ABSTRAK
Penggunaan Instagram dalam bersosial media dapat memberikan dampak negatif secara tidak langsung pada
remaja. Terobsesi pada selebgram yang memiliki bentuk tubuh yang ideal dapat menimbulkan ketidakpuasan
remaja terhadap citra tubuh yang dimiliki. Hal ini dapat memicu gangguan perilaku makan pada remaja. Studi ini
memiliki tujuan untuk mengidentifikasi hubungan citra tubuh dengan gangguan perilaku makan pada remaja putri
pengguna Instagram di SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif
korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 150 remaja putri kelas X dan XI jurusan MIA dan
IIS yang diambil dengan menggunakan teknik disproportionated stratified random sampling. Citra tubuh diukur
menggunakan MBSRQ-AS 34 dan gangguan perilaku makan diukur menggunakan kuesioner EAT-26. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki citra tubuh sedang (51,3%) dan mayoritas
berisiko mengalami gangguan perilaku makan (54,7%). Berdasarkan hasil uji spearman rank menunjukkan hasil
p value 0,000 (p ≤ 0.05) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,620. Instagram dapat menjadi platform yang
menyebabkan ketidakpuasan akan citra tubuh yang dapat berujung pada gangguan perilaku makan sehingga
remaja putri perlu mengevaluasi dan memiliki informasi yang baik terkait citra tubuh yang dimiliki agar tidak
menyebabkan gangguan perilaku makan.
Kata Kunci: citra tubuh, gangguan perilaku makan, instagram, remaja putri
ABSTRACT
The use of Instagram as a social media can have an indirect negative impact on adolescents. Obsession with
Instagram celebrities that have an ideal body shape can lead to adolescent dissatisfaction with their body image.
This can trigger eating behavior disorders in adolescents. This study aimed to identify the relationship between
body image and eating behavior disorders in adolescent girls using Instagram at SMA (Senior High School)
Saraswati 1 Denpasar. This research used the descriptive correlation design with a cross-sectional approach. The
amount of the sample is 150 young women in grade X and XI majoring in MIA and IIS which were selected using
disproportionate stratified random sampling technique. Body image was measured using the MBSRQ-AS 34, and
eating disorders were measured using the EAT-26 questionnaire. The results of this study showed most of the
respondents have moderate body image (51.3%) and the majority have a risk of eating disorder (54.7%). Based
on spearman rank analysis showed the p value is 0.000 (p 0.05) with a correlation coefficient of 0.620. Instagram
can be a platform that causes dissatisfaction with body image leading to eating behavior disorders so that young
women need to evaluate and have good information regarding their body image so as not to cause eating behavior
disorders.
Keywords: body image, eating behavior disorder, instagram, young women
563
PENDAHULUAN
Bentuk tubuh yang proposional not otherwise specified (EDNOS) (Chisuwa
merupakan idaman bagi setiap individu & O’Dea, 2010).
terutama remaja. Pertumbuhan dan Prevalensi gangguan makan di
perkembangan yang cepat menyebabkan Indonesia belum diketahui secara
remaja mulai memperhatikan bentuk tubuh sempurna, karena kurangnya penelitian
yang dimiliki. Masa remaja ialah masa yang meneliti hal tersebut, tetapi salah satu
terjadinya pertumbuhan, serta penelitian yang di lakukan oleh Tanti dan
perkembangan yang pesat baik psikologis, Kharoh, 2019 pada salah satu SMA yang
fisik, dan intlektual (Pusdatin Kemenkes ada di Bali menyatakan bahwa sebanyak
RI, 2017). Penampilan fisik dengan bentuk 41,8% responden makan dalam jumlah
yg proporsional dianggap sangat penting yang banyak serta 32,5% responden suka
dikalangan remaja putri saat ini. Hal ini memilih-milih makanan.
berdampak bagi remaja putri sehingga Remaja biasanya sudah
mengakibatkan rasa kurang percaya diri, menggunakan media sosial sebagai
remaja putri sering membandingkan platform berinteraksi, mencari hiburan, dan
dengan orang lain. Kurangnya korelasi informasi. Media sosial yang terkenal di
antara realitas dengan persepsi ideal dunia dan banyak digunakan oleh remaja
terhadap tubuh menjadi penyebab utama salah satunya yaitu Instagram (Ridgway &
remaja menderita gangguan citra tubuh Clayton, 2016). Mayoritas pengguna
(Yundarini, 2015). Instagram secara global adalah perempuan.
