Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

DARI ANAK DENGAN GANGGUAN


EMOSI DAN PERILAKU
(TUNA LARAS)
Definisi
Pemerintah (PP No. 72 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Biasa)
• Tuna laras adalah gangguan atau hambatan atau kelainan tingkah laku
sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
The National Mental Health and Special Education Coalition (1990)
i. The term emotional or behavioral disorder means a disability characterized by behavioral or
emotional responses in school so different from appropriate age, cultural, or ethnic norms that
they adversely affect educational performance.
Educational performance includes academic, social, vocational, and personal skills. Such a
disability:
A. is more than a temporary, expected response to stressful events in the environment;
B. is consistently exhibited in two different settings, at least one of which is school-related; and
C. is unresponsive to direct intervention in general education, or the child’s condition is such that general
education interventions would be insufficient.
ii. Emotional and behavioral disorders can co-exist with other disabilities.
iii. This category may include children or youths with schizophrenic disorders, affective disorder,
anxiety disorder, or other sustained disorders of conduct or adjustment when they adversely
affect educational performance in accordance with section (i)
• 2 kelompok besar perilaku anak dengan gangguan emosi dan perilaku
• Externalizing behavior (mengganggu orang lain)
• conduct disorders, acting out (cari perhatian/pura-pura), agresi, tantrum, dan perilaku
aneh
• Internalizing behavior (mengalami konflik emosional)
• Mengalami ketakutan/fobia, bertindak dibawah usianya (immature), tegang, menarik diri,
khawatir
• Bentuk-bentuk gangguan emosi dan perilaku dalam DSM
• Gangguan kecemasan (anxiety)
• Gangguan suasana hati (mood)
• Oppositional defiant disorder
• Skizoprenia
Penyebab
Bukti menunjukkan tidak ada penyebab langsung dan tidak ada
penyebab tunggal. Terdapat faktor risiko
• Faktor biologis: pemaparan terhadap alkohol dalam kandungan.
Penyakit, kurang gizi, trauma kepala
• Hubungan keluarga yang patologis
• Pengalaman tidak menyenangkan di sekolah
• Pengaruh budaya yang negatif
Identifikasi
• Observasi dan Wawancara
• Externalizing behavior akan lebih mudah diamati dibandingkan
internalizing behavior
• Rata-rata Skor IQ pada rentang 90,
sedikit yang berada pada rentang 100-

Karakteristik 110.
• Kapasitas kecerdasan bisa berdampak
pada prestasi belajar
psikologis dan
perilaku
• Ciri sosial dan emosional
• Externalizing behavior : agresif, tidak mau ikut aturan, merusak, memeras.
Dilakukan secara impulsif dan sering.
• Internalizing behavior : seperti anak kecil (tidak sesuai usia), menarik diri,
cemas, depresi. Perilaku ini sering dimunculkan
Pendidikan
• 2 tujuan pendidikan bagi siswa dengan gangguan emosi dan perilaku
1. Mengendalikan perilaku bermasalah
2. Mengajarkan siswa keterampilan akademik dan sosial
• Bagaimana mengintegrasikan layanan pendidikan, psikologi, dan sosial untuk
mencapai tujuan tersebut
• Guru perlu menyeimbangkan usaha mengendalikan perilaku dengan
pelaksanaan pembelajaran akademik dan sosial
• Mengatasi perilaku bermasalah secara proaktif, memberikan intervensi perilaku
positif dan menghindari memberikan hukuman
• Bila perilaku bermasalah sulit ditanggulangi, dibandingkan dikeluarkan, bisa
dilakukan pembelajaran terpisah.

Anda mungkin juga menyukai