiannya menyebutkan terdapat 25% - 40% bayi dan balita mengalami
masalah makan, masalah ini dihubungkan dengan perilaku makan yang disamakan
dengan kebiasaan orangtua. Orangtua yang kesulitan saat memberikan MPASI yang
benar mengakibatkan anak menjadi sulit menerima beragam jenis makanan yang
paling sering dijumpai pada bayi adalah tidak selalu lapar pada saat makan
sebesar 33%, sedangkan masalah perilaku makan pada batita meliputi tidak
selalu lapar saat jam makan sebesar 52%, mencoba mengakhiri makan
feeding practice merupakan salah satu penyebab masalah makan yang bermakna
(30%) pada anak usia 1-3 tahun. Inappropriate feeding practicedidefinisikan sebagai
perilaku makan yang salah, yaitu tidak mengikuti Feeding rules atau pemberian
makanan yang tidak sesuai usia. Praktek pemberian makan yang salah,
menunjukkan prevalensi gangguan makan anak usia 4-6 tahun sebesar 33,6%;
Suryaningsih, 2021). Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti ingin meneliti
pola penerapan feeding rules dengan kejadian GTM pada balita usia 6-24 bulan
yang dapat menjadi referensi baru terhadap pencegahan terjadinya gerakan tutup
GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada balita usia 6 bulan sd 2 tahun di Desa Kedawung
Kabupaten Pasuruan.
Kabupaten Pasuruan.
Pasuruan