Citra tubuh ialah keyakinan atau Berdasarkan laporan data digital tahun
persepsi individu yang secara sadar 2020 50,9% dari 928,5 juta pengguna
mengenai bentuk tubuhnya. (Willianto, Instagram di dunia di dominasi oleh
2017). Menurut Robertson (dalam Aziz, perempuan (We Are Social, 2020).
2016) 91% perempuan memiliki rasa tidak Remaja SMA (usia 15-18 tahun)
puas akan tubuh mereka. Ketidakpuasan biasanya mempunyai atensi yang tinggi
terhadap bentuk tubuh juga terjadi di pada citra tubuh (Aristantya & Helmi,
Indonesia pada tahun 2010 majalah Gadiz 2019). Studi pendahuluan dilakukan di
melaksanakan survei dan hasilnya SMA yang ada di daerah Denpasar Utara
memperlihatkan bahwa 4000 remaja untuk mewakili remaja dengan jumlah
perempuan 81% tidak puas akan bentuk sekolah terbanyak di daerah Denpasar
tubuhnya (Prima & Sari, 2015). Kecemasan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
akan bentuk tubuh berlebih membuat 2015). Peneliti memilih SMA (SLUA)
remaja melakukan berbagai upaya seperti Saraswati 1 Denpasar yang dapat mewakili
diet dan memuntahkan makanan hal ini siswi di daerah Denpasar Utara.
akan berujung pada gangguan perilaku Bukti studi pendahuluan dengan 10
makan (Kurniawati & Suarya, 2019). siswi di SMA (SLUA) Saraswati 1
Gangguan perilaku makan ialah Denpasar menyatakan bahwa enam dari 10
gangguan psikologis serta medis yang bisa siswi kurang puas dengan bentuk tubuh
mengakibatkan permasalahan utama dalam yang dimiliki sekarang, tiga orang pernah
perilaku makan untuk mengontrol berat melakukan diet agar mendapatkan tubuh
badan yang bisa memengaruhi remaja yang ideal. Tujuh dari 10 siswi mengatakan
(Syarafina & Probosari, 2014). Gangguan pernah membandingkan dirinya dengan
makan yang berhubungan dengan citra selebgram di Instgaram yang memiliki
tubuh dikalangan remaja seperti anorexia tubuh yang ideal. Oleh karena latar
nervosa (AN), bulimia nervosa (BN), binge belakang dan studi pendahuluan yang
eating disorder (BED) dan eating disorders dilakukan peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana hubungan citra
564
METODE PENELITIAN
Deskriptif korelatif dengan spearman rank dilakukan untuk
pendekatan cross sectional digunakan menganalisis bivariat dengan derajat
sebagai design studi ini. Jumlah populasi kepercayaan 95% untuk melihat korelasi
dari studi ini yaitu 239 remaja putri yang citra tubuh dengan gangguan perilaku
berasal dari kelas X dan XI di SLUA makan.
Denpasar. Sampel yang diambil Peneliti mempertimbangkan
menggunakan teknik sampling prinsip-prinsip etika penelitian yaitu
Disproportionated Stratified Random autonomy, confidentiality, justice,
Sampling dengan jumlah sample yaitu 150 beneficence dan non maleficence.
orang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Penelitian ini sudah memiliki surat
Maret-April 2021. Instrumen yang keterangan lolos kaji etik dari Komisi Etik
digunakan untuk mengukur variabel citra Penelitian Fakultas Kedokteran Unud/RS
tubuh yaitu MBSRQ-AS yang terdiri dari Sanglah dengan nomor ethical clearance
34 item pertanyaan sedangkan variabel yaitu : No. 936/UN14.2.2.VII.14/LT/2021.
gangguan perilaku makan diukur dengan Informed consent diberikan apabila
menggunakan kuesioner EAT-26 yang responden berkenan mengikuti penelitian,
terdiri dari 26 item pertanyaan. Kuesioner maka responden perlu menandatangani
telah diuji secara terpakai dengan hasil uji lembar persetujuan menjadi responden
kuesioner MBSRQ-AS terdapat lima item yang diisi melalui google form, namun
pertanyaan yang tidak valid dengan nilai apabila responden berusia kurang dari 17
alpha cronbach yang diperoleh adalah tahun maka infomed consent dapat ditanda
0,744 yang berarti item pertanyaan tersebut tangani oleh orangtua, bukti tanda tangan
valid dan reliabel. Sedangkan hasil uji secara elektronik dan di upload pada google
terpakai kuesioner EAT-26 terdapat dua form yang sudah dibuat.
