Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini obesitas atau kegemukan sudah menjadi masalah serius di

suatu negara khususnya negara indonesia. Menurut data OECD atau

organization for economic cooperation and development (2017) di Amerika

obesitas banyak diderita oleh warga yang berumur 15 tahun, dan tahun ini

tercatat sebanyak 38,2 % orang yang terserang obesitas. Selain Amerika

obesitas juga menyerah di Inggris, di Inggris warga yang menderita obesitas

sebanyak 26,9 % . Sedangkan di Indonesia obesitas banyak dialami oleh

wanita yang berumur 15 tahun. Di Indonesia sendiri angka obesitas tercatat

5,7% di bandingkan dengan dua negara diatas indonesia termasuk rendah tapi

di bandingkan dengan Japan dan Korea dalam kategori tinggi. Di Japan

angka obesitas tercatat 3,7 % dan Korea tercatat 5,3%.

Menurut data dari DinKesProvJateng (2016) Jawa Tengah memiliki

penduduk terpadat dan rentan terhadap suatu penyakit terutama penyakit

obesitas. Di Jawa Tengah angka obesitas tercatat cukup tinggi yaitu 11,19 % .

Hasil presentase ini diambil dari beberapa kabupaten dan kecamatan yang

berada di Jawa Tengah. Salah satunya yaitu di Kabupaten Grobogan dan

Kabupaten Semarang, di Kabupaten Gobrogan tercatat angka obesitas yaitu

19,93% yang menduduki peringkat ke-8 dari 35 kabupaten di Jawah Tengah.

1
2

Sedangkan Kabupaten Semarang tercatat angka obesitas sebanyak 9,13% dan

menduduki peringkat ke 16 .

Menurut profil kesehatan Kabupaten Grobogan (2018), dari beberapa

kecamatan yang sudah melakukan pemeriksaan obesitas tercatat orang yang

mengalami obesitas yaitu 227 orang. Beberapa kecamatan yang sudah

melakukan pemeriksaan obesitas adalah Ngaringan 1, Toroh 1, dan

Kradenan 1. Kecamatan Ngaringan tercatat 87 orang yang menderita

obesitas. Dan Kecamatan Toroh tercatat 28 orang yang menderita obesitas.

Sedangkan Kecamatan Kradenan tercatat 23 orang yang menderita obesitas.

Obesitas atau kegemukan memiliki dampak yang sangat buruk yaitu

diabetes mellitus sebanyak 76,5%, hipertensi sebanyak 75 %, penyakit hati

sebanyak 90%, osteoarthritis sebanyak 13 % kesehatan reproduksi wanita

sebanyak 30,8% serta obesitas juga dapat menyebabkan kanker payudara

sebanyak 30% (Toto Sudargo, 2016).

Obesitas atau kegemukan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu dari gen atau

keturunan yaitu sebanyak 50% . Dan faktor eksternal yaitu gaya hidup, gaya

hidup ini meliputi pola makan sebanyak 61,7% dan kurang berolahraga atau

aktivitas yaitu sebanyak 40% (Toto Sudargo, 2016).

Menurut jurnal gizi dan dietetic Indonesia (2016), didalam

penelitianya yang menggunakan penelitian observasional. Data diperoleh dari

kuesioner bahwa aktivitas fisik sangat berpengaruh pada kejadian obesitas.

Karena semakin anak banyak beraktivitas atau bergerak maka anak memiliki
3

tubuh yang sehat dan sebaliknya jika anak suka bermalas-malasakan akan

memiliki tubuh yang tidak sehat.

Menurut jurnal Ratu Ayu Dewi Sartika (2011), dari penelitian ini

didapat hasil analisa berdasarkan status gizi yang diukur dengan IMT adalah

anak yang mengalami kurang gizi 42%, normal 35,8%, overweight 13,9%

dan obesitas 8,3%. Serta anak yang sering mengkonsumsi sayuran 5 kali

dalam seminggu sebanyak 57,9% , anak yang berolahraga 60,6%. Jadi factor

obesitas adalah dkebiasaan makan dan kebiasan beraktivitas atau berolahraga.

