Anda di halaman 1dari 41

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PUTRI


DI MODEL AGENCY TASIKMALAYA

DESIE PUJIASTIANI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ABSTRACT

DESIE PUJIASTIANI. Factors Associated with Eating Disorders in Adolescent


Girl at Tasikmalaya Model Agency. Supervised by DODIK BRIAWAN.

Objective of this research was to analyze factors associated to eating


disorders in adolescent girls. Study design used in this research was cross
sectional study. The number of samples was 61 adolescent girl aged 12-21 years
in the Tasikmalaya model agency. The results showed adolescent girls with
eating disorders are 46 girls (75,4%) and 15 girls (24,6%) classified as normal.
The type of eating disorder are 38 girls (62,3%) eating disorder not otherwise
specified, five girls (8,2%) binge eating disorder, two girls (3,3%) bulimia nervosa,
and one girl (1,6%) anorexia nervosa. Dietary history (OR: 3,71; 95% CI: 1,03-
13,76) and internet access (OR: 4,44; 95% CI: 1,16-17,02) associated
significantly (p<0,05) with eating disorder. However, eating disorder is not
associated significantly with body perceptions, magazines/tabloids access,
watching television, criticing by friend, boyfriend, and family, as well as family
dietery habits.
Keywords : eating disorders, adolescent, anorexia, bulimia, binge eating.
RINGKASAN

DESIE PUJIASTIANI. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan


Makan pada Remaja Putri di Model Agency Tasikmalaya.Dibawah bimbingan
DODIK BRIAWAN.

Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang


berhubungan dengan gangguan makan pada remaja putri di model agency
Tasikmalaya. Tujuan khusus dari penelitian ini 1) Mengidentifikasi tipe gangguan
makan contoh (anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan binge eating, dan
gangguan makan tidak spesifik), 2) Mengkaji hubungan riwayat diet dengan
gangguan makan, 3) Mengkaji hubungan persepsi tubuh dengan gangguan
makan, 4) Mengkaji hubungan media massa dengan gangguan makan, 5)
Mengkaji hubungan teman dekat dengan gangguan makan, 6) Mengkaji
hubungan keluarga dengan gangguan makan.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Pengumpulan
data dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2011. Jumlah
contoh yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 61 orang remaja putri di
model agency Tasikmalaya.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui penimbangan, pengukuran dan pengamatan langsung
kuesioner terlampir yang diisi oleh contoh. Data primer meliputi karakteristik
contoh (umur, pendidikan, dan uang saku), riwayat diet, persepsi tubuh, media
massa (membaca majalah/tabloid, menonton acara TV, dan mengakses
internet), teman dekat (kritik sahabat dan kritik pacar/lawan jenis), keluarga (kritik
keluarga dan kebiasaan diet keluarga). Data sekunder yang dikumpulkan adalah
keadaan umum tempat penelitian. Pengolahan data dengan menggunakan
Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows. Analisis data menggunakan uji chi
square.
Contoh distratifikasikan menurut golongan umur, yaitu golongan 12-15
tahun sebagai remaja awal (27,9%), golongan 16-18 tahun sebagai remaja
pertengahan (57,4%), dan golongan 19-21 tahun sebagai remaja akhir (14,7%).
Pendidikan contoh saat ini terdiri dari SMP sebanyak 26,2%, SMA sebanyak
57,4%, dan Perguruan Tinggi sebanyak 16,4%. Sebagian besar uang saku
contoh (63,9%) berkisar Rp 400.000-1.170.000. Sebanyak 24,6% contoh
memiliki uang saku >1.170.000, dan 11,5% contoh memiliki uang saku Rp
<400.000. Status gizi contoh usia (12-18 tahun) diperoleh dari perhitungan IMT/U
dan contoh yang berusia (19-21 tahun) dari perhitungan IMT.
Sebanyak 46 orang (75,4%) contoh mengalami gangguan makan dan 15
orang (24,6%) contoh tergolong normal. Untuk jenis gangguan makan yang
paling banyak dialami oleh contoh yaitu EDNOS (eating disorder not otherwise
specified) sebanyak 38 orang (62,3%), gangguan binge eating sebanyak lima
orang (8,2%), bulimia nervosa sebanyak dua orang (3,3%), dan anoreksia
nervosa sebanyak satu orang (1,6%).
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori anoreksia nervosa yaitu 1)
contoh memiliki IMT kurang dari 17,5, 2) merasa takut berat badannya menjadi
gemuk, 3) mengevaluasi diri tentang pengaruh berat badan dan bentuk tubuh, 4)
serta mengalami amenorrhea (tidak mengalami menstruasi pada wanita yang
sudah pernah menstruasi tetapi belum mengalami menopause) selama tiga kali
berturut-turut. Apabila kriteria (1) dan (4) sudah terpenuhi maka itu merupakan
indikator yang kuat seorang wanita mengalami anoreksia nervosa.
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori bulimia nervosa yaitu 1)
makan dengan porsi yang sangat banyak yang tidak seperti biasanya, 2) dengan
sengaja membuat muntah untuk mencegah kenaikan berat badan,
3) menggunakan obat pencahar (obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi
sembelit atau buang air besar) atau obat diuretik (obat yang dapat
menambahkan pembentukan air kencing) untuk menurunkan berat badan, 4)
pernah dengan sengaja tidak makan untuk mencegah kenaikan berat badan, 5)
melakukan olahraga berlebihan untuk mencegah kenaikan berat badan, 6)
mengevaluasi diri tentang pengaruh berat badan dan bentuk tubuhnya. Frekuensi
dari keempat perilaku yang menyertai bulimia nervosa (kriteria 2-5) dijumlahkan
bernilai delapan atau lebih.
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori gangguan binge eating
yaitu 1) makan dengan porsi yang sangat banyak yang tidak seperti biasanya, 2)
merasa makan berlebihan atau tidak dapat berhenti makan, 3) makan lebih cepat
dari biasanya, 4) makan hingga merasa tidak nyaman karena kekenyangan, 5)
makan dalam porsi besar walaupun sedang tidak dalam keadaan lapar, 6) makan
sendirian karena malu dengan porsi makan yang dikonsumsi, dan 7) merasa
sangat bersalah setelah makan dalam porsi yang berlebihan, 8) merasa sangat
kecewa karena tidak mampu mengendalikan porsi makan ketika mengalami
kenaikan berat badan, dan 9) tidak adanya perilaku yang menyertai seperti pada
ciri-ciri bulimia nervosa. Contoh menjawab Ya setidaknya tiga pertanyaan yang
dapat dikaitkan dengan binge eating, (kriteria 3-7).
Kriteria contoh yang termasuk kedalam kategori gangguan makan tidak
spesifik (EDNOS), yaitu 1) semua kriteria anoreksia nervosa kecuali mengalami
menstruasi secara teratur, 2) semua kriteria anoreksia nervosa meskipun berat
badannya turun drastis namun masih dalam batas yang normal, 3) orang yang
memenuhi kriteria bulimia nervosa kecuali orang yang frekuensi binge eating dan
perilaku yang menyertai bulimia nervosa, pada frekuensi kurang dari dua kali
dalam seminggu, 4) tidak melakukan binge eating namun melakukan
pemuntahan setelah memakan sedikit makanan.
Berdasarkan analisis uji chi square, terdapat hubungan signifikan antara
riwayat diet (OR: 3,71; 95% CI: 1,03-13,76) dengan gangguan makan dan antara
mengakses internet (OR: 4,44; 95% CI: 1,16-17,02) dengan gangguan makan
(p<0,05). Variabel persepsi tubuh, membaca majalah/tabloid, menonton acara
televisi, kritik sahabat, kritik pacar/lawan jenis, kritik keluarga dan kebiasaan diet
keluarga dengan gangguan makan tidak terdapat hubungan yang signifikan
(p>0,05).
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Berhubungan


dengan Gangguan Makan pada Remaja Putri
di Model Agency Tasikmalaya
Nama : Desie Pujiastiani
NIM : I14096031