item pertanyaan yang tidak valid dan nilai
alpha cronbach yaitu 0,731 artinya item HASIL PENELITIAN
tersebut valid dan reliabel. Hasil penelitian terkait karakteristik
Data dikumpulkan secara online responden ditemukan bahwa bahwa dari
dengan mengisi kuesioner melalui google 150 responden dominan berada pada usia
form. Kemudian dilanjutkan dengan data 17 tahun yaitu sebanyak 100 orang 66,7%)
yang diolah dan dianalisis univariat untuk dan responden didominasi oleh suku Bali
menilai karakteristik responden seperti sebanyak 133 orang (88,7%). Berdasarkan
tinggi badan, berat badan, Indeks Masa IMT responden terbanyak mempunyai IMT
Tubuh (IMT) usia, suku, kelas, citra tubuh normal yaitu sebanyak 82 orang (54,7%).
dan gangguan perilaku makan. Uji
565
Tabel 2 menunjukkan hasil bahwa dominan perilaku makan menunjukkan hasil bahwa
remaja putri mempunyai citra tubuh sebagian besar responden berisiko
kategori sedang yaitu sebanyak 77 orang mengalami gangguan perilaku makan yaitu
(51,3%). Sedangkan gangguan sebanyak 82 orang (54,7%).
Tabel 4 menunjukan bahwa hasil uji sebanyak 159 orang (66,8%) (Kusuma &
korelasi mendapatkan hubungan Krianto tahun 2018).
signifikan kuat serta berpola positif Berdasarkan hasil penelitian ini
diantara citra tubuh dengan gangguan menurut faktor usia menunjukkan hasil
perilaku makan pada remaja putri yang bahwa dominan berusia 17 tahun yaitu
memakai Instagram. Selanjutnya sebanyak 100 orang (66,7%) yang
dilakukan analisis nilai koefisien terbanyak memiliki citra tubuh sedang
determinan. Hasil perhitungan koefisien yaitu sebanyak 53 orang (35,3%). Hal ini
determinan sebagai berikut : menggambarkan bahwa remaja putri yang
R = (r2 x 100%) berusia 17 tahun memiliki citra tubuh
R = (0,6202 x 100%) yang sedang. Usia berpengaruh pada
R = 0,3844 x 100% munculnya citra tubuh pada individu
R = 38,44% dikarenakan kematangan pada pola pikir
Berdasarkan hasil perhitungan untuk menyikapinya, usia remaja artinya
koefisien determinan yang berarti bahwa usia dimana remaja sangat berfokus pada
gangguan perilaku makan dapat bentuk tubuhnya, sebab pada usia ini
dipengaruhi oleh citra tubuh sebesar remaja mengalami perubahan-perubahan
38,44%. fisik. Perempuan apabila telah semakin
tua akan lebih memikirkan hal lain
PEMBAHASAN daripada memikirkan tubuhnya.
Pada umumnya remaja putri Pemikiran akan tubuh akan berkurang
memiliki ketertarikan yang tinggi pada sejalan dengan bertambahnya usia
citra tubuh, sehingga remaja cenderung (Muhsin, 2014).
merasa kurang puas akan citra tubuh yang Responden penelitian ini yaitu
terdapat pada dirinya. Berdasarkan remaja putri yang aktif menggunakan
penelitian ini lebih banyak remaja putri Instagram dengan lama mengakses
mempunyai citra tubuh sedang yaitu 77 Instagram 3-5 jam dalam seharinya, hal ini
orang (51,3%), sedangkan citra tubuh serupa dengan penelitian Gunardi tahun
positif sebanyak 34 orang (22,7%), dan 2019 melaporkan bahwa terdapat korelasi
citra tubuh negatif sebanyak 39 orang antara derajat penggunaan media sosial
(26,0%). Beberapa penelitian sebelumnya dengan ketidakpuasan bentuk tubuh,
mendapatkan bahwa lebih banyak remaja dimana sebanyak 113 dari 406 responden
putri memiliki citra tubuh yang sedang mempunyai derajat penggunaan
yaitu 24 (68,8%) siswa (Nugrahaningrum, Instagram yang tingi yaitu lebih dari 3 jam
2017) penelitian lain menemukan citra perharinya. Selain media sosial, citra
tubuh positif yaitu 114 orang (81,4%), dan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh
75 orang (80,6%) (Yundarini, 2015; Budaya.