Menurut jurnal Astri Putri dkk (2017), hasil penelitan tersebut

didapatkan sebagian besar 55,9% responden mempunyai gaya hidup yang

negative sebanyak 19 orang dan 61,8% respoden memiliki obesitas sebanyak

21 orang. Jadi obesitas juga menyerang pada remaja SMP yang memiiki gaya

hidup yang negative.

Menurut jurnal Christine Hendra dkk (2016), hasil dai penelitian

didapatkan orang yang mengalami obesitas dengan presentasi 22,8% . Faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap obesitas adalah factor pola makan

sebanyak 98%, fsktor keturunsn 76%, faktor pola hidup, aktivitas fisik dan

lingkungan sebanyak 24%, serta faktor psikis dalam hal ini strees atau

kekecewaan yaitu sebesar 14%

Dari setudi pendahuluan yang sudah dilakukan pada maret 2019 di

SMP Negeri 2 Ngaringan. Didapatkan data pelajar kelas VII,VIII,dan IX

sebanyak 350 siswa-siswi. Dari hasil pengukuran IMT yang dilakukan

kepada 15 orang yaitu terdapat ,7 (10%) orang memiliki badan yang ideal
4

dan 8 (40%) orang mengalami obesitas. Obesitas pada remaja ini rata-rata

dipengaruhi oleh factor genetic dan dan pola makan. Yaitu 4 (50%) orang

gemuk yang dipengaruhi oleh factor keturunan . Dan 4 (50%) orang gemuk

dipengaruhi oleh pola makan. Oleh karena itu penulis ingin melakukan

penelitian tentang “pengaruh factor genetic dan pola makan terhadap kejadian

obesitas pada remaja di SMP Negeri 2 Ngaringan” .

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang dikemukakan diatas bahwa kejadiaan

obesitas semakin meningkat dan banyak penyakit yang menyerang orang

obesitas. Obesitas sekarang banyak dialami ole anak- anak dan remaja yaitu

umur 5-15 tahun kejadian ini rata-rata dipengaruhi oleh faktor keturunan dan

pola makan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dirumuskan

masalah sebagai berikut “adakah pengaruh faktor genetic dan pola makan

terhadap kejadian obesitas pada remaja di SMP Negeri 2 Ngaringan”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian yaitu mengetahui pengaruh faktor ginetik

dan pola makan terhadap kejadian obesitas pada remaja.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi factor genetic pada siswa-siswi SMP Negeri 2

Ngaringan kelas VII,VIII,dan IX


5

b. Mengidentifikasi pola makan pada siswa-siswi SMP Negeri 2

Ngaringan kelas VII,VIII,dan IX

c. Mengidentifikasi kejadian obesitas pada siswa-siswi SMP Negeri 2

Ngaringan kelas VII,VIII,dan IX

d. Menganalisa factor genetic terhadap obesitas di SMP Negeri 2

Ngaringan kelas VII,VIII,dan IX

e. Menganalisa pola makan terhadap obesitas di SMP Negeri 2

Ngaringan kelas VII,VIII,dan IX

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memperkuat

penelitian terdahulu, menambah informasi dan referensi tentang pengaruh

factor genetic dan pola maka terhadap kejadian obesitas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau

pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat memberikan informasi

tentang factor genetic dan pola makan terhadap kejadian obesitas.

b. Bagi Responden

Memperikan informasi tentang factor genetic dan pola makan

terhadap kejadian obesitas, sehingga diharapkan menjaga pola hidup

yang sehat.
6

c. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyakat dapat

mengetahui informasi tentang obesitas dan factor pengaruhnya.

E. Penelitian Terkait

1. Penelitian ini dilakukan oleh Astri Putri dkk (2017) dengan judul

Hubungan Gaya Hidup Dengan Obesitas Pada Remaja SMP Sederajat.