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN


NIP. 19660701 199002 1 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS


NIP. 19621218 198703 1 001

Tanggal Lulus :
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PUTRI
DI MODEL AGENCY TASIKMALAYA

DESIE PUJIASTIANI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi pada
Departemen Gizi masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Makan pada
Remaja Putri di Model Agency Tasikmalaya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan atas bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rasa tulus dan hormat,
penulis menghaturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan sabar mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sejak
perencanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini berakhir.
2. Bapak Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan kepada penulis.
3. Pihak model agency Tasikmalaya yang telah memberikan izin tempat
pelaksanaan penelitian.
4. Ayah Adjo Suwardjo dan Ibu Edah Heriyantini selaku orangtua tercinta atas
kasih sayang yang tulus, kesabaran, dan dukungan, serta doa yang tiada
henti kepada penulis.
5. Kakak Rikrik, S.T dan Euis, yang telah memberikan dukungan dan doanya
kepada penulis.
6. Rifda Nabila Gumilar, keponakan penulis yang sangat lucu yang sering
memberikan semangat baru kepada penulis.
7. Nurdiansyah Sembada, yang telah memberikan dukungan, semangat dan
doanya kepada penulis.
8. Teman-teman Ekstensi GM angkatan tiga, para pembahas, civitas akademik,
serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan dan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.

Bogor, Maret 2012

Desie Pujiastiani
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Desie Pujiastiani lahir di Ciamis, 10 Desember 1987.


Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Adjo
Suwardjo dan Ibu Edah Heriyantini. Penulis menamatkan Sekolah Dasar di SDN
Ciganjeng III tahun 2000, kemudian melanjutkan ke SLTPN 3 Padaherang dan
lulus tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis diterima di SMAN 1 Ciamis dan
lulus tahun 2006. Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan D3 di IPB
jurusan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi dan mendapat gelar sebagai
Ahli Madya (A.Md). Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
Sarjana di IPB dan diterima sebagai mahasiswa Program Penyelenggaraan
Khusus Ilmu Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis pernah PKL (Praktek Kerja Lapang) di RSUP Persahabatan
Jakarta dan mengikuti program Internship Dietetik di RSUD Cibinong Bogor.
Penulis pernah mengikuti Table Manner di Balai Raos Yogyakarta. Penulis juga
pernah KKP (Kuliah Kerja Profesi) di Desa Krangkeng Kabupaten Indramayu.
i

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... v
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................................ 1
Tujuan............................................................................................................. 2
Tujuan Umum .......................................................................................... 2
Tujuan Khusus......................................................................................... 2
Kegunaan ................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3
Remaja ........................................................................................................... 3
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan ............................ 3
Riwayat diet ............................................................................................ 4
Persepsi tubuh ........................................................................................ 5
Media massa ........................................................................................... 6
Teman dekat ............................................................................................ 7
Keluarga ................................................................................................. 8
Gangguan makan ........................................................................................... 9
Anoreksia nervosa ................................................................................ 11
Bulimia nervosa .................................................................................... 13
Gangguan binge eating......................................................................... 14
Gangguan makan tidak spesifik ............................................................ 15
KERANGKA PEMIKIRAN .................................................................................. 17
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 19
Desain, tempat dan waktu penelitian ............................................................ 19
Jumlah dan cara penarikan contoh .............................................................. 19
Jenis dan cara pengumpulan data ................................................................ 19
Pengolahan dan analisis data ....................................................................... 21
Definisi operasiona ...................................................................................... 25
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 26
Keadaan umum lokasi penelitian ................................................................. 26
Karakteristik contoh ..................................................................................... 26
ii

Jenis-jenis gangguan makan ....................................................................... 28


Anoreksia nervosa ................................................................................... 30
Bulimia nervosa ....................................................................................... 31
Gangguan binge eating ........................................................................... 32
Gangguan makan tidak spesifik (EDNOS) ............................................... 33
Tidak gangguan makan (normal) ................................................................. 34
Hubungan riwayat diet dengan gangguan makan ......................................... 35
Hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan ................................... 36
Hubungan media massa dengan gangguan makan ..................................... 38
Hubungan teman dekat dengan gangguan makan........................................ 43
Hubungan keluarga dengan gangguan makan.............................................. 46
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 49
Kesimpulan ................................................................................................... 49
Saran ............................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 51
LAMPIRAN ....................................................................................................... 55
DAFTAR TABEL

Halaman
1 Kriteria diagnosis untuk anoreksia nervosa menurut DSM IV ..................... 12
2 Kriteria diagnosis untuk bulimia nervosa menurut DSM IV.......................... 13
3 Sebaran status gizi contoh ......................................................................... 27
4 Sebaran karakteristik contoh yang mengalami gangguan makan ....30
5 Sebaran contoh berdasarkan indikator binge eating .........................32
6 Sebaran contoh berdasarkan peubah riwayat diet ...................................... 35
7 Hubungan riwayat diet dengan gangguan makan ....................................... 36
8 Sebaran contoh berdasarkan peubah persepsi tubuh................................. 37
9 Hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan ................................. 38
10 Sebaran contoh berdasarkan peubah media massa................................... 39
11 Hubungan membaca majalah/tabloid dengan gangguan makan................. 40
12 Hubungan menonton acara TV dengan gangguan makan.......................... 41
13 Hubungan mengakses internet dengan gangguan makan .......................... 42
14 Sebaran contoh berdasarkan peubah teman dekat .................................... 44
15 Hubungan kritik sahabat dengan gangguan makan .................................... 44
16 Hubungan kritik pacar (lawan jenis) dengan gangguan makan ................... 45
17 Sebaran contoh berdasarkan peubah keluarga .......................................... 46
18 Hubungan kritik keluarga dengan gangguan makan ................................... 47
19 Hubungan kebiasaan diet keluarga dengan gangguan makan ................... 48
DAFTAR GAMBAR

Halaman
1 Kerangka pemikiran penelitian.................................................................... 18
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1 Kuesioner penelitian ................................................................................... 56
2 Hasil uji chi square faktor-faktor gangguan makan .................................... 65
iii

