LITERATURE REVIEW
Oleh:
NIM : 01.2.17.00597
1
LITERATURE REVIEW
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES RS. Baptis Kediri
Oleh:
NIM : 01.2.17.00597
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Identifikasi Masalah Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan
perilaku kesulitan makan pada Anak Pra Sekolah
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yaitu bagaimana
hubungan pola asuh Orang Tua dengan perilaku kesulitan makan pada anak
usia pra sekolah.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan pola asuh Orang Tua
dengan perilaku kesulitan makan pada anak usia pra sekolah.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pola asuh orang tua berdasarkan hasil literature
review.
2. Mengidentifikasi perilaku kesulitan makan pada anak usia pra sekolah
berdasarkan hasil literature review.
3. Mengidentifikasi hubungan antara pola asuh Orang Tua dengan
perilaku kesulitan makan pada anak usia pra sekolah berdasarkan hasil
literature review.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mengembangkan ilmu pengetahuan terkhusus dalam mengetahui hubungan
pola asuh ibu dengan perilaku kesulitan makan pada anak usia pra sekolah.
1.5.2 Manfaat Praktisi
1. Bagi Orangtua
Penelitian ini memberikan informasi kepada orangtua mengenai pola asuh
dan perilaku sulit makan, serta diharapkan orangtua dapat memahami dan
menerapkan pola asuh yang benar sesuai dengan karakter anak
masingmasing.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Meningkatkan kesadaran dan motivasi kader, bidan, dan tenaga kesehatan
setempat untuk memberikan informasi tentang pendidikan kesehatan dan
meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pada anak usia prasekolah.
3. Bagi Peneliti
Hasil Penelitian merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikutipendidikan serta
memperluas wawasan pengetahuan tentang tingkat kebutuhan harapan
dan kepuasan pasien dalam memanfaatkan pelayanan keperawatan di
rumah sakit.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Selain pola asuh yang dijelaskan diatas , macam pola asuh juga
didasarkan pada sifat interaktif antara orang tua dan anak.(menurut
Hauser dikutip dalam Yeni Munita, 2020 ) menjadi tiga pola yaitu :
Masa anak – anak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun,
dan masa anak-anak akhir dari usia 6 tahun sampai saat anak matang secara
seksual(menurut Hurlock dikutip dalam samsunuwiyati, 2012)
b. Keluarga
c. Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
d. Jenis kelamin
2) Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu pada saat
janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang
cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon
pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang
berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
3) Faktor lingkungan
1. Faktor prenatal
a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan
terutama selama trimester akhir janin, kehamilan. Gizi ibu yang
buruk sebelum terjadinya maupun pada waktu sedang hamil
lebih sering menghasilkan BBLR (berat bayi lahir rendah), atau
lahir kehamilan mati, dan jarang menyebabkan cacat bawaan.
Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah
terkena infeksi, abortus, dan sebagainya.
b. Mekanis, posisi janin yang abnormal di dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan kongenital misalnya club foot. Trauma
dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan.
c. Toksin, zat kimia, radiasi. Masa organogenesis adalah masa
yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-
obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat
anti kanker, dan sebagainya dapat menyebabkan kelainan
bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat
atau peminum alkohol kronis sering melahirkan berat bayi lahir
rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental. Keracunan
logam berat pada ibu hamil misalnya karena makan ikan yang
terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali dan
palsi serebralis.
d. Kelainan endokrin Infeksi TORCH (toxoplasma,
rubella,cytomegalovirus, herpes simplex). (Septiari, 2012).
Pada masa kanak - kanak akan terjadi perubahan yang signifikan , baik secara
fisik maupun psikologis( menurut Mar’at, 2012) yaitu :
1. Perkembangan fisik
Selama masa anak-anak awal perkembangan pertumbuhan fisik
berlangsung lambat dibandingkan selama masa bayi namun pada masa ini
ketrampilan motorik kasar dan motorik halus anak berkembang dengan
cepat.
a. Tinggi dan Berat
Selama masa anak – anak awal , tinggi dan berat rata-rata anak
bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap
tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya
sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun , tinggi anak mencapai 43,6 inci dan
beratnya 21,5 kg. Ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar,
presentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap
tahunnya.Baik anak laki-laki maupun perempuan terlihat mkain
langsing, semntara batang tubuh mereka makin panjang.
b. Perkembangan otak
Pada saat bayi mencapai 2 tahun, ukuran otaknya rata –rata 75 %
dari otak orang dewasa , dan pada usia 5 tahun ukuran otaknya
mencapai sekitar 90% otak orang dewasa.Pertumbuhan otak selama
masa anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat
saraf yang berujung didalam dan di antara daerah –daerah otak.
c. Perkembangan motorik
Perkembangan fisik pada masa anak-anak ditandai dengan
berkembangnya keterampilan motorik , baik kasar maupun
halus.Sekitar usia 3 tahun anak sudah dapat berjalan engan baik, dan
sekitar usia 4 tahun anak hampir menguasai jalan orang dewasa.Usia 5
tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan
berbagai cara.
2. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak masuk kedalam
tahap praoperasional dimana konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental
muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah serta
terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis.
3. Perkembangan psikososial
Selama masa prasekolah hubungan dengan orang tua atau dengan
pengasuhnya merupakan dasar bagi perkembangan emosional dan social
anak.Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau
pengasuh selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci
utama perkembangan social anak, menignkatkan kemungkinan anak
memiliki kompetensi secara social dan penyesuaian diri yang baik pada
tahun –tahun prasekolah dan sesudahnya selain itu perkembangan
psikososial anak juga ditandai dengan oleh semakin meluasnya pergaulan
social terutama teman sebaya.
2.4 Keaslian Penelitian
Tabel 2.4.1 Keaslian Penelitian Gambaran Kepuasan Pelayanan
Keperawatan di Ruang Anak Karunia Rumah Sakit Baptis Kediri.
putra 2 tahun.
No Judul Variabel Desain Hasil
kecamatan
tinambung
kabupaten
polewali tahun
2017
2. Hubungan pola 1. Variabel Observational Rata-rata
asuh orang tua Independen: Pola analytic jenis responden
dengan perilaku asuh ibu cross sectional berpola asuh
KERANGKA KONSEPTUAL
Anak PraSekolah (
Dahlan, 2012)
6. Autoritatif
c. Dampak jangka pendek(sinus
7. Otoriter
bradikardi,motalitas
8. Permisif
gastrointestinal,lekopeni,amenia defiensi besi dll)
Neglect (Yoyok
d. Dampak jangka panjang(pubertas
Bekti, dkk 2020
terlambat,pertumbuhan terlambat,perawakan
(pendek,osteopeni dan osteoporosis,gangguan
psikologis)(Soetjiningsih dkk,2017)
Keterangan:
: Diteliti : Berpengaruh
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Hubungan Pola Orang Tua dengan
perilaku kesulitan makan pada Anak Pra Sekolah
Dari gambar 3.1 Dapat dijelaskan bahwa anak Pra sekolah dengan gaya
pola asuh yang terdiri dari berbagai macam gaya yaitu autoritatif, otoriter,
permisif dan neglect dapat mempengaruhi perilaku kesulitan makan pada
anak yaitu berupa dampak jangka pendek (sinus bradikardi,motalitas
gastrointestinal,lekopeni,amenia defiensi besi dll) dan dampak jangka
panjang (pubertas terlambat,pertumbuhan terlambat,perawakan
(pendek,osteopeni dan osteoporosis,gangguan psikologis).
BAB 4
METODE PENELITIAN
terdapat Hubungan Pola Orang Tua dengan perilaku kesulitan makan pada Anak
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan perilaku kesulitan makan pada Anak Pra
Sekolah.
Penetapan PICO
Melakukan pencarian hasil pencarian dengan kata kunci “Pola Asuh orangtua
dengan Perilaku kesulitan makan” “Parenting with Picky Eater of children”
Melakukan seleksi terhadap referensi telah didapatkan
Gambar 4.1 Kerangka Kerja berdasarkan Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan
perilaku kesulitan makan pada Anak Pra Sekolah review literature
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Jurnal penelitian terbaru pada 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 2011
sampai dengan 2020. Sumber data base online berasal dari repository baik
Jumlah jurnal yang digunakan dalam literature review ini adalah 10 jurnal
yang terdiri abstract dan fulltext yang terindeks SINTA, Google Scholar,
internasional.
4.4 Protocol and registration
Pada penelitian ini tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan perilaku
kesulitan makan pada Anak Pra Sekolah penelitian ini menggunakan metode
analisis korelasi Literature Review dan sesuai dengan indikator inklusi yang
dari :
1. Population
Populasi yang digunakan dalam jurnal review ini adalah jurnal yang
terbit 10 tahun terakhir yaitu dari tahun 2011 sampai dengan 2021 yang
2. Intervention
Tidak ada
3. Comparison
Tidak ada
4. Outcome
Hasil yang diukur dalam penelitian adalah Hubungan Pola Asuh Orang
bahasa pada artikel. Penelitian ini diambil dari database elektronik Google
inklusi.
4.4.4 Search
string dengan kata kunci : Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan perilaku
oleh peneliti, setelah itu dilakukan diskusi terkait ekstraksi yang telah
diantaranya variabel yang sama Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan
Orang Tua dengan perilaku kesulitan makan pada Anak Pra Sekolah 10