Penelitian yang dilakukan Astri dkk ini menggunakan disai

korelasi dengan pendekatan cross sectional, dan uji yang digunakan pada

penelitian ini adalah chi-square. Populasi yang digunakan dalam

penelitian adalah 34 siswa siswi SMP, sampel yang digunakan 34 siswa

siswi jadi pengambilan sampling secara total. Hasil dari penelitian bahwa

sebagian besar remaja SMP memiliki gaya hidup negative sejumlah 13

respoden (55,9%) dan yang mengalami obesitas sejumlah 21 responden

(61,8%).

Perbedaan dari penelitian Astri putrid dkk, menggunakan disain

korelasi dengan pendekatan cross sectional sedangkan saya menggunakan

disain komparatif dengan pendekatan case control serta menggunakan

responden remaja usia 15 tahun.

2. Peneliti ini dilakukan oleh Ratu Ayu Dewi Sartika (2011) yang berjudul

Faktor Resiko Obesitas Pada Anak 5-15 tahun di indonesia.

Pada penelitian ini menggunakan peneitian cross sectional dan uji

yang digunakan yaitu uji univariat, bivariat, multivariate. Populasi yyang

digunakan dalam penelitian ini yaitu anak laki-laki dan perempuan yang
7

tinggal diwilayah peneliti sabanyak 100 orang, sampling yang digunakan

total sampling. Hasil dari penelitian ini yang dilihat dari status gizinya

berdasarkan IMT anak yang memiliki gizi kurang 42%, gizi normal

35,8%, overweight 13,9%, dan obesitas 8,3% sedangkan hasil penelitian

diliat dari pola makannya dalam seminggu, 57,9% anak yang

mengkonsumsi sayuran dan 42,1 % jarang makan sayur.

Perbedaan dari penelitian diatas, peneliti ini menggunakan disain

cros sectional. Sedangkan penelitian saya menggunakan disain komperatif

dengan pendekatan case control.

3. Penelitian yang dilakukan oleh M.Zamzani (2016), jurnal gizi dan dietetic

Indonesia, yang berjudul aktivitas fisik berhubungan dengan kejadian

obesitas pada anak sekolah dasar.

Dalam penelitian M. Zamzani ini mengguanakan metode

observasional dengan pendekatan cross control dan uji yang digunakan

adalah uji bivariat. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

96 anak sekolah dasar, teknik yang digunakan mengambil sampling adala

total sampling. Hasil analisa menunjukan bahwa aktivitas fisik memiliki

hubungan yang signifikat dengan kejadian obesitas pada anak dengan nilai

p value 0,009 (<0,05) dengan nilai OR 5,69 (95% CI; 1,42-22,65). Dengan

kata lain anak ang melakukan aktivitas sedang maupun berat selama

kurang dari 1 jam/hari memiliki peluang 5 kali lebih besar mengalami

obesitas, dari pada anak dengan aktivitas sedang mau berat selama lebih

dari 1 jam.
8

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan M.

Zamzani ini menggukan metode observasional dengan pendekatan case

control. Sedangkan dalam penelitian saya, saya menggunakan desain

komperatif dengan pendekatan case control.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Christine Hendra dkk (2016), yang

berjudul faktor-faktor resiko obesitas terhadap obeitas pada remaja di kota

bitung.

Dalam penelitannya Christine Hendra dkk menggunakan metode

cross sectional dengan pendekatan dekskriptif, dan pengambilan sampel

menggunakan simple random sampling. Hasil dari penelitian tersebut

didapatkan 22,9% orang yang mengalami obesitas, yang terdiri dari laki-

laki 61 % dan perempuan 16,7%. Obesitas dalam penelitian ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pola makan sebanyak 98%, faktor

keturunan sebanyak 76% , faktor pola hidup, aktifitas fissik dan

lingkungan sebanyak 24%, serta faktor lain seperti faktor psikis sebanyak

14%.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan

Christine Hendra dkk ini menggukan metode cross sectional dengan

pendekatan dekskriptif. Sedangkan dalam penelitian saya, saya

menggunakan desain komperatif dengan pendekatan case control.

Anda mungkin juga menyukai