DAFTAR TABEL

Halaman
1 Kriteria diagnosis untuk anoreksia nervosa menurut DSM IV ..................... 12
2 Kriteria diagnosis untuk bulimia nervosa menurut DSM IV.......................... 13
3 Sebaran status gizi contoh ......................................................................... 27
4 Sebaran karakteristik contoh yang mengalami gangguan makan ....30
5 Sebaran contoh berdasarkan indikator binge eating .........................32
6 Sebaran contoh berdasarkan peubah riwayat diet ...................................... 35
7 Hubungan riwayat diet dengan gangguan makan ....................................... 36
8 Sebaran contoh berdasarkan peubah persepsi tubuh................................. 37
9 Hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan ................................. 38
10 Sebaran contoh berdasarkan peubah media massa................................... 39
11 Hubungan membaca majalah/tabloid dengan gangguan makan................. 40
12 Hubungan menonton acara TV dengan gangguan makan.......................... 41
13 Hubungan mengakses internet dengan gangguan makan .......................... 42
14 Sebaran contoh berdasarkan peubah teman dekat .................................... 44
15 Hubungan kritik sahabat dengan gangguan makan .................................... 44
16 Hubungan kritik pacar (lawan jenis) dengan gangguan makan ................... 45
17 Sebaran contoh berdasarkan peubah keluarga .......................................... 46
18 Hubungan kritik keluarga dengan gangguan makan ................................... 47
19 Hubungan kebiasaan diet keluarga dengan gangguan makan.................... 48
v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1 Kuesioner penelitian ................................................................................... 56
2 Hasil uji chi square faktor-faktor gangguan makan .................................... 65
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Banyak sekali studi telah dilakukan di negara-negara Barat untuk
mengetahui seberapa besar kejadian gangguan makan di populasi terkait,
dengan dampak serius yang dapat ditimbulkan. Anoreksia nervosa dan bulimia
nervosa sekitar 90% adalah remaja putri, dengan prevalensi 0,7% dan 1-2%,
serta semakin mengalami peningkatan tiap tahunnya (Fairburn & Harrison 2003).
Fakta lain yang cukup mencengangkan yaitu gangguan makan juga sudah mulai
merambah Asia. Sejumlah kecil kasus gangguan makan dilaporkan terjadi di
Singapura, Cina, dan Jepang (Lee et al 2005).
Jika dilihat dari penemuan tersebut, maka bukan tidak mungkin kasus
gangguan makan sudah terjadi di Indonesia. Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Tantiani & Syafiq (2008) membuktikan bahwa 37,3% remaja di Jakarta
mengalami gangguan makan dengan spesifikasi 11,6% remaja menderita
anoreksia nervosa dan 27% menderita bulimia nervosa. Berdasarkan temuan
tersebut, terlihat bahwa terjadi kasus gangguan makan pada remaja di
Indonesia.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang sangat berarti baik secara fisik
maupun psikologi diantaranya terjadi proses pertumbuhan yang cepat sehingga
kebutuhan zat gizi remaja perlu mendapat perhatian. Beberapa diantaranya
remaja putri mempraktikan diet untuk menjaga bentuk tubuhnya dengan cara
yang kurang benar dan tanpa pedoman, seperti mengurangi jumlah dan
frekuensi makan.
Belum banyak penelitian atau publikasi ilmiah melaporkan tentang kasus
gangguan makan di Indonesia. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut kasus gangguan makan pada remaja putri di model agency.
Penelitian ini dilakukan karena remaja putri merupakan populasi yang beresiko
tinggi untuk mengalami gangguan makan.
Fenomena ini disebabkan oleh lebih besarnya tekanan sosial pada
perempuan untuk tampil langsing. Kecantikan memegang peranan penting dalam
penampilan perempuan. Mereka kemudian berdiet untuk menurunkan berat
badan. Beberapa diantaranya menciptakan kontrol berlebihan. Berdiet dan
melaparkan diri merupakan dua dari sekian banyak kejadian pemicu paling kuat
untuk menimbulkan gangguan makan.
2

Ada empat tipe dari gangguan makan, dua tipe yang paling menonjol
adalah anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Dua tipe lainnya yaitu gangguan
binge eating dan gangguan makan tidak spesifik. Anoreksia nervosa cenderung
menolak untuk makan dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol berat badan
dan bentuk tubuhnya. Bulimia nervosa cenderung sering dan hampir tiap kali
diikuti oleh perilaku purging. Gangguan binge eating cenderung mengkonsumsi
makanan dalam jumlah banyak yang tidak seperti biasanya dan tidak melakukan
pemuntahan setelah mengkonsumsi makanan tersebut. Sedangkan gangguan
makan tidak spesifik cenderung mempunyai gejala yang hampir sama dengan
penderita anoreksia dan bulimia nervosa namun tidak seluruhnya menyerupai.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan pada
remaja putri di model agency Tasikmalaya.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tipe gangguan makan contoh (anoreksia nervosa, bulimia
nervosa, gangguan binge eating, dan gangguan makan tidak spesifik)
2. Mengkaji hubungan riwayat diet dengan gangguan makan
3. Mengkaji hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan
4. Mengkaji hubungan media massa dengan gangguan makan
5. Mengkaji hubungan teman dekat dengan gangguan makan
6. Mengkaji hubungan keluarga dengan gangguan makan
Kegunaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
untuk masyarakat dan memberikan informasi tentang kejadian gangguan makan
pada remaja putri. Selain itu bagi mahasiswa dapat dijadikan bahan informasi
untuk penelitian sejenis yang lebih mendalam.
TINJAUAN PUSTAKA

Remaja
Masa remaja adalah masa pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi baik secara
fisik, yang ditandai dengan berkembangnya jaringan-jaringan dan organ tubuh
yang membuatnya lebih berisi maupun secara kejiwaan, yaitu kelabilan emosi
karena merupakan masa transisi dari jiwa kanak-kanak menuju dewasa (Garwati
& Wijayati 2010).
Marat (2009) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu :
1. Masa pra-remaja atau pra-pubertas (usia 10-12 tahun)
2. Masa remaja awal atau pubertas (usia 12-15 tahun)
3. Masa remaja pertengahan (usia 15-18 tahun), dan
4. Masa remaja akhir (usia 18-21 tahun).
Golongan remaja rentan akan adanya berbagai pengaruh dari luar yang
dapat dengan mudah langsung diikuti, determinan utama bagi remaja adalah
berasal dari teman sebaya. Terdapat tiga kekuatan dalam masyarakat yang
dapat mempengaruhi remaja, yaitu salah satunya adalah keluarga, sekolah dan
lingkungan sekolah. Melalui berbagai macam media massa, remaja berkenalan
dengan berbagai macam peristiwa yang terjadi dalam masyarakat sehingga akan
mempengaruhi perkembangan kepribadian remaja (Khumaidi 1989).
Berkaitan dengan perkembangan fisik, remaja adalah masa ketika
seseorang mulai memperhatikan keadaan tubuhnya dan sering gelisah jika
mendapati tubuh mereka ternyata tidak ideal. Banyak cara dilakukan oleh remaja
untuk mendapatkan bentuk tubuh yang menurut mereka lebih bagus dan
menarik. Menurut Garwati & Wijayati (2010) berawal dari pemikiran inilah,
kemudian banyak remaja akhirnya terjebak pada pola makan yang tidak sehat.
Mereka mengurangi porsi makan, bahkan memangkas jadwal makan. Makanpun
menjadi dua kali atau bahkan satu kali sehari.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan
Cooper & Stein (1992) menyatakan faktor kepribadian, tekanan
sosiokultural, hubungan dalam keluarga merupakan faktor-faktor yang bisa
meningkatkan risiko remaja untuk mengalami gangguan makan. Field et al
(1999) menyebutkan bahwa teman sebaya dan media massa mempengaruhi
perilaku mengontrol berat badan pada remaja putri yang akan menimbulkan
gangguan makan.
KERANGKA PEMIKIRAN