Yusintha & Adriyanto, 2018). Namun Pada penelitian ini mayoritas
penelitian lain citra tubuh yang negatif responden berasal dari Suku Bali yaitu
masih banyak dirasakan oleh remaja yaitu sebanyak 133 orang (88,7%), sedangkan
yang berasal dari Suku Jawa sebanyak 13
567
(8,7%) orang. Body image yang menjadi terbanyak remaja putri yaitu Suku Bali
idaman di Indonesia cenderung bercermin sebanyak 133 orang (88,7%). Pola makan
dari budaya asing yaitu berkulit putih dan secara umum dipengaruhi oleh faktor
bertubuh langsing (Khotamanisah, 2017) lingkungan serta kebudayaan. Budaya
yang menyebabkan standar ini mengganti memengaruhi individu untuk memilih
kenyataan warna kulit masyarakat makanan, bagaimana pengolahan,
Indonesia yang berwarna sawo matang. persiapan, penyajian,untuk siapa, serta
Suku Bali dan Jawa secara umum dalam situasi bagaimana makanan
memiliki warna kulit sawo matang. tersebut di konsumsi (Sulistyoningsih,
Hasil pengukuran IMT pada 2011).
menunjukkan remaja putri terbanyak Studi ini menunjukkan bukti
mempunyai citra tubuh yang sedang bahwa remaja putri yang mempunyai
dengan kategori BB normal yaitu risiko mengalami gangguan perilaku
sebanyak 43 orang (28,7%). Hal ini serupa makan paling banyak berada pada IMT
dengan penelitian Yosephin tahun 2012 dengan kategori BB normal yaitu
mendapatkan hasil citra tubuh positif sebanyak 46 orang (30,7%). Penelitian
sebanyak 40 orang (49,0%), berdasarkan lain mengungkapkan bahwa tidak terbukti
hasil penelitian IMT pada 100 orang memiliki korelasi antara indeks masa
didapatkan 74% responden memiliki tubuh dengan gangguan perilaku makan
status IMT normal, dalam penelitian ini sebab mayoritas responden mempunyai
juga dijelaskan bahwa 81% subjek IMT yang normal sebanyak 161 orang
melaksanakan diet selama setengah tahun. (67,9%), namun mempunyai perilaku
Data ini menjelaskan bahwa sebagian makan yang kurang baik sebanyak 119
besar subjek menerapkan deit meksipun orang (50,2%). (Fajriani, Nurfianti, dan
mempunyai indeks masa tubuh yang Budiharto, 2019).
normal. Berdasarkan hasil penelitian ini
Gangguan perilaku makan adalah didapatkan hasil bahwa citra tubuh dan
masalah yang terdapat pada remaja gangguan perilaku makan pada remaja
terlihat pada perubahan perilaku makan putri pengguna Instagram di SLUA
menjadi tidak sesuai. Berdasarkan memiliki hubungan yang positif (p value
penelitian ini didapatkan hasil bahwa 0,000) dengan nilai koefisen korelasi
mayoritas remaja putri mempunyai risiko hubungan kuat (r=0,620). Hasil penelitian
menderita gangguan perilaku yaitu ini menunjukan ketidakpuasaan akan citra
sebanyak 82 orang (54,7%). Penelitian tubuh berbanding lurus dengan gangguan
lain yang serupa menunjukkan bahwa perilaku makan pada remaja putri
sebanyak 108 orang (87,8%) memiliki pengguna Instagram artinya semakin
risiko tinggi mengalami gangguan tinggi skor citra tubuh maka semakin
perilaku makan (Sulistyan, Huriyati, dan tinggi pula skor gangguan perilaku makan
Astuti 2016). Perilaku makan seorang pada remaja putri. Berdasarkan nilai
remaja putri dapat disebabkan oleh koefisien determinasi diperoleh hasil
berbagai faktor diantaranya adalah media 38,44%, yang berarti bahwa gangguan
massa, jenis kelamin, usia, IMT, dan perilaku makan dipengaruhi oleh citra
lingkungan. tubuh sementara 61,56% dipengaruhi oleh
Sebuah peneltian yang dilakukan faktor lain.
pada anak SMA di Manado menunjukkan Beberapa penelitian sebelumnya
hasil bahwa mayoritas respondennya mendapatkan hasil bahwa terdapat
mengalami perilaku diet yang tidak tepat hubungan antara citra tubuh dengan
yaitu sebanyak 32 orang (64,0%) gangguan perilaku makan terhadap remaja
(Lintang, Ismanto, dan Onibala., 2015). putri yang memiliki nilai p value < 0,05
Berdasarkan hasil penelitian ini suku dengan koefisen korelasi 0,602 (60,2%)
568
571