Gangguan makan melibatkan perasaan dan pikiran negatif mengenai berat


badan, makanan dan pola makan yang mengganggu aktifitas sehari-hari dan
fungsi tubuh. Banyak anak terutama remaja sangat memperhatikan bagaimana
bentuk tubuh mereka dan khawatir mengenainya.
Gangguan makan disebabkan oleh faktor individu dan faktor lingkungan.
Faktor individu muncul karena ada dorongan dalam diri seseorang yang sangat
ketakutan menjadi gemuk dengan cara melakukan diet penurunan berat badan
karena ingin mengontrol berat badannya. Faktor lingkungan diantaranya dari
pihak teman, media massa dan keluarga.
Penentuan gangguan makan menggunakan metode eating disorder
diagnostic scale untuk menentukan tipe gangguan makan. Tipe gangguan makan
ada empat tipe, yaitu anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan binge
eating, dan gangguan makan tidak spesifik.
Karakteristik contoh meliputi usia, tinggi badan, berat badan, pendidikan,
dan uang saku. Status gizi contoh diperoleh dari IMT/U untuk remaja awal dan
remaja pertengahan serta IMT untuk status gizi remaja akhir. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi seorang remaja putri mengalami gangguan makan,
antara lain riwayat diet, persepsi tubuh, media massa, teman dekat, dan
keluarga.
Riwayat diet meliputi pernah tidaknya contoh berdiet menurunkan berat
badannya, alasan berdiet dan cara berdiet. Persepsi tubuh meliputi yang
mengalami distorsi persepsi tubuh dan yang tidak mengalami distorsi persepsi
tubuh. Distorsi persepsi tubuh merupakan persepsi contoh mengenai bentuk dan
berat badannya terhadap bentuk dan berat badannya yang sebenarnya. Media
massa yang diteliti tiga jenis media massa yaitu majalh/tabloid, televisi, dan
internet. Masing-masing media massa ditanyakan frekuensi keterpaparan dan
Pengaruh setelah mengakses ketiga media massa tersebut terhadap penurunan
berat badan. Teman dekat terdiri dari sahabat wanita dan pacar/lawan jenis.
Ingin mengetahui kritikan dari teman dekat terhadap diet penurunan berat badan
yang nantinya akan berakibat pada gangguan makan. Keluarga terdiri dari kritik
keluarga dan kebiasaan diet keluarga. Ingin mengetahui pengaruh keluarga
terhadap kritikan bentuk tubuh dan berat badan pada contoh, serta ingin
mengetahui adanya anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan diet
menurunkan berat badan.
18

Gangguan Makan

Teman Dekat Riwayat Diet

Keluarga Karakteristik Contoh

Media Massa Persepsi Tubuh

Keterangan:
= variabel yang diteliti
= hubungan antar variabel yang tidak diteliti
= hubungan antar variabel yang diteliti

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian


METODE PENELITIAN

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian cross sectional study yaitu
seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian
berlangsung. Penelitian dilakukan di Dennys modeling & acting, Oksmieth
Management, Excel Modeling, Bie Models Management, Devila Dimensi, dan
Sanggar Kresida, yang berada di Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Oktober-November 2011.
Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
Contoh pada penelitian ini adalah kelompok remaja putri model agency
Tasikmalaya. Contoh dipilih secara purposive sampling dengan kriteria remaja
putri berusia 12-21 tahun yang berprofesi sebagai model yang masih aktif.
Jumlah keseluruhan contoh remaja putri pada penelitian ini sebanyak 61 orang.
Proporsi contoh terbanyak yaitu di Dennys Modeling & Acting sebanyak 41
orang, Oksmieth Management sebanyak 10 orang, Excel Modeling sebanyak
satu orang, Bie Models Management sebanyak lima orang, Devila Dimensi
sebanyak satu orang, dan Sanggar Kresida sebanyak tiga orang. Contoh
distratifikasikan menurut golongan umur, yaitu golongan 12-15 tahun sebagai
remaja awal, golongan 16-18 tahun sebagai remaja pertengahan, dan golongan
19-21 tahun sebagai remaja akhir.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan langsung kuesioner terlampir
yang diisi langsung oleh contoh. Sebelum pelaksanaan penelitian, dilakukan uji
coba kuesioner terlebih dahulu. Pengumpulan data uji coba kuesioner dilakukan
pada empat orang siswi SMA Budi Mulia Bogor. Tujuan dilakukan uji coba
kuesioner adalah untuk mengetahui seberapa reliable kuesioner tersebut dapat
digunakan untuk penelitian.
Pengumpulan data penelitian dilakukan pada 61 orang remaja putri di
model agency Tasikmalaya selama beberapa hari, meliputi pengisian kuesioner
serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data primer yang dikumpulkan
meliputi karakteristik contoh, riwayat diet, persepsi tubuh, media massa, teman
dekat, dan keluarga. Data sekunder diperoleh dari model agency setempat
mengenai profil model agency. Data karakteristik contoh meliputi nama, alamat,
nomer handphone, umur, berat badan, tinggi badan, pendidikan, dan uang saku.
20

Pengukuran berat badan dan tinggi badan diperoleh melalui pengukuran yang
dilakukan oleh peneliti. Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah
timbangan CAMRY, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan adalah microtoise. Pada saat dilakukan penimbangan dan pengukuran
tinggi badan, contoh diminta untuk melepaskan sepatu.
Data riwayat diet diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari sepuluh
pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi pernah tidaknya contoh berdiet dalam
setahun terakhir, alasan berdiet, cara membatasi jumlah konsumsi pangan, jenis
pangan yang dibatasi konsumsinya, serta kebiasaan makannya. Dari sepuluh
pertanyaan, empat diantaranya merupakan pertanyaan tertutup, dan enam
pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
Data persepsi tubuh diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari
sepuluh pertanyaan. Pertanyaan tersebut meliputi bentuk tubuh saat ini, ukuran
baju, rasa minder dengan ukuran baju, menyebutkan bagian tubuh yang belum
sesuai yang diinginkan, menyebutkan berat badan dan tinggi badan yang belum
sesuai yang diinginkan, serta menyebutkan ciri-ciri wanita yang mempunyai
tubuh ideal. Dari sepuluh pertanyaan, enam diantaranya merupakan pertanyaan
tertutup, dan empat pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
Data media massa diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari sepuluh
pertanyaan. Media massa ini terbagi atas tiga jenis media massa, yaitu
majalah/tabloid, televisi, dan internet. Pertanyaan tersebut meliputi frekuensi
keterpaparan contoh terhadap ketiga media massa tersebut, pengaruh dari
ketiga media massa tersebut terhadap contoh mengenai bentuk tubuh dan
penurunan berat badan, dan menyebutkan artis/model idola contoh yang
mempunyai bentuk tubuh ideal. Dari sepuluh pertanyaan, empat diantaranya
merupakan pertanyaan tertutup, dan enam pertanyaan terbuka untuk
dideskripsikan.
Data teman dekat diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari delapan
pertanyaan. Teman dekat ini terbagi atas dua, yaitu sahabat wanita dan pacar.
Pertanyaan tersebut meliputi ada tidaknya sahabat wanita contoh yang
mempunyai tubuh ideal, pernah tidaknya disindir mengenai bentuk tubuh (berat
badan dan tinggi badan), serta respon dari contoh mengenai sindiran tersebut.
Dari delapan pertanyaan, enam diantaranya merupakan pertanyaan tertutup, dan
dua pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
21

Data keluarga diperoleh dengan menggunakan kuesioner dari delapan


pertanyaan. Keluarga ini terbagi atas dua, yaitu kritik keluarga dan kebiasaan diet
keluarga. Pertanyaan tersebut meliputi pernah tidaknya dikritik keluarga
mengenai berat badan, ada tidaknya anggota keluarga yang mempunyai
kebiasaan diet, serta respon contoh terhadap kritikan dan kebiasaan diet anggota
keluarganya. Dari delapan pertanyaan, lima diantaranya merupakan pertanyaan
tertutup, dan tiga pertanyaan terbuka untuk dideskripsikan.
Pengolahan dan Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari kuesioner diolah dan dianalisis dengan
menggunakan Microsoft excel dan SPSS 16.0 for Windows. Pengolahan data
yang dilakukan berupa editing, coding, cleaning, entry, dan analisis. Masing-
masing peubah yang diteliti diberi kategori. Karakteristik contoh dikategorikan
sesuai dengan umur contoh (remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja
akhir), pendidikan contoh saat ini (SMP, SMA, dan PT), dan uang saku perbulan
contoh (rendah <400.000, sedang 400.000-1.170.000, dan tinggi >1.170.000).
Data berat badan, tinggi badan, dan umur digunakan untuk menghitung
status gizi contoh. Pengukuran status gizi dilakukan dengan indeks massa tubuh
menurut umur (IMT/U) untuk usia 12-18 tahun. Nilai IMT/U contoh diperoleh
dengan menggunakan software anthroplus dari WHO 2007 yang kemudian
dikategorikan berdasarkan nilai z-skor. Kategori status gizi berdasarkan WHO
(2007), yaitu sangat kurus (z < -3 SD), kurus (-3 SD z <-2 SD), normal (-2 SD z
+1SD), overweight (+1 SD < z + 2 SD), obese (z > +2 SD). Pengukuran status
gizi untuk usia 19-21 tahun menggunakan indeks massa tubuh (IMT), dengan
kategori kurus (< 18,5), normal (18,5-24,9), overweight (25,0-29,9), obese
(>29,9).
Faktor riwayat diet dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu pernah diet
dan tidak pernah diet. Contoh yang mempunyai riwayat diet yaitu pernah
melakukan diet pada setahun terakhir dengan alasan takut gemuk atau ingin
menurunkan berat badan serta cara dietnya dengan mengurangi porsi makan.
Sedangkan contoh yang tidak mempunyai riwayat diet yaitu tidak pernah
melakukan diet pada setahun terakhir atau pernah melakukan diet tetapi dengan
alasan tidak nafsu makan, karena tidak nafsu makan disini contoh sedang sakit
atau tidak selera makan karena menu yang dihidangkan.
22

Faktor persepsi tubuh dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu mengalami


distorsi persepsi tubuh dan tidak mengalami distorsi persepsi tubuh. Contoh yang
mengalami distorsi persepsi tubuh yaitu contoh yang mengakui bentuk tubuhnya
gemuk tetapi secara perhitungan IMT tergolong kategori normal, dan contoh
yang mengakui bentuk tubuhnya normal atau sedang tetapi masih belum puas
dengan berat badan saat ini dan menginginkan untuk menurunkannya, serta
jawaban contoh mengenai pernyataan ciri-ciri seorang wanita yang dikatakan
mempunyai tubuh ideal adalah bentuk tubuhnya yang tinggi dan kurus.
Sedangkan contoh yang tidak mengalami distorsi persepsi tubuh yaitu contoh
yang mengakui bentuk tubuhnya kurus dan ingin menaikkan berat badannya.
Faktor media massa dikategorikan menjadi tiga, yaitu membaca
majalah/tabloid, menonton acara televisi, dan mengakses internet. Contoh yang
terpengaruh oleh majalah/tabloid, TV, dan internet yaitu frekuensi contoh
membaca majalah/tabloid, menonton acara TV, dan mengakses internet
mengenai fashion/mode satu kali/minggu, dapat menyebutkan nama
majalah/tabloidnya dan nama acara televisinya, menganggap gambar model
yang ada di majalah/tabloid, TV, dan internet tersebut merupakan bentuk tubuh
ideal dan mempunyai pengaruh untuk contoh ingin menurunkan berat badannya.
Sedangkan contoh yang tidak terpengaruh oleh majalah/tabloid, TV, dan internet
yaitu contoh yang tidak pernah membaca majalah/tabloid, menonton acara TV,
dan mengakses internet mengenai fashion/mode, atau contoh yang membaca
majalah/tabloid, menonton acara TV, dan mengakses internet mengenai
fashion/mode satu kali/minggu serta tidak menganggap gambar model yang ada
di majalah/tabloid, TV, dan internet tersebut merupakan bentuk tubuh ideal dan
tidak mempunyai pengaruh untuk contoh ingin menurunkan berat badannya.
Faktor teman dekat dikategorikan menjadi dua, yaitu kritik sahabat dan
kritik pacar. Contoh yang terpengaruh oleh kritik sahabat atau pacar yaitu contoh
yang menganggap sahabat wanitanya mempunyai tubuh ideal, contoh pernah
dikritik oleh sahabat atau pacarnya mengenai berat badan dan menerima kritikan
dari sahabat atau pacar dengan melakukan diet untuk menurunkan berat badan.
Sedangkan contoh yang tidak terpengaruh oleh kritik sahabat atau pacar yaitu
contoh yang menganggap/tidak menganggap sahabat wanitanya mempunyai
tubuh ideal, contoh pernah/tidak pernah dikritik oleh sahabat atau pacarnya
mengenai berat badan dan tidak menerima kritikan dari sahabat atau pacar
dengan tidak melakukan diet untuk menurunkan berat badan.
23

Faktor keluarga dikategorikan menjadi dua, yaitu kritik keluarga dan


kebiasaan diet keluarga. Contoh yang terpengaruh oleh kritik keluarga yaitu
contoh pernah dikritik mengenai berat badan oleh anggota keluarga dan bentuk
kritikannya harus menjaga makan dan bentuk tubuh. Terdapat anggota keluarga
yang mempunyai kebiasaan diet dengan alasan agar langsing, dan contoh
menyetujui dengan kebiasaan diet yang dilakukan oleh anggota keluarganya.
Sedangkan contoh yang tidak terpengaruh oleh kritik keluarga yaitu contoh yang
tidak pernah dikritik mengenai berat badan oleh anggota keluarga, dan walaupun
pernah dikritik, namun bentuk kritikannya harus menaikan berat badan karena
terlalu kurus. Tidak terdapat anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan diet
dengan alasan agar langsing, dan walaupun ada contoh tidak menyetujui dengan
kebiasaan diet yang dilakukan oleh anggota keluarganya.
Penentuan kasus gangguan makan menggunakan kuesioner (Lampiran 1)
yang diadopsi dari Development and Validation of Eating Disorder Diagnostic
Scale : A Brief Self-Report Measure of Anorexia, Bulimia, and Binge Eating
Disorder (Stice et al 2000), yaitu jika contoh memenuhi salah satu kriteria berikut
ini :
1. Anorekia Nervosa
(a) Tinggi badan dan berat badan pada data item 19 dan 20 yang menghasilkan
IMT kurang dari 17,5
(b) Merasa takut berat badannya menjadi gemuk dengan skor 4 atau lebih besar,
pada item 2
(c) Mengevaluasi diri tentang pengaruh berat badan dan bentuk tubuh dengan
skor 4 atau lebih besar di kedua item 3 atau 4
(d) Mengalami amenorrhea (tidak mengalami menstruasi pada wanita yang
sudah pernah menstruasi tetapi belum mengalami menopause) selama tiga
kali bertutut-turut pada item 21.
Jika seorang individu memenuhi kriteria (a) dan (d) di atas, tidak diperlukan
kriteria (b) dan (c).
2. Bulimia Nervosa
(a) Mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak dan ditandai dengan
hilangnya kontrol makan , jika jawaban Ya pada item 5, menjawab Ya pada
item 6 dan menjawab lebih besar dari 2 pada item 8
(b) Kebiasaan perilaku yang menyertai bulimia nervosa pada 15, 16, 17, dan 18,
frekuensi dari keempat perilaku dijumlahkan bernilai 8 atau lebih.
24

(c) Pengaruh tentang evaluasi diri mengenai berat badan atau bentuk tubuh
dengan skor 4 atau lebih besar di kedua item 3 atau 4.
3. Gangguan Binge Eating
(a) Banyak makan yang ditandai dengan hilangnya kontrol menjawab Ya pada
item 5 dan 6. Menjawab lebih besar dari 2 pada item 7
(b) Merupakan dukungan dari tiga pernyataan yang dapat dikaitkan dengan binge
eating, menjawab Ya pada setidaknya tiga pertanyaan yang dijelaskan pada
item 9, 10, 11, 12, dan 13
(c) Ditandai kekecewaan tentang binge eating, menjawab Ya pada item 14.
(d) Tidak adanya perilaku yang menyertai bulimia nervosa dengan menjawab 0
pada item 15, 16, 17, dan 18.
4. Gangguan makan tidak spesifik
(a) Pada wanita, semua kriteria anoreksia nervosa kecuali wanita yang masih
mengalami menstruasi secara teratur.
(b) Orang yang mengalami semua kriteria anoreksia nervosa meskipun berat
badannya turun drastis namun masih dalam batas yang normal.
(c) Orang yang memenuhi kriteria bulimia nervosa kecuali orang yang frekuensi
binge eating dan perilaku yang menyertai bulimia nervosa, pada frekuensi
kurang dari dua kali dalam seminggu atau selama durasi kurang dari tiga
bulan.
(d) Tidak melakukan binge eating namun melakukan pemuntahan setelah
memakan sedikit makanan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan (riwayat diet,
persepsi tubuh, media massa, teman dekat, dan keluarga) setelah dikategorikan
kemudian dianalisis dengan gangguan makan menggunakan uji chi square dan
odds ratio (OR).
Interpretasi Odds Ratio adalah sebagai berikut:
OR = 1, estimasi bahwa tidak ada asosiasi atau hubungan antara faktor
risiko dengan outcome
OR > 1, estimasi bahwa ada asosiasi atau hubungan positif antara faktor
risiko dengan outcome
OR < 1, estimasi bahwa ada asosiasi atau hubungan negatif antara faktor
risiko dengan outcome
25

Definisi Operasional
Usia adalah contoh yang berusia 12-21 tahun.

Riwayat diet adalah pernah tidaknya contoh mengubah pola makan agar dapat
mengurangi berat badan.

Persepsi tubuh adalah pendapat contoh mengenai tubuhnya apakah persepsi


positif (persepsi contoh sama dengan keadaan saat ini) atau persepsi
negatif (persepsi contoh dengan keadaan saat ini berbeda).

Majalah/tabloid adalah media massa cetak yang menampilkan pesan melalui


tulisan dengan bentuk buku.

Televisi adalah media massa elektronik yang menampilkan pesan secara audio
visual.

Internet adalah media massa elektronik berupa situs-situs web.

Teman dekat adalah orang yang mempunyai pengaruh besar pada diri (sahabat
wanita dan lawan jenis/pacar).

Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah (ayah, ibu, kakak,
adik, om, tante).

Gangguan makan adalah pola makan yang tidak seperti biasanya orang sehat,
terkait dengan kelompok umur lainnya mengenai ketidakpuasan berat
badan atau dorongan dalam diri seseorang untuk menurunkan berat
badan.

Anoreksia nervosa adalah penolakan makanan untuk mempertahankan berat


badan normal minimal.

Bulimia nervosa adalah mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak yang


disertai melakukan pemuntahan dengan sengaja, menggunakan laksatif,
diuretik, melewatkan waktu makan dan olahraga berlebihan.

Gangguan binge eating adalah keadaan mengkonsumsi makanan dalam


jumlah yang banyak dan tidak disertai perilaku seperti pada kriteria bulimia
nervosa.

Gangguan makan tidak spesifik adalah jenis gangguan makan yang


menyerupai kriteria dari anoreksia dan bulimia nervosa, namun tidak
seluruhnya menyerupai.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Lokasi Penelitian


Dennys modeling & acting berada di Jl. Harimau 3 no 3 Tasikmalaya,
selain di Tasikmalaya, Dennys juga membuka cabang di Ciawi dan Banjar.
Jadwal latihan pukul 15.00-17.00 WIB, untuk di Tasikmalaya hari Rabu dan
Jumat, di Banjar, Selasa dan Kamis, dan di Ciawi, Senin dan Sabtu. Periode
pelatihan sampai enam bulan. Tim pengajarnya ada tiga orang, yaitu dari
Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta. Denny Suarghany, ST (acting & modeling),
Jimmy B Hendayana (modeling & kepribadian), dan Suwanto (acting). Pada
tahun 2002 Dennys modeling & acting didirikan dan mendapat akta notaris yang
berdasarkan SK Menteri Kehakiman & HAM RI No. C-943.HT.03.02, serta SK
Dinas Pendidikan No.429/1463.B/DISDIK/DIKLUSP.
Prestasi di bidang modeling diantaranya juara umum model casual Jawa
Barat-Sumedang, juara umum top model bintang TV & Sinetron di Jakarta, juara
umum bintang idola Indonesia di Jakarta, jajaka Kab. Tasikmalaya Wakil Jabar
2003, finalis mojang & jajaka Jabar 2003, juara umum trend bintang sinetron di
Yogyakarta, juara umum bintang idola Indonesia di Bandung, dan finalis sang
lelaki Indosiar di Jakarta.
Peneliti juga diajak untuk hadir pada acara ulang tahun Oskmieth
Management yang ke-19 tahun, untuk mendapatkan contoh lebih banyak dari
agency lain. Pada acara tersebut, peneliti mendapat tambahan contoh 20 orang
dari lima model agency. Model agency tersebut diantaranya Oksmieth
Management sebanyak 10 orang, Excel Modelling satu orang, Bie Models
Management sebanyak lima orang, Devila Dimensi satu orang, dan Sanggar
Kresida sebanyak tiga orang.
Karakteristik Contoh
Contoh dalam penelitian ini adalah remaja putri di model agency
Tasikmalaya. Karakteristik contoh yang diteliti adalah usia, pendidikan saat ini,
dan uang saku. Contoh yang diteliti berjumlah 61 orang yang terdiri dari 19 orang
(31,1%) contoh berstatus gizi normal dan 42 orang (68,9%) contoh berstatus gizi
kurus. Contoh yang berusia 12-18 tahun, status gizinya dihitung menggunakan
IMT/U, dan contoh yang berusia 19-21 tahun menggunakan IMT. Data status gizi
contoh dapat dilihat pada Tabel 3.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Jumlah contoh yang didapatkan sebanyak 61 orang, sebanyak 46 orang
remaja putri model agency Tasikmalaya (75,4%) memiliki gangguan makan dan
15 orang (24,6%) tidak mengalami gangguan makan. Gangguan makan
anoreksia nervosa terdapat satu orang (1,6%). Gangguan makan bulimia
nervosa sebanyak dua orang (3,3%). Gangguan makan binge eating sebanyak
lima orang (8,2%), dan gangguan makan tidak spesifik (EDNOS) sebanyak 38
orang (62,3%).
Sebanyak 39 orang (81,2%) contoh pernah diet. Faktor riwayat diet
menyebabkan gangguan makan karena remaja putri merasa takut gemuk
sehingga berusaha untuk mengontrol dan mengendalikan berat badannya.
Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan riwayat diet dengan
gangguan makan, dengan (OR: 3,71; 95% CI: 1,03-13,76; p<0,05) dan
merupakan faktor risiko.
Sebanyak 35 orang (81,4%) contoh mengalami distorsi persepsi tubuh.
Faktor persepsi tubuh menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan makan
karena mereka menganggap bahwa seorang wanita yang mempunyai tubuh
ideal itu adalah wanita yang langsing, tinggi, perut kencang, dan proporsional.
Bagi mereka bentuk tubuh yang kurus merupakan daya tarik agar keeksisannya
tetap dipertahankan di lingkungan sosial. Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara hubungan persepsi tubuh dengan gangguan makan (p>0,05).
Faktor media massa (majalah, televisi, dan internet) menjadi salah satu
penyebab terjadinya gangguan makan karena mereka menganggap model-
model yang berada di media massa tersebut sebagai tokoh yang mempunyai
bentuk tubuh ideal sehingga menginginkan bentuk tubuh yang kurus, tinggi, dan
langsing seperti tokoh idola mereka. Sebanyak 40 orang (81,6%) contoh
terpengaruh oleh internet dan pengaruh dari internet lebih tinggi dibandingkan
pengaruh dari majalah/tabloid dan televisi. Terdapat hubungan yang signifikan
antara hubungan mengakses internet dengan gangguan makan, dengan (OR:
4,44; 95% CI: 1,16-17,02; p<0,05) dan merupakan faktor risiko.
Faktor teman dekat menjadi salah satu penyebab gangguan makan karena
didunia modeling adanya tren memiliki tubuh yang kurus adalah sesuatu yang
menarik agar menjadi golongan yang popular. Sebanyak 37 orang (78,7%)
contoh terpengaruh oleh kritik sahabat dan pengaruh dari sahabat lebih tinggi
DAFTAR PUSTAKA

Brown JE, Isaacs J, Krinke B, Leachtenberg E, &Murtaugh M. 2005. Nutrition


Through The Life Cycle 2th edition. Thomson Wadswoth, USA.

Carlson NR & Buskist W. 1997. Psycology: The Science of Behavior 5th edition.
Allyn dan Bacon, Boston.

Cooper PJ & Stein A. 1992. Feed Problems and Eating Disorders in Children and
Adolescent. Harwood Academic Publisher, Massachusetts.

Fan et al. 2010. Associations between Body Mass Index, Weight Control
Concerns and Behaviors, and Eating Disorder Symptoms among Non-
Clinical Chinese Adolescents. BMC Public Health, 10(314): 1471-2458.

Fairburn CG et al. 1998. Risk Factors for Binge Eating Disorders. Archives
General Psychiatry, 55: 425-432.

Fairburn CG, Cooper Z, Doll HA, &Welch SL.1999. Risk Factors for Anorexia
Nervosa. Archives General Psychiatry, 56: 468-476.

Fairburn & Harrison. 2003. Eating Disorders. The Lancet, 361: 407-416.

Fairburn CG, Cooper Z, Doll HA, &Davies BA. 2005. Identifying Dieters Who Will
Develop an Eating Disorder: A Prospective, Population-Based Study. Am J
Psychiatry, 162: 22492255.

Fairburn CG. 2008. Cognitive Behavior Therapy and Eating Disorder. Guilford
Press, New York.

Field A, Camargo C, Taylor C, Berkey C, &Colditz G. 1999. Relation of Peer and


Media Influence to the Development of Purging Behaviors Among
Preadolescent and Adolescent Girls. Arch Pediatr Adolesc Med, 153: 1184-
1189.

________ et al. 2001. Peer, Parent and Media Influences on the Development of
Weight Concerns and Frequent Dieting Among Preadolescent and
Adolescent Girls and Boys. Pediatrics, 107(1): 54-60.

French SA, Story M, Downes B, Resnick M, &Blum RW. 1995. Frequent Dieting
among Adolescent Psychosocial and Health Behavior Correlates. American
Journal of Public Health, 85(5): 695-701.

Garner DM, Olmsted MP, Bohr Y, &Garfinkel PE. 1982. The Eating Attitudes
Test: Psychometric Features and Clinical Correlates. Psychological
Medicine, 12: 871-878.

Garrow JS & James. 1993. Human Nutrition and Dietetics. Churchill Livingstone,
London.

Garwati A & Wijayati I. 2010. Goodbye Lemak 3 Langkah Mudah membentuk


Tubuh Ideal. Gelanggang Press, Jakarta.
LAMPIRAN
56

Lampiran 1 Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA PUTRI
DI MODEL AGENCY TASIKMALAYA

Nama Responden : ..
Alamat : ..
..
..
No Hp : ..

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
57

Isilah titik-titik dibawah ini!

I. Karakteristik contoh
Umur : ..tahun
Berat badan : kg
Tinggi badan : ..cm
Pendidikan saat ini/terakhir :
*Berapa biasanya Adik diberi uang oleh orangtua? Rp ...
*berilah keterangan per hari/per minggu/per bulan

II. Gangguan Makan


yaitu pola makan yang tidak seperti biasa terkait dengan ketidakpuasan atau
dorongan dalam diri seseorang.

Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini!
Keterangan : Tidak sama sekali : 0-1 Sedikit : 2-3 Sedang : 4-5 Sangat : 6
No Pertanyaan Jawaban
0 1 2 3 4 5 6
1. Apakah Adik merasa gemuk?
2. Apakah Adik ketakutan jika berat badan
naik atau menjadi gemuk?
3. Apakah berat badan berpengaruh bagi
Adik?
4. Apakah bentuk badan berpengaruh bagi
Adik?
Jawaban
Ya Tidak
5. Selama 6 bulan terakhir, apakah Adik
pernah makan dengan porsi yang
sangat banyak yang tidak seperti
biasanya?
6. Pada saat Adik makan dengan porsi
yang sangat banyak tersebut, apakah
Adik merasa makan berlebihan atau
tidak dapat berhenti makan?
58

Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini!

No Pertanyaan Jawaban
7. Berapa hari rata-rata dalam satu minggu
pada 6 bulan terakhir ini Adik makan
dalam porsi sangat banyak yang tidak 1 2 3 4 5 6 7

seperti biasanya dan merasa berlebihan?

8. Berapa kali rata-rata dalam satu minggu


1 2 3 4 5 6 7
pada 3 bulan terakhir ini Adik makan
dalam porsi sangat banyak yang tidak
8 9 10 11 12 13 14
seperti biasanya dan merasa berlebihan?

Pada masa makan yang berlebihan, apakah Adik pernah


No. Pertanyaan Ya Tidak
9. Makan lebih cepat dari biasanya?
10. Makan hingga Adik merasa tidak nyaman karena
kekenyangan?
11. Makan dalam porsi yang besar walaupun sedang
tidak dalam keadaan lapar?
12. Makan sendirian karena Adik malu dengan porsi
makanan yang dikonsumsi?
13. Merasa sangat bersalah setelah Adik makan dalam
porsi yang berlebihan?
14. Merasa sangat kecewa karena tidak mampu
mengendalikan porsi makan Adik atau ketika
mengalami kenaikan berat badan?
59

Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan di bawah ini!

No Pertanyaan Jawaban
15. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
bulan terakhir ini Adik dengan sengaja
1 2 3 4 5 6 7
membuat muntah untuk mencegah
kenaikan berat badan?
8 9 10 11 12 13 14

16. Berapa kali dalam satu minggu pada 3


bulan terakhir ini Adik menggunakan obat
pencahar (obat yang biasanya digunakan 1 2 3 4 5 6 7
untuk mengatasi sembelit atau susah buang
air besar) atau obat diuretik (obat yang 8 9 10 11 12 13 14
dapat menambah pembentukan air kencing)
untuk mencegah kenaikan berat badan?
17. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
1 2 3 4 5 6 7
bulan terakhir ini Adik dengan sengaja tidak
makan untuk mencegah kenaikan berat
8 9 10 11 12 13 14
badan?
18. Berapa kali dalam satu minggu pada 3
1 2 3 4 5 6 7
bulan terakhir ini Adik melakukan olahraga
untuk mencegah kenaikan berat badan?
8 9 10 11 12 13 14

19. Berapa berat badan Adik sekarang?


kg

20. Berapa tinggi badan Adik sekarang?


cm

21. Dalam 3 bulan terakhir, berapa kali


menstruasi yang Adik lewatkan (tidak
0 1 2 3 4
menstruasi)?
60

Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan dan isilah titik-titik di
bawah ini!

III. Riwayat Diet


yaitu pernah tidaknya mengubah cara makan agar dapat mengurangi berat
badan.

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah dalam satu tahun terakhir Adik pernah a. Ya
diet tertentu atau membatasi jumlah konsumsi b. Tidak
pangan?
2. Apabila jawaban No.1 Ya, Sebutkan alasannya! .
.
.
3. Bagaimana cara Adik membatasi jumlah .
konsumsi pangan tersebut? .
.
.
4. Sebutkan jenis pangan apa yang Adik batasi .
untuk dikonsumsi! .
.
.
5. Apakah Adik saat ini aktif melakukan a. Ya
Gym/fitnes? b. Tidak
6. Apabila jawaban No.5 Ya, Berapa kali dalam .
seminggu Adik melakukannya? .
7. Apakah Adik biasanya makan lengkap (nasi a. Ya
beserta lauk pauknya) sendirian? b. Tidak
8. Berapa kali Adik makan lengkap (nasi beserta .
lauk pauknya) dalam sehari? .
9. Apakah Adik biasanya mengkonsumsi a. Ya
makanan ringan (jajanan)? b. Tidak
10. Jenis makanan ringan (jajanan) apa yang biasa .
Adik konsumsi? .
.
.
61

Berilah tanda [X] pada salah satu jawaban pertanyaan dan isilah titik-titik di
bawah ini!

IV. Persepsi Tubuh


yaitu pendapat mengenai tubuh, apabila persepsi positif (persepsi sama dengan
keadaan saat ini) atau persepsi negatif (persepsi dengan keadaan saat ini
berbeda).

No Pertanyaan Jawaban
1. Menurut Adik bagaimanakah bentuk tubuh saat a. Kurus
ini? b. Sedang
c. Gemuk
2. Apa ukuran baju yang biasa Adik gunakan? a. S
b. M
c. L
d. XL
3. Apakah Adik merasa minder dengan ukuran a. Ya
baju Adik? b. Tidak
4. Tulislah tiga bagian tubuh mana yang Adik rasa a...
belum sesuai yang diinginkan? b...
c
5. Apakah berat badan Adik sudah sesuai dengan a. Ya
yang diinginkan/impikan? b. Tidak
6. Apabila jawaban No.5 Tidak, berapa berat .
badan yang diinginkan? .
7. Tipe sepatu/sandal manakah yang biasa Adik a. Flat shoes
pakai? b. High heels

8. Apakah tinggi badan Adik sudah sesuai dengan a. Ya


yang diinginkan/impikan? b. Tidak
9. Apabila jawaban No.8 Tidak, berapa tinggi .
badan yang diinginkan? .
10. Menurut Adik, Sebutkan tiga ciri seseorang a...
wanita yang dikatakan mempunyai tubuh ideal? b...
c
62

V. Pengaruh Media Massa


yaitu majalah, TV, dan internet yang berpengaruh terhadap terjadinya gangguan
makan.

No Pertanyaan Jawaban
1. Berapa kali dalam seminggu Adik membaca .
majalah/tabloid wanita yang bertemakan .
fashion/mode? .
2. Sebutkan nama majalah/tabloid wanita yang .
bertemakan fashion/mode yang biasa Adik .
baca? .
.
3. Berapa kali/minggu Adik menonton acara TV .
yang bertemakan fashion/mode? .
4. Sebutkan nama acara TV yang bertemakan .
fashion/mode yang biasa Adik tonton? .
.
.
5. Berapa jam/hari Adik mengakses situs yang .
bertemakan fashion/mode? .
6. Apakah Adik berpikir bahwa bentuk tubuh a. Ya
model pada gambar-gambar majalah/acara b. Tidak
TV/situs tersebut merupakan bentuk tubuh
ideal?
7. Apakah gambar model tersebut membuat Adik a. Ya
ingin untuk menurunkan berat badan? b. Tidak
8. Siapakah artis/model idola (nasional/ .
internasional) yang menurut Adik bentuk .
tubuhnya ideal? .
.
9. Saya memulai program diet karena artikel yang a. Ya
ada di majalah /acara TV/situs tersebut b. Tidak
10. Saya memulai program latihan fisik/olahraga a. Ya
karena artikel yang ada di majalah/situs atau b. Tidak
acara TV tersebut
63

VI.Teman dekat
yaitu orang dekat yang mempunyai pengaruh besar pada diri (sahabat atau
pacar)

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah menurut Adik, sahabat wanita Adik a. Ya
mempunyai bentuk tubuh yang ideal? b. Tidak
2. Apakah sahabat Adik pernah menyindir tentang a. Ya
berat badan Adik? b. Tidak
3. Apakah sahabat Adik pernah menyindir tentang a. Ya
tinggi badan Adik? b. Tidak
4. Apakah sahabat Adik pernah menyarankan a. Ya
untuk menurunkan berat badan? b. Tidak
5. Apa yang Adik lakukan apabila sahabat Adik .
menyarankan untuk menurunkan berat badan? .
.
.
6. Apakah pacar/lawan jenis Adik pernah a. Ya
menyindir tentang berat badan Adik? b. Tidak

7. Apakah pacar/lawan jenis Adik pernah a. Ya


menyindir tentang tinggi badan Adik? b. Tidak

8. Apa yang Adik lakukan apabila pacar/lawan .


jenis Adik menyarankan untuk menurunkan .
berat badan? .
.
64

VII. Keluarga
yaitu orang yang mempunyai hubungan darah (ayah, ibu, kakak, adik, om, tante).

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Adik tinggal bersama orangtua? a. Ya
b. Tidak
2. Apakah Ayah dan Ibu Adik tinggal bersama? a. Ya
b. Tidak
3. Apakah Adik pernah dikasih saran/kritik a. Ya
mengenai berat badan oleh anggota keluarga b. Tidak
Adik?
4. Bagaimanakah bentuk saran/kritiknya? .
.
.
.
5. Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai a. Ya
kebiasaan diet atau membatasi jumlah b. Tidak
konsumsi pangan?
6. Apabila jawaban No.5 Ya, siapakah anggota .
keluarga tersebut? .
.
7. Apakah Adik setuju dengan kebiasaan diet atau a. Ya
membatasi jumlah konsumsi pangan seperti b. Tidak
yang dilakukan oleh anggota keluarga Adik?
8. Apabila jawaban No.7 Ya, tulislah alasannya! .
.
.
.

** TERIMAKASIH ATAS KERJASAMANYA **


65

Lampiran 2 Hasil uji chi square faktor-faktor gangguan makan


OR
Variabel p value
(95% CI)
Riwayat diet 3,71
0,04
(1,04-13,76)
Persepsi tubuh 2,78
0,09
(0,82-9,43)
Membaca majalah/tabloid 0,85
0,80
(0,25-2,92)
Menonton acara televisi 0,36
0,11
(0,10-1,31)
Mengakses internet 4,44
0,02
(1,16-17,02)
Kritik sahabat 2,06
0,27
(0,56-7,52)
Kritik pacar/lawan jenis 0,74
0,60
(0,23-2,37)
Kritik keluarga 2,36
0,15
(0,72-7,74)
Kebiasaan diet keluarga 0,71
0,63
(0,17-2,95)

Anda mungkin juga